KAJIAN LITERATUR
2.1. Konsep Dan Teori Yang Relevan Dengan Masalah kesejahteraan Sosial
material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu
sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga
negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat
sosial adalah sistem yang terorganisir dari pelayanan – pelayanan sosial dan
kelompok – kelompok guna mencapai standar hidup dan kesehatan yang memadai
dan relasi – relasi personal dan sosial sehingga memungkinkan mereka dapat
29
30
Menurut Suharto (2006:3), kesejahteraan sosial adalah suatu proses atau usaha
sosial mereka.
kesejahteraan sosial adalah suatu tindakan yang mengarah kepada kondisi sosial
dengan rasa nyaman, aman, dan tentram untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Menurut Friedlander & Apte dalam Adi Fahrudin (2014:12), kesejahteran sosial
ketidakmampuan baik secara fisik, emosional, dan sosial agar orang yang
Fungsi ini mencakup kegiatan untuk membantu mencapai tujuan sektor atau
Menurut Horton dan Leslie dalam Edi Suharto (2009), Masalah sosial merupakan
suatu kondisi yang dirasakan banyak orang yang tidak menyenangkan serta
Selain itu, Edi Suharto (2009) menyebutkan karateristik dari masalah sosial antara
lain:
1. Kondisi yang dirasakan banyak orang; suatu masalah dapat dikatakan sebagai
masalah sosial apabila kondisinya dirasakan oleh banyak orang namun tidak
ada batasan mengenai berapa jumlah orang yang meresakan masalah tersebut.
ukuran baik buruk sangat tergantung pada nilai atau norma yang dianut
masyarakat.
33
permasalahan.
Menurut Allen Pincus dan Minahan dalam Adi Fahrudin (2014), menyatakan
bahwa A problem as a social situation or social condition which has been evaluated
kondisi sosial yang telah dievaluasi oleh seseorang sebagai hal yang tidak
masalah sosial adalah suatu kondisi yang oleh sejumlah orang dinilai sebagai hal
yang tidak menyenangkan dan oleh karenanya harus dilakukan sesuatu terhadap
situasi ini.
Dari definisi diatas dapat menunjukan bahwa tidak semua situasi merupakan
Profesi Pekerjaan Sosial merupakan salah satu profesi yang semakin dirasakan
kesejahteraan sosial.
34
Menurut Charles Zastrow dalam Dwi Heru Sukoco (1991), pekerjaan sosial
bahwa pekerjaan sosial adalah suatu pelayanan profesional yang dilaksanakan pada
ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam relasi kemanusiaan yang bertujuan untuk
Sedangkan menurut Max Siporin dalam Dwi Heru Sukoco (1995:4), Pekerjaan
sosial didefinisikan sebagai metode yang bersifat sosial dan institusional untuk
fungsi sosial mereka. Pekerjaan sosial yang dapat dikatakan sebagai institusi sosial,
profesi pelayanan manusia serta seni praktek yang ilmiah dan teknik.
Manurut Siporin dalam Adi Fahrudin (2014), pekerjaan sosial didefinisikan sebagai
Menurut Adi Fahrudin (2014), pekerjaan sosial sebagai profesi mempunyai unsur
utama, yang pada umumnya, tiga unsur diantaranya dikatakan sebagai pengetahuan,
sikap, dan keterampilan. Sedangkan menurut Edi Suharto (2011), pekerjaan sosial
sebagai cerminan hakikat manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki rasa kasih
Berdasarkan definisi pekerjaan sosial diatas, dapat disimpulkan bahwa fokus utama
(social functioning) melalui protes pertolongan pekerjaan sosial yang bertujuan dan
yang dialaminya.
Menurut Allen Pincus dan Anne Minahan di dalam Dwi Heru Sukoco (1995:20)
berperikemanusiaan.
pelayanan.
Selain tujuan pekerjaan sosial menurut NASW, menurut Zastrow dalam Adi
Fahrudin (2014) terdapat empat tujuan dari pekerjaan sosial. Tujuan tersebut antara
dan tindakan – tindakan sosial dan politik yang meningkatan keadilan sosial
dan ekonomi.
bermacam – macam.
37
adanya disfungsi atau berkurangnya suatu fungsi yang secara objektif dapat diukur
atau dilihat karena adanya kehilangan kelainan dari tubuh atau organ seseorang.
mental, ganda, dan atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi
secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.
intelektual, atau sensorik dalam jangka waktu lama dimana ketika berhadapan
dengan berbagai hambatan hambatan hal ini dapat mengalami partisipasi penuh dan
memiliki hambatan dalam bekerja selain itu jenis – jenis yang di jelaskan
Kedisabilitasan yang dialami oleh individu dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
baik faktor internal yang berada dari dalam diri individu maupun faktor eksternal
yang berasal dari dalam diri individu maupun faktor eksternal yang berasal dari luar
diri individual
1. Kecacatan genetik (bawaan) adalah suatu kelainan atau kecacatan yang dibawa
sejak lahir baik fisik maupun mental. Cacat bawaan dapat disebabkan akibat
kejadian sebelum kehamilan, selama kehamilan, dan saat melahirkan atau masa
prenatal. Cacat ini disebabkan oleh kelainan genetik dan pengaruh lingkungan
akibat kecelakaan yang dapat berupa kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja,
adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang
masih dalam kandungan. Dari pengertian tersebut, anak merupakan individu yang
orang dewasa.
Sedangkan menurut definisi WHO, batasan usia anak adalah seja anak di dalam
kandungan sampai usia 19 tahun. Selain itu, pengertian anak menurut pasal 1 ayat
5 Undang – Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, anak
adalah setiap manusia yang berusia 18 tahun dan belum menikah termasuk anak
Anak merupakan salah satu anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa
yang harus dijaga dan dibina agar menjadi penerus bangsa, identitas anak dimulai
semenjak anak masih berada dikandungan sampai masa remaja awal. Ada beberapa
indikator yang harus dicapai ketika seorang peerja sosial melakukan praktek
profesinya dengan anak, yaitu Well Being (terpenuhinya segala kebutuhan fisik,
psikis, dan sosial dari anak tersebut), Security (tingkat keamanan bagi anak ketika
perkembangan yang baik terhadap anak harus dalam pengasuhan bersifat menetap
oleh orang tuannya atau orang tua asuh dan dalam jangka waktu yang lama).
40
fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam
berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan
kesamaan hak.
sensorik dalam jangka waktu lama dan ketika berhadapan dengan berbagai
hambatan, hal ini dapat menghalangi partisipasi penuh dan efektivitas mereka
berikut:
1. Disabilitas Fisik
antara lain akibat amputasi, lumpuh layu atau kaku, paraplegi, celebral palsy (CP),
2. Disabilitas Mental
kepribadian; dan
3. Disabilitas Intelektual
karena tingkat kecerdasan dibawah rata – rata, antara lain lambat belajar, disabilitas
4. Disabilitas Sensorik
Penyandang disabilitas sensorik adalah seseorang yang terganggu salah satu fungsi
dari panca indera, antara lain disabilitas netra, disabilitas rungu dan atau disabilitas
wicara.
Disabilitas ganda atau multi adalah penyandang disabilitas yang mempunyai dua
atau lebih ragam disabilitas, antara lain disabilitas rungu wicara dan disabilitas netra
rungu.
Berdasarkan Undang – Undang Nomor 19 tahun 2011 yang dimaksud dengan anak
memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual, dan sensorik dalam jangka waktu
yang lama dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sikap masyarakat dapat
Permesos Nomor 08 tahun 2012 tentang pedoman pendataan dan pengelolaan data
belum berusia 18 (delapan belas) tahun yang mempunyai kelainan fisik atau mental
yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan bagi dirinya
untuk melakukan fungsi – fungsi jasmani, rohani maupun sosialnya secara layak,
yang terdiri dari anak dengan disabilitas fisik, anak dengan disabilitas mental, dan
fisik, mental, intelektual atau sensorik dalam jangka waktu lama yang berinteraksi
anak yang lambat (slow) atau yang mengalami gangguan (retarded) yang akan tidak
Banyak istilah yang dipergunakan sebagai variasi dari kebutuhan khusus, seperti
pada individu.
