Anda di halaman 1dari 3

Para pengarang dan karya sastra Inggris Periode Transisi

1. Puisi

Periode Transisi disebut juga periode imitative karena banyak sajak yang ditulis meniru gaya Chaucer.
Pengaruh Chaucer juga merembet sampai ke penyair-penyair Skotlandia dan mereka sering disebut
“Scottish Chaucerians”. Penyair-penyair tersebut antara lain Robert Henryson (1430-1506), William
Dunbar (1465-1530), dan Gavin Douglas (1474-1522). Dalam khasanah sastra Inggris Henryson dikenal
sebagai penyair pertama yang menulis sajak pastoral (sajak yang berkisah tentang kehidupan
penggembala di alam desa). Sedangkan Dunbar sering menulis sajak-sajak alegori (bentuk cerita yang
menggambarkan ide-ide abstrak seperti kesabaran, kesucian dan kebenaran yang disimbulkan oleh
pelaku-pelaku dalam cerita tersebut) dan sajak satire (bentuk sajak yang ditujukan untuk menyindir
sikap masyarakat, orang, atau adat-istiadat). Dalam sajak-sajak alegorinya Dunbar masih mengikuti gaya
Chaucer (Lihat Modul 1 karena menerjemahkan Aeneid (sajak Yunani kuno) yang merupakan karya klasik
pertama yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.

Penyair-penyair Inggris lainnya yang menjadi pengagum Chaucer antara lain John Lydgate (1370-1451),
Stephen Hawes, John Skelton (1460-1529). Lydgate banyak menerjemahkan cerita moral dan
keagamaan, Hawes banyak menulis sajak alegori, dan Skelton lebih dikenal sebagai seorang penyair
satiris yang mengecam orang-orang gereja dan pemerintahan.

Tetapi penyair-penyair Inggris yang dapat memberikan suasana dan bentuk baru pada masa Transisi
adalah Sir Thomas Wyatt (1503-1542) dan Henry Howard, Earl of Surrey (1517-1547). Di bawah
pemerintahan Henry VIII, kedua penyair tersebut di atas memperkenalkan bentuk-bentuk sajak yang
berbeda dengan penyair-penyair lainnya, dan memberikan sumbangan besar bagi perkembangan
kesusastraan Inggris.

Karena Wyatt sering pergi ke luar negeri (Italia, Spanyol, Perancis, dan sebagainya) dalam misi
diplomatik, dia banyak dipengaruhi oleh puisi-puisi Italia dan Latin. Sebagian besar sajak-sajaknya
berupa terjemahan dan imitasi, terutama soneta cinta (sajak yang terdiri dari 14 baris), dan puisi-puisi
didaktik seperti satire (sindiran) dan epistle (surat-surat).

Soneta cinta dalam bentuk aslinya merupakan karya sastra yang mirip dengan sebuah naratif tentang
ksatria pada jaman Pertengahan. Dalam narasi itu sang Ksatria harus menunjukkan kesetiaannya
terhadap kekasihnya dengan cara bertarung di medan laga atau di turnamen demi martabat sang
kekasih. Kisah-kisah cinta ksatria dalam bentuk puisi ditulis oleh penyair-penyair Italia seperti Dante
(1265-1321) dan Petrach (1304-1374). Bentuk soneta diperlakukan secara lebih ketat oleh Petrach yang
kemudian dikenal sebagai Sonata Petrach (Petrachan Sonnet). Dalam model Petrachan, sajak soneta
yang terdiri dari 14 baris dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yang terdiri dari 8 baris disebut the
Octave dengan rima a b b a a b b a, dan bagian kedua yang terdiri dari 6 baris disebut the Sestet dengan
rima c d e. Wyatt adalah

seorang penyair yang memperkenalkan bentuk soneta Italia ke dalam khasanah kesusastraan Inggris.
Berikut adalah contoh petikan Soneta Petrach:
How soon hath time, the subtle thief of youth

Stolen on his wings my three-and-twentieth year!

My hasting days fly on with full career,

But my late spring no bud or blossom she’th

Perhaps my semblance might deceive the truth

That I to manhood am arrived so near;

And inward ripeness doth much less appear;

That some more timely – happy spirits endu’th.

Yet be it less or more, or soon or slow,

It shall be still in strictest measure even.

To that same lot, however mean or high,

Toward which Time leads me, and the will of Heaven.

All is, if I have grace to use it so,

As ever in my great Taskmaster’s eye.

Sahabat Wyatt, Surrey, yang dilahirkan pada Tahun 1517 dan yang dihukum pancung pada Tahun 1547,
juga banyak meniru penyair Italia. Di samping menulis soneta-soneta cinta, Surrey juga menulis soneta-
soneta tentang persahabatan yaitu sajak-sajak yang ditulis untuk sahabat-sahabatnya seperti Clere,
Wyatt, Duke of Richmond. Sajak-sajak tersebut ditulis dengan penuh perasaan intim dan tulus. Surrey
merupakan penyair Inggris pertama yang menggunakan blankverse, yaitu bentuk sajak tanpa rima yang
mengandung lima suku kata bertekanan keras dalam setiap barisnya. Dia menggunakan bentuk baru ini
dalam karya Aeneid, karya Vergillius yang diterjemahkan dari bahasa Latin.

Puisi

Pengaruh Chaucer terhadap pembuatan puisi pada periode transisi sangatlah besar. Hampir seluruh
penyair pada periode ini menghaslkan karya sastra yang

memiliki karakteristik seperti karya Chaucer. Para penyair puisi tersebut antara lain John Lydgate,
Stephen Hawes, dan John Skelton. Pengaruh Chaucer ini juga menyebar hingga ke Skotlandia. Di sana
terdapat beberapa penyair terkenal yang disebut "Scottish Chaucerians". Dari sebutan tersebut
menunjukkan besarnya pengaruh Chaucer pada periode Transisi. Puisi yang muncul pada periode ini
antara lain bergenre romance (oleh Lydgate), alegori (oleh Dunbar), satiris (kritik) kepada gereja dan
pemerintah, sajak pastoral (oleh Henryson) dan lain sebagainya. Sajak pastoral ini pada masa kuno
sudah digunakan oleh Virgil dan Theocritus dan menjadi bentuk yang biasa digunakan dalam menulis
puisi di Perancis, Italia dan Spanyol sebelum sajak ini muncul di Inggris pada abad ke 16.

Jika ditinjau dari segi literary style, penyair-penyair seperti Lydgate, Skelton, dan Hawes meteran sering
diklaim memiliki mutu yang rendah. Dalam karya mereka terdapat sedikit jejak imajinasi dan ungkapan
puitis yang nyata dengan menggunakan kosakata yang tidak mencolok. Jika dibandingkan dengan
Chaucer, karya mereka tampak kekanak-kanakan dan tidak kompeten." Meskipun banyak pengaruh
yang diberikan oleh Chaucer pada masa ini, namun hasil karya para penyair pada periode ini tidak bisa
mengikuti atau mengadaptasi dengan baik karya-karya Chaucer. Akan tetapi, pada puisi-puisi Skotlandia
ternyata cukup bisa mengikuti jejak Chaucer dengan baik. Mereka banyak melakukan aktifitas terkait
puisi.

Adapun ciri-ciri puisi Skotlandia yakni berisi fitur-fitur tentang humor, terkadang cenderung vulgar,
berupa catatan hasrat yang berlebihan, alam dan manusia serta masih banyak fitur yang lain.Pada
periode transisi juga mulai muncul warna baru terhadap kesusastraan Inggris. Hal ini ditandai dengan
munculnya karya-karya oleh Sir Thomas Wyatt dan Henry Howard, the Earl of Surrey. Karya kedua
penyair ini menunjukkan beberapa pengaruh kesusatraan Italia. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari
bentuk maupun tema puisi yang dibuat. Pada periode ini juga mulai muncul bentuk baru dalam kajian
teori sastra dalam puisi yang dicetuskan oleh Wyatt dan Surrey, yakni sonnet dan iambic pentameter
yang digunakan pertama kali oleh Surrey pada karyanya yakni Virgil's Aeneid II dan IV. Istilah iambic
pentameter juga dikenal sebagai isstilah 'blank verse/unrhymed."Bentuk tersebut kemudian digunakan
oleh sastrawan-sastrawan sesudahnya seperti Shakespear dan Milton.

Anda mungkin juga menyukai