Iin Kurniasih
2320306055
S1 Pendidikan Matematika
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Adapun tema dari
makalah ini adalah “Peran Pancasila sebagai Dasar Negara”.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Yasnanto, S.I.P, M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Pancasila yang telah membimbing dalam pengerjaan tugas makalah
ini. Saya juga mengucapkan terima kasih pada teman-teman yang selalu setia membantu.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan, bahkan kritikan yang membangun dari
segala pihak. Saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk orang lain.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
Judul .....................................................................................................................................1
Bab I ...................................................................................................................................4-5
Pembukaan ..........................................................................................................................4-5
Bab II ................................................................................................................................6-16
Pembahasan .......................................................................................................................6-16
Bab III...................................................................................................................................17
Penutupan ..............................................................................................................................17
A. Kesimpulan ...............................................................................................................17
B. Saran .........................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Nama Pancasila berasal dari dua
kata bahasa sanskerta, yakni “panca” yang berarti lima dan “sila” yang berarti prinsip
atau sila. Jadi, Pancasila berarti lima prinsip atau asas negara. Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam Pancasila, ada lima sila atau pedoman yang perlu diketahui. Kelima
prinsip yang Ada dalam Pancasila pertama kali dicetuskan Ir. Soekarno, pada 1 Juni
1945. Adapun lima prinsip yang dijadikan sila dalam Pancasila tersebut ialah
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.
akan datang efektif, maka perlu perluasan dan pendalaman wawasan akademik
mengenai dasar negara melalui mata kuliah pendidikan Pancasila.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Perumusan dasar negara Indonesia dibuat pada saat sidang BPUPKI yang
pertama pada tanggal 20 Mei – 1 Juni. Dalam sidang BPUPKI yang pertama ini
terdapat beberapa tokoh pendiri negara yang mengusulkan tentang rumusan dasar
negara. Diantaranya yakni Muhammad Yamin, Dr. Soepomo, dan juga Ir. Soekarno.
Rumusan-rumusan yang disampaikan oleh para tokoh tersebut tentunya terdapat
perbedaan antara satu dengan yang lain. Namun demikian, rumusan-rumusan tersebut
memiliki persamaan dari segi materi dan semangat yang menjiwainya. Pandangan
para pendiri negara tentang rumusan dasar negara disampaikan berdasarkan sejarah
perjuangan bangsa dan dengan melihat pengalaman bangsa lain. Meskipun diilhami
oleh gagasan-gagasan besar dunia, tetapi tetap berakar pada kepribadian dan gagasan
besar dari bangsa Indonesia sendiri.
1) Peri Kebangsaan
7
2) Peri Kemanusiaan
3) Peri Ketuhanan
4) Peri Kerakyatan
5) Kesejahteraan Sosial
2. Usulan dasar negara yang disampaikan oleh Dr. Soepomo pada tanggal 31
Mei 1945 memuat :
1) Persatuan
2) Kekeluargaan
3) Keseimbangan lahir dan batin
4) Musyawarah
5) Keadilan rakyat
3. Usulan dasar negara yang disampaikan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1
Juni 1945 berisikan :
1) Kebangsaan Indonesia
2) Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3) Mufakat atau demokrasi
4) Kesejahteraan sosial
5) Ketuhanan yang berkebudayaan
Melalui sejarah yang panjang, Pancasila lahir dan hadir untuk bangsa
Indonesia sebagai falsafah kebangsaan. Di dalamnya, Pancasila mengandung nilai-
nilai yang mencerminkan karakteristik bangsa yang plural, yaitu sebuah negara
maritim dengan 18.108 pulau, membentang terpanjang di muka bumi di kitaran
khatulistiwa, subkultur dan etnisitas yang beragam, adat-istiadat yang berbeda, agama
9
yang plural. Dengan serba keragaman tersebut, jelas tidak mudah mengurus
keberadaan bangsa ini. Apalagi, tanpa adanya stamina spiritual yang luar biasa dan
saling pengertian yang mendalam antar masyarakat Indonesia.
Sejak awal berdirinya negara Indonesia, para founding fathers telah menyadari
bahwa keberadaan masyarakat yang majemuk merupakan kekayaan bangsa Indonesia
yang harus diakui, diterima, dan dihormati, kemudian diwujudkan dalam semboyan
Bhinneka Tunggal Ika. Seiring dengan berjalannya waktu, Pancasila terus mendapat
ancaman disintergrasi bangsa. Pancasila dibentuk berdasarkan kesepakatan bersama
yang memerhatikan keragaman suku, budaya, maupun agama. Artinya, Pancasila
adalah titik temu dari semua perbedaan yang ada di Indonesia. Namun, hal ini
kembali diuji dengan maraknya berbagai bentuk kekerasan yang terjadi atas nama
agama. Tidak hanya itu, memudarnya nilai-nilai Pancasila juga tergambar dari
hilangnya semangat saling menghargai dan semangat gotong-royong. Belum lagi,
bahwa adanya organisasi yang jelas menolak keberadaan Pancasila dan ingin
menggantikan dengan ideologi lain.
Usaha untuk menggantikan Pancasila sebagai dasar negara ini telah dilakukan
oleh beberapa kelompok sejak zaman dahulu pada saat awal diterapkannya Pancasila
sebagai dasar negara. Diantara kelompok yang ingin menggantikan dasar negara
Pancasila adalah :
1. Pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia) di Madiun, pada 18 September 1948.
Tujuan utamanya untuk mendirikan negara Soviet dengan ideologi komunis.
2. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia. Pemberontakan ini bertujuan
untuk menggantikan Pancasila dengan syariat Islam sebagai dasar negaranya.
3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS). Pemberontakan ini bertujuan untuk
mendirikan negara sendiri.
4. Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) atau Perjuangan Rakyat
Semesta (Permesta) sebagai bentuk gerakan protes ke pemerintah pusat.
5. PKI yang dilakukan oleh D.N. Aidit pada 30 September 1965. Pemberontakan ini
bertujuan untuk mengubah ideologi menjadi komunis.
Selain kelompok-kelompok di atas, masih terdapat beberapa kelompok lagi
yang berusaha untuk menggantikan dasar negara Pancasila dengan dasar negara yang
lain.
10
Tidak hanya pada awal kemerdekaan saja adanya usaha untuk menggantikan
dasar negara Pancasila ini. Namun, pada saat ini pun masih terdapat beberapa
kelompok yang berencana dan bercita-cita untuk mengganti dasar negara Pancasila.
Saat ini isu pergantian dasar Negara melalui parlemen tidak lagi didengar namun,
beberapa gejala tentang adanya keinginan kelompok masyarakat untuk mengubah
dasar negara mulai muncul, seperti misalnya adanya isu negara agama atau ormas
yang tidak berdasarkan Pancasila. Menurut Santoso, mencatat bahwa pada umumnya
ada tiga macam yang melatarbelakangi munculnya kelompok ini yang Pertama,
adanya ketidakpuasan akan kinerja pemerintah selama ini sehingga muncul ide untuk
membuat ideologi atau visi dan misi yang berbeda dengan yang ada sebelumnya.
Kedua, ketidakpuasan terhadap kondisi ekonomi dan politik sehingga mereka ingin
membuat suatu peraturan sendiri dan mengatur kehidupannya sendiri. Ketiga,
pemahaman terhadap keyakinan tertentu dan cenderung mengarah pada paham
berbeda, bahkan separatis sehingga merusak tatanan nilai dan moral yang ada serta
menimbulkan disintegrasi.
berubah bagi negara yang dibentuk. Dengan perkataan lain, jalan hukum tidak lagi
dapat diubah (Notonagoro, 1982: 25).
merupakan nilai dasar yang sifatnya permanen dalam arti secara ilmiah-akademis,
terutama menurut ilmu hukum, tidak dapat diubah karena merupakan asas kerohanian
atau nilai inti dari Pembukaan UUD 1945 Sebagai kaidah negara yang fundamental.
Untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar Pancasila dalam kehidupan praksis
bernegara, diperlukan nilai-nilai Instrumental yang berfungsi sebagai alat untuk
mewujudkan nilai dasar. Kedudukan pasal-pasal berbeda dengan kedudukan Pancasila
dan Pembukaan UUD 1945. Implikasinya pasal-pasal dalam UUD 1945 tidak bersifat
permanen, artinya dapat diubah berdasarkan ketentuan dalam Pasal 37 ayat (1) sampai
dengan ayat (5) UUD 1945.
1) Bidang Politik
Implementasi Pancasila dalam perumusan kebijakan pada bidang politik dapat
ditransformasikan melalui sistem politik yang bertumpu kepada asas kedaulatan
rakyat berdasarkan konstitusi, mengacu pada Pasal 1 ayat (2) UUD 1945.
Implementasi asas kedaulatan rakyat dalam sistem politik Indonesia, baik pada sektor
suprastruktur maupun infrastruktur politik, dibatasi oleh konstitusi. Hal inilah yang
menjadi hakikat dari konstitusionalisme, yang menempatkan wewenang semua
komponen dalam sistem politik diatur dan dibatasi oleh UUD, dengan maksud agar
tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan oleh siapapun. Dengan demikian, pejabat
publik akan terhindar dari perilaku sewenang-wenang dalam merumuskan dan
mengimplementasikan kebijakan publik, dan sektor masyarakat pun akan terhindar
dari perbuatan anarkis dalam memperjuangkan haknya.
2) Bidang Ekonomi
Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dalam bidang ekonomi
mengidealisasikan terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Oleh
karena itu, kebijakan ekonomi nasional harus bertumpu kepada asasasas keselarasan,
keserasian, dan keseimbangan peran perseorangan, perusahaan swasta, badan usaha
milik negara, dalam implementasi kebijakan ekonomi. Selain itu, negara juga harus
mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah termasuk fakir miskin dan anak terlantar, sesuai dengan
martabat kemanusiaan sebagaimana diamanatkan Pasal 34 ayat (1) sampai dengan
ayat (4) UUD 1945. Kebijakan ekonomi nasional tersebut tidak akan terwujud jika
15
tidak didukung oleh dana pembangunan yang besar. Dana pembangunan diperoleh
dari kontribusi masyarakat melalui pembayaran pajak. Pajak merupakan bentuk
distribusi kekayaan dari yang kaya kepada yang miskin, sehingga pada hakikatnya
pajak itu dari rakyat untuk rakyat.
4) Bidang Hankam
Istilah bela negara, istilah pertahanan, dan istilah keamanan negara,
merupakan implementasi Pancasila dalam bidang pertahanan dan keamanan negara
yang telah ditentukan dalam Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 30 ayat (1), (2), (3), (4), dan
ayat (5) UUD 1945. Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 27 ayat (3) UUD 1945,
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.
Sebagai warga negara yang baik, bela negara bukan hanya dilihat sebagai kewajiban,
melainkan juga merupakan kehormatan dari negara. Bela negara dapat didefinisikan
sebagai segala sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada tanah air dan bangsa, dalam menjaga kelangsungan hidup bangsa dan negara
berdasarkan Pancasila guna mewujudkan tujuan nasional.
BAB 3
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam
makalah ini. Tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan,
kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini.
Penulis banyak berharap kepada para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan para pembaca
19
DAFTAR PUSTAKA
https://sg.docworkspace.com/d/sIIOjkKCRAcX1i6gG
https://sg.docworkspace.com/d/sIMCjkKCRAe_zi6gG
https://sg.docworkspace.com/d/sIMmjkKCRAe_2i6gG
https://sg.docworkspace.com/d/sIHejkKCRAd74i6g
Ghttps://sg.docworkspace.com/d/sIJGjkKCRAcT4i6g
Ghttps://sg.docworkspace.com/d/sIKyjkKCRAbH4i6g
Ghttps://sg.docworkspace.com/d/sIMKjkKCRAZ74i6g
Ghttps://sg.docworkspace.com/d/sIA2jkKCRAY_4i6gG
https://siatap.bpip.go.id/read/artikel/1/Berita-BPIP/Penerapan-Pancasila-dari-Masa-ke-Masa