Ada beberapa jenis Anak Dengan Kedisabilitasan, berikut jenis – jenis Anak
ragam atau jenis disabilitas ada 4 (empat), yaitu disabilitas fisik, disabilitas mental,
a. Disabilitas Fisik
antara lain akibat amputasi, lumpuh layu atau kaku, paraplegi, celebral palsy (CP),
b. Disabilitas Mental
kepribadian; dan
c. Disabilitas Intelektual
karena tingkat kecerdasan dibawah rata – rata, antara lain lambat belajar, disabilitas
d. Disabilitas Sensorik
Penyandang disabilitas sensorik adalah seseorang yang terganggu salah satu fungsi
dari panca indera, antara lain disabilitas netra, disabilitas rungu dan atau disabilitas
wicara.
e. Disabilitas Ganda
Disabilitas ganda adalah seseorang yang memiliki dua atau lebih kedisabilitasan
dalam jangka waktu yang lama yang ditetapkan oleh tenaga medis sesuai dengan
ketentuan undang – undang. Misalnya fisik dan mental dan atau disabilitas sensorik
yang khusus.
Setiap anak dengan kebutuhan khusus atau anak dengan kedisabilitasan memiliki
karakteristik (ciri – ciri) tertentu yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya
3. Tuna daksa atau anak yang mengalami keainan anggota tubuh atau gerakan
terkendali
3) Terdapat bagian anggota gerak yang tidak lengkap atau tidak sempurna
6) Kesulitan pada saat berdiri atau berjalan atau duduk, dan menunjukkan
memiliki dan mengalami salah satu atau lebih karakterik diatas dan mengalami
Kecacatan pada anak - anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain
sebagai berikut:
1) Cacat bawaan
Cacat bawaan ini biasanya terjadi ketika anak masih dalam kandungan yang
janin
47
Cacat setelah lahir biasanya terjadi pada saat proses kelahiran bayi yang
disebabkan oleh kesalahan penanganan pada waktu persalinan. Selain itu bisa
juga saat sudah menginjak anak – anak bisa jadi anak terinfeksi suatu
menyebabkan kedisabilitasan.
sebagai berikut:
1) Status perkembangan
yang baik.
2) Prestasi sekolah
3) Keterampilan bermain
untuk turut bermain dengan teman – temannya dan menyebabkan anak tidak
48
teman – temannya.
4) Penyesuaian sosial
5) Pola kepribadian
pergaulan, kurang memiliki daya sosiabilitas, merasa rendah diri, dan selalu
seperti rusaknya pita suara, celah bibir, dan langit – langit. Bicara cacat pada
anak dikatakan sebagai bicara yang tidak tepat secara kualitatif karena
49
kemampuan anak tidak memenuhi norma usia dan berisi lebih besar
kesalahan bicara
Anak yang mengalami gangguan kognitif atau intelektual akan lebih lambat
berbahasa.
anak menjadi kurang teratur dan cenderung tampak dibawah perilaku normal
Kedisabilitasan
Kebijakan sosial merupakan ketetapan pemerintah yang dibuat untuk merespon isu-
isu yang bersifat publik, yang mengatasi masalah sosial atau memenuhi kebutuhan
masyarakat (Suharto,2013)
Menurut Edi Suharto (2010), kebijakan merupakan prinsip atau cara bertindak yang
Prewitt dalam Edi Suharto (2010), kebijakan adalah sebuah ketetapan yang berlaku
yang dicirikan oleh perilaku yang konsisten dan berulang, baik dari yang
Kebijakan merupakan hasil dari adanya sinergi, kompromi, atau bahkan kompetisi
adalah ketetapan yang didesain secara kolektif untuk mencegah terjadinya masalah
Menurut Midgley dalam Edi Suharto (2008) kebijakan sosial diwujudkan dalam
tiga kategori, yakni perundang – undangan, program pelayanan sosial, dan sistem
perpajakan
51
kesejahteraan.
yang adil.
