Disusun oleh
Kelompok IV
KESEHATAN
UNIVERSITAS MAKASSAR
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Makna Pancasila Sebagai
Dasar Negara,Hubungan Pancasila Dengan Pembukaan UUD 1945” tepat waktu tanpa da
halangan dan sesuai dengan harapan. Salam dan sholawat semoga tersurah kepada bagina
rasullulah shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat,dan orang orang yang tetap
berkomitmen menjalankan syariat yang dibawa oleh beliau. Tidak lupa pula kami
menngucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila .....
yang telah memberikan tugas kepada kami dan semua pihak yang turut membantu dalam
menyelesaikan tugas makalah ini yaitu teman teman dari kelompok 4. Kami berharap
makalah ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagi pembaca. Di samping itu,
kami juga menyadari akan segala kekurangan yang ada dalam penyusunan makalah ini baik
itu dari segi penulisan maupun dari segi penyajiannya. Untuk itu kami dengan senang hati
menerima kritik ataupun saran dari pembaca yang dapat bermanfaat guna kesempurnaan
makalah ini.
Makassar,23,september 2023
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dapat dipahami melalui konteks
sejarah dan perkembangan sosial-politik pada saat itu. Pancasila sebagai filsafat dan ideologi
negara menjadi landasan bagi Indonesia sebagai bangsa yang merdeka. Kita dapat melihat
beberapa elemen latar belakang yang menjadi pendorong lahirnya Pancasila sebagai dasar
negara, antara lain Kondisi Kolonialisme dan Penjajahan Pada awal abad ke-20, Indonesia
masih berada di bawah cengkeraman penjajahan kolonial, terutama oleh Belanda. Kondisi ini
mendorong semangat perjuangan untuk mencari identitas dan landasan negara yang bebas
dari penjajahan. Kebutuhan Akan Ideologi Bersama Proses perjuangan kemerdekaan
membutuhkan persatuan dan kesatuan dalam ideologi yang dapat menghimpun berbagai
suku, agama, dan budaya yang beragam di Indonesia.Pentingnya Kemerdekaan dan
Kemandirian Indonesia ingin mencapai kemerdekaan dan kemandirian sebagai negara yang
berdaulat dan mandiri, mengatur nasib sendiri tanpa campur tangan pihak asing.Pengaruh
Gerakan Kebangsaan dan Modernisasi Pengaruh gerakan kebangsaan di berbagai belahan
dunia dan ide-ide modern tentang hak asasi manusia, kebebasan, persamaan, dan keadilan
mempengaruhi pemikiran para tokoh Indonesia dalam membentuk Pancasila.
B. Rumusan Masalah
1.Bagaimana pengertian dan asal-usul Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, serta apa
latar belakang sejarah yang mendasari pembentukannya?
2.Apa konsep dasar yang melandasi Pancasila sebagai ideologi negara, dan bagaimana
konsep-konsep ini diwujudkan dalam setiap sila Pancasila?
3.Bagaimana implementasi Pancasila dalam kebijakan dan sistem negara, dan apa dampaknya
terhadap pembangunan dan stabilitas nasional?
4.Apa pengaruh dan konsistensi Pancasila dalam pembukaan UUD 1945 sebagai pintu
gerbang hukum dan aturan dasar negara Indonesia?
C. Tujuan Makalah
Memberikan pemahaman yang komprehensif tentang makna dan asal-usul Pancasila sebagai
dasar negara Indonesia, serta peran sejarah dan kebutuhan yang melatarbelakanginya.
Mengkaji pengaruh dan konsistensi Pancasila dalam pembukaan UUD 1945, sebagai pintu
gerbang hukum dan aturan dasar yang mengatur negara Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Pancasila, sebagai dasar negara Republik Indonesia, memiliki asal mula dan sejarah
pembentukan yang erat kaitannya dengan perjuangan dan perkembangan politik Indonesia.
Pada awal abad ke-20, Indonesia masih di bawah cengkeraman kolonialisme Belanda. Para
pemimpin nasionalis merasa perlu untuk menggali dan meneguhkan ideologi yang dapat
menjadi dasar perjuangan kemerdekaan dan persatuan bangsa.
Pada Kongres Pemuda II yang berlangsung pada tanggal 28-30 Oktober 1928, dibicarakan
tentang penyatuan gerakan pemuda. Isi dari Sumpah Pemuda disepakati untuk diwujudkan
dalam sebuah ideologi nasional.
Pada Konferensi Besar yang diadakan di Jakarta pada tanggal 22 Juni 1945, diputuskan
bahwa ideologi negara Indonesia adalah Pancasila. Empat tokoh nasionalis, yaitu Soekarno,
Mohammad Hatta, Agus Salim, dan Ki Hadjar Dewantara, memainkan peran penting dalam
penyusunan Piagam Jakarta yang menjadi cikal bakal Pancasila
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia terdiri dari lima sila yang masing-masing
mencerminkan konsep-konsep filosofis yang menjadi landasannya.
Konsep ini menekankan kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa sebagai fondasi dari
seluruh aspek kehidupan. Pancasila menghormati berbagai kepercayaan agama tanpa
memihak pada satu agama tertentu.
Menggarisbawahi perlunya menghormati martabat dan hak asasi manusia. Konsep ini
menuntut keadilan, kebebasan, dan sikap adil bagi semua warga negara.
3. Persatuan Indonesia:
Mengedepankan prinsip keadilan sosial untuk seluruh rakyat Indonesia, termasuk distribusi
kekayaan dan kesejahteraan yang merata. Pancasila sebagai ideologi negara diharapkan
mampu menciptakan masyarakat yang adil, sejahtera, dan berkepribadian Indonesia, dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.
C. Arti dan Makna Setiap Sila Pancasila
Setiap sila dalam Pancasila memiliki arti dan makna yang mendasar, mencerminkan prinsip-
prinsip filosofis dan nilai-nilai yang dikehendaki sebagai dasar negara.
• Arti: Mengakui dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, tanpa memandang agama
tertentu.
• Makna: Menciptakan kerukunan dan toleransi antarumat beragama, serta kesadaran akan
adanya kekuatan yang lebih tinggi dalam kehidupan.
• Makna: Mendorong keadilan, kebebasan, kesetaraan, dan sikap adil dalam segala aspek
kehidupan.
3.Persatuan Indonesia:
• Arti: Memupuk kesatuan dan persatuan, menghargai keanekaragaman budaya, suku, dan
agama.
• Makna: Membangun solidaritas nasional serta menghindari perpecahan dan konflik yang
dapat membahayakan persatuan bangsa.
• Makna: Menjamin partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan
pengelolaan negara.
• Arti: Menjamin keadilan sosial, terutama dalam hal distribusi kekayaan dan kesempatan,
untuk seluruh warga negara.
• Makna: Mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara
merata.
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia diwujudkan melalui berbagai kebijakan dan
program yang tercermin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Berikut adalah contoh
penerapan Pancasila dalam kebijakan negara:
Pancasila mengakui kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Negara menjamin
kebebasan beragama dan mendorong toleransi antarumat beragama.
Pancasila menganut prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Negara berusaha
mengentaskan kemiskinan dan mengurangi ketimpangan sosial melalui berbagai kebijakan
ekonomi dan sosial.
Pancasila mendorong kemanusiaan yang adil dan beradab. Negara melindungi dan
memajukan hak asasi manusia, termasuk hak hidup, kebebasan, dan keadilan.
E. Keberhasilan Pancasila sebagai Dasar Negara
Penerapan sistem demokrasi berdasarkan Pancasila telah menghasilkan pemilihan umum dan
pemerintahan yang stabil. Transisi kekuasaan yang damai dan pengakuan hak politik bagi
semua warga negara adalah bukti keberhasilan ini.
Pancasila mendorong pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia. Penegakan hukum dan
upaya untuk memastikan hak-hak fundamental individu telah meningkat secara signifikan.
Konsep keadilan sosial dalam Pancasila mempengaruhi kebijakan ekonomi yang bertujuan
mengentaskan kemiskinan dan kesenjangan ekonomi. Hal ini telah mendorong pertumbuhan
ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
5.Pengakuan Internasional:
Keberhasilan Pancasila dalam membentuk fondasi negara yang stabil dan berdaulat telah
diakui secara internasional. Indonesia memegang peran penting dalam forum-forum
internasional dan memiliki hubungan diplomatik yang kuat dengan banyak negara.
Pancasila memotivasi untuk menjaga keamanan dan kedaulatan negara. Indonesia telah
berhasil menjaga stabilitas di dalam negeri dan berperan aktif dalam perdamaian regional dan
internasional.
F. Pengaruh Pancasila terhadap Pemikiran Pembukaan UUD 1945
Pancasila memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemikiran dan perumusan Pembukaan
UUD 1945. Berikut adalah pengaruh utama yang Pancasila berikan terhadap pembukaan
UUD 1945:
Pancasila diakui sebagai ideologi negara dan menjadi dasar filsafat negara Indonesia.
Pemikiran pembukaan UUD 1945 mencerminkan prinsip-prinsip Pancasila sebagai nilai-nilai
fundamental yang mengatur kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Pancasila menempatkan kemanusiaan yang adil dan beradab sebagai salah satu silanya. Hal
ini tercermin dalam pemikiran pembukaan UUD 1945 yang mengakui hak asasi manusia,
hak-hak dasar, dan kebebasan individu.
Pemikiran pembukaan UUD 1945 mencerminkan prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia yang merupakan salah satu sila Pancasila. Hal ini tercermin dalam upaya
pemerintah untuk memastikan distribusi kekayaan yang merata dan menciptakan kondisi
sosial yang adil.
4.Prinsip Demokrasi:
Pemikiran pembukaan UUD 1945 merefleksikan semangat persatuan dan kesatuan Indonesia,
mencerminkan nilai persatuan Indonesia yang merupakan salah satu sila Pancasila.
G. Konsistensi Pancasila dalam UUD 1945
Pancasila terbukti konsisten dalam UUD 1945, terutama dalam Pembukaan UUD.
Konsistensi ini tercermin dalam beberapa aspek:
Pembukaan UUD 1945 dengan tegas menyebutkan bahwa Pancasila adalah dasar negara
Indonesia. Hal ini menegaskan komitmen konstitusional terhadap ideologi Pancasila.
Pembukaan UUD 1945 menegaskan komitmen pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, yang sejalan dengan sila kelima Pancasila.
Pemikiran pembukaan UUD 1945 menggambarkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa,
selaras dengan sila ketiga Pancasila.
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia adalah ideologi yang membimbing kebijakan dan
tindakan negara. Konsep dasar Pancasila, terdiri dari lima sila, mencerminkan kemanusiaan,
persatuan, keadilan sosial, dan demokrasi. Prinsip-prinsip Pancasila terwujud dalam UUD
1945, mencerminkan tekad bangsa untuk membangun negara yang adil, demokratis, dan
bersatu.
DAFTAR PUSTAKA
1.Soekarno, A. (1963). Pancasila: The Indonesian State Ideology. Department of Foreign
Affairs, Republic of Indonesia.
2.Hatta, M. (1986). Democracy: The Struggle Continues. Pustaka Sinar Harapan.
3.Sudjiman, P. (2007). The Birth of Pancasila. Grasindo