“PKN”
Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Ahmad Muzakki
Muhamad Nashihuddin
Ahmad Afifuddin
Akademik 2021-2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai pengertian dari konsep
otonomi daerah
BAB II
PEMBAHASAN
I. Pengertian konsep otonomi daerah
Otonomi Daerah berasal dari bahasa yunani yaitu authos yang bediri
sendiri Dan namos Yang berarti undang-undang atau aturan. dengan gan
demikian otonomi dapat diartikan sebagai kewenangan untuk mengatur
dan mengurus rumah tangga sendiri.1 sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2
Arthur, Muhamad. Menggunakan Peran Aktif Masyarakat dalam Otonomi Daerah ( Jakarta : PT Raja
Drafindo Persada 2000 ) hal.80
Dengan demikian yang melatarbelakangi dilaksanakannya otonomi
daerah secara nyata di indonesia adalah ketidak puasan masyarakat yang
berada di daerah yang kaya sumber daya alam namun kehidupan
masyakatnya tetap berada di bawah garis kemiskinan walaupun secara
undang-undang sudah sering diterbitkan namun dalam kenyataannya
pengolahan sumber daya alam masih diatur oleh pusat sehingga
masyarakat daerah yang kaya akan sumber daya alamnya merasa sanagat
di rugikan.
3
Kaho, Josef Riwu Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia ( Jakarta : 2012 ) hal.82
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
1. Otonomi daerah dapat diartikan sebagai kewajiban yang diberikan
kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut aspirasi
masyarakat untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna
penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap
masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
2. Dalam sejarah konsep otonomi daerah terdapat dua peraturan
perundang-undangan yang mengatur tentang pemerintah daerah pasca
proklamasi republik indonesia. Yaitu Undang-undang nomor 1 tahun
1945 dan Undang-undang nomor 22 tahun 1948. Yang mnjelaskan
tentang berbagai pertimbangan tentang sejarah pemerintahan dimasa
kerajaan-kerajaan serta pada masa pemerintahan kolonialisme.
3. Problematika yang muncul pada konsep otonomi daerah yaitu
sebagai berikut :
a. ketimpangan kemajuan dan pembangunan antara daerah kaya akan
sumber daya alam suatu daerah di bandingkan dengan daerah yang
miskin sumber daya alam.
b. semakin maraknya korupsi diberbagai daerah, money politik serta
fenomena pragmatisme di masyakat daerah.
c. legimitasi politik dan stabilitas politik yang sepenuhnya tecapai.
d. adanya konflik horizontal dan konflik vertikal
e. kesejahteraan suatu maasyarakat ditingkat lokal belum sepenuhnya
terwujudkan.
4. Solusi yang dapat dilakukan untuk menaggulangi problemaika
konsep otonomi daerah adalah menata kembali perda yang mengenai
desentralisasi dan otonomi daerah, perlu meningkatkan kerjasama
pemda termasuk peran dari pemprov, fasilitas penyediaan menyusun
rencana pengelolaan serta meningkatkan kapasitas aparat
pemda,meningkatkan serta mengembangkan kapasitas keuangan
pemda.
B. Saran