Menurut Edi Suharto (2013) menjelaskan bahwa Kebijakan (policy) adalah sebuah
kebijakan adalah sebuah ketetapan yang berlaku yang dicirikan oleh perilaku yang
konsisten dan berulang, baik dari yang membuatnya maupun yang menaatinya.
52
sebagai prinsip – prinsip yang mengatur tindakan yang diarahkan kepada tujuan –
tujuan tertentu.
adalah ketetapan yang memuat prinsip - prinsip atau tindakan secara langsung dan
tujuan tertentu
bahwa Kebijakan Sosial adalah ketetapan yang didesain secara kolektif untuk
wujud kewajiban negara (state obligation) dalam memenuhi hak – hak sosial
warganya.
Tujuan dari kebijakan sosial menurut Edi Suharto (2015) antara lain sebagai
berikut:
terjadi di masyarakat.
dibuat oleh pemerintah baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, perintah kota,
pemerintah kecamatan dan pemerintah tingkah desa atau kelurahan serta lembaga-
1. Undang – undang No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia (HAM)
Disabilitas
Penyandang Disabilitas.
Menurut Siporin dalam Dwi Heru, 1995:37 menjelaskan bahwa sumber adaah
segala sesuatu yang memiliki nilai, sesuatu yang berada dalam simpanan atau telah
tersedia, dimana orang dapat menggali dan menggunakan sebagai alat sehingga
Menurut Allan Pincus dan Minahan (1973) dalam buku Dwi Heru Sukoco
jenis, yaitu:
55
Sistem sumber informal atau alamiah dapat berupa keluarga, teman, tetangga,
maupun orang lain yang bersedia untuk membantu. Bantuan tersebut dapat
diperoleh dari sumber alamiah berupa dukungan emosional, kasih sayang, nasehat,
asosiasi formal yang bertujuan untuk meningkatkan minat anggota mereka. Sistem
Sistem sumber kemasyarakatan dapat berupa rumah sakit, badan – badan adopsi,
kerja, dan program – program tenaga kerja. Orang juga terkait dengan badan –
Sosial No. 8 tahun 2012 yaitu, Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS).
keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat yang dapat berperan serta untuk menjaga,
Adapun jenis – jenis Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) antara lain:
Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) adalah warga masyarakat yang atas dasar
rasa kesadaran dan tanggung jawab sosial serta didorong oleh rasa
c. Setia dan taat pada Pancasila dan Undang – Undang Dasar Negara
e. Berkelakuan baik ;
Taruna Siaga Bencana (Tagana) adalah seorang relawan yang berasal dari
bencana
puluh) tahun;
bencana;
e. Setia dan taat pada Pancasila dan Undang – Undang Dasar Negara
yang dibentukoleh masyarakat baik yang berbadan hukum maupun yang tidak
berbadan hukum
kesejahteraan sosial.
5. Karang Taruna
berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh, dan
b. Laki – laki atau perempuan yang berusia 13 (tiga belas) tahun sampai
kepengurusan; dan
a. Organisasi sosial
advokasi, rujukan;
yang profesional.
7. Keluarga Pioner
dengan cara – cara efektif dan bisa dijadikan penutan bagi keluarga lainnya.
keluarga lainnya.
b. Jaringan sosial yang berada di RT atau RW atau kampung atau desa atau
lingkungannya.
tahun;
sosial; dan
wanita di wilayahnya.
61
Penyuluh Sosial terbagi menjadi dua jenis yaitu penyuluh sosial fungsional dan
kesejahteraan sosial
singkat 2 tahun;
penyuluh sosial
agama, tokoh adat, tokoh wanita, tokoh pemuda) yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak oleh pejabat yang berwenang bidang
62
puluh) tahun;
c. Tokoh agama atau tokoh masyarakat atau tokoh pemuda atau tokoh
Sosial (PMKS);
Sosial
e. Berusia 25 (dua puluh lima) tahun sampai dengan 50 (lima puluh) tahun;
Dunia Usaha adalah organisasi yang bergerak dibidang usaha, industri atau
produk barang atau jasa serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan