KAJIAN LITERATUR
10
11
tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai dan aspirasi individu. Pembagian
tugas-tugas perkembangan untuk masing-masing fase dari sejak masa bayi sampai
usia lanjut dikemukakan oleh Havighurst sebagai berikut:
1. Masa bayi dan anak-anak (belajar berjalan, belajar makan-makanan padat,
belajar berbicara, belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh,
mencapai stabilitas fisiologis, membentuk pengertian sederhana tentang
realitas fisik dan sosial, belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga,
dan orang lain, belajar mengetahui mana yang benar dan yang salah serta
mengembangkan kata hati).
2. Masa anak sekolah (belajar ketangkasan fisik untuk bermain, pembentukan
sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai organism yang sedang tumbuh,
belajar bergaul yang bersahabat dengan anak-anak sebaya, belajar peranan
jenis kelamin, mengembangkan dasar-dasar kecakapan membaca, menulis, dan
berhitung, mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan guna
keperluan kehidupan sehari-hari, mengembangkan kata hati moralitas dan
skala nilai-nilai, belajar membebaskan ketergantungan diri, dan
mengembangkan sikap sehat terhadap kelompok dan lembga-lembaga).
3. Masa remaja (menerima keadaan jasmaniah dan menggunakannya secara
efektif, menerima peranan sosial jenis kelamin sebagai pria/wanita,
menginginkan dan mencapai perilaku social yang bertanggung jawab sosial,
mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya,
belajar bergaul dengan kelompok anak-anak wanita dan anak-anak laki-laki,
perkembangan skala nilai, secara sadar mengembangkan gambaran dunia yang
lebih adekuat, persiapan mandiri secara ekonomi, pemilihan dan latihan
jabatan, dan mempersiapkan perkawinan dan keluarga).
Robert J. Havighurst (1961) mengartikan tugas-tugas perkembangan itu
merupakan suatu hal yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan
individu yang apabila berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan
kesuksesan ke tugas perkembangan selanjutnya tapi jika gagal akan menyebabkan
ketidakbahagiaan pada individu yang bersangkutan dan kesulitan-kesulitan dalam
menuntaskan tugas berikutnya.
12
hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik, sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial untuk
menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar warga negara, serta untuk menghadapi
tantangan dan perkembangan kesejahteraan sosial.
Jaminan kesejahteraan sosial oleh negara diwujudkan dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Penyelenggaraan kesejahteraan sosial
menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial
adalah upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi
kebutuhan dasar setiap warga negara, yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan
sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan
Anak Pasal 23 ayat 1-5: (1) Negara, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah
berkewajiban dan bertanggung jawab menghormati pemenuhan Hak Anak tanpa
membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, etnik, budaya dan bahasa,
status hukum, urutan kelahiran, dan kondisi fisik dan/atau mental. (2) Untuk
menjamin pemenuhan Hak Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), negara
berkewajiban untuk memenuhi, melindungi, dan menghormati Hak Anak. (3)
Untuk menjamin pemenuhan Hak Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab dalam merumuskan dan
melaksanakan kebijakan di bidang penyelenggaraan Perlindungan Anak. (4) Untuk
menjamin pemenuhan Hak Anak dan melaksanakan kebijakan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), Pemerintah Daerah berkewajiban dan bertanggung jawab
untuk melaksanakan dan mendukung kebijakan nasional dalam penyelenggaraan
Perlindungan Anak di daerah. (5) Kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dapat diwujudkan melalui upaya daerah membangun kabupaten/kota layak Anak.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai kebijakan kabupaten/kota layak Anak
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatur dalam Peraturan Presiden.”
22
4. Sistem kegiatan adalah sistem yang digunakna untuk menunjukkan orang yang
bersama-sama dengan pekerja sosial berusaha menyelesaikan tugas-tugas dan
mencapai tujuan-tujuan usaha intervensi.
2.4.7 Metode dan Teknik Pekerjaan Sosial
1. Metode Social Casework
Menurut Richmond (1922), metode casework terdiri dari proses yang
mengembangkan kepribadian melalui penyesuaian secara sadar individu-individu,
diantara orang-orang dan lingkungan sosialnya. Metode social casework
mengembangkan perhatiannya dalam bidang keluarga, dinamika keluarga dan
interaksi anggota keluarga dengan hasil bahwa keluarga merupakan lembaga yang
potensial untuk digunakan dalam melakukan intervensi terhadap individu. Dengan
demikian tujuan praktek pekerjaan sosial adalah mencegah atau menyembuhkan
gangguan relasi diantara individu dengan keluarganya atau pihak lain di
lingkungannya. Pekerja sosial membantu orang-orang untuk mengidentifikasi dan
memecahkan masalah dalam relasinya untuk meminimalisir dampaknya. Pekerjaan
sosial memperkuat potensi individu, kelompok dan masyarakat secara maksimum.
Berikut merupakan teknik dalam social casework :
1) Small Talk
Teknik ini digunakan oleh pekerja sosial pada saat kontak permulaan dengan klien.
Tujuan utama small talk adalah terciptanya suatu suasana yang dapat memberikan
kemudahan bagi keduanya untuk melakukan pembicaraan sehingga hubungan
selanjutnya dalam proses intervensi akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Small talk dimulai oleh pekerja sosial untuk membuka agar klien dapat berbicara.
2) Ventilation
Teknik ini digunakan oleh pekerja sosial untuk membawa ke permukaan perasaan-
perasaan dan sikap-sikap yang diperlukan, sehingga perasaan-perasaan dan sikap-
sikap tersebut dapat mengurangi masalah yang dihadapi klien. Pekerja sosial
dituntut untuk dapat menyediakan kemudahan bagi klien dalam mengungkapkan
emosinya secara terbuka. Tujuan ventilationn adalah untuk menjernihkan emosi
yang tertekan karena dapat menjadi penghalang bagi gerakan positif klien. Dengan
membantu klien menyatakan perasaan-perasaannya. Maka pekerja soosial akan
29
Merupakan tipe stress yang terjadi manakala klien termotivasi oleh dua atau lebih
kebutuhan dimana yang satu terpuaskan sementara kebutuhan yang lainnya tidak.
Konflik merupakan bagian dari hidup dan tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan
sehari-hari. Klien membutuhkan pengetahuan bagaimana mengatasinya apabila
terjadi perbedaan perasaan yang cenderung meningkat. Pekerja sosial harus
menyadari faktor-faktor emosi dan memberikan tempat untuk diungkapkan dan
mempergunakan kekuatan-kekuatan untuk kompromi dan menerima pemecahan
masalah untuk mencapai perubahan yang lebih baik.
7) Manipulation
Teknik ini merupakan keterampilan pekerja sosial dalam mengelola kegiatan,
orang-orang dan sumber-sumber yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah
klien. Pekerja sosial harus memperhatikan kebutuhan dan hak-hak klien untuk
terikat dalam tindakan dan pengambilan keputusan; kemampuan klien untuk
berpartisipasi; dan membedakan antara kegiatan-kegiatan untuk kepentingan
pekerja sosial dengan kegiatan-kegiatan untuk kepentingan klien.
8) Universalization
Teknik ini digunakan melalui penerapan pengalaman-pengalaman dan kekuatan-
kekuatan manusia dengan situasi yang dihadapi oleh klien. Tujuannya memberikan
pengaruh kepada klien yang mengalami situasi emosional yang berlebihan agar
menyadari bahwa situasi yang sama juga dihadapi orang lain; menyumbang dan
membandingkan pengetahuan tentang cara-cara pemecahannya kepada klien; dan
memperkuat hal-hal lainnya yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi klien.
9) Advice Giving and Counseling
Teknik ini berhubungan dengan upaya memberikan pendapat yang didasarkan pada
pengalaman pribadi atau hasil pengamatan pekerja sosial dan upaya meningkatkan
suatu gagasan yang didasarkan pada pendapat-pendapat atau digambarkan dari
pengetahuan profesional. Keberhasilan teknik ini ditentukan oleh kemampuan klien
mempergunakannya dan kemampuan pekerja sosial membuat assessment yang
valid.
10) Activities and Programs
31
kegiatan dalam upaya pemecahan masalah. Pekerja sosial harus mengetahui kapan
dan bagaimana menggunakan teknik-teknik ini.
15) Andragogy
Teknik ini dilukiskan sebagai seni dan ilmu pengetahuan untuk membantu klien
dewasa belajar. Melalui andragogy, pekerja sosial dapat meningkatkan
keberfungsian sosial klien melalui pengungkapan kebutuhan, merumuskan tujuan
dan merumuskan pengalaman belajar serta mengevaluasi program klien.
16) Counciousness Raising
Teknik ini berhubungan dengan tugas membangunkan secara positif konsep diri
klien yang berkaitan dengan lingkungan dan masyarakatnya. Pekerja sosial dapat
menggunakan teknik ini dalam bekerja dengan kelompok klien yang mengalami
depresi.
2. Metode Social Groupwork
Definisi menurut Gisela Konopka (1972), merupakan suatu metode dalam
pekerjaan sosial yang bertujuan untuk membantu keberfungsian individu dalam
kelompok. Merupakan suatu pendekatan yang secara sadar diarahkan untuk
mengembangkan kemampuan individu semaksimal mungkin dengan suatu
kelompok. Menurut B. Tractice, bahwa social gorupwork merupakan suatu metode
dimana individu dalam kelompok didalam suatu badan sosial tertentu, dibantu oleh
seorang peksos yang membimbing interaksi mereka dalam suatu program kegiatan
sehingga mereka mampu berhubungan antara satu dengan yang lainnya, untuk
mengalami pertumbuhan yang berkaitan dengan kemampuan individu, kelompok
dan masyarakat. Kelompok dimanfaatkan oleh para anggotanya melalui peksos
sebagai sarana utama untuk mengembangkan kepribadian, perubahan,
perkembangan. Jadi pekerjaan sosial kelompok merupakan suatu metode, dimana
individu dalam kelompok serta badan sosial dibantu oleh pekerja sosial yang
membimbing interkasinya dalam program kegiatan, sehingga mereka berhubungan
satu dengan yang lainnya untuk mencapai pertumbuhan yang matang dan untuk
mencapai perkembangan individu, kelompok dan masyarakat.
Tipe-tipe kelompok yang dapat dijadikan alternatif pemecahan masalah dalam
pekerjaan sosial dengan kelompok antara lain :
33
3. Advokat
Pekerja sosial dapat memberikan bantuan perlindungan dan pembelaan terhadap
hak-hak anak yang dilanggar dan memberikan pendampingan jika anak asuh
bermasalah dan berhubungan dengan hukum.
4. Konsultan
Anak yang berada di lingkungan sekolah tentu saja memiliki berbagai
permasalahan, seperti permasalahan yang berhubungan dengan relasinya dan
adaptasinya terhadap lingkungan. Maka pekerja sosial dapat menjalankan
peranannya sebagai seorang konsultan yaitu dengan memberikan alternatif solusi
guna memecahkan permasalahan yang sedang dilami oleh anak/klien.
5. Pendidik
Pekerja sosial dapat menjadi pendidik yang berperan memberi bimbingan yang
dibutuhkan oleh klien yang berada dalam panti maupun non panti.
6. Fasilitator
Pekerja sosial dapat membantu mengusahakan keperluan yang dibutuhkan terkait
dengan kebutuhan-kebutuhan klien guna pencapai perubahan dalam menangani
permasalahan yang sedang dialami.
7. Broker
Pekerja sosial dapat menjadi penghubung klien dengan sistem sumber yang
dibutuhkan untuk membantu memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah yang
sedang dihadapinya.
8. Motivator
Pekerja sosial dapat memberikan motivasi atau dorongan kepada klien untuk
memaksimalkan berbagai macam potensi yang dimiliki sehingga dapat
memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi.