Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ni Made Ayu Trisna Angreni

NIM : 2204551228

Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Hukum

Kelas : E

Tanda Tangan :

SOAL :

1. Jelaskan mengenai sejarah Pengantar Ilmu Hukum!


2. Sebutkan dan jelaskan perbedaan serta persamaan PIH dan PHI!
3. Sebutkan dan jelaskan perbedaan antara peristiwa hukum, fenomena
hukum dan gejala hukum! Berikan masing masing 1 buah contoh
4. Jelaskan tentang asas asas hukum dalam peraturan perundang-
undangan! Berikan satu buah contoh

JAWABAN :

1. Sejarah Pengantar Ilmu Hukum atau dalam bahasa belanda disebut


inleiding tot de rectswetenschap atau dalam bahasa inggris introduction
legal science. Muncul pertama kali pada tahun 1920 oleh Hoger Onderwijs
Wet, dengan istilah Encyclopaedie der rechtswetenschap. Mata kuliah PIH
pertama kali ada di Indonesia yaitu pada tahun 1924, pada saat Belanda
mendirikan Recht Hooge Schoo/Sekolah Tinggi Hukum (RHS) di Batavia.
Istilah Pengantar Ilmu Hukum digunakan pertama kali di Universitas
Gadjah Mada
2. Perbedaan
Pengantar Ilmu Hukum
- Objeknya : yaitu hukum pada umumnya (pengertian-pengertian
pokok, disiplin hukum, dan asas-asas hukumnya) yang tidak terbatas
pada hukum positif negara tertentu namun hukum pada seluruh
negara.
- Sifatnya : universal, tidak terikat ruang dan waktu, pengetahuan
mengenai hukum secara umum di seluruh dunia.

Pengantar Hukum Indonesia

- Objeknya : Hukum positif di Indonesia seperti Hukum pidana,


perdata, hukum tata negara dan sebagainya
- Sifatnya : terikat pada tempat dan waktu tertentu, cakupannya hanya
di Indonesia

Persamaan yaitu sama sama berobjek tentang hukum, memiliki dasar


fungsi yang sama yaitu sebagai pengantar atau dasar untuk orang yang
ingin belajar hukum.

3. Peristiwa hukum adalah kejadian yang diatur oleh hukum dan dapat
menggerakan hukum, juga peristiwa yang berkaitan dengan hak dan
kewajiban subjek hukum. Contohnya seperti Jual beli barang.
Kemudian Fenomena hukum adalah kejadian yang terjadi dan
berkembang serta menjadi suatu pembicaraan dalam masyarakat yang
berkesinambungan dengan hukum, seperti reklamasi.
Gejala Hukum adalah pengindikasian keberadaan hukum itu sendiri.
Seperti ketidakdisiplinan pengendara di jalan raya yang bisa
menyebabkan peristiwa yang lebih fatal.
Jadi dapat ditarik benang merah atau kesimpulan bahwa perbedaan dari
ketiga elementer hukum tersebut terletak pada definisi dari masing
masing elementer serta contoh yang dihasilkan.
4. - Lex posteriori derogate legi priori adalah asas hukum pada peraturan
perundang-undangan, yang mana undang-undang yang lama dinyatakan
tidak berlaku apabila ada undang-undang baru yang mengatur hal yang
sama. Contohnya seperti UU 11/2012 yang mencabut keberlakuan UU
3/1997 mengenai pengaturan pengadilan Anak sebagai pelaksana
kekuasaan kehakiman yang berada di lingkungan Peradilan Umum.
Sehingga, sejak berlakunya UU 11/2012, semua tindak pidana yang
dilakukan anak akan dijerat dan diproses dengan menggunakan
ketentuan UU 11/2012 dan bukan UU 3/1997.
- Asas Lex spesialis derogat ex generalis, undang – undang bersifat
khusus mengesampingkan undang-undang bersifat umum.
Contohnya : mengenai pidana pokok dan pidana tambahan bagi anak
pelaku tindak pidana.

Anda mungkin juga menyukai