Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS TENTANG PENYAKIT

DIARE DAN DHF DI KELURAAHAN KUDU RW 1


A. PENGKAJIAN
I. DATA UMUM
Nama KK : ………………………..
RT / RW : ………………………..
Desa / Kelurahan : ………………………..
Kecamatan : ………………………..
Anggota keluarga :
II. DATA DEMOGRAFI
III. DATA STATUS KESEHATAN
IV. DATA PRIMER WAWANCARA
Wawancara ketua RW
1. Apakah masyarakat terlibat aktif dalam mendukung pelaksanaan
program penanganan dan penanggulangan penyakit Diare dan DHF?
Bagaimana bentuk keterlibatnya?
Jawaban:
Masyarakat cukup terlibat seperti pembuatan cuci tangan umum
namun sekarang sudah jarang dipakai, membuang air jika ada
genangan dan membasmi jentik-jentik yang diadakan mungkin tidak
selalu rutin.
2. Prevalensi atau angka kejadian Diare dan DHF 6 bulan terakhir?
Jawaban:
Angka prevalensi kejadian Diare dalam 6 bulan terakhir di RW 1
sekitar 25%.
3. Program yang dilakukan kelurahan untuk menangani kejadian DHF
dan Diare? Jawaban:
Setiap satu bulan sekali kelurahan melakukan kegiatan pemeriksaan
jentikjentik nyamuk setiap rumah ke semua RT secara bergantian.
Untuk yang Diare setiap bulan sekali diadakan Posyandu.
4. Apa kendala dan hambatan dalam melaksanakan program tersebut?
Jawaban:
Hambatan dalam melaksanakan program pemeriksaan jentik dan
Posyandu masyarakat masih kurang berpartisipasi
5. Apa target dan pencapaian yang ingin dicapai dari program
penanganan Diare dan DHF?
Jawaban:
Untuk mengurangi angka kejadian diare dan DHF di RW 1
6. Penanggung jawab pelaksanaan pencegahan atau penanggulangan
program?
Jawaban:
Penanggung jawab yaitu RT dan Kader
7. Apakah program penanggulan dan pencegahan Diare dan DHF yang
diadakan puskesmas memuaskan untuk kelurahan Kudu?

Jawaban:
Ketua RW mengatakan puas dalam program penanggulan dan
pencegahan Diare dan DHF yang diadakan puskesmas
8. Bagaimana sarana dan prasarana kesehatan yang tersedia dari
puskesmas untuk kelurahan Kudu?
Jawaban:
Dari hasil wawancara dengan ibu RT bahwa di kelurahan Kudu belum
ada mobil siaga dalam menangani masalah kesehatan.
9. Apakah pelaksanaan metode Pendidikan kesehatan penanggulan dan
pencegahan Diare dan DHF sudah terealisasikan? Apakah efektif?
Jawaban:
Untuk metode pencegahan diare masih kurang pemantauan orang tua,
sedangkan yang program DHF sebagian sudah terealisasikan yaitu
pemeriksaan jentik-jentik nyamuk setiap bulan sekali.
10. Bagaimana survey lans epidemiologi Diare dan DHF yang selama ini
berjalan?
Jawaban:
Dari pihak puskesmas sudah berjalan
11. Organisasi masyarakat apa yang ada di masyarakat, sebutkan jenis dan
anggota yang aktif?
Jawaban:
a. PKK
b. jumpa bulan
c. karang taruna
d. arisan
e. posyandu
f. yasinan
12. Apa bentuk kegiatan dari organisasi tersebut?
a. Kerja bakti
b. Jumpa bulan
13. Sumber dana/daya apa yang di miliki organisasi tersebut?
a. Iuran
b. Dana kas
14. Bagaimana keterlibatan dalam penanggulangan masalah kesehatan
atau kegiatan posyandu yang ada?
Jawaban:
Penasihat per RT untuk bersih-bersih dalam penanggulangan masalah
kesehatan
15. Apa masalah yang di rasakan organisasi dalam melaksanakan
kegiatan?
Jawaban:
Ada truck yang lewat dengan muatan yang lebih di jalan paving
16. Apa yang di harapkan oleh organisasi untuk menunjang kesehatan?
Jawaban:
Balita bisa mengikuti kegiatan yang ada imunisasi
17. Satu RT ada berapa KK?
Jawaban:
a. RT 1 : 53 KK
b. RT 2 : 82 KK
c. RT 3 : 52 KK
d. RT 4 : 56 KK
18. Satu KK ada berapa balita dan anak-anak?
Jawaban:
RW 01 : 109 anak dan balita
19. Masalah penyakit yang di derita?
Jawaban:
Terdapat masalah penyakit yang terbanyak yaitu diare, DHF memang
sudah jarang namun harus tetap dipertahankan
20. Observasi lingkungan sekitar?
Jawaban:
Di sekitar rumah warga masih banyak yang lingkunganya masih
terdapat banyak sampah yang di buang sembarangan .

