Anda di halaman 1dari 9

Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila di Era Modern

Nur Syamsa Mutiara Tarwan 1, Dinie anggraeni dwi2


1 (Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Universitas Pendidikan Indonesia).
2((Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Universitas Pendidikan Indonesia).

E-mail: 1nursyamsamutiarat23@upi.edu2dinieanggraenidewi@upi.edu

Abstrak
Pancasila merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa indonesia. Sebagai dasar negara,
pancasila di jadikan sebagai ideologi bangsa dan negara indonesia, pancasila merupakan kristalisasi
dari nilai adat, nilai budaya dan nilai agama yanng terkandung dalam pandangan hidup di
indonesia. Mengaktualisasikan nilai pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara adalah suatu keniscayaan. Yang dimana agar pancasila tetap relevan dalam fungsinya
memberikan pedoman bagi masyarakat. Aktualisasi nilai pancasila dalam kehidupan praksis adalah
selalu terjadinya perubahan dan pembaharuan dalam mentransformasikan nilai pancasila kedalam
norma dan praktik hidup dengan menjaga kosistensi, relevansi, dan kontekstualisasinya.
Kata kunci : aktualisasi, nilai-nilai pancasila, era modern

Abstract
Pancasila is the basis of the stase and the way of life the Indonesian people. As the basis of the state,
Pancasila is made into ideology of the Indonesian nation and state, Pancasila is the crystallization of
customary values, cultural values and religious values contained in the view of life in Indonesia.
Actualizing Pancasila values into the life of society, nation and state is a necessity. Which is to ensure
that Pancasila remains relevant in its function of providing guidelines, for the community . the
actualization of Pancasila values in practical life is alwasy a change and renewal in transforming
Pancasila values into norms and life practices by maintaining their consistency, relevance, anf
contextualization.
Keywords : relevance, Pancasila values, modern era

79
PENDAHULUAN Aktualisasi merupakan suatu bentuk
kegiatan melakukan realisasi antara
Pada tanggal 1 Juni diperingati sebagai pemahaman akan nilai dan norma dengan
hari lahir dari ideologi bangsa Indonesia adalah tindakan dan perbuatan yang dilakukan dalam
Pancasila, dengan berkembangnya zaman kehidupan sehari-hari sedangkan aktualisasi
Pancasila mendapat tantangan seperti, mulai Pancasila memberi penjabaran nilai-nilai nilai
melemahnya nilai-nilai Pancasila di tengah
Pancasila dalam bentuk norma kemudian
masyarakat bukan hal penting untuk merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
memperingati hari lahirnya Pancasila tetapi
mengaktualisasikan dalam kehidupan Dalam aktualisasi Pancasila penjabaran nilai
bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Pancasila dalam bentuk norma dijumpai dalam
Pancasila bukan hanya untuk rakyat tapi seluruh bentuk norma hukum kenegaraan dan norma-
bangsa Indonesia, Pancasila itu sebenarnya norma moral kemudian aktualisasinya dikaitkan
adalah kita. Pancasila sebagai alas pijakan atau dengan tingkah laku semua warga negara dalam
landasan dari berbagai perbedaan kemudian masyarakat berbangsa dan bernegara serta
atas nama Pancasila orang-orang dilarang seluruh aspek penyelenggaraan negara. Nilai
bicara tentang suku bangsanya karena ada Pancasila terletak pada bangsa Indonesia itu
dalam konstitusi. Pancasila hadir sebagai sendiri pernyataan tersebut dapat dijelaskan
fasilitator tumbuh kembangnya agama dan bahwa :
kepercayaan. Tantangan era sekarang memang
seperti itu karena generasi kita bukan generasi I. Nilai Pancasila timbul dari bangsa
untuk melihat perang keadaan kemerdekaan Indonesia sendiri sehingga bangsa
dan seterusnya. Generasi sekarang memiliki Indonesia sebagai kuasa materialis
karakter yang berbeda dengan adanya nilai tersebut sebagai hasil
kecanggihan teknologi informasi yang dimiliki pemikiran penilaian kritis serta hasil
kita tidak merasakan kehidupan bernegara. refleksi fisiologis bangsa Indonesia.
Setiap bangsa di dunia senantiasa memiliki II. Nilai Pancasila merupakan filsafat atau
suatu cita- cita serta pandangan hidup yang pandangan hidup bangsa Indonesia
merupakan suatu basis nilai dalam setiap sehingga jati diri bangsa yang
pemecahan masalah yang dihadapi oleh bangsa
diyakini sebagai sumber nilai atas
tersebut. Bangsa yang hidup dalam kawasan
suatu Negara bukan terjadi secara kebetulan,
kebenaran kebaikan, keadilan dan
melainkan melalui suatu perkembangan kebijaksanaan dalam kehidupan
kausalitas, dan hal ini menurut Ernest Renan berbangsa dan bernegara.
dan Hans Khons sebagai suatu proses sejarah III. Di dalam nilai Pancasila terkandung 7
terbentuknya suatu bangsa. Untuk mencapai nilai kerohanian yaitu nilai
tujuan dalam kehidupan berbangsa dan kebenaran keadilan, kebaikan,
bernegara, terutama dalam melaksanakan kebijaksanaan etis, estetis dan nilai
pembangunan dan pembaruan maka harus religius dengan Budi nurani bangsa
mendasar pada suatu kerangka pikir, sumber Indonesia karena bersumber pada
nilai serta arahan dalam tujuan pengaplikasian,
kepribadian bangsa menurut
perelesasian maupun pengaktualisasian yang
darmodiharjo tahun 1996
didasarkan pada nilai- nilai Pancasila.
Bangsa Indonesia memiliki kehendak
bersama untuk membangun bangsa di atas
PEMBAHASAN dasar nilai Pancasila yang yang diistilahkan
Pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan
1. Pengertian Aktualisasi Nilai berbangsa dan bernegara yang berisi tentang
Pancasila asumsi-asumsi dasar dan asumsi teoritis yang
umum merupakan suatu sumber nilai dan
sumber hukum sehingga Pancasila patut untuk
80
diaktualisasikan dalam kehidupan berbangsa yang mewujudkan suatu bentuk
dan bernegara. kehidupan dimana kesadaran wajib
Pancasila sebagai dasar falsafah negara hukum telah terpadu menjadi
pandangan hidup bangsa serta ideologi bangsa kesadaran wajib moral sehingga
dan negara diwujudkan dan diaktualisasikan dengan demikian suatu perbuatan
dalam berbagai bidang kehidupan yang tidak memenuhi wajib untuk
bermasyarakat berbangsa dan bernegara melaksanakan Pancasila bukan
aktualisasi Pancasila dapat dibedakan atas dua hanya untuk menimbulkan akibat
macam yaitu aktualisasi objektif dan subjektif. moral dan lebih ditekankan pada
1. Aktualisasi Pancasila objektif sikap dan tingkah laku seseorang
Aktualisasi Pancasila objektif yaitu sehingga aktualisasi Pancasila yang
aktualisasi Pancasila berbagai subjektif berkaitan dengan norma-
bidang kehidupan an-nur Gaara norma moral yang dimiliki oleh
yang meliputi kelembagaan negara setiap masyarakat.
antara lain meliputi legislatif
eksekutif maupun yudikatif. 2. Aktualisasi Pancasila dalam Aspek
Kemudian selain itu meliputi bidang- Kehidupan di Era Modern
bidang aktualisasi lainnya seperti Untuk dapat berfungsi penuh sebagai
dalam bidang politik ekonomi perekat bangsa sebagai pondasi dalam
hukum terutama dalam penjabaran menghadapi berbagai macam era termasuk era
ke dalam undang-undang GBHN reformasi. Pancasila dengan nilai- nilainya harus
pertahanan keamanan pendidikan diaktualisasikan dalam segala tingkat
dan bidang kenegaraan lainnya. kehidupan, mulai dari kehidupan pribadi,
2. Polarisasi Pancasila subjektif bermasyarakat, berbangsa dan bernegara , dan
dalam segala aspek meliputi politik, ekonomi,
Aktualisasi Pancasila subjektif
sosial budaya, dan hukum sebagai berikut :
adalah aktualisasi Pancasila dalam
setiap individu terutama dalam a) Bidang Politik
aspek moral kaitannya dengan Landasan aksiologis (sumber nilai)
hidup negara dan bermasyarakat. system politik Indonesia adalah dalam
Aktualisasi yang subjektif tidak pembukaan UUD 1945 alenia IV “….. maka
disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan
terkecuali baik warga negara
Indonesia itu dalam suatu Undang-undang
Indonesia biasa aparat
dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam
penyelenggara negara penguasa suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
negara terutama kalangan elit Berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada
politik dalam kegiatan politik perlu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemasusiaan yang
mawas diri agar memiliki moral adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan
ketuhanan dan kemanusiaan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
sebagaimana yang terkandung kebijaksanaan dalam permusyawaratan /
dalam Pancasila. perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
Pelaksanaan Pancasila yang keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia”.
subjektif sangat berkaitan dengan Sehingga system politik Indonesia adalah
Demokrasi pancasila.
kesadaran, ketaatan serta kesiapan
setiap individu untuk mengamalkan Globalisasi di era reformasi merupakan
Pancasila pelaksanaan akan akan sekutu masyarakat dan bukan lawan seperti
terselenggara dengan baik apabila terkesan selama ini. Tetapi perlu diingat pula
suatu keseimbangan kerohanian bahwa setiap agenda politik Indonesia di era

81
reformasi dalam menghadapi era globalisasi globalisasi adalah sebuah kepastian sejarah,
harus sejalan dengan apa yang menjadi aspirasi maka pemerintah perlu bersikap. ”Take it or
dan kepentingan rakyat Indonesia. Selama ini, Die” atau lebih dikenal dengan istilah ”The
sedang gencar-gencarnya Negara maju dalam Death of Government”. Kalau kedepan
melakukan politik luar negerinya yang selalu pemerintah masih ingin bertahan hidup dan
mengintervensi Negara lain dengan tujuan berperan dalam paradigma baru ini maka
tertentu. Misalnya, menyangkut ekspolitasi orientasi birokrasi pemerintahan seharusnya
sumber daya alam di Freeport, pertambangan segera diubah menjadi public services
Blok Cepu, dan tempat-tempat yang melalui management.
agenda politiknya. Selain itu, terjadi intervensi
b) Bidang Ekonomi
politik berkaitan dengan isu demokrasi, hak
asasi manusia, terorisme, lingkungan hidup Seiring dengan kemajuan teknologi
yang justru merugikan negara kuat. Oleh karena Informasi yang menghadirkan kemudahan
itu, sebagai pengamalan dari Pancasila dalam melakukan akses informasi, aktifitas
Indonesia perlu memosisikan diri dalam perekonomian berkembang pesat melampaui
mengambil sikap politik yang berorientasi pada batas Negara. Kemajuan tersebut telah
kepentingan nasionalnya, bukan pada mendorong globalisasi ekonomi yang
kepentingan Negara lain. Dimana demokrasi membentuk pasar bebas. Regionalisme dan
pancasila itu merupakan system pemerintahan aliansi ekonomi berkembang pesat dengan
dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat dalam adanya aliansi-aliansi ekonomi seperti Asia-
arti rakyat adalah awal mula kekuasaan Negara Pasific Economic Cooperation ( APEC ), ASEAN
sehingga rakyat harus ikut serta dalam Free Trade Agreement ( AFTA ), North American
pemerintahan untuk mewujudkan cita-citadan Free Trade Agreement ( NAFTA ), dan European
tujuan negara. Organisasi sosial politik adalah Union ( EU). Pemberlakuan pasar bebas dan
wadah pemimpin-pemimpin bangsa dalam perdagangan bebas menciptakan iklim
bidangnya masing-masing sesuai dengan kompetisi yang ketat, mendorong setiap negara
keahliannya, peran dan tanggung jawabnya. mendorong mengembangkan produk-produk
Sehingga segala unsur-unsur dalam organisasi unggulan yang kompetitif. Ekonomi menurut
sosial politik seperti para pegawa. Republik pancasila adalah berdasarkan asas
Indonesia harus mengikuti pedoman kebersamaan, kekeluargaan artinya walaupun
pengamalan Pancasial agar berkepribadian terjadi persaingan namun tetap dalam kerangka
Pancasila karena mereka selain warga negara tujuan bersama sehingga tidak terjadi
Indonesia, juga sebagai abdi masyarakat, persaingan bebas yang mematikan. Dengan
dengan begitu maka segala kendala akan demikian pelaku ekonomi di Indonesia dalam
mudah dihadapi dan tujuan serta cita-cita hidup menjalankan usahanya tidak melakukan
bangsa Indonesia akan terwujud. Sejak Republik persaingan bebas, meskipun sebagian dari
Indonesia berdiri, masalah korupsi, kolusi, dan mereka akan mendapat keuntungan yang lebih
nepotisme selalu muncul ke permukaan. besar dan menjanjikan. Hal ini dilakukan karena
Bermacam-macam usaha dan program telah pengamalan dalam bidang ekonomi harus
dilakukan oleh setiap pemerintahan yang berdasarkan kekeluargaan. Jadi interaksi antar
berkuasa dalam memberantas korupsi tetapi pelaku ekonomi sama-sama menguntungkan
secara umum hukuman bagi mereka tidak dan tidak saling menjatuhkan.
sebanding dengan kesalahannya, sehingga
gagal untuk membuat mereka kapok atau
gentar. Mengapa tidak diterapkan, misalnya Adapun Pilar Sistem Ekonomi Pancasila yang
hukuman mati atau penjara 150 tahun bagi yang meliputi :
terbukti. Para elit politik dan golongan atas
1. ekonomika etik dan ekonomika
seharusnya konsisten memegang dan
mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam
humanistic.
setiap tindakan. Dalam era globalisasi saat ini , 2. nasionalisme ekonomi & demokrasi
pemerintah tidak punya banyak pilihan. Karena ekonomi
82
3. ekonomi berkeadilan sosial. jaring pengaman sosial (JPS) lain yang selalu
salah alamat. Apalagi dengan dibukanya MEA (
Seorang pengamat Ekonomi Indonesia, Masyarakat Ekonomi Asean) yang dilain pihak
Prof. Laurence A. Manullang, mengatakan menguntungkan pihak pihak yang bermodal
bahwa selama bertahun-tahun berbagai resep besar, akan tetapi di sisi lain sangat merugikan
telah dibuat untuk menyembuhkan penyakit pihak- pihak kecil yang tidak mampu bersaing
utang Internasional, tetapi hampir disepakati dengan Negara luar.
bahwa langkah pengobatan yang diterapkan
pada krisis utang telah gagal. Fakta yang c) Bidang Sosial Budaya
menyedihkan adalah Indonesia sudah mencapai
Perkembangan dunia yang tanpa batas dapat
tingkat ketergantungan (kecanduan) yang
menimbukan dampak positif maupun dampak
sangat tinggi terhadap utang luar negeri.
negatif. Dari setiap dampak yang ditimbulkan,
Sampai sejauh ini belum ada resep yang manjur
dalam bidang sosial budaya tampak nyata
untuk bisa keluar dari belitan utang.
berpengaruh dalam setiap aktivitas kehidupan
Penyebabnya adalah berbagai hambatan yang
masyarakat Indonesia. Hal ini dapat ditunjukan
melekat pada praktik yang dijalankan dalam
adanya perubahan gaya hidup masyarakat yang
sistem pinjaman internasional, tepatnya
semakin modern dan konsumtif, bahkan
negara-negara donor. Keputusan pemerintah
menggeser nilai-nilai lokal yang selama ini
yang terkesan tergesa-gesa dalam mengambil
diprtahankan. Sikap yang harus ditunjukkan
kebijakan untuk segera memasuki
oleh masyarakat Indonesia sebagai pengamalan
industrialisasi dengan meninggalkan agraris,
dari Pancasila dalam menghadapi nilai-nilai
telah menciptakan masalah baru bagi national
globalisasi, terutama dalam kehidupan sosial
economic development. Bahkan menurut
budaya. Perubahan sosial berikutnya bahwa
sebagian pakar langkah Orde baru dinilai
pluralitas tidak terfocus hanya pada aspek
sebagai langkah spekulatif seperti mengundi
SARA, tetapi dimasa yang akan datang
nasib, pasalnya, masyarakat Indonesia yang
kemajemukan masyarakt Indonesia yang sangat
sejak dahulu berbasis agraris Sebagai
heterogen ditandai dengan adanya sinergi dari
konsekuensinya, hasil yang didapat, setelah 30
peran, fungsi dan profesionalisme individu atau
tahun dicekoki ideologi ‘ekonomisme’ itu justru
kelompok. Sehingga kontribusi profesi
kualitas hidup masyarakat Indonesia semakin
individu/kelompok itulah yang akan mendapat
merosot tajam (dekadensia). Jika hingga saat ini
tempat dimanapun mereka berprestasi. Ini
kualitas perekonomian belum menampakkan
menunjukan bahwa filter Pancasila tidak
perubahan yang signifikan, tidak menutup
berperan optimal, itu terjadi karena
kemungkinan, akan mendapat pukulan
pengamalan Pancasila tidak sepenuhnya
mahadasyat dari arus globalisasi. Kekhawatiran
dilakukan oleh bangsa Indonesia. Oleh karena
ini muncul, karena pemerintah dalam proses
itu harus ada tindakan lanjut agar budaya
pemberdayaan masyarakat lemah masih parsial
bangsa Indonesia sesuai dengan Pancasila.
dan cenderung dualisme, antara kemanjaan
Pembudayaan Pancasila tidak hanya pada kulit
(ketergantungan) pemerintah kepada IMF,
luar budaya misalnya hanya pada tingkat
sementara keterbatasan akomodasi bentuk
propaganda, pengenalan serta pemasyarakatan
perekonomian masyarakat yang tersebar
akan tetapi sampai pada tingkat kemampuan
(diversity of economy style) di seluruh pelosok
mental kejiwaan manusia yaitu sampai pada
negeri tidak tersentuh. Hal ini juga terlihat jelas
tingkat akal, rasa dan kehendak manusia.
pada kebijakan-kebijakan pemerintah yang
tidak proporsional, tidak mencerminkan model
perekonomian yang telah dibangun oleh para d) Bidang Hukum
Founding Father terdahulu. Hal ini dapat dilihat
pada beberapa kasus, misalnya, pencabutan Pancasila bukan mendadak terlahir
subsidi di tengah masyarakat yang sedang sulit pada saat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
mencari sesuap nasi, mengelabuhi masyarakat 1945, tetapi melalui proses panjang sejalan
dengan raskin (beras untuk rakyat miskin), atau dengan panjangnya perjalanan sejarah bangsa

83
Indonesia. Pancasila terlahir dalam nuansa keniscayaan, tetapi sebuah kenyataan. Karena
perjuangan dengan melihat pengalaman dan cita-cita Pancasila sangat sesuai dengan
gagasan-gagasan bangsa lain, tetapi tetap dambaan dan cita-cita masyarakat dunia. Di era
berakar pada kepribadian dan gagasan-gagasan reformasi seperti sekarang ini, begitu banyak
bangsa Indonesia sendiri. Oleh sebab itu, tantangan yang telah, sedang dan yang akan
Pancasila bisa diterima sebagai dasar negara dihadapi bangsa Indonesia untuk mewujudkan
Indonesia merdeka. Sejarah telah mencatat, tujuan serta cita- cita bangsa sehingga
kendati bangsa Indonesia pernah memiliki tiga pengaplikasian melalui nilai- nilai Pancasila
kali pergantian UUD,tetapi rumusan Pancasila dengan mengikutsertakan kesadaran warga
tetap berlaku didalamnya. Kini, yang terpenting negara perlu ada dan harus ditanamkan disetiap
adalah bagaimana rakyat, terutama jiwa- jiwa generasi penerus bangsa, karena
kalanganelite nasional, melaksanakan Pancasila kesadaranlah input yang paling kecil namun hal
dalam segala sendi kehidupan berbangsa dan yang paling utama dalam melakukan suatu
bernegara. Jangan lagi menjadikan Pancasila perbaikan dengan output yang sangat besar.
sekadar rangkaian kata-kata indah tanpa
makna. Jika begitu, maka Pancasila tak lebih dari
rumusan beku yang tercantum dalam 3. Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila
Pembukaan UUD ’45. Pancasila akan kehilangan
makna bila para elite tidak mau bersikap atau Nilai dalam bahasa Latin berasal dari kata
bertindak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Valere yang berarti kuat, baik dan berharga.
Bila Pancasila tidak tersentuh dengan Nilai adalah sesuatu yang berguna, berharga,
kehidupan nyata, Pancasila tidak akan bergema. dan baik bagi kehidupan manusia. Terdapat
Maka, lambat-laun pengertian dan kesetiaan tatanan nilai dalam kehidupan bernegara yaitu
rakyat terhadap Pancasila akan kabur dan nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praksis.
secara perlahan-lahan menghilang. Dalam Nilai dasar adalah azas-azas bersifat mutlak
kehidupan kebersamaan antar bangsa di dunia, yang tidak bisa berubah, hal ini meliputi nilai
dalam era globalisasi dasar yang tertuang dalam Pembukaan UUD
terutama dalam era reformasi sekarang ini yang 1945. Nilai Instrumental adalah pelaksanaan
harus diperhatikan, pertama, pemantapan jati umum dari nilai dasar (Pancasila) yang terwujud
diri bangsa. Kedua, pengembangan prinsip- dalam norma sosial dan norma hukum. Nilai
prinsip yang berbasis pada filosofi kemanusiaan praksis adalah nilai yang sesungguhnya
dalam nilai-nilai Pancasila, antara lain: dilaksanakan dalam kenyataan. Nilai praksis ini
akan membuktikan apakah nilai dasar dan
1. Perdamaian—bukan perang. instrumental benar-benar hidup dimasyarakat
2. Demokrasi—bukan penindasan. atau tidak. Pancasila merupakan kristalisasi
3. Dialog—bukan konfrontasi. nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sejak dahulu
4. Kerjasama—bukan eksploitasi. kala yang berasal dari nenek moyang bangsa
5. Keadilan—bukan standar ganda. Indonesia sampai kapanpun. Dimana baik nilai
dasar ataupun nilai instrumen semuanya
Sesungguhnya, Pancasila bukan hanya sekadar bersifat abstrak maka perlu dilaksanakan secara
fondasi nasional negara Indonesia, tetapi nyata dalam kehidupan sehari-hari.
berlaku universal bagi semua komunitas dunia
internasional. Kelima sila dalam Pancasila telah Berikut nilai-nilai yang terdapat dalam
memberikan arah bagi setiap perjalanan Pancasila,
bangsa-bangsa di dunia dengan nilai-nilai yang
Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa (Nilai
berlaku universal. Tanpa membedakan ras,
Ketuhanan)
warna kulit, atau agama, setiap negara selaku
warga dunia dapat menjalankan Pancasila 1. Percaya dan takwa kepada
dengan teramat mudah. Jika demikian, maka Tuhan YME sesuai dengan
cita-cita dunia mencapai keadaan aman, damai,
dan sejahtera, bukan lagi sebagai sebuah
84
agama dan kepercayaan masing- umat manusia, karena itu
masing. dikembangkan sikap saling
2. Saling menghormati dan menghornati dengan bangsa
kebebasan menjalankan ibadah lain.
sesuai dengan agama dan 9. Stop marah-marah, mulailah
kepercayaan masing-masing. bersikap ramah.
3. Menghargai setiap bentuk 10. Berhenti memaki, mulailah
ajaran agama dan kepercayaan memakai hati.
orang lain. 11. Berhenti curiga, mulailah
4. Tidak memaksakan suatu agama menyapa .
dan kepercayaan kepada orang
lain.
Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
5. Berhenti saling menyakit,
mulailah saling menghargai.
6. Berhenti saling merendahkan, 1. Menempatkan persatuan,
mulailah menghormati kesatuan, kepentingan serta
perbedaan. keselamatan bangsa dan negara
7. Berhenti takabur, mulailah diatas kepentingan pribadi atau
bersyukur. golongan.
2. Rela berkorban untuk
Sila Kedua : Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
kepentingan bangsa dan negara.
(Nilai Kemanusiaan)
3. Cinta tanah air dan bangsa.
4. Bangga sebagai bangsa
1. Mengakui persamaan derajat, Indonesia bertanah air
persamaan hak dan persamaan Indonesia.
kewajiban antara sesama 5. Memajukan pergaulan demi
manusia. persatuan dan kesatuan bangsa
2. Saling menyintai sesama yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
manusia. 6. Berhenti berseteru, mulailah
3. Mengembangkan sikap bersatu.7. Berhenti
tenggang rasa. memaksakan, mulailah
4. Tidak semena-mena terhadap berkorban.
orang lain. 7. Berhenti mencari perbedaan,
5. Menjunjung tinggi nilai mulailah bergandeng tangan.
kemanusiaan.
Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam
6. Gemar melakukan kegiatan Permusyawaratan/Perwakilan
kemanusiaan diartikan suka
sekali melakukan
kegiatan kemanusiaan sehingga 1. Mengutamakan kepentingan
setiap setiap manusia dapat negara dan masyarakat.
hidup layak, bebas, dan aman. 2. Tidak memaksakan kehendak
7. Berani membela kebenaran dan kepada orang lain.
keadilan. 3. Mengutamakan musyawarah
8. Bangsa indonesia merasa dirinya dalam mengambil keputusan
sebagai bagian dari seluruh untuk kepentingan bersama.
85
4. Dengan itikad baik dan rasa Berdasarkan berbagai fenomena
tanggung jawab menerima dan tentang aktualisasi terhadap nilai- nilai
melaksanakan hasil keputusan Pancasilan di era reformasi saat ini, kita
musyawarah. seharusnya jangan membiarkan negara kita
terus terpuruk. Kita harus mengaktualisasikan
5. Berhenti silang pendapat,
nilai – nilai Pancasila dalam setiap kehidupan
mulailah mencari mufakat.
kita masing – masing. Kita jangan hanya menjadi
6. Berhenti besar kepala, mulailah penonton ulung, yang hanya mampu
berlapang dada. mengkritik, janganlah kita menjadi pembaca –
7. Berhentilah bersilat lidah, pembaca yang baik, tapi kita harus
mulailah bermusyarah. mewujudkannya good govermance dalam
setiap kehidupan kita dalam berbangsa dan
bernegara.Pancasila itu ada dua
Sila Kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
pelaksanaannya sebagai ideologi yakni
Indonesia pelaksanaan objektif dan pelaksanaan subjektif
1. Menjaga keseimbangan antara pelaksanaan objektif itu bagaimana nilai-nilai
hak dean kewajiban. Pancasila bisa menjadi sumber dari segala
sumber hukum bukan dari kepentingan
2. Bersikap adil.
golongan tertentu dan seterusnya dia harus
3. Menghormati hak-hak orang
atas nama kemerdekaan rakyat dan tercermin
lain. dalam setiap aturan kita bisa lihat sendiri ada
4. Tidak bersikap boros. banyak aturan atau undang-undang yang
5. Tidak bergaya hidup mewah. digugurkan oleh mahkamah konstitusi. Hal ini
6. Tidak merugikan kepentingan menunjukkan bahwa banyak produk hukum
umum. yang tidak sesuai dengan konstitusi yang artinya
7. Suka berkerja keras. tidak konstitusi berarti tidak Pancasila karena
8. Bersama-sama berusaha undang-undang itu norma Pancasila adalah
mewujudkan kemajuan yang nilainya. Secara tidak langsung menemui ini
merata dan berkeadilan social. memberi dampak baik bagi bangsa Indonesia
nilai-nilai Pancasila yang dapat diamalkan saat
9. Berhenti malas, mulailah bekerja
pandemi tersebut seperti nilai gotong-royong
keras.
saling membantu nilai persatuan itu semua
10. Stop diskriminasi, mulailah termasuk dalam nilai Pancasila.
toleransi.
11. Berhenti menang sendiri, DAFTAR PUSTAKA
mulailah berbagi.
.
KESIMPULAN

1. https://www.academia.edu/downlo 3. Supardan, D. 2013. Tantangan


ad/56942917/134- Nasionalisme Indonesia Dalam Era
File_Utama_Naskah-387-1-10- Globalisasi. Dalam Jurnal Ilmu-Ilmu
20130923.pdf (di unduh pada 03 Sejarah. Jurnal Ilmu-il-mu Budaya
nopember 2022 pukul 08.43) Dan Sosial LENTERA, 2 (4), 37-72.
2. RI. Undang-Undang Nomor 20 ISSN: 2085-6334.
Tahun 2003 tentang Sistem 4. https://spada.uns.ac.id/mod/resour
Pendidikan Nasional. ce/view.php?id=152193#:~:text=Ak
Jakarta: Depdiknas tualisasi%20Pancasila%20adalah%2
0mengaplikasikan%20atau,dalam%
86
20kehidupan%20berbangsa%20dan Dan Sosial LENTERA, 2 (4), 37-72.
%20bernegara. (di unduh pada 03 ISSN: 2085-6334.
nopember 2022 pukul 00.23) 13. https://spada.uns.ac.id/mod/resour
5. https://identitasunhas.com/aktualis ce/view.php?id=152193#:~:text=Ak
asi-nilai-pancasila-di-era-modern/ di tualisasi%20Pancasila%20adalah%2
unduh pada 02 nopember 2022 0mengaplikasikan%20atau,dalam%
pukul 12.45) 20kehidupan%20berbangsa%20dan
6. https://journal.upy.ac.id/index.php %20bernegara. (di unduh pada 03
/pkn/article/viewFile/1452/pdf di nopember 2022 pukul 00.23)
unduh pada 04 nopember 2022 14. https://identitasunhas.com/aktualis
pukul 11.06) asi-nilai-pancasila-di-era-modern/ di
7. Bahrudin, F. A. (2019). Implementasi unduh pada 02 nopember 2022
Kompetensi Mata Kuliah Pendidikan pukul 12.45)
Kewarganegaraan Di Perguruan 15. https://journal.upy.ac.id/index.php
Tinggi Dalam Menghadapi /pkn/article/viewFile/1452/pdf di
Tantangan Globalisasi. Pro Patria: unduh pada 04 nopember 2022
Jurnal Pendidikan, pukul 11.06)
Kewarganegaraan, Hukum, Sosial, 16. Bahrudin, F. A. (2019). Implementasi
Dan Politik, 2(2), 184–200. Kompetensi Mata Kuliah Pendidikan
https://doi.org/10.47080/propatria. Kewarganegaraan Di Perguruan
v2i2.593 , diakses pada 03 Tinggi Dalam Menghadapi
nopember 2022 pukul 11.12) Tantangan Globalisasi. Pro Patria:
8. Winarno, dan Raharjo, 2018, Jurnal Pendidikan,
‘Realisasi Pancasila dalam Rangka Kewarganegaraan, Hukum, Sosial,
Mewujudkan Ketahanan Ideologi Dan Politik, 2(2), 184–200.
Bangsa’,Prosiding Seminar Nasional https://doi.org/10.47080/propatria.
Jurusan Politik dan v2i2.593 , diakses pada 03
Kewarganegaraan, Vol. 2, No. 1, hh. nopember 2022 pukul 11.12)
219-238. 17. Winarno, dan Raharjo, 2018,
9. Widiseuseno, I., 2014, ‘Azas Filosofis ‘Realisasi Pancasila dalam Rangka
Pancasila Sebagai Ideologi Dan Mewujudkan Ketahanan Ideologi
Dasar Negara’, HUMANIKA, Vol. 20, Bangsa’,Prosiding Seminar Nasional
No.2, hh. 62-66. Jurusan Politik dan
10. https://www.academia.edu/downlo Kewarganegaraan, Vol. 2, No. 1, hh.
ad/56942917/134- 219-238.
File_Utama_Naskah-387-1-10- 18. Widiseuseno, I., 2014, ‘Azas Filosofis
20130923.pdf (di unduh pada 03 Pancasila Sebagai Ideologi Dan
nopember 2022 pukul 08.43) Dasar Negara’, HUMANIKA, Vol. 20,
11. RI. Undang-Undang Nomor 20 No.2, hh. 62-66.
Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 19.
Jakarta: Depdiknas
12. Supardan, D. 2013. Tantangan
Nasionalisme Indonesia Dalam Era
Globalisasi. Dalam Jurnal Ilmu-Ilmu
Sejarah. Jurnal Ilmu-il-mu Budaya

87

Anda mungkin juga menyukai