Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TREND DAN ISSUE

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


“Penyakit Jantung Koroner Pada Usia Muda”

Dosen Pengampu :

Heny Ekawati, S.Kep, Ns, M.Kes

Disusun Oleh :

Ihsal Alifiah Ma’sumah (1902012727)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan “Makalah Trend dan Issue pada Keperawat Medikal Bedah”. Laporan ini
disusun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Isu Global. Penulis laporan ini berbekal materi
yang diperoleh dari kelas dan tidak lepas dari bantuan, bimbingan. Dan masukan dari berbagai
pihak serta kutipan materi diambil dari internet dengan sumber yang tertera. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat:

1. Drs. Abdul Aziz Alimul Hidayat, S.Kep, Ns, M.Kes selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Lamongan
2. Arifal Aris, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Lamongan
3. Suratmi, M.Kep selaku Kaprodi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Lamongan
4. Heny Ekawati, M.Kes selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Isu Global
5. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam pembuatan
laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih perlu penyempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
penyusunan laporan selanjutnya. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
para pembaca pada umumnya.

Lamongan, 1 Oktober 2021

DAFTAR ISI Penulis

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i

DAFTAR ISI ...............................................................................................................................ii


i
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1

1.3 Tujuan...............................................................................................................................1

1.4 Manfaat.............................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................3

2.1 Definisi Trend dan Issue..................................................................................................3

2.2 Kriteria Trend dan Issue.................................................................................................3

2.3 Identifikasi Trend dan Issue............................................................................................3

2.4 Contoh Trend dan Issue Keperawatan..........................................................................4

2.5 Analisa Contoh Trend dan Issue Keperawatan.............................................................5

2.6 Lampiran Jurnal Pendukung..........................................................................................7

2.7 Peran Perawat Terhadap Trend dan Issue....................................................................10

2.8 Aplikasi Trend dan Issue di Masyarakat.......................................................................11

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................12

A. Kesimpulan........................................................................................................................12

B. Saran...................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya


sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik
dalam tingkat preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya maka
keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungannya setiap saat.
Keperawatan medikal bedah sebagai cabang ilmu keperawatan juga tidak terlepas
dari adanya berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat kesehatan, variasi jenis
penyakit dan intervensi keperawatan. Adanya berbagai perubahan yang terjadi akan
menimbulkan berbagai trend dan isu yang menuntut peningkatan pelayanan asuhan
keperawatan.
Berdasarkan fenomenaa diatas, penulis tertarik untuk membahas Trend dan Isu
Keperawatan Medikal Bedah serta peran Perawat dalam menghadapi trend dan isu
tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari Trend dan Issue?


2. Apa kriteria dari Trend dan Issue?
3. Bagaimana cara mengidentifikasi Trend dan Issue?
4. Apa contoh dari Trend dan Isu dalam keperawatan?
5. Apa peran perawat dalam menghadapi Trend dan Issue?
6. Bagaimana aplikasi Trend dan Issue di masyarakat?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi Trend dan Issue


2. Untuk mengetahui kriteria dari Trend dan Issu
3. Untuk mengetahui cara mengidentifikasi Trend dan Issue
4. Untuk Mengetahui contoh Trend dan Issue Keperawatan serta dapat menganalisanya
5. Untuk mengetahui peran perawat dalam menghadapi Trend dan Issue
6. Untuk mengetahui aplikasi Trend dan Issue di masyarakat

1
1.4 Manfaat

Meningkatkan pemahaman perawat terhadap perkembangan trend dan isu keperawatan


medikal bedah sebagai dasar dalam mengembangkan ilmu keperawatan medikal bedah.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Trend dan Issue

Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, trend juga dapat
didefinisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat ini yang biasanya
sedang popular di kalangan masyarakat. Trend adalah sesuatu yang sedang dibicarakan oleh
banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta.

Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi
pada masa mendatang, yang menyangkut ekomoni, moneter, sosial, politik, hukum,
pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis. Isu adalah
sesuatu yang sedang dibicarakan oleh banyakorang namun belum jelas fakta atau buktinya.

Trend dan Isu Keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibirakan oleh banyak orang
tentang praktek atau mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta atau tidak, trend dan isu
keperawatan tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan.

2.2 Kriteria Trend dan Issue

1) Kriteria Trend 2) Kriteria Isu


a. Terjadi pada saat ini a. Terjadi pada saat ini
b. Dibicarakan banyak orang b. Dibicarakan banyak orang
c. Berdasarkan fakta c. Belum jelas faktanya

2.3 Identifikasi Trend dan Issue

1) Cara Identifikasi Trend


a. Kumpulkan informasi dan data yang cukup mengenai suatu berita
b. Pastikan sumber informasi dapat dipercaya dan kebenarannya diakui oleh berbagai
pihak
c. Jangan dengan mudah mempercayai informasi yang baru saja didengar
d. Data yang diperoleh diamati dalam jangka beberapa waktu, agar dari hasil analisa
tersebut dapat diketahui sampai seberapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor apa
saja yang mempengaruhi perubahan tersebut
3
2) Cara Identifikasi Isu
a. Cari tahu sumber data berasal
b. Analisis kepentingan isi dari isu yang beredar
c. Tanamkan prinsip bahwa isu yang beredar bukanlah fakta dan kebenaran dari isu yang
baru saja beredar belum terjamin
d. Persiapkan diri dalam menghadapi dan berespon terhadap isu, apakah menerima atau
menolak isu tersebut
e. Pastikan isu yang beredar tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain

2.4 Contoh Trend dan Issue Keperawatan

MENINGKATNYA KASUS PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)

DIKALANGAN USIA MUDA

Banyak orang menganggap serangan jantung lebih banyak dialami oleh orang tua.
Namun, menurut studi yang disampaikan oleh American College of Cardiology makin banyak orang
berusia di bawah 40 tahun yang mengalaminya. Di Indonesia cukup banyak tokoh publik yang
masih relatif muda juga meninggal karena penyakit ini, misalnya saja mendiang Ashraff Sinclair,
Cecep Reza, hingga Mike Mohede. Dilansir menshealth.com, para ilmuwan bahkan telah
menemukan ateroklerosis atau penyumbatan pembuluh darah yang menyebabkan penyakit jantung
pada pria di usia remaja dan 20 tahunan. Saat ini, angka orang-orang muda yang mengalami
penyakit jantung semakin meningkat. (Sumber: Kompas.com)

Dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa 95,5%
masyarakat Indonesia kurang mengonsumsi sayur dan buah. Kemudian 33,5% masyarakat
kurang aktivitas fisik, 29,3% masyarakat usia produktif merokok setiap hari, 31% mengalami
obesitas sentral serta 21,8% terjadi obesitas pada dewawa. Hal inilah yang menjadi penyebab
munculnya penyakit jantung koroner di usia muda.

Dilansir oleh laman berita tirto.id bahwa Berdasarkan estimasi Kementerian


Kesehatan tahun 2013, sebanyak 39 persen penderita jantung di Indonesia berusia 44 tahun ke
bawah. Menariknya, 22 persen di antaranya berumur 15-35 tahun, yang merupakan masa fisik
produktif dalam kehidupan manusia. Jumlah penderita jantung tertinggi ada pada kelompok usia
45-65 tahun, dengan persentase 41 persen. Selisih yang tak berbeda jauh antara umur 45 ke

4
bawah dan 45 ke atas jadi penegas bahwa tren risiko penyakit jantung datang pada usia muda
semakin meningkat.

Faktor lain yang mesti diwaspadai adalah tingginya persentase pengidap jantung
koroner di usia muda. Hampir 27 persen kasus jantung koroner di Indonesia terjadi pada
kelompok usia 35 tahun ke bawah – dengan 12 persen di antaranya dialami orang 25 tahun ke
bawah. Mayoritas penderita penyakit jantung koroner disebabkan aliran darah ke jantungnya
terhambat oleh lemak. Penimbunan lemak di dalam arteri jantung ini dikenal dengan istilah
aterosklerosis dan merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.

Tingginya angka jantung koroner tak lepas dari angka obesitas pada kelompok di
bawah 30 tahun yang juga meningkat. Diperkirakan 30 persen orang di bawah 30 tahun di
Indonesia mengalami kegemukan. Tingginya angka obesitas berdampak ancaman penyakit
kardiovaskular yang juga mengambung

Hal ini diamini Direktur Rumah sakit Umum Daerah dr Pirngadi Medan, dr Amran
Lubisini. Dia mengatakan kasus penyakit jantung saat ini terus meningkat dan justru sekarang
yang diserang kalangan usia muda berumur 30-an. "Sementara kalau dulu dalam literatur
kedokteran, biasanya risiko jantung menyerang usia 40 tahun untuk laki laki, sedang perempuan
di atas 55 tahun," katanya. Ia mengatakan penyebab usia muda terserang penyakit jantung ini di
antaranya karena pola hidup, stres tinggi, lingkungan tidak sehat, dan pola makan salah yang
berujung pada obesitas. “Kalau dibandingkan tahun 2012, jumlah penderita penyakit jantung
saat ini meningkat sekitar 20 sampai 30 persen, dan mayoritas adalah anak muda,”

2.5 Analisa Contoh Trend dan Issue Keperawatan

Kasus tersebut merupakan sebagian contoh dari Trend dan Issue Keperawatan Medikal Bedah
yang terjadi secara global termasuk di Indonesia.

a. Terjadi pada saat ini

Penyakit Jantung Koroner (PJK) tidak lagi hanya dialami oleh lanjut usia, namun justru saat
ini kalangan muda juga ikut serta menjadi penyumbang kasus Penyakit Jantung Koroner (PJK).
Sejak tahun 2013 hingga saat ini trend peningkatan kasus Penyakit Jantung Koroner di kalangan
usia muda terus mengalami peningkatan.

5
Berdasarkan estimasi Kementerian Kesehatan tahun 2013, sebanyak 39 persen penderita
jantung di Indonesia berusia 44 tahun ke bawah. Menariknya, 22 persen di antaranya berumur
15-35 tahun, yang merupakan masa fisik produktif dalam kehidupan manusia. Jumlah penderita
jantung tertinggi ada pada kelompok usia 45-65 tahun, dengan persentase 41 persen. Selisih
yang tak berbeda jauh antara umur 45 ke bawah dan 45 ke atas jadi penegas bahwa tren risiko
penyakit jantung datang pada usia muda semakin meningkat.

Dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa 95,5%
masyarakat Indonesia kurang mengonsumsi sayur dan buah. Kemudian 33,5% masyarakat
kurang aktivitas fisik, 29,3% masyarakat usia produktif merokok setiap hari, 31% mengalami
obesitas sentral serta 21,8% terjadi obesitas pada dewasa.

b. Dibicarakan banyak orang


Penyakit Jantung Koroner (PJK) saat ini tengah menjadi topik perbincangan di tengah
masyarakat. Banyak platform media yang memberitakan terkait kasus peningkatan penyakit
jantung koroner di kalangan usia muda. Mulai dari platform berita swasta, nasional hingga
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

c. Berdasarkan fakta

Studi yang disampaikan oleh American College of Cardiology makin banyak orang berusia di
bawah 40 tahun yang mengalaminya. Dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018
menunjukkan bahwa 95,5% masyarakat Indonesia kurang mengonsumsi sayur dan buah.
Kemudian 33,5% masyarakat kurang aktivitas fisik, 29,3% masyarakat usia produktif merokok
setiap hari, 31% mengalami obesitas sentral serta 21,8% terjadi obesitas pada dewawa. Hal
inilah yang menjadi penyebab munculnya penyakit jantung kronik di usia muda.

Dilansir oleh laman berita tirto.id bahwa Berdasarkan estimasi Kementerian Kesehatan
tahun 2013, sebanyak 39 persen penderita jantung di Indonesia berusia 44 tahun ke bawah.
Menariknya, 22 persen di antaranya berumur 15-35 tahun, yang merupakan masa fisik produktif
dalam kehidupan manusia.

Direktur Rumah sakit Umum Daerah dr Pirngadi Medan, dr Amran Lubisini. Dia
mengatakan kasus penyakit jantung saat ini terus meningkat dan justru sekarang yang diserang
kalangan usia muda berumur 30-an.

