Anda di halaman 1dari 12

Makalah Tentang Pengawas Sekolah

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan

Dosen Pengampu:

Dra. Mirawati, M.Ag

DISUSUN OLEH :

Akmal Mustafa Aridho (11810113546)

Wil Qadri (11810113153)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM

RIAU PEKANBARU

2020
KATA PENGANTAR

‫ــــــــــــــــم اﷲِال َّر ْح َم ِن اا َّر ِحيم‬


ِ ‫س‬
ْ ِ‫ب‬

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah atas rahmat dan


hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad yang telah
membawa kita pada zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Selanjutnya kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing,
yaitu Dra. Mirawati, M.Ag., yang telah membimbing kami dalam
penyusunan makalah ini.

Adapun dalam penulisan makalah ini materi yang akan dibahas


tentang “Pengawas Sekolah”. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan
makalah kami selanjutnya, khususnya kepada dosen pembimbing mata
kuliah yang bersangkutan. Akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan kita dalam
mempelajari tentang Pengawas Sekolah dalam pendidikan serta dapat
digunakan sebagaimana mestinya.

Pekanbaru, Maret 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Supervisi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan pengawasan
pendidikan memiliki konsep dasar yang saling berhubungan. Dalam
konsep dasar supervisi pendidikan dijelaskan beberapa dasar-dasar tentang
konsep supervisi pendidikan itu sendiri. Pendidikan berbeda dengan
mengajar, pendidikan adalah suatu proses pendewasaan yang dilakukan
oleh seorang pendidik kepada peserta didik dengan memberikan stimulus
positif yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan
pengajaran hanya mencakup kognitif saja artinya pengajaran adalah suatu
proses pentransferan ilmu pengetahuan tanpa membentuk sikap dan
kreatifitas peserta didik.

Oleh karena itu, pendidikan haruslah diawasi atau disupervisi oleh


supervisor yang dapat disebut sebagai kepala sekolah dan pengawas-
pengawas lain yang ada di departemen pendidikan. Pengawasan di sini
adalah pengawasan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja para
pendidik dan pegawai sekolah lainnya dengan cara memberikan
pengarahan-pengarahan yang baik dan bimbingan serta masukan tentang
cara atau metode mendidik yang baik dan professional. Dan dengan
adanya mata kuliah supervisi pendidikan pada institusi yang bergerak
dalan bidang pendidikan akan lebih menunjang para mahasiswa untuk
mengetahui bagaimana mengawasi atau mensupervisi pada pendidikan
yang baik. Dalam makalah ini akan kami paparkan beberapa konsep dasar
tentang supervisi pendidikan beserta sub-subnya yang semuanya sudah
kami sebutkan dalam rumusan masalah.
Sesuai dengan perkembangan masyarakat dan perkembangan
pendidikan di Indonesia maka paradigma tenaga kependidikan sudah
seharusnya mengalami perubahan pula, khususnya yang berkaitan dengan
supervisi atau kepengawasan pendidikan ini. Pengawasan seperti ini sering
disebut inspeksi atau memeriksa, orang yang melakukan pemeriksaan itu
sendiri disebut inspektur.
Supervisi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan pengawasan
pendidikan memiliki konsep dasar yang saling berhubungan. Dalam
perkembangannya supervisi pendidikan memberikan pengaruh yang baik
pada perkembangan pendidikan di Indonesia sehingga para pendidik
memiliki kemampuan mendidik yang kreatif, aktif, efektif dan inovatif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengawas sekolah?
2. Apa saja peran dan fungsi seorang pengawas sekolah?
3. Bagaimana kedudukan seorang pengawas sekolah?
4. Bagaimana ruang lingkup tugas pengawas sekolah?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan makalah ini, untuk mengetahui:
1. Pengertian pengawas sekolah.
2. Peran dan fungsi seorang pengawas sekolah.
3. Kedudukan seorang pengawas sekolah.
4. Ruang lingkup tugas pengawas sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengawas Sekolah

Pengawas sekolah terdiri dari dua kata, yaitu pengawas dan


sekolah. Pengawas adalah orang yang melakukan pengamatan atau
pengawasan. Dan sekolah adalah satu lembaga pendidikan yang
didalamnya terjadi proses belajar mengajar. Jadi dapat disimpulkan
pengawas sekolah adalah orang yang ditugaskan untuk mengawasi
sebuah lembaga pendidikan. Dalam peraturan pemerintah Nomor: 74
tahun 2008 disebutkan bahwa “pengawas sekolah “ adalah guru
pegawai negeri sipil yang diangkat dalam jabatan pengawas
1
sekolah.

B. Fungsi dan Peran Pemgawas Sekolah

Diadakannya sebuah pengawasan (supervisi) oleh pimpinan


sekolah atau atasan adalah sebuah tindakan yang semestinya harus
dilakukan untuk mengawasi timbulnya situasi-situasi yang
menghambat jalannya administrasi pendidikan di sekolah. Karena
hambatan itu semakin lama semakin banyak maka ada kemungkinan

1
Buku Kerja Pengawas Sekolah.(Jakarta: KEMENDIKBUD,2015), hlm. 1
tujuan tidak tercapai dalam waktu yang telah dierncanakan. Situasi
yang menghambat itu dapat barasal dari berbagai pihak2.

Secara umum, fungsi dari supervisi pendidikan adalah:

1. Penelitian, proses dari penelitian ini meliputi beberapa


tahapan, pertama adalah perumusan masalah yang akan diteliti,
kedua adalah pengumpulan data, ketiga pengolahan data, dan yang
terakhir adalah konklusi hasil penelitian.
2. Penilaian, fungsi pengawas sekolah dalam hal ini adalah
mengevaluasi aspek-aspek positif dan negatif guna menemukan
hambatan-hambatan dan mengembangkan kemajuan yang telah ada.
3. Perbaikan, supervisi dalam hal ini mengawasi keadaan umum dan
situasi dalam pendidikan, jika belum baik atau belum memuaskan
maka akan segera diperbaiki.
4. Peningkatan, peningkatan disini pengawas meningkatkan segala
sesuatu yang telah baik dan mengembangkan agar lebih maju lagi.

Jadi fungsi utama pengawas sekolah ditujukan pada perbaikan


dan peningkatan kualitas pengajaran fungsi utama pengawas sekolah
adalah membina program pengajaran yang ada sebaik-baiknya sehingga
selalu ada usaha perbaikan, menilai dan memperbaiki faktor-faktor
yang mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik,
mengkoordinasi, menstimulasi, dan mendorong ke arah pertumbuhan
profesi guru.

Makin jauh pembahasan tentang pengawas sekolah makin nampak


bahwa kunci pengawas sekolah bukan hanya membicarakan perbaikan
itu sendiri, melainkan pengawasan yang diberikan kepada guru-guru,
pengawasan juga merupakan alat untuk mengkoordinasi, menstimulasi
dan mengarahkan pertumbuhan guru-guru3.

2
M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2008), hlm. 178.
3
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2008) hlm. 21.
C. Kedudukan Pengawas Sekolah
Sebagai jabatan karir, pengawas sekolah merupakan jabatan yang
strategis dalam penyelenggaraan pendididikan. Pengawas Sekolah
berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional dibidang
pengawasan yang mencakup pengawasan dibidang akademik dan
manajerial pada satuan pendidikan yang telah ditetapkan. Untuk
itu pengawas sekolah dalam melaksanakan tugasnya, merupakan
perpanjangan tangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten/Kota.  

Dengan posisi yang sedemikian strategis dalam penyelenggaraan


pendidikan, sebenarnya pengawas sekolah seharusnya memiliki andil
yang sangat dominan dalam penyelenggaraan pendidikan disebuah
kabupaten / Kota.  Yang menjadi masalah adalah seberapa besar
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan memberikan porsi kepada pengawas
sekolah untuk melaksanakan tugas-tugas kepengawasan nya sesuai
tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah yang diatur dalam
peraturan atau perundangan yang berlaku.

Selanjutnya jika ditinjau dari struktur keorganisasian, kedudukan


pengawas merupakan jabatan karir fungsional yang langsung di bawah
garis komando kepala dinas pendidikan. Tugas dan tanggung jawab
pembinaan secara langsung di bawah naungan kepala dinas.  Dalam
struktur organisasi juga digambarkan garis koordinasi dengan
bidang-bidang yang ada dilingkup instansi dinas pendidikan. 
Kedudukan pengawas sekolah berada pada tingkat kabupaten / kota
bukan pada tingkat di bawahnya.  Hal ini harus dipahami oleh
pejabat-pejabat yang berada pada level di bawah kepala dinas,
sehingga akan terjadi sebuah komunikasi dan hubungan kerja yang
baik dan saling membantu sesuai dengan tugas dan fungsi masing-
masing.

D. Ruang Lingkup Tugas Pengawas Sekolah


Sesuai dengan Peraturan Menteri PAN & RB Nomor 21 Tahun 2010 Pasal
5 disebutkan Tugas Pokok  Pengawas Sekolah adalah melaksanakan
tugas pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan
yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan
pembinaan, pemantuan pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan profesional
guru, evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, dan
pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah khusus. 