Wawancara RT
1. Apakah masyarakat terlibat aktif dalam mendukung pelaksanaan
program penanganan dan penanggulangan penyakit Diare dan DHF?
Bagaimana bentuk keterlibatnya?
Jawaban:
Masyarakat terlihat masih kurang terlibat dalam mendukung
pelaksanaan penanganan dan penanggulangan penyakit Diare, karena
masih banyak anak yang jajan diluar rumah tanpa cuci tangan terlebih
dahulu. Untuk penyakit DHF masih terdapat beberapa rumah yang
positif jentik-jentik di bak mandi.
2. Prevalensi atau angka kejadian Diare dan DHF 6 bulan terakhir?
Jawaban:
Angka prevalensi kejadian Diare dalam 6 bulan terakhir di RW 1
sekitar 25%.
3. Program yang dilakukan kelurahan untuk menangani kejadian DHF
dan Diare? Jawaban:
Setiap satu bulan sekali kelurahan melakukan kegiatan pemeriksaan
jentikjentik nyamuk setiap rumah ke semua RT secara bergantian.
Untuk yang Diare setiap bulan sekali diadakan Posyandu.
4. Apa kendala dan hambatan dalam melaksanakan program tersebut?
Jawaban:
Dalam kegiatan posyandu masih banyak ibu yang kurang
berpartisipasi
5. Apa target dan pencapaian yang ingin dicapai dari program
penanganan Diare dan DHF?
Jawaban:
Targetnya masyarakat semakin memahami pentingnya cuci tangan dan
menguras bak mandi seminggu sampai 2 minggu sekali untuk
pencegahan diare dan DHF
6. Penanggung jawab pelaksanaan pencegahan atau penanggulangan
program?
Jawaban:
Tanggung jawabnya dari pihak puskesmas namun tanggung jawabnya
dari kader

7. Apakah program penanggulan dan pencegahan Diare dan DHF yang


diadakan puskesmas memuaskan untuk kelurahan kudu?
Jawaban:
a. Untuk diare itu penyuluhan di posyandu namun tidak tau sudah
berjalan dengan semestinya atau jika ada kasus saja
b. Untuk demam berdarah itu ada pemeriksaan jentik-jentik per RT
8. Bagaimana sarana dan prasarana kesehatan yang tersedia dari
puskesmas untuk desa Kudu?
Jawaban
a. Sarana untuk diare ada cuci tangan depan rumah pak RW
b. Untuk sarana yang lain itu dari puskesmas obat untuk penghilang
jentikjentik
9. Apakah pelaksanaan metode Pendidikan kesehatan penanggulan dan
pencegahan Diare dan DHF sudah terealisasikan? Apakah efektif?
Jawaban:
Cukup efektif karena sekarang belum ditemukanya kasus demam
berdarah lagi namun ada beberapa kasus anak demam dan pilek, kasus
diare jarang terjadi.
10. Bagaimana survey lans epidemiologi Diare dan DHF yang selama ini
berjalan?
Jawaban:
Dari pihak puskesmas kemungkinan ada

Wawancara FKK
Pertanyaan Diare:
1. Berapa jumlah sumber saya manusia dalam pelaksanaan program
penyakit Diare?
Jawaban :
Sumber daya yang hadir dan terlibat dalam pelaksanaan program diare
terdiri dari ketua posyandu, Ibu RW, dan 4 kader disetiap RT
2. Kemampuan apa yang harus dimiliki oleh sumber daya manusia
dalam melaksanakan program penyakit Diare?
Jawaban:
Adanya pelatihan untuk para kader FKK dan PKK yang diadakan oleh
Puskesmas Bangetayu
3. Apa saja programnya?
Jawaban:
Programnya yang pernah dilakukan itu seperti survei ke tempat dan
rumah yang memiliki masalah kesehatan tersebut, pemantauan dan
melakukan pendidikan kesehatan untuk masyarakat
4. Apa yang telah dicanangkan untuk penyakit Diare?
Jawaban:
Rencana jika terjadi kasus diare kembali akan melakukan penyuluhan
yang lebih menyeluruh untuk para ibu khususnya
5. Kapan dan dimana pelaksanaan program penyakit Diare?
Jawaban:
Dilaksanakan ketika sudah ada kasus dan dilaksanakan di posyandu
atau balai desa
6. Apa sasaran dari program penyakit Diare?
Jawaban:
Sasarannya adalah masyarakat di Kudu khusus RW 1 dan ibu-ibu
7. Apa target yang ingin dicapai dari program penyakit Diare?
Jawaban:
Targetnya ibu dapat memahami apa yang harus dilakukan dan angka
diare semakin menurun
8. Apa sarana yang dibutuhkan untuk melaksankan program penyakit
Diare?
Jawaban:
Sarana nya mungkin pelayanan kesehatan yang terdekat seperti klinik
bidan
9. Apakah sarana yang digunakan efektif untuk melaksanakan program
tersebut? Jawaban:
Tidak ada sarana pasti yang efektif namun sikap untuk memeriksakan
diri ke dokter kemungkinan itu yang lebih efektif
10. Apa program tersebut berjalan dengan baik dan efektif untuk
menurunkan angka kejadian diare?
Jawaban:
Penyuluhan cukup baik untuk mencegah masalah namun belum
berjalan dengan rutin karena penyuluhan hanya dilakukan jika
masalah sudah ada
11. Apa kendala dan hambatan dalam melaksanakan program tersebut?
Jawaban:
Petugas yang dulu itu kurang disiplin, jadi itu mungkin menjadi
hambatan pelaