NIM : 11810122728
LOKAL : PAI SLTP/SLTA 4B
M.K : ADMINISTRSI SUPERVISI PENDIDIKAN
TUGAS UTS
RANGKUMAN MATERI
MATERI 1
FUNGSI FUNGSI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan administrasi.tanpa
perencanaan atau planning,pelaksanaan suatu kegiatan akan melayani kesulitan dan bahkan
kegagalan dalam mencapai tujuan yang di inginkan.perancanaan merupakan kegiatan yang harus
di lakukan pada permulaan dan selama kegiatan administrasi itu berlangsung.
1. fungsi pengorganisasian(organizing)
Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-
hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam
mencapai tujuan-tujuan yang telah di tetapkan.didalam menyusun
perancanaan,sebenanrnya pengorganisasian sudah pula di fikirkan dan di susun menjadi
pola-pola kegiatan yang diperlukan di dalam pelaksanaan.itulah sebabnya maka sebagian
orang berpendapat bahwa fungsi pengorganisasian itu sebagian masuk kedalam fungsi
perencanaan,dan sebagian lagi masuk kedalam perencanaan.
2. fungsi pengkoordisasian
Pengkoordinasisasian adalah salah satu fungsi manajemen untuk melakukan
berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan,pecekcokan ,kekosongan kegiatan,dengan
jalan –pekerjaan menghubung-hubungkan,menyatu padukan,dan menyelaraskan
pekerjaan-pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam usaha
mencapai tujuan organisasi.usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan.
3. fungsi penggerakan(kepemimpinan)
Kepemimpinan adalah suatu proses untuk mempengaruhi aktivitas dari pada kelompok
yang terorganisir dalam usaha mencapai tujun yang telah di tetapkan dalam pencapain
tujuan. Memimpin adalah suatu proses mempengaruhi yang lain untuk bekerja menuju
pencapain tujuan tertentu.
4. Fungsi pengarahan
Fungsi pengarahan adalah proses implementasi program agar dapat di jalankan oleh
seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
menjalankan tanggung jawab dengan penuh kesadaran dan prokduvitas yang tinggi.
Kegiatan dalam fungsi pengarahan dan implementasi yaitu mengimplementasikan proses
ke pemimpinan,pembimbingan,dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat
bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapain tujuan,memberikan tugas dan
penjelasan rutin mengenai pekerjaan,menjelaskan kebijakan yang di tetapkan.
5. fungsi pengawasan
Pengawasan adalah keseluruhan aktivitas mengawasi,memeriksa,mencocokkan,dan
mengendalikan segenap kegiatan agar berlangsung sesuia dengan rencana yang di
tetapkan hasil yang dikehendaki.pengontrolan yang dengan demikian tidaklah semata-
mata dimaksudkan untuk menemukan dan membetulkan kesalahan-kesalahan,melainkan
justru untuk mencegah trejadinya kekeliruan atau penyimpangan-penyimpangan yang
sebetulnya dapat dihindarkan sebelum terlambat.
MATERI 2
MATERI 3
MATER 4
MENAJEMEMEN MUTU PENDIDIKAN
Konsep Manajemen Secara Umum Manajemen berasal dari kata manage atau managiare
yang berarti melatih kuda dalam melangkahkan kakinya. Mengapa kuda? Sebab, kuda
mempunyai daya kemampuan yang hebat. Dalam pengertian manajemen terkandung dua
kegiatan, yaitu fikir (mind) dan kegiatan tindak laku (action). Sedangkan dilihat dari bahasa
Inggris, kata manajemen merupakan kata kerja to manage yang berarti mengurus, mengatur,
melaksanakan dan mengelola yang bersinonim dengan kata to hand yang berarti mengurus; to
control yang berarti memeriksa; dan to guide (memimpin). Jadi, menurut asal kata dan leksika,
kata manajemen memiliki arti sebagai pengurusan, pengendalian, memimpin atau membimbing.
Konsep Manajemen Pendidikan Islam Manajemen pendidikan pada hakikatnya adalah
suatu proses penataan kelembagaan pendidikan yang melibatkan sumber daya manusia dan
nonmanusia dalam menggerakkannya untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan
efisien. Proses penataan ini akan melibatkan pelaksanana beberapa fungsi manajemen yang oleh
pakar manajemen pendidikan sering disebut sebagai POAC (Planning, Organizing, Actuating,
dan Controlling).
1. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah/Madrasah
Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang menghasilkan lulusan yang memiliki
kemampuan atau kompetensi. Baik kompetensi akademik maupun kompetensi kejuruan, yang
dilandasi oleh kompetensi personal dan sosial, yang secara menyeluruh disebut sebagai
kecakapan hidup (life skill). Pendidikan kecakapan hidup adalah pendidikan bermutu, baik
quality in fact maupun quality in perception (Sudrajat, 2005: 17). Untuk dapat meningkatkan
mutu pendidikan, madrasah harus dapat melaksanakan pengelolaan yang didasarkan pada
peningkatan mutu pendidikan madrasah.
2. Manajamen Corporate
Lembaga PendidikanIslam Corporate pada dasarnya adalah suatu bentuk usaha
kerjasama. Korporasi produksi pendidikan terdiri dari penyelenggara peserta, dan pengguna hasil
pendidikan dengan peran yang berbeda (Musa, 2008:139). Penyelenggara pendidikan adalah
satuan pendidikan yang didirikan oleh pemerintah atau masyarakat swasta, didukung oleh
pemimpin (seperti rektor, dekan, ketua, direktur, dan kepala sekolah), pendidik (guru dan dosen)
dan tenaga pendukung administrasi kontribusi dan peran penyelenggara dalam bentuk dana
investasi dan operasional, guru dan tenaga kependidikan, sarana belajar, kurikulum, dan fasilitas
pendukung yang diperlukan bagi terlaksananya kegiatan pembelajaran, yaitu produksi
kompetensi.
3. Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam harus dikelola dengan baik agar menjadi
berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi terhadap lembaga pendidikan lainnya. Untuk
mewujudkan madrasah yang berkualitas, sangat dibutuhkan kepala madrasah yang kreatif dan
inovatif serta mampu menggerakkan seluruh sumber daya yang berkualitas dalam mencapai visi
dan misi madrasah. Kepala madrasah sebagai manager harus mampu mengelola madrasah
dengan baik dan penuh tanggung jawab serta dapat memberdayakan sumber daya manusia dan
nonmanusia yang ada di madrasah dalam mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
MATERI 5
KEPEMIMPINAN DAN TANGGUNG JAWAB KEPALA SEKOLAH
Pemimpin pendidikan hendaknya menguasai garis-garis besar program pengajaran untuk tiap
bidang studi dan tiap kelas,
Menyusun program sekolah untuk satu tahun,
Menyusun jadwal pelajaran,
Mengkoordinir kegiatan-kegiatan penyusunan model satuan pengajaran,
Mengatur kegiatan penilaian,
Melaksanakan norma-norma kenaikan kelas,
Mencatat dan melaporkan hasil kemampuan belajar murid,
Mengkoordinir kegiatan bimbingan sekolah,
Mengkoordinir program non kurikuler,
Merencanakan pengadaan,
Memelihara dan mengembangkan buku perpustakaan sekolah dan alat-alat pelajaran.
B.Pengelolaan kepegawaian
Termasuk dalam bidang ini yaitu menyelenggarakan urusan-urusan yang berhubungan dengan
penyeleksian, pengangkatan kenaikan pangkat, cuti, perpindahan dan pemberhentian anggota staf
sekolah, pembagian tugas-tugas di kalangan anggota staf sekolah, masalah jaminan kesehatan
dan ekonomi, penciptaan hubungan kerja yang tepat dan menyenangkan, masalah penerapan
kode etik jabatan.
C. Pengelolaan kemuridan
Dalam bidang ini kegiatan yang nampak adalah perencanaan dan penyelenggaran murid baru,
pembagian murid atas tingkat-tingkat, kelas-kelas atau kelompok-kelompok (grouping),
perpindahan dan keluar masuknya murid-murid (mutasi), penyelenggaraan pelayanan khusus
(special services) bagi murid, mengatur penyelenggaraan dan aktivitas pengajaran,
penyelenggaran testing dan kegiatan evaluasi, mempersiapkan laporan tentang kemajuan
masalah disiplin murid, pengaturan organisasi siswa, masalah absensi, dan sebagainya.
E.Pengelolaan keuangan
Dalam bidang ini menyangkut masalah-masalah urusa gaji guru-guru dan staf sekolah, urusan
penyelenggaraan otorisasi sekolah, urusan uang sekolah dan uang alat-alat murid-murid, usaha-
usaha penyediaan biaya bagi penyelenggaraan pertemuan dan perayaan serta keramaian.
MATERI 6
MANAJEMEN KONFLIK
konflik merupakan permasalahan 2 individu atau lebih yang saling memiliki tujuan
berseberangan yang akibatnya menimbulkan perasaan tidak nyaman / permusuhan.
Sumber – sumber konflik secara sederhana berasal dari factor manusia dan factor
organisasi.
1. Jenis – jenis konflik dibagi menjadi 3 antara lain :
a. konflik dilihat dari posisi seseorang dalam struktur organisasi
b. konflik dilihat dari pihak yang terlibat di dalamnya
c. konflik yang dilihat dari fungsinya
2. Pengertian manajemen merupakan proses terpadu untuk menetapkan tujuan
organisasi dalam penanganan konflik
Tujan manajemen yaitu :
mencegah gangguan kepada anggota organisasi untuk memfokuskan diri
dapa visi, misi, dan tujuan organisasi
memahami orang lain dan menghirmati keberagaman
meningkatkan kreativitas
meningkatkan keputusan melalui pertimbangan berdasarkan pemikiran
berbagai informasi dan sudut pandang
memfasilitasi pelaksanaan kegiatan melalui peran serta, pemahaman
bersama, dan kerja sama
menciptakan prosedur dan mekanisme penyelesaian konflik
menimbulkan iklim organisasi konflik dan lingkungan kerja yang tidak
menyenagkan
meningkatkan terjadinya pemogokan
mengarahkan pada sabotase bagi pihak yang kalah dalam konflik
mengurangi loyalitas dan komitmen organisasi
tergantung proses produksi dan operasi
meningkatkan biaya pengadilan karena tuntutan karyawan yang mengajukan
komflik ke karyawan
SUPERVISI PENDIDIKAN
Kata “Supervisi” diadopsi dari bahasa inggris “supervision” yang berarti pengawasan/
kepengawasan. Orang yang melaksanakan pekerjaan supervisi disebut supervisor.
Supervisi adalah sebagai bantuan dan bimbingan kepada guru dalam bidanga
instruksional, belajar, dan kurikulum dalam usahanya untuk mencapai tujuan sekolah.
Supervisi yaitu sebagai upaya yang dilakukan oleh para pengawas untuk melihat kinerja
personalia dan melakukan perbaikan-perbaikan terhadap salah satu bagian kerja yang
tidak masksimal dalam menunjukkan kinerjanya. supervisi merupakan suatu layanan dan
bantuan yang diberikan oleh supervisor kepda guru dalam upaya memperbaiki
pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.
B. Prinsip-prinsip
Prinsip Fundamental/ dasar (Foundamental/ basic principle)
Setiap pemikiran, sikap dan tindakan seorang supervisor harus berdasar/
berlandaskan sesuatu yang kokoh/ kuat serta dapat dipulangkan kepadanya. Setiap
supervisor pendidikan Indonesia harus bersikap konsisten dan konsekuen dalam
pengamalan sila-sila Pancasila secara murni dan konsekuen.
Prinsip praktis
Sesuai prinsip fundamental sebagai pedoman seorang supervisor pendidikan
Indonesia, maka dalam pelaksanakan sehari-hari mereka berpedoman pada prinsip
positif dan prinsip negatif.
C. Tujuan
1. Membantu guru agar dapat lebih mengerti/ menyadari tujuan-tujuan pendidikan di
sekolah, dan fungsi sekolah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan itu.
2. Membantu guru agar mereka lebih menyadari dan mengerti kebutuhan dan
masalah-masalah yang dihadapi siswannya supaya dapat membantu siswanya itu
lebih baik lagi.
3. Untuk melaksanakan kepemimpinan efektif dengan cara yang demokratis dalam
rangka meningkatkan kegiatan-kegiatan profesional di sekolah, dan hubungan
antara staf yang kooperatif untuk bersana-sama meningkatkan kemampuan
masing-masing.
4. Menemukan kemampuan dan kelebihan tiap guru dan memanfaatkan serta
mengembang-kan kemampuan itu dengan memberikan tugas dan tanggung jawab
yang sesuai dengan kemampuannya.
5. Membantu guru meningkatkan kemampuan penampilannya didepan kelas.
MATERI 8
PENGAWAS SEKOLAH
Pengawas sekolah terdiri dari dua kata, yaitu pengawas dan sekolah. Pengawas adalah orang
yang melakukan pengamatan atau pengawasan. Dan sekolah adalah satu lembaga pendidikan
yang didalamnya terjadi proses belajar mengajar. Jadi dapat disimpulkan pengawas sekolah
adalah orang yang ditugaskan untuk mengawasi sebuah lembaga pendidikan. Dalam peraturan
pemerintah Nomor: 74 tahun 2008 disebutkan bahwa “pengawas sekolah “ adalah guru pegawai
negeri sipil yang diangkat dalam jabatan pengawas sekolah.
Diadakannya sebuah pengawasan (supervisi) oleh pimpinan sekolah atau atasan adalah
sebuah tindakan yang semestinya harus dilakukan untuk mengawasi timbulnya situasi-situasi
yang menghambat jalannya administrasi pendidikan di sekolah. Karena hambatan itu semakin
lama semakin banyak maka ada kemungkinan tujuan tidak tercapai dalam waktu yang telah
dierncanakan. Situasi yang menghambat itu dapat barasal dari berbagai pihak.
Sebagai jabatan karir, pengawas sekolah merupakan jabatan yang strategis dalam
penyelenggaraan pendididikan. Pengawas Sekolah berkedudukan sebagai pelaksana teknis
fungsional dibidang pengawasan yang mencakup pengawasan dibidang akademik dan manajerial
pada satuan pendidikan yang telah ditetapkan. Untuk itu pengawas sekolah dalam melaksanakan
tugasnya, merupakan perpanjangan tangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten/Kota.
Berdasarkan Permen Pan & RB tersebut di atas, lingkup tugas pengawas sekolah meliputi :
a. Pembinaan guru.
b. Pemantauan pelaksanaan standar nasional pendidikan di sekolah terdiri atas
Standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar penilaian
pendidikan
c. Penilaian kinerja guru
d. Pembimbingan dan pelatihan profesional guru.
e. Penilaian Kinerja Guru Pemula dalam program Induksi Guru Pemula (berkaitan
dengan pemberlakuan Permenpan nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
f. Pengawasan pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula
A. Supervisor
Secara etimoligi, di ambil dari bahasa inggris supervision artinya pengawasan di
bidang pendidika. Orang yang melakukan supervise yaitu supervisor. Supervise terdiri
dari dua kata, yakni super berarti atas, lebih, dan visi berarti lihat, tilik, awasi. Seorang
supervisor memang mempunyai posisi di atas atau mempunya kedudukan yang lebih dari
orang yang di supervisinya.
Dengan demikian, supervise pendidikan adalah segala bantuan dari supervisor
atau dari semua pemimpin kepala sekolah untuk memperbaiki manjemen pengelolaan
sekolah dan meningkatkan kineja staf atau guru dalam menjalankan tugas, fungsi dan
kewajibannya sehingga tujuan pendidikan dapat di capain dengan optimal.
B. Peran dan perilaku Supervisor
Pembinaan professional dilakukan karena satu alasan, yaitu memberdayakan
akuntabiltas professional guru yang pada gilirannya meningkatkan mutu proses an
hasil pemblajaran. Untuk maksud tersebut, para superfisor hendaknya melakukan
peranan sebagai berikut :
Peneliti
Konsultan atau penasehat
Fasilitator
Motovator
Pelopor pembaharuan
C. Perilaku Supervisor
Perilaku supervisor tergantung pada pemahamannya mengenai tujuan pembinaan
profesional. Jika dianalisis, tingkat kualitas perilaku pembinaan berwujud:
1) memperhatikan
2) mengerti atau memahami
3) membantu dan membimbing
4) memupuk evaluasi diri bagi perbaikan dan pengembangan
5) memupuk kepercayaan diri, dan
6) memupuk, mendorong bagi pengembangan inisiatif, kreativitas, dan
pertumbuhan diri secara profesional.
D. Sifat-sifat Supervisor
1) Berpengetahuan luas tentang seluk-beluk semua pekerjaan yang berada dibawah
pengawasannya
2) Mengetahui atau memahami benar-benar rencana dan program yang telah di gariskan
yang akan di capai oleh setiap lembaga atau bagian .
3) Berwibawa, dan memiliki kecakapan praktis tentang teknik-teknik kepengawasan .
4) Memiliki sifat-sifat tegas, jujur, konsekwen, ramah dan rendah hati.
5) Berkemauan keras , rajin berkerja demi tercapainya tujuan atau program yang telah di
gariskan atau di susun
MATERI 10
MATERI 11
SUPERVISI KLINIS
A. Pengertian Supervisi Klinis
Supervisi klinis bertujuan untuk memperbaiki perilaku guru-guru dalam proses belajar
mengajar, terutama yang kronis, secara aspek demi aspek yang intensif, sehingga mereka dapat
mengajar dengan baik. Ini berarti perilaku yang tidak kronis bisa diperbaiki dengan teknik
supervisi yang Lain.
Adapun ciri-ciri atau karakteristik dari supervisi klinis yang membedakan dengan supervisi
lainnya, yaitu sebagai berikut:
1) Pada dasarnya supervisor dan guru sederajat dan saling membantu dalam meningkatkan
kemampuan dan sikap keprofesionalannya.
2) Fokus supervisi klinis adalah pada perbaikan cara mengajar bukan mengubah kepribadian
guru.
3) Balikan supervisi klinis didasarkan atas bukti pengamatan dan bukan atas keputusan
penilaian yang tidak di dukung oleh bukti nyata.
4) Bersifat konstruktif dan memberi penguatan pada pola-pola dan tingkah laku yang
berhasil daripada mencela dan “menghukum” pola-pola tingkah laku yang belum
berhasil.
5) Tahapan supervisi klinis merupakan kontinuitas dan dibangun atas dasar pengalaman
masa lampau.
Sebagaimana lazimnya pelaksanaan supervisi pengajaran tidak terlepas dari prosedur dan
tahapan dalam pelaksanaannya. Demikian pula kegiatan supervisi klinis, dilaksanakan dengan
tahapan yang sistematis.
Pada dasarnya para ahli mempunyai prinsip yang sama, bahwa supervisi klinis berlangsung
dalam suatu proses yang berbentuk siklus dengan tiga tahap yaitu :
Terdapat beberapa tips dan trik yang harus diperhatikan kepala sekolah dalam melaksanakan
supervisi klinis sebagaimana yang diuraikan di atas. Tips dan trik tersebut dapat dikemukakan
sebagai berikut.
Membangun Kesadaran
Setiap guru dan staf sekolah lainnya harus menyadari tugas dan fungsinya
masing-masing; bahwa mereka memiliki peran penting dalam mengembangkan pribadi-
pribadi peserta didik.
Meningkatkan pemahaman
Setelah setiap guru memiliki kesadaran yang tinggi terhadap tugas dan fungsinya
masing-masing, langkah berikutnya adalah meningkatkan pemahaman mereka agar dapat
melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut dengan baik dan efektif.
Kepedulian
Komitmen
Tips keempat yang harus dilakukan guru dan staf lainnya dalam menghadapi
supervisi pendidikan adalah menumbuhkan komitmen yang tinggi dalam diri kita sebagai
guru, sehingga memiliki rasa aman, nyaman dan menyenangkan dalam mengemban tugas
dan fungsinya.