Anda di halaman 1dari 3

1.

Dalam mendefinisikan hukum akan mudah untuk membedakannya menjadi tiga hal:
a. Pertama hukum sebagai institusi sosial yang khusus, dalam hal ini seperti
halnya hukum kebiasaan (adat);
b. kedua hukum sebagai kumpulan dari pernyataan pernyataan berupa
larangan, perintah maupun hal hal yang diperbolehkan,
c. hukum sebagai sumber dari hak, kewajiban dan kekuasaan.
Dari perkembangan definisi hukum tersebut, interpretasi dan penalaran hukum
berkembang seiring dengan perkembangan teorisasi hukum selama ini. Untuk
mengetahui dasar dari perkembangan ini kita lihat kembali beberapa teorisasi hukum
yang memberikan pengaruh besar dalam interpretasi dan penalaran hukum.
2. Penafsiran hukum (interpretasi) adalah sebuah pendekatan pada penemuan hukum
dalam hal peraturannya ada tetapi tidak jelas untuk dapat diterapkan pada
peristiwanya. Sebaliknya dapat terjadi juga hakim harus memeriksa dan
mengadiliperkara yang tidak ada peraturannya yang khusus.
Karena Ilmu Hukum berlaku universal, tetapi sifat dari proses koherensi
mengintepretasikan penalaran hukum dapat bersifat Koherensi Lokal (Local Coherence)
atau Koherensi Global (Global Coherence). Dijelaskan berikut ini :
- Local Coherence merupakan konsistensi dari pemikiran Legal Dogmatic yang
berprinsip Kompartemenisasi yakni hukum tertentu hanya dapat dipahami
dan dimengerti oleh masyarakat tertentu. Penalaran hukum terhadap kasus
tertentu hanya dapat diintepretasikan dengan hukum tertentu, dan haruslah tepat
penerapannya.
- Global Coherence merupakan pemikiran atas konsekuensi logis dari
perkembangan globalisasi yang berprinsip pada kompleksitas yakni hukum tertentu
dapat dipahami dan dimengerti karena terintegrasi dengan arena norma
hukum lainnya. Hal ini tercermin dalam pembahasan tentang hukum bagi
kegiatan terorisme tidak terbatas membahas lapangan hukum pidana tetapi
memikirkan koherensinya dengan hukum ekonomi yakni kegiatan pencucian uang
dan analis transaksi keuangan.

3. Ilmu hukum adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hukum atau segala
sesuatu yang menyangkut tentang hukum, di dalam kamus perpustakaan hukum
bahwailmu hukum selalu berkaitan dengan nama-nama seperti : Jurisprudence, yang
berasaldari kata Jus, Juris, yang artinya hukum atau hak, dan kata Prudence, berarti
melihat kedepan atau mempunyai keahlian, dan arti umum Jurisprudence
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari ilmu hukum . Sajtipto Rahardjo yang
mengutip pendapat Curzon, memberikan gambaran begitu luas kajian ilmu hukum, dan
pada tulisan ini akan dikutip beberapa pendapat saja, sekedar untuk menyatakan bahwa
keluasan kajian ilmu hukum tersebut, antara lain:
a. Ilmu hukum adalah pengetahuan mengenai masalah yang bersifat surgawi
dan manusiawi, pengetahuan tentang apa yang benar dan yang tidak benar (Ulpian);
b. Ilmu yang formal tentang hukum positif (Holland);
c. Sentesis ilmiah tentang asas-asas yang pokok dari hukum;
d. Penyelidikan oleh para ahli hukum tentang norma-norma, cita-cita dan teknik-
teknik hukum dengan menggunakan pengetahuan yang diperoleh dari berbagai
disiplin di luarhukum yang mutahir (Stone)
e. Ilmu hukum adalah nama yang diberikan kepada suatu cara untuk mempelajari
hukum, suatu penyelidikan yang bersifat abstrak, umum dan teoritis, yang
berusaha untuk mengungkapkan asas-asas yang pokok dari hukum dan system
hukum (Fitzgerald).
Sedangkan Menurut Purbacaraka dan Soerjono Sokanto ilmu hukum merupakan:
a. Ilmu hukum mencakup ilmu tentang kaidah atau norma yaitu ilmu yang
menelaah hukum sebagai kaidah dengan dokmatik hukum dan sistematik hukum.
b. ilmu tentang pengertian’pengertian hukum seperti subyek hukum, kejadian
hukum, dan peristiwa hukum.
c. Ilmu tentang kenyataan yang menyoroti hukum sebagai prikelakuan dan sikap
kita mencakup sosiologi hukum, antropolo!gi hukum, dan fisiologi hukum.

Dalam perkembangan selanjutnya ilmu hukum juga dapat dilihat dari segi
ilmu Pengetahuan, maka ilmu hukum tersebut dapat dikelompokan dalam
pengkajiannya meliputi:
a. Subyek hukum;
b. Obyek hukum;
c. Persitiwa hukum;
d. Perbuatan hukum;
e. Hubungan hukum;
f. Akibat hukum, dan
g. Masyarakat hukum.

Sedangkan jika hukum ditinjau dari sudut filsafat, istilah ilmu (science) menyandang dua
makna, yaitu sebagai produk dan sebagai proses. Sebagai produk, ilmu adalah
pengetahuan yang sudah terkaji kebenarannya dalam bidang tertentu dan
tersusun dalam suatu sistem. Teori hukum memandang, bahwa ilmu hukum memiliki
karakter yangkhas (suigeneris), yaitu sifatnya yang normatif. Ilmu hukum termasuk
kedalam kategoriilmu humaniora, seni, bahkan memiliki keterkaitan dengan filsafat dan
sastra, dengan demikian dapat dibedakan dengan bidang-bidang ilmu alam dan ilmu
sosial.
a. Ilmu Hukum pada umumnya adalah sebagai suatu cabang ilmu
pengetahuan terikat pada paradigma yang terjadi di dalam ilmu
pengetahuan pada umumnya.
b. Paradigma ilmu hukum menunjukkan ke khususannya sendiri, dalam
perkembangannya menunjukkan suatu perkembangan.
c. Paradigma ilmu hukum adalah hasil konstelasi kerangka keyakinandan komitmen
para ahli hukum terhadap ilmu hukum, berisi kajian-kajian rasional yang deduktif
dan empiris yang induktif, bersifat meta-teoritik bertujuan untuk memanusiakan
manusia yang mengedepankan etika moral dan estetika.

Anda mungkin juga menyukai