Berdasarkan Permen Pan & RB tersebut di atas,  lingkup tugas


pengawas sekolah meliputi :

1.       Pengawasan akademik, mencakup antara lain :

a) Pembinaan guru.
b) Pemantauan pelaksanaan standar nasional pendidikan di
sekolah terdiri atas Standar isi, standar kompetensi
lulusan, standar proses, standar penilaian pendidikan
c) Penilaian kinerja guru
d) Pembimbingan dan pelatihan profesional guru.
e) Penilaian Kinerja Guru Pemula dalam program Induksi
Guru Pemula (berkaitan dengan pemberlakuan Permenpan
nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya.
f) Pengawasan pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula

2.       Pengawasan manajerial, mencakup antara lain ;

a)     Pembinaan Kepala sekolah

b)     Pemantauan  pelaksanaan  standard nasional


pendidikan  yang terdiri atas : standard pendidik  dan 
tenaga  kependidikan,   standard   pengelolaan,  
standard   sarana  dan prasana, serta  standard pembiayaan
c)       Penilaian kinerja kepala sekolah

Pembinaan guru dalam pengawasan akademik meliputi pemantauan dan


penilaian terhadap kemampuan profesional guru yang mencakup :

1) Kemampuan  guru mata pelajajaran/kelas  dalam 


merencanakan pembelajaran melalui penyusunan silabus dan RPP
atau guru BP (konselor) menyusun perencanaan pembimbingan
dan konseling.
2) Kemampuan  guru  BP  dalam  pelaksanaan  pembimbingan 
dan melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif
termasuk penggunaan media pembelajaran yang relevan.
3) Kemampuan guru/pembimbing dan konseling dalam menilai proses
dan hasil pembelajaran/pembimbingan dengan menggunakan
teknik penilaian yang relevan.
4) Kemampuan guru dalam membimbing dan melatih peserta didik
dalam Proses pembelajaran, bimbingan dan latihan pada
kegiatan yang terkait intra  kurikuler  
(pembelajaran   remedial dan    pengayaan), dan   
ekstra kurikuler.
5) Peningkatan kemampuan guru Bimbingan dan Konseling yang
terkait dengan  pengembangan  diri  peserta  didik 
yang  sesuai  dengan kebutuhan,   potensi,  bakat, 
minat, dan    kepribadian   peserta  didik  di
sekolah.

Pengawasan manajerial merupakan   fungsi supervisi yang


berkenaan  dengan aspek pengelolaan  sekolah  yang terkait
langsung   dengan   peningkatan   efisiensi   dan  
efektivitas   penyelenggaraan sekolah yang meliputi ;
perencanaan,    koordinasi,    pelaksanaan,    penilaian,
pengembangan kompetensi sumber daya tenaga kependidikan dan
sumberdaya lainnya
Dalam tugasnya sebagai pengawas manajerial, pengawas sekolah
memiliki fungsi sebagai :
a. Fasilitator    dalam proses perencanaan, koordinasi,
pengembangan manajemen sekolah
b. Asesor dalam mengidentifikasi   kekuatan   dan  
kelemahan   serta   menganalisis   potensi sekolah 
c. Informan  pengembangan   mutu  sekolah
d. Evaluator terhadap hasil pengawasan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pengawas sekolah terdiri dari dua kata, yaitu pengawas dan


sekolah. Pengawas adalah orang yang melakukan pengamatan atau
pengawasan. Dan sekolah adalah satu lembaga pendidikan yang
didalamnya terjadi proses belajar mengajar. Jadi dapat disimpulkan
pengawas sekolah adalah orang yang ditugaskan untuk mengawasi
sebuah lembaga pendidikan.

Pengawas sekolah merupakan jabatan yang strategis dalam


penyelenggaraan pendididikan. Pengawas Sekolah berkedudukan
sebagai pelaksana teknis fungsional dibidang pengawasan yang
mencakup pengawasan dibidang akademik dan manajerial pada satuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Untuk itu pengawas sekolah
dalam melaksanakan tugasnya, merupakan perpanjangan tangan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten/Kota.  

DAFTAR PUSTAKA

Azhari, Ahmad. 2008. Supervisi Rencana Program Pembelajaran. Jakarta: Depag.

Buku Kerja Pengawas Sekolah. 2015. (Jakarta: KEMENDIKBUD)


https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/08/tugas-pokok-fungsi-hak-dan-
wewenang-pengawas-sekolahsatuan-pendidikan/

M. Daryanto. 2008. Administrasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka


Cipta.

Purwanto, Ngalim. 2009. Administrasi dan Supervisi Pendidikan.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai