Anda di halaman 1dari 3

Nama :ORKA MAYA ARMAYUDHA

Program Studi : S1 Ilmu Hukum


Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Hukum
UNIV : MAYJEN SUNGKONO

1. Apa yang anda ketahui tentang Hukum, Ilmu Hukum dan Pengantar Ilmu Hukum?
• Hukum
Hukum dapat didefiniskan sebagai sebuah sistem peraturan dimana di dalamnya
terdapat sanksi-sanksi serta norma-norma yang memiliki tujuan untuk menjaga
ketertiban, menjaga keadilan, mengendalikan perilaku manusia, dan untuk mencegah
terjadinya kekacauan. Selain itu, hukum juga dapat didefinisikan sebagai sebuah
peraturan atau ketentuan yang dibuat baik secara tertulis maupun tidak tertulis yang
isinya bertujuan untuk mengatur kehidupan bermasyarakat serta terdapat sanksi-sanksi
bagi pihak-pihak yang melanggar hal tersebut.
• Ilmu Hukum
Ilmu Hukum dapat didefinisikan sebagai sebuah ilmu pengetahuan dimana yang
digunakan sebagai objek kajiannya adalah segala macam aspek dari hukum itu sendiri.
Dari hal tersebut cakupan dari ilmu hukum sangat luas dan tidak memiliki batasan yang
jelas.
• Pengantar Ilmu Hukum
Pengantar Ilmu Hukum atau biasa disingkat dengan PIH biasa disebut dengan
Encyclopaedia Hukum dapat didefinisikan sebagai ilmu yang membahas seluk-beluk
mengenai hukum yang memiliki tujuan untuk menjelaskan mengenai bagian-bagian
hukum dasar dengan kaitannya mengenai hukum sebagai ilmu, selain itu juga
memperkenalkan hukum secara keseluruhan. Selain itu, PIH juga dapat didefinisikan
sebagai dasar untuk pelajaran lebih lanjut dalam studi hukum yang mempelajari
pengertian-pengertian dasar, gambaran dasar tentang sendi-sendi utama ilmu hukum.
2. Apa yang anda ketahui tentang tujuan hukum, jelaskan?
Tujuan hukum merupakan suatu tujuan untuk menciptakan kerukunan dan perdamaian
dalam hidup bersama. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwasannya hukum dijadikan sarana
untuk membuat lingkungan masyarakat lebih damai dan rukun. Selain itu juga terdapat
tujuan hukum menurut Geny, hukum bertujuan untuk mencapai keadilan dan sebagai unsur
keadilan.
3. Dalam praktik hukum, muncul beberapa aliran hukum, jelaskan ?
• Aliran Legisme.
Aliran Legisme ialah sebuah aliran hukum yang menjadi bagian dasar dari
pengaplikasian sistem hukum Eropa Kontinental. Dalam aliran ini berpegung teguh
pada asas Lex Dura Sed Tamen Scripta yang sangat tidak mentolerir penafsiran hukum
apapun selain dari sudut pandang tekstual. Aliran ini muncul setelah kodifikasi hukum
di Perancis, selain itu juga menganggap bahwa Code civil des Français telah sempurna,
lengkap serta dapat menampung seluruh masalah hukum. Aliran legisme tersebut
meliputi 2 hal, yaitu :
a. Bahwa satu-satunya sumber hukum adalah undang-undang.
b. Bahwa di luar undang-undang tidak ada hukum.
• Aliran Freie Rechtslehre atau Freie Rechtsbewegung atau Freie Rechtsschule)
Aliran ini muncul setelah Aliran Legisme dan bertolak belakang, pertama kali di Jerman
pertengahan abad XIX tahun 1840. Aliran Freie Rechtslehre atau Freie
Rechtsbewegung atau Freie Rechtsschule) merupakan sebuah aliran bebas yang lahir
pada Tahun 1840, dalam hal ini dapat didefinisikan bahwasannya dalam melaksanakan
tugasnya maka seorang hakim bebas melakukan sesuatu berdasarkan UU ataupun tidak.
• Aliran Rechtsvinding (penemuan hukum)
Aliran Rechtsvinding (penemuan hukum) merupakan sebuah proses pembentukan
hukum oleh hakim/aparat penegak hukum lainnya dalam penerapan peraturan umum
terhadap peristiwa hukum yang konkrit dan hasil penemuan hukum menjadi dasar untuk
mengambil keputusan.
4. Jelaskan tentang macam-macam metode penafsiran atau interpretasi hukum?
Terdapat beberapa macam metode dari penafsiran atau interpretasi hukum, yaitu :

⚫ Penafsiran Gramatikal.
Penafsiran gramatikal merupakan penafsiran yang didasarkan pada hukum tata bahasa
sehari-hari. Dimana hal tersebut dapat dilakukan apabila terdapat suatu istilah yang
kurang terang atau kurang jelas dapat ditafsirkan menurut tata bahasa sehari-hari.
⚫ Penafsiran Autentik.
Penafsiran autentik merupakan penafsiran yang diberikan oleh undang-undang itu
sendiri. Dalam Bab X Pasal 86 sampai pasal 101 KUHP dicantumkan penafsiran
autentik.
⚫ Penafsiran Sistematis.
Penafsiran sistematis merupakan penafsiran yang menghubungkan dengan bagian dari
suatu undang-undang itu dengan bagian lain dari undang-undang itu juga.
⚫ Penafsiran Menurut Sejarah Undang-undang.
Penafsiran tersebut didasarkan dengan melihat kepada berkas-berkas atau bahan-bahan
waktu undang-undang itu dibuat.
⚫ Penafsiran Analogis.
Penafsiran analogis merupakan penafsiran yang berdasarkan ketentuan yang belum
diatur oleh undang-undang,tetapi mempunyai asas yang sama dengan sesuatu hal yang
telah daitur dalam undang-undang.
⚫ Penafsiran Teleologis.
Penafsiran teleologis merupakan teori yang didasarkan kepada tujuan daripada undang-
undang tersebut.
⚫ Penafsiran menurut sejarah hukum.
Penafsiran ini merupakan penafsiran dengan melihat kepada sejarah hukum. Misalnya
dengan melihat hukum yang pernah berlaku.
⚫ Penafsiran Ekstensif.
Penafisran ekstensif merupakan penafsiran dengan memperluas arti dari suatu istilah
yang sebenarnya.
⚫ Penafsiran mempertentangkan ( redeneering acontratio).
Di dalam penafsiran ini akan menemukan kebalikan dari pengertian suatu istilah yang
sedang dihadapi. Misalnya kebalikan dari ungkapan tiada pidana tanpa kesalahan adalah
pidana hanya dijatuhkan kepada seseorang yang padanya terdapat kesalahan. Contoh
lainnya adalah dilarang melakukan suatu tindakan tertentu, kebalikannya adalah jika
seseorang melakukan tindakan yang tidak dilarang , tidak tunguk pada ketentuan
larangan tersebut.
⚫ Penafsiran mempersempit ( restrictieve interpretatie).
Penafsiran tersebut merupakan penafsiran yang mempersempit pengertian suatu istilah.
Misalnya undang-undang dalam arti luas adalah semua produk perundang-undangan
seperti UUD, undang-undang, Perpu, Peraturan pemerintah dan sebagainya. Sedangkan
undang-undang dalam arti sempit hanya undang-undang yang dibuat pemerintah bersama
DPR.
5. Apakah sumber hukum itu? Jelaskan mengenai macam sumber hukum?
 Sumber hukum dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat menimbulkan sebuah
aturan-aturan yang bersifat mengikat dan memaksa. Dari hal tersebut apabila aturan-
aturan tersebut dilanggar maka akan menimbulkan sanksi yang tegas serta nyata bagi
yang melanggar.
 Terdapat beberapa macam sumber hukum menurut Algra, yang meliputi :
• Sumber Hukum Materiil.
Sumber hukum materiil merupakan faktor yang membantu pembentukan hukum,
misal hubungan sosial, hubungan kekuatan politik, situasi sosial ekonomi, tradisi
(pandangan keagamaan, kesusilaan), hasil penelitian ilmiah, perkembangan
internasional, keadaan geografis
• Sumber Hukum Formil.
• Sumber hukum formil, berkaitan dengan bentuk atau cara yang menyebabkan
peraturan hukum itu berlaku secara formil, undang-undang, perjanjian antar
negara, yurisprudensi dan kebiasaan.

Anda mungkin juga menyukai