Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI TEORI DAN


PRAKTIK PENDIDIKAN

Dosen Pengampu:
Arum Dwi Hastutiningsih, M. Pd.

Disusun oleh:
Yulia Mitayani NIM 21505241044
Riko Iqbal Allatif NIM 21505241052
Inas Salsabila NIM 21505241055
Hurrina Rifanthy NIM 21505244005
Faiza Nuzulul Firdaus NIM 21505244011

PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Kontribusi Psikologi Pendidikan Bagi Teori Dan
Praktik Pendidikan sesuai dengan harapan. Makalah ini dapat diselesaikan tidak lepas dari
bantuan dan kerjasama dengan pihak lain. Penulis menyampaikan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Ibu Arum Dwi Hastutiningsih, M. Pd., selaku Dosen Pengampu mata kuliah Psikologi
Pendidikan yang telah memberikan semangat, dorongan, dan bantuannya selama
penyusunan makalah ini.
2. Teman-teman Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY yang telah
membantu selama proses penyusunan makalah ini.
3. Semua pihak, secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan di sini
atas bantuannya dan perhatiannya selama penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun dari pembaca diperlukan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca atau pihak lain yang
membutuhkan.

Yogyakarta, 22 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 2
C. Tujuan Makalah ....................................................................................... 2

BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................. 3

BAB III PEMBAHASAN


D. Pengertian Psikologi Pendidikan ............................................................. 5
E. Hubungan Psikologi dengan Pendidikan ................................................. 6
F. Kontribusi Psikologi Pendidikan Bagi Teori dan
Praktik Pendidikan ................................................................................... 6
G. Arti Penting Psikologi Pendidikan ........................................................... 8

BAB IV PENUTUP
H. Kesimpulan .............................................................................................. 10
I. Saran ........................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengetahuan psikologi pendidikan merupakan salah satu informasi yang harus dipelajari dan
dipahami oleh seorang pendidik agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Sebagai
seorang guru, Anda harus dapat memahami siswa dan proses pembelajaran itu sendiri. Para
ahli dan pendidik umumnya sepakat bahwa tidak ada dua anak (bahkan anak kembar) yang
bereaksi persis sama terhadap situasi belajar-mengajar di sekolah. Keduanya mungkin berbeda
dalam penggunaan, kematangan fisik, kecerdasan dan keterampilan motorik. Salah satu faktor
keberhasilan pendidikan adalah guru, untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang luas yang dapat digunakan sebagai metode dan alat untuk memenuhi tugas-
tugas guru.
Manfaat dan kegunaan psikologi pendidikan juga membantu untuk memahami
karakteristik siswa, apakah mereka pembelajar lambat atau cepat. Mengetahui karakteristik
tersebut, guru dapat merancang cara belajar bagi siswa yang berbeda tersebut agar
pembelajaran berlangsung secara optimal. sesuai dengan karakteristik siswa. Inti masalah
psikologi pendidikan ada pada peserta didik, karena pendidikan adalah perlakuan terhadap
peserta didik, yang perlakuan psikologisnya harus sesuai dengan kondisi peserta didik, oleh
karena itu dimungkinkan untuk merespon masalah psikologis yang mempengaruhi proses
pendidikan. anak, jika guru setuju. mengetahui bagaimana membantu siswa berkembang
dengan baik dengan bantuan bimbingan dan konseling serta bahan pelajaran yang terstruktur
dan bermutu tinggi.
Guru harus senantiasa berusaha memahami peserta didik yang diajar dalam proses
pembelajaran, guru harus mempelajari sifat dasar siswa yang diwarisi dari orang tuanya, siswa
dan guru juga harus mempersiapkan dasar-dasar penggunaan psikologi. pengembangan
karakter siswa. Guru harus mengetahui mengapa siswa melakukan hal-hal tertentu dan juga
kegiatan mana yang paling penting dan berguna dalam pembelajaran. Setiap pendidik yang
bertanggung jawab harus berperilaku sesuai dengan keadaan peserta didik dalam melaksanakan
tugasnya.
Pendidikan bukan hanya prosedur, tetapi juga lingkungan di mana orang berinteraksi satu
sama lain. Interaksi yang terjadi merupakan proses dan peristiwa psikologis. Hal ini sangat
perlu dipahami dan dijadikan dasar bagi guru untuk memberikan kondisi yang sesuai bagi

1
siswa. Para pendidik khususnya guru sekolah diharapkan memiliki pengetahuan yang cukup
tentang psikologi pendidikan dan penguasaannya. Tujuannya agar guru mampu mengajar siswa
melalui proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.
Dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang
menekankan pada masalah pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental anak, yang erat
kaitannya dengan masalah pendidikan, terutama mempengaruhi proses dan keberhasilan
belajar.
B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas dapat diambil kesimpulan identifikasi masalahnya adalah
sebagai berikut:

1. Apa pengertian psikologi dan pendidikan?


2. Bagaimana peran psikologi pendidikan dalam proses belajar mengajar?
3. Bagaimana korelasi pemahaman pendidik tentang psikologi pendidikan terhadap prestasi
peserta didik?
4. Apa manfaat dari mengetahui psikologi pendidikan bagi para pendidik?

C. Tujuan Makalah

1. Agar pembaca mengetahui apa itu psikologi dan pendidikan


2. Mampu menjadi tambahan bekal dan pedoman untuk terjun dalam lembaga pendidikan
dalam rangka mengembangkan pelaksanaan pendidikan
3. Agar pembaca dapat mengetahui manfaat dari mempelajari peran psikologi pendidikan
dalam teori dan praktik pendidikan
4. Untuk dapat memberikan motivasi pada guru selaku pendidik untuk meningkatkan
kompetensi guru dalam meningkatkan prestasi peserta didik

2
BAB II
KAJIAN TEORI

Kata psychology terdiri dari dua kata bahasa Greek (Yunani), yaitu: 1.) psyche yang
berarti jiwa; 2.) logos yang berarti ilmu. Menurut pengertian tersebut psikologi berarti ilmu
jiwa. Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu mendapat awalan “me” sehingga menjadi
“mendidik”, yang artinya memelihara dan memberi latihan. Sedangkan menurut KBBI
“pendidikan” adalah proses pengubahan sikap dan tata tingkah laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Dalam buku pengantar psikologi terdapat 4 kajian psikologi mengenai pendidikan yaitu:

1. Kajian Biologis: Peristiwa psikologis berkaitan dengan aktivitas otak dan sistem
saraf. Otak manusia terdiri dari sepuluh miliar sel saraf dengan jumlah interkoneksi
yang tidak terbatas. Pendekatan ini mempelajari tentang manusia dan spesies lain
berupaya keterkaitan perilaku yang terlihat terhadap peristiwa listrik dan kimiawi
yang terjadi di dalam otak dan sistem saraf. Kajian biologis menghasilkan
perkembangan dalam penelitian belajar dan memori. Pendekatan ini mencoba
menentukan neurobiologis yang mendasari perilaku dan mental.
2. Kajian Perilaku: Pendekatan perilaku mempelajari manusia dalam aspek perilaku.
Kajian ini memiliki mutu yang berbeda dari observasi ilmu pengetahuan lain, karena
mempelajari perilaku manusia sehingga ilmu psikologi yang objektif dapat
dikembangkan. kajian psikologis ini sering disebut behaviorisme, yang di dalamnya
memuat tentang peran stimulus-respons dalam lingkungannya, respons akibat
stimulus, dan hasil setelah respons. Pendekatan perilaku tidak memutuskan
perkembangan mental seseorang tanpa mempertimbangkan antara stimulus dan
respons. Melalui stimulus-respons tersebut kajian perilaku dapat mengambil suatu
kesimpulan yang objektif mengenai aktivitas mental seseorang.
3. Kajian Kognitif: Kajian kognitif merupakan reaksi terhadap perilaku manusia.
Penelitian kajian ini didasarkan pada asumsi bahwa: (a) manusia dapat memperoleh
pemahaman sepenuhnya tentang apa yang dilakukan oleh seseorang melalui proses
mental secara objektif, dan (b) memanfaatkan analogi pikiran dan komputer.
Perspektif kognitif berkembang karena sempitnya reaksi pandangan stimulus-