6
2.6 Lampiran Jurnal Pendukung

1) HUBUNGAN FAKTOR RISIKO TERHADAP KEJADIAN SINDROMA KORONER


AKUT PADA PASIEN DEWASA MUDA DI RSUP Dr. M. DJAMIL PADANG
Sumatera Barat merupakan provinsi dengan prevalensi penyakit jantung tertinggi ke-4 di
Indonesia. Sindroma Koroner Akut (SKA) merupakan suatu spektrum perjalanan
aterosklerosis pada Penyakit Jantung Koroner (PJK). Prevalensi penyakit ini meningkat
diperkirakan karena faktor risiko seperti; jenis kelamin, riwayat keluarga, diabetes melitus,
hipertensi, dislipidemia dan merokok. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan
faktor risiko dengan kejadian SKA pada dewasa muda..Ini merupakan penelitian analitik
observasional dengan desain potong lintang yang dilakukan di RSUP.M. Djamil Padang
dari Juni 2014 sampai Oktober 2014. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien SKA
berusia < 45 tahun yang dirawat dari 1 Januari 2011 – 31 Desember 2013 sebanyak 66
orang sebagai subjek penelitian. Data pasien didapatkan dari rekam medik. Data
dideskripsikan dengan tabel dan dianalisis dengan uji chi-square dan regresi
logistik.Distribusi frekuensi terbanyak pasien SKA terdapat pada laki-laki (74,2%), riwayat
merokok (63,6%) dan hipertensi (37,9%). Hasil uji chi-square menunjukan terdapat
hubungan antara hipertensi dan riwayat keluarga dengan kejadian SKA pada dewasa
muda.Pasien dewasa muda dengan hipertensi berisiko terkena SKA 0,301 kali lebih
besar.Hipertensi merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian SKA pada
pasien dewasa muda.

2) IDENTIFIKASI USIA SEBAGAI FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG


KORONER PADA PEREMPUAN DI POLI JANTUNG RSUD Dr. HARJONO
PONOROGO
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan problem kesehatan utama di negara
berkembang. Salah satu faktor resiko terjadinya PJK adalah umur dan diduga terjadi
pergeseran usia terjadinya serangan PJK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui usia pjk
sekarang, apakah mulai mengalami pergeseran. Desain penelitian ini adalah Deskriptif
dengan jumlah populasi pasien PJK perempuan di Poli Jantung RSUD Dr. Harjono
Ponorogo dari bulan Januari – Oktober 2017 sebanyak 4.899 pasien, dengan jumlah
kunjungan pebulan sebanyak 490 pasien. Dengan jumlah sampel 98 responden. Sampling
penelitian menggunakan Convinien sampling. Pengumpulan data menggunakan Studi
Dokumentasi. Analisa data menggunakan prosentase. Hasil penelitian Identifikasi Usia

7
Sebagai Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner pada Perempuan di intreprestasikan usia
diatas 41 tahun sebanyak 51 responden (52%) di kategorikan Deasa Akhir. Usia dibawah 40
tahun sebanyak 47 responden (47,9%) di kategorikan dewasa awal. Kesimpulan penelitian
menunjukkan berdasarkan usia PJK sudah mengalami pergeseran. Yang dulunya
menyerang perempuan di atas 41 tahun, tetapi sekarang PJK juga menyerang pada usia
muda atau dewasa awal. Hal itu di buktikan dari 98 responden didapatkan usia dewasa awal
sebanyak 47 responden. Sehingga peneliti menyarankan untuk peneliti selanjutnya dapat
meneliti tentang faktor – faktor yang menyebabkan PJK pada kalangan dewasa awal

3) FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN


PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA KELOMPOK USIA < 45 TAHUN
Latar belakang : Fenomena yang terjadi sejak abad ke-20, penyakit jantung dan pembuluh
darah telah menggantikan peran penyakit tuberkulosis paru sebagai penyakit epidemik di
negara-negara maju, terutama pada laki-laki. Pada saat ini penyakit jantung merupakan
penyebab kematian nomor satu di dunia. Pada tahun 1999 sedikitnya 55,9 juta atau setara
dengan 30,3 % kematian diseluruh dunia disebabkan oleh penyakit jantung. Menurut Badan
Kesehatan Dunia (WHO), 60 % dari seluruh penyebab kematian penyakit jantung adalah
penyakit jantung koroner (PJK). Di Indonesia, penyakit jantung juga cenderung meningkat
sebagai penyebab kematian. Data survei kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 1996
menunjukkan bahwa proporsi penyakit ini meningkat dari tahun ke tahun sebagai penyebab
kematian. Tahun 1975 kematian akibat penyakit jantung hanya 5,9 %, tahun 1981
meningkat sampai dengan 9,1 %, tahun 1986 melonjak menjadi 16 % dan tahun 1995
meningkat menjadi 19 %. Sensus nasional tahun 2001 menunjukkan bahwa kematian
karena penyakit kardiovaskuler termasuk penyakit jantung koroner adalah sebesar 26,4 %,
dan sampai dengan saat ini PJK juga merupakan penyebab utama kematian dini pada sekitar
40 % dari sebab kematian laki-laki usia menengah. Tujuan : Untuk mengetahui besarnya
pengaruh faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi terhadap
kejadian PJK pada usia < 45 tahun. Metode : Jenis penelitian adalah observasional dengan
rancangan kasus control. Jumlah samper 80 kasus dan 80 kontrol. Kasus adalah pasien
pasien penyakit jantung koroner yang pernah dan sedang dirawat di RSUP Dr. Kariadi
Semarang dan RS Telogorejo Semarang yang diperoleh dari observasi langsung dan dari
data rekam medis yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kontrol adalah pasien yang
bukan penyakit jantung koroner yang pernah dan sedang dirawat di RSUP Dr. Kariadi
Semarang dan RS Telogorejo Semarang yang diperoleh dari observasi langsung dan dari

8
data rekam medis yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil : Analisa multivariate
menunjukkan bahwa faktor-faktor yang terbukti berpengaruh terhadap kejadian PJK dan
merupakan faktor risiko PJK pada kelompok usia < 45 tahun adalah: dislipidemia (p=0,006
dan OR=2,8 ; 95% CI=1,3-6,0), kebiasaan merokok (p=0,011 dan OR=2,4 ; 95% CI=1,2-
4,8), adanya penyakit DM (p=0,026 dan OR=2,4; 95% CI=1,2-5,9) dan penyakit DM dalam
keluarga (p=0,018 dan OR=2,3 ; 95% CI=1,1-4,5). Simpulan : faktor-faktor yang terbukti
berpengaruh terhadap kejadian PJK dan merupakan faktor risiko PJK pada kelompok usia <
45 tahun adalah: dislipidemia, kebiasaan merokok, penyakit DM dan penyakit DM dalam
keluarga. Saran : Perilaku hidup sehat dengan tidak merokok, olah raga secara teratur,
makan makanan yang sehat dan konsumsi kolesterol yang beribang serta tidak stress
merupakan factor penting untuk mencegah terjadinya PJK.

4) HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MEROKOK DENGAN KEJADIAN


PENYAKIT JANTUNG KORONER
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit dengan angka mortalitas yang tinggi baik
di negara maju maupun negara berkembang. Diseluruh dunia, jumlah pasien penyakit ini
terus bertambah dari tahun ke tahun. Rokok secara luas telah menjadi salah satu penyebab
kematian di dunia dan kebiasaan merokok merupakan perilaku yang berbahaya bagi
kesehatan. Kebiasaan dan rutinitas yang merugikan memiliki kekuatan untuk merusak
kesehatan seseorang seperti kebiasaan merokok yang merupakan contoh kebiasaan untuk
memudahkan seseorang terkena penyakit kardiovaskuler. Merokok merupakan faktor risiko
mayor untuk terjadinya penyakit jantung, dan memiliki hubungan kuat untuk terjadinya
PJK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku merokok dengan
kejadian penyakit jantung koroner. Perilaku merokok dinilai berdasarkan lama merokok,
tipe perokok, dan jenis rokok. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif analitik dengan
pendekatan potong lintang/cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien
Penyakit Jantung Koroner di Poli Klinik Pusat Jantung – Pembuluh Darah dan Otak
Terpadu RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Oktober 2014 – Desember 2014
dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Data dianalisa dengan
menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil uji Chi-square menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara perilaku merokok dan kejadian penyakit jantung koroner
berdasarkan lama merokok (P = 0,010 ), tipe perokok (P = 0,014) dan jenis rokok yang
dihisap (P = 0,001).

9
5) GAMBARAN RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER BERDASARKAN
RASIO PROFIL LIPID PADA USIA DEWASA MUDA
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di
dunia, dan diprediksi akan menjadi masalah utama kesehatan seiring meningkatnya faktor
risiko. Profil lipid (kolesterol total, high density lipoprotein (HDL), low density lipoprotein
(LDL), dan trigliserida (TG)) merupakan salah satu parameter risiko PJK. Indeks risiko
Castelli (kolesterol total/HDL dan LDL/HDL) dan indeks aterogenik plasma (IAP) yaitu
Log [TG/HDL] memiliki nilai prediksi lebih baik dibanding profil lipid secara mandiri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko PJK pada usia dewasa muda menggunakan
indeks risiko Castelli dan IAP. Subjek penelitian berjumlah 38 orang berusia 17-23 tahun,
terdiri dari 10 laki-laki dan 28 wanita. Kebiasaan merokok, alkoholik, diabetes melitus,
hipertensi, dan familial hiperlipidemi dieksklusi. Kolesterol total, HDL, dan trigliserida
diukur dengan fotometer, dan LDL menggunakan rumus Friedewald. Hasil penelitian
menunjukkan rerata kolesterol total, HDL, trigliserida, dan LDL dalam batas normal.
Menurut indeks risiko Castelli seluruh laki-laki berisiko rendah PJK, sedangkan menurut
IAP 5 laki-laki (50%) berisiko rendah, 4 (40%) berisiko sedang, dan 1 (10%) berisiko tinggi
PJK. Menurut indeks risiko Castelli 24 wanita (87,5%) berisiko rendah, 3 (10,7%) berisiko
sedang, dan 1 (3,5%) berisiko tinggi PJK. Sedangkan IAP menunjukkan 15 wanita (53%)
berisiko rendah, 9 (17,2%) berisiko sedang, dan 4 (14,2%) berisiko tinggi PJK.
Kesimpulannya risiko PJK lebih banyak terdeteksi dengan IAP dibandingkan indeks
Castelli bahkan pada usia dewasa muda yang memiliki profil lipid normal.

2.7 Peran Perawat Terhadap Trend dan Issue

Peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan (care giver) dalam penanganan pasien
dengan cardiac arrest dapat dikatakan sudah melakukan asuhan keperawatan apabila telah
melakukan pengkajian sampai dengan evaluasi tindakan. Hasil penelitian menyatakan bahwa
asuhan keperawatan meliputi pengkajian, resusitasi jantung paru dan evaluasi tindakan. Dalam
menentukan diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien, untuk itu maka
diperlukan pengkajian keperawatan untuk mempermudah perawat dalam menentukan diagnosa
yang dialami oleh pasien (Nurjannah, 2012). Perawat perlu kiranya memperhatikan
perkembangan trend dan isu, hal itu dikarenakan peran perawat sebagai pembaharu (change
agent) perawat harus selalu memperbarui ilmu dan informasi sesuai dengan perkembangan

10
zaman sehingga dalam memberikan pelayanan kesehatan juga bisa maksimal. Hasil penelitian
yang didapatkan dari kategori update informasi yaitu perawat melakukan pembeharuan sewaktu-
waktu setiap ada ilmu terbaru. Selain itu juga meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan
keterampilan, baik dalam praktik maupun dalam pendidikan keperawatan (Widyawati, 2012).

2.8 Aplikasi Trend dan Issue di Masyarakat

Trend meningkatnya kejadian penyakit jantung koroner di kalangan usia muda perlu
menjadi prhatian khusus semua pihak. Oleh karena itu, perlu upaya preventif dan promotif
dalam pencegahan kejadian tersebut di tengah Masyarakat. Perawat sebagai edukator
mempunyai kewenangan dalam memberi pemahaman informasi terkait Penyakit Jantung
Koroner (PJK). Dengan promosi kesehatan diharapkan masyarakat mampu memahami lebih
dalam tentang apa itu PJK dan bagaimana pencegahan serta penanganannya sejak dini.
Pemerintah pun harus lebih memperhatikan tren ini dengan dibuktikan memberikan kebijakan
atau upaya-upaya konkrit demi memutus trend kenaikan angkat kejadian Penyakit Jantung
Koroner (PJK).

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Trend dan Isu Keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibirakan oleh banyak orang
tentang praktek atau mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta atau tidak, trend dan
isu keperawatan tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan. Dari proses
identifikasi kejadian Penyakit Jantung Koroner (PJK) dikalangan masa muda, maka dapat
dikatakan kejadian tersebut merupakan trend global dengan fakta dan data yang terjamin
kredibilitasnya. Kejadian Penyakit Jantung Koroner (PJK) di kalangan masa muda tengah
mengalami peningkatan. Oleh karena itu, peran perawat sangat dibutuhkan pada trend ini.
Peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan (care giver) dalam penanganan pasien
dengan cardiac arrest dapat dikatakan sudah melakukan asuhan keperawatan apabila telah
melakukan pengkajian sampai dengan evaluasi tindakan.

B. SARAN
Penulis berharap agar perawat lebih memperhatikan tentang perkembangan update trend
dan isu di tengah masyarakat baik lingkup nasional maupun globa. Hal itu bertujuan agar
perawat dalam lebih maksimal dalam mengembangkan pelayanan asuhan keperawatan
dengan masalah-masalah baru yang lebih bervariasi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Admin RSUD PURI HUSADA TEMBILAHAN. “Trend dan Issue Keperawatan.”


rsudpurihusada.inhilkab.go.id. 17 November 2012. http://rsudpurihusada.inhilkab.go.id/tren-
dan-issue-keperawatan/

Tashandra, Nabilla. “Penyebab Makin Banyak Orang Muda Alami Serangan Jantung.”
Kompas.com. 3 Juni 2020. https://lifestyle.kompas.com/read/2020/06/03/095411720/penyebab-
makin-banyak-orang-muda-alami-serangan-jantung?page=all

Fiazmi, Aqwam. “Meningkatnya Trend Mati Muda Karena Serangan Jantung.” Tirto.id. 16
Juni 2016. https://tirto.id/meningkatnya-tren-mati-muda-karena-serangan-jantung-bkma

Nisa Ayu S. 2018 “Tren Keperawatan Medikal Bedah Hubungan Prinsip dan Jenis Balutan
dengan PenerapanTeknik Moist Wound Healing.” Makalah Isu Global.
https://id.scribd.com/document/453011243/TREND-DAN-ISSUE-KMB-KELOMPOK-1-doc

Anggita Tiara Pramadiaz dkk. 2016. “Hubungan Faktor Risiko Terhadap Kejadian Sindroma
Koroner Akut pada pasien Dewasa Muda di RSUP Dr. M. Djamil Padang.” Jurnal Kesehatan
Andalas. 5(2). http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/517

Puput Wisma Wahyuni dkk. 2019. ”Identifikasi Usia Sebagai Faktor Risiko Penyakit Jantung
Koroner Pada Perempuan di Poli Jantung RSUD Dr. Harjono Ponorogo.”
https://scholar.archive.org/work/ov32zptld5f6vlz63rhlxchzqi/access/wayback/http://
studentjournal.umpo.ac.id/index.php/HSJ/article/download/225/218

Mamat Supriyono. 2008. “Faktor-Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian


Penyakit Jantung Koroner Pada Kelompok Usia <45 Tahun.” http://eprints.undip.ac.id/18090

Ratnawulan Afrianti dkk. 2015. “Hubungan Antara Perilaku Merokok dengan Kejadian
Penyakit Jantung Koroner.” Jurnal e-Clinic. 3(1).
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic/article/view/6747

Rini Roslaeni. 2019. “Gambaran Risiko Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Rasio Profil
Lipid Pada Usia Dewasa Muda.” Medika Kartika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan. 2 (2).
http://medikakartika.unjani.ac.id/medikakartika/index.php/mk/article/view/53

Supriyanto dkk. 2006-2017. “Peran Perawat dalam Penanganan Pasien Cardiac Arrest di
Ruang ICU RSUD Kota Surakarta.” http://digilib.ukh.ac.id/download.php?id=2157

13

Anda mungkin juga menyukai