Anda di halaman 1dari 6

APLIKASI TRANSKULTURAL GANGGUAN NYERI

(ROLE PLAY CARING)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Persyaratan Mengikuti Ujian Akhir Semester Mata Kuliah
Konsep Dasar Keperawatan 1

FASILITATOR:

Bu Siti Sholikhah S.Kep,Ns.,M.kes

Kelas 1A Keperawatan

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2019
Definisi Nyeri
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari
kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Nyeri adalah alasan utama seseorang untuk
mencari bantuan perawatan kesehatan. Nyeri terjadi bersama banyak proses penyakit atau
bersamaan dengan beberapa pemeriksaan diagnostik atau pengobatan. Nyeri sangat
mengganggu dan menyulitkan lebih banyak orang dibanding suatu penyakit manapun.

Intensitas nyeri gambaran seberapa parah nyeri ysng dirasakan individu. Pengukuran
intensitas nyeri sangat subyektif dan individual, dan kemungkinan nyeri dalam intensitas yang
sama dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda. Pengukuran nyeri dengan
pendekatan obyektif yang paling mungkin adalah menggunkan respon fisiologik tubuh
terhadap nyeri itu sendiri.

Contoh Nyeri dan Tindakan Caringnya

1. Nyeri Pada Gigi dengan Kompres hangat basah


2. Nyeri Bengkak dengan Kompres hangat kering
3. Nyeri Memar dengan Kompres dingin kering

Alur Cerita Roleplay Gangguan Nyeri


Pasien 1 :
1. Datang pasien bersama keluarga ke Poli Gigi
2. Pasien dilakukan rawat jalan
3. Datang Dokter dengan menanyakan nama, alamat dan keluhan pasien
4. Pasien mengeluh nyeri pada gigi
5. Dokter memberikan resep obat yang kemudian dicatat oleh perawat
6. Perawat memberikan resep obat kepada keluarga pasien
7. Datang 2 perawat untuk memberikan perawatan dan pelayanan caring kepada pasien
8. Perawat menanyakan nama, alamat dan menjelaskan maksud dan tujuan serta meminta
persetujuan kepada pasien
9. Perawat melakukan tindakan penanganan dengan kompres hangat basah
10. Datang 2 petugas kebersihan yang hendak membersihkan ruangan
11. Keluarga menuju Apotek dan menebus obat sesuai yang diresepkan dokter
Pasien 2 :
1. Pasien datang ke Rumah Sakit bersama keluarganya
2. Setelah disiapkan ruang inap, datang dokter dan perawat
3. Dokter menanyakan nama, alamat dan keluhan yang dirasakan oleh pasien
4. Pasien megeluh sakit nyeri pada kaki kanan
5. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, didapati kondisi bengkak pada kaki pasien
6. Dokter berkolaborasi bersama perawat untuk memberikan tindakan kepada pasien
7. Perawat menanyakan nama, alamat dan menjelaskan maksud dan tujuan serta meminta
persetujuan kepada pasien
8. Perawat melakukan tindakan penanganan dengan kompres hangat kering
9. Kemudian perawat izin meninggalkan ruangan dengan buli-buli masih dikompres pada
area bengkak
10. Pasien mengeluh sakit dan nyeri pada area bengkak
11. Keluarga kemudian ke Ruang Perawat dan meminta tolong untuk memberikan
tindakan
12. Datang perawat dan menanyakan keluah pasien
13. Perawat mengganti air hangat dan mengompres ulang pada area bengkak

Pasien 3 :
1. Pasien datang ke Rumah Sakit bersama keluarganya
2. Setelah disiapkan ruang inap, datang dokter dan perawat
3. Dokter menanyakan nama, ttl, alamat dan keluhan yang dirasakan oleh pasien
4. Pasien megeluh sakit nyeri pada kepala
5. Setelah dilakukan pemeriksaan, didapati kondisi bengkak pada kaki pasien
6. Dokter berkolaborasi bersama perawat untuk memberikan tindakan kepada pasien
7. Perawat datang memperkenalkan diri, menanyakan nama, alamat dan menjelaskan
maksud dan tujuan serta meminta persetujuan kepada pasien
8. Perawat melakukan tindakan penanganan dengan kompres dingin kering
9. Kemudian perawat izin meninggalkan ruangan dengan buli-buli masih dikompres pada
area bengkak
10. Setelah 10 menit, keluarga kemudian mengangkat kribet tersebut dan mengembalikan
kepada perawat
11. Keluarga membayar administrasi Rumah Sakit
KOMPRES HANGAT BASAH
PERSIAPAN PASIEN :
1. Klien diberi penjelasan tentang hal-hal yang dilakukan saat pengompresan hangat
dengan menggunakan komunikasi yang terapeutik. Jika keadaan memungkingkan.
2. Pakaian klien pada daerah yang akan dikompres, harus dibuka (untuk mempermudah
saat mengompresan).

PERSIAPAN PROSEDUR :
1. Dekatkan alat-alat kedekat klien
2. Perhatikan privacy klien
3. Cuci tangan
4. Atur posisi klien yang nyaman
5. Pasang pengalas di bawah daerah yang akan dikompres
6. Kenakan sarung tangan lalu buka balutan perban bila diperban. Kemudian, buang bekas
balutan ke dalam bengkok kosong
7. Ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril, lalu masukkan ke dalam
kom yang berisi cairan hangat.
8. Kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan letakkan pada area yang akan
dikompres
9. Bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/dilapisi dengan kasa
kering. Selanjutnya dibalut dengan kasa perban atau kain segitiga
10. Lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti balutan
kompres tiap 5 menit
11. Lepaskan sarung tangan
12. Atur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman
13. Bereskan semua alat-alat untuk disimpan kembali
14. Cuci tangan
15. Dokumentasikan tindakan ini beserta responnya
KOMPRES HANGAT KERING
PERSIAPAN PASIEN :
1. Klien diberi penjelasan tentang hal-hal yang dilakukan saat pengompresan hangat
dengan menggunakan komunikasi yang terapeutik. Jika keadaan memungkingkan.
2. Pakaian klien pada daerah yang akan dikompres, harus dibuka (untuk mempermudah
saat mengompresan).

PERSIAPAN PROSEDUR :
1. Bawa alat-alat ke dekat klien
2. Cuci tangan
3. Masukkan batnan es ke dalam kom air supaya pinggir es tidak tajam
4. Isi kirbat es dengan potongan es secukupnya
5. Keluarkan udara dari eskap dengan melipat bagian yang kosong, lalu di tutup rapat
6. Periksa skap, adakah kebocoran atau tidak
7. Keringkan eskap dengan lap, lalu masukkan ke dalam sarungnya
8. Buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada klien
9. Pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan di kompres
10. Letakkan eskap pada bagian yang memerlukan kompres
11. Kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan suhu tubuh
12. Angkat eskap bila sudah selesai
13. Atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman
14. Bereskan alat setelah selesi melakukan prasat ini
15. Cuci tangan
16. Dokumentasikan
KOMPRES DINGIN KERING
PERSIAPAN PASIEN :
1. Klien diberi penjelasan tentang hal-hal yang dilakukan saat pengompresan dingin
dengan menggunakan komunikasi yang terapeutik. Jika keadaan memungkingkan.
2. Pakaian klien pada daerah yang akan dikompres, harus dibuka (untuk mempermudah
saat mengompresan).

PERSIAPAN PROSEDUR :
1. Bawa alat-alat ke dekat klien
2. Cuci tangan
3. Masukkan batnan es ke dalam kom air supaya pinggir es tidak tajam
4. Isi kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih setengah bagian dari kirbat
tersebut
5. Keluarkan udara dari eskap dengan melipat bagian yang kosong, lalu di tutup rapat
6. Periksa skap, adakah kebocoran atau tidak
7. Keringkan eskap dengan lap, lalu masukkan ke dalam sarungnya
8. Buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada klien
9. Pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan di kompres
10. Letakkan eskap pada bagian yang memerlukan kompres
11. Kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan suhu tubuh
12. Angkat eskap bila sudah selesai
13. Atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman
14. Bereskan alat setelah selesi melakukan prasat ini
15. Cuci tangan
16. Dokumentasikan

Anda mungkin juga menyukai