3
respons, yang diharap dengan pendekatan ini tidak mengabaikan banyak bidang
penting fungsi manusia

Pendidikan atau pengajaran yang baik harus senantiasa relevan dengan kebutuhan peserta
didiknya (Singgih: 1980). Pendidik perlu menerapkan komunikasi dan interaksi yang fleksibel.
Pengajar harus bisa melakukan tindakan dan cara hidup yang sesuai dengan apa yang diajarkan
dituntut bukan hanya mentransferkan pelajaran kepada peserta didik. Oleh karena itu seorang
pendidik harus dapat mengerti kepribadiannya sendiri, sebelum ia mengerti kepribadian peserta
didiknya (Witherington:1991). Sektor pendidik memandang psikologi sebagai sumber untuk
membuat praktik pendidikan, hipotesis, dan langkah dalam praktik pendidikan, sehingga
metode belajar dapat berjalan secara efektif.

Tugas seorang pendidik tidak hanya menyiapkan bahan pengajaran serta menyajikannya,
tetapi juga perencanaan dan evaluasi belajar. Dalam perencanaan dan evaluasi diperlukan
beberapa cara agar pendidik dapat melihat kemajuan atau kegagalan peserta didik, juga menilai
dari segi lain yang berkaitan dengan interaksi belajar mengajar. Pendekatan tersebut harus
didasarkan pada pemahaman akan kepribadian peserta didik.

Dari uraian di atas maka tugas psikologi pendidikan dalam pendidikan tidak hanya
berkaitan dengan perkembangan psikis peserta didik, namun juga mempelajari perkembangan
peserta didik dalam interaksinya dengan pelajaran, juga faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi pembelajaran yang disampaikan guru terhadap peserta didik.

4
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologi Pendidikan

Psikologi pendidikan merupakan ilmu psikologi yang tidak hanya bersifat teoritis, tetapi
juga bersifat praktis. Hal tersebut menandakan prinsip-prinsip teori psikologi dapat diterapkan
dalam kehidupan pendidikan untuk membangun potensi para peserta didik, mahasiswa,
maupun para pendidik. Karena dapat diterapkan dalam kehidupan pendidikan, ada beberapa
ahli psikologi yang menganggap psikologi pendidikan sebagai sub disiplin psikologi terapan
(applicable).

Menurut Arthur S. Reber., psikologi pendidikan merupakan sub disiplin ilmu psikologi
yang berhubungan dengan gagasan dan problem kependidikan yang berguna dalam beberapa
hal, diantaranya: Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas; Pengembangan dan
pembaharuan kurikulum; Ujian dan evaluasi bakat dan keahlian; Sosialisasi proyek dan
dinamika proses dengan pendayagunaan kognitif; dan penyelenggaraan pendidikan keguruan.

Sementara itu, Barlow (1985) mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai "... a body of
knowledge grounded in psychological research which provides a repertoire of resources to aid
you in functioning more effectively in teaching learning process". Berdasarkan pada pendapat
Barlow di atas, psikologi pendidikan merupakan pengetahuan yang berdasarkan pada studi
psikologis yang menyelenggarakan serangkaian sumber untuk membantu proses belajar
mengajar secara efektif.

Dengan demikian, psikologi pendidikan didefinisikan sebagai salah satu cabang


psikologi yang secara khusus mengkaji perilaku individu, dengan tujuan menemukan berbagai
fakta, generalisasi, dan teori-teori psikologi berkaitan dengan pendidikan, yang diperoleh
melalui metode ilmiah tertentu, dalam rangka pencapaian efektivitas proses pendidikan.
Berdasarkan penjabaran tersebut, jelas bahwa pendidikan memang tidak bisa dilepaskan dari
psikologi.

5
B. Hubungan Psikologi dengan Pendidikan

Psikologi dan pendidikan merupakan 2 hal yang saling berhubungan timbal balik.
Pendidikan memiliki kedudukan penting terhadap pembimbingan hidup manusia dari lahir
sampai meninggal. Oleh karena itu pendidikan tidak akan berjalan tanpa adanya campur tangan
psikologi. Para ahli di bidang psikologi pendidikan menyatakan bahwa psikologi pendidikan
dalam hal tertentu dapat disimpulkan melalui hubungannya dengan bidang ilmu yang lain,
terutama psikologi. Sebab psikologi Pendidikan tidak mungkin dipahami kecuali dengan
memahami konsep dan konstruksi penting dalam psikologi yang relevan dengan dunia
Pendidikan.

Psikologi pendidikan merupakan bidang ilmu yang penting dimiliki semua guru, berguna
untuk membantu guru lebih mudah untuk membaca tingkah laku masing-masing peserta didik.
Sehingga, dari pengetahuan ini, guru jadi lebih mudah mencari solusi terkait masalah yang
dihadapi, sekaligus bisa menjelaskan apakah masing-masing siswa dalam kondisi belajar yang
sesuai atau tidak.

Akan tetapi, prinsip psikologi pendidikan adalah media untuk memahami tingkah laku
para peserta didik. Psikologi pendidikan bahkan bisa dijadikan alat bagi semua guru untuk
mengontrol diri. Fungsi lainnya juga untuk memberikan bantuan belajar bagi peserta didik
dalam kegiatan belajar. Dengan demikian, dapat membantu tercapainya tujuan pendidikan.

C. Kontribusi Psikologi Pendidikan Bagi Teori dan Praktik Pendidikan

Psikologi pendidikan sudah lama menjadi landasan dalam pembentukan dan


pengembangan teori dan praktik pada bidang pendidikan. Kontribusi psikologi pendidikan
cukup besar terhadap dunia pendidikan diantaranya terhadap pengembangan kurikulum, sistem
pembelajaran, dan sistem penilaian.

1. Peran psikologi terhadap kurikulum pendidikan

Kajian psikologi pendidikan mengenai pengembangan kurikulum pendidikan


terfokus pada pemahaman aspek-aspek perilaku dalam konteks belajar mengajar.
Dalam hal ini psikologi pendidikan memberikan perhatian terhadap bagaimana
input, proses, dan output pendidikan dapat berjalan lancar serta memperhatikan
aspek perilaku dan kepribadian peserta didik.

6
Dari sisi psikologis, pengembangan diri siswa dapat didasarkan pada kemampuan
kognitif, afektif, serta psikomotor. Kemampuan tersebut dapat terlihat dari
perkembangan sikap, tingkat kecerdasan, motivasi, perasaan, serta karakteristik-
karakteristik individu lainnya. Kurikulum pendidikan harus mampu menyediakan
kesempatan kepada setiap siswa untuk dapat berkembang sesuai dengan potensi
yang dimilikinya, baik dalam hal subject matter maupun metode penyampaiannya.

Kurikulum pendidikan Indonesia saat ini adalah kurikulum dengan basis


kompetensi, yang menekankan pada pengembangan kemampuan terlebih pada
pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai dasar, lalu direfleksikan dalam kebiasaan
bertindak dan berpikir. Kebiasaan bertindak dan berpikir yang memiliki refleksi diri
yang konsisten dan terus menerus memungkinkan individu tersebut menjadi
kompeten dan unggul dalam pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar untuk
melakukan sesuatu.

Dengan demikian dalam pengembangan kurikulum berbasis kompetensi, kajian


psikologis terutama berkenaan dengan aspek-aspek: (a) kemampuan siswa
melakukan sesuatu dalam berbagai hal; (b) pengalaman belajar siswa; (c) hasil
belajar, dan (d) standarisasi kemampuan siswa.

2. Peran psikologi terhadap sistem pembelajaran

Kajian psikologi pendidikan telah melahirkan berbagai teori yang mendasari sistem
pembelajaran, seperti: teori classical conditioning, connectionism, teori daya, teori
kognitif, dan teori pembelajaran lainnya. Terlepas dari kontroversi yang mengenai
kelemahan dari masing-masing teori tersebut, kenyataannya teori-teori tersebut telah
memberikan sumbangan yang berarti dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh
siswa dapat sungguh-sungguh belajar saat respons psikologinya memang dibimbing
oleh pengajar yang baik. Proses pemahaman di dalam pembelajaran sebuah topik
akan lebih mudah jika siswa pernah mengalami dan mengetahui penyelesaian
masalah tersebut. Pendekatan psikologi dari guru melalui interaksi dan komunikasi
yang menyenangkan menciptakan keinginan dan hasrat untuk bisa menjadi yang
lebih pada siswa.

Tak hanya itu saja, kehadiran psikologi pendidikan juga melahirkan beragam
prinsip-prinsip pembelajaran yang dijelaskan Sudirwo (2002): (a) Seseorang yang
belajar harus mempunyai sebuah tujuan; (b) Tujuan lahir didasarkan pada kebutuhan

7
bukan sebuah paksaan; (c) Bersedia mengalami beberapa kesulitan; (d) Belajar dapat
dibuktikan dengan adanya perubahan perilaku; (e) Belajar membutuhkan adanya
insight mengenai apa yang harus dipahami dan dipelajari; (f) Seseorang yang
membutuhkan bimbingan, dan (g) Ujian dibutuhkan namun harus didahului dengan
adanya pemahaman

3. Peran psikologi terhadap sistem penilaian

Penilaian pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan guna mengetahui
tingkat keberhasilan sistem pendidikan yang berlaku. Melalui psikologi dapat dikaji perilaku
apa saja yang terjadi pada peserta didik setelah mengikuti kegiatan pendidikan atau
pembelajaran tertentu. Beragam tes psikologi dapat membantu untuk memberikan penilaian
kepada peserta didik yang digunakan untuk mempermudah dalam menjembatani potensi,
keinginan, ataupun impian peserta didik yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
Pemahaman kecerdasan, bakat, minat, dan aspek kepribadian lainnya melalui pengukuran
psikologis memiliki arti penting bagi upaya pengembangan proses pendidikan peserta didik
sehingga pada gilirannya dapat dicapai perkembangan yang optimal.

D. Arti Penting Psikologi Pendidikan

Inti persoalan psikologi pendidikan terletak pada anak didik sebab pendidikan adalah
perlakuan terhadap anak didik yang secara psikologis perlakuan tersebut harus selaras dengan
keadaan anak didik, dengan demikian psikologi berperan penting dalam proses pendidikan
anak dapat terjawab apabila pendidik dapat memberikan bantuan kepada anak didik agar
berkembang.

Dalam belajar setiap anak didik dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intern, faktor
yang berasal dari dalam diri peserta didik itu sendiri dan faktor ekstern yaitu faktor yang berasal
dari luar peserta didik yaitu dari orang tua, dari guru dan dari masyarakat. Keluarga, adalah
tempat utama pendidikan dan pengembangan seorang anak. Sekolah, pada dasarnya
mengarahkan, memberikan bimbingan dan kerangka – bagi anak untuk belajar, bertumbuh dan
berkembang. Sementara itu keluarga, justru menjadi pusat pendidikan (center of education)
yang utama, pertama dan mendasar karena reaksi seorang anak terhadap sesuatu, sangat
dipengaruhi oleh proses belajar yang dilaluinya dan pola asuh yang paling mendominasi
bentukan sikap dan kepribadiannya. Orang tualah yang bertanggung jawab penuh dalam
perkembangan psikologi dan eksistensi anaknya. Dan tidak menutup kemungkinan peranan

8
pendidik dalam pembentukan psikologi anak sehingga seorang pendidik haruslah dapat
mengerti tahapan-tahapan tersebut sehingga melaluinya seorang pendidik dapat memberikan
pemaknaan dalam proses pembelajaran sehingga seorang anak dapat memiliki kepribadian
yang harmonis dalam perkembangannya. Dengan mendapatkan bantuan yang baik dari luar
diri anak tersebut baik itu dari orang tua maupun pendidik dapat menjadikan anak tersebut
menjadi individu yang bertanggung jawab atas perbuatannya.

1. Paham karakter dan keunikan individu anak


2. Mampu membentuk karakter yang berkompetensi
3. Dapat mencapai target
4. Sebagai bimbingan anak dalam pendidikan
5. Memenuhi kebutuhan konseling
6. Menemukan metode pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan. Mampu
mengaitkan pembelajaran dengan karakteristik dan keunikan individu, jenis belajar
dan gaya belajar juga tingkat perkembangan yang sedang dialami anak.
7. Menciptakan iklim belajar yang kondusif. Efektivitas pembelajaran membutuhkan
adanya iklim belajar yang kondusif, sehingga anak dapat belajar dengan nyaman dan
menyenangkan di sekolah maupun rumah
8. Membantu evaluasi belajar anak

Dengan mempelajari psikologi pendidikan maka wali murid dan guru dapat memahami
karakteristik anak dan menjadi bijak dalam menyiapkan proses belajar mengajar yang
kondusif, efektif dan menyenangkan

9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Psikologi pendidikan merupakan salah satu cabang psikologi yang secara khusus mengkaji
perilaku individu, dengan tujuan menemukan berbagai fakta, generalisasi, dan teori-teori
psikologi berkaitan dengan pendidikan, yang diperoleh melalui metode ilmiah tertentu,
dalam rangka pencapaian efektivitas proses pendidikan.
2. Psikologi berperan penting dalam proses belajar mengajar, yakni membantu memahami
karakteristik peserta didik dalam belajar. Dengan mengetahui karakteristik tersebut guru
dapat mendesain pembelajaran agar mendapatkan hasil yang optimal. Pendidikan yang
berjalan secara optimal itulah yang akan menentukan kehidupan bangsa ke depannya.
3. Tidak dapat dipungkiri bahwa kemampuan setiap peserta didik berbeda dengan peserta
didik lain. Dalam hal ini pemahaman pendidik mengenai psikologi pendidikan menjadi
faktor penting dalam pengembangan prestasi akademik peserta didik. Dengan menganalisa
bakat dan kemampuan masing-masing peserta didik, pendidik bisa mengarahkan pada
peserta didik bagaimana cara yang tepat untuk mengembangkan potensi diri sehingga
prestasi akan mudah untuk diraih.
4. Psikologi pendidikan penting dimiliki oleh semua guru, berguna untuk membantu
membaca tingkah laku peserta didik, memudahkan guru untuk mencari solusi terkait
masalah yang dihadapi, dan memastikan kondisi belajar siswa sudah sesuai demi
tercapainya tujuan pendidikan
B. Saran
1. Sebaiknya pemahaman pendidik mengenai psikologi pendidikan lebih diperhatikan lagi.
Karena kondisi psikologi peserta didik sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran.
Dengan pembelajaran yang lancar akan memberikan hasil yang optimal.
2. Dengan adanya makalah terkait psikologi pendidikan ini tentunya dapat menjadi acuan
bagi semua kalangan untuk berusaha memperbaiki psikologi pendidikan di Indonesia.
Karena pendidikan yang berhasil tidak terlepas dari psikologi pendidikan itu sendiri.

10
DAFTAR PUSTAKA

Apa Itu Psikologi Pendidikan dan Peranan Pentingnya. (2022). Diakses pada 24 Oktober 2022,
dari https://www.universitas123.com/news/apa-itu-psikologi-pendidikan-dan-peranan-
pentingnya

Hubungan Psikologi dengan Pendidikan dan Manfaatnya. (2022). Diakses pada 27 Oktober
2022, dari mailto: https://www.universitas123.com/news /hubungan-psikologi-dengan-
pendidikan-dan-manfaatnya

Jamaris Martini, (2013). Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan. Jakarta : Ghalia
Indonesia.

Marbun, Stefanus. (2018). Psikologi Pendidikan. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia

Ngalim Purwanto, (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Pipin R. Hasan, M. A. (2021). Kontribusi Psikologi Pendidikan dalam Pembelajaran. An


Nizom, 24-30.

Psikologi Pendidikan. (2022). Diakses pada 24 Oktober 2022, dari


http://andragogi.com/psikologi-pendidikan

Roni Putra, M. T. (2021). Urgensi Psikologi dalam Pendidikan. Indonesian Journal of Islamic
Psychology, 59-70.

Sugiyanto. (Eds). (2021). Mewujudkan Kemandirian Indonesia Melalui Inovasi Dunia


Pendidikan. Cirebon: Penerbit Insania.

11

Anda mungkin juga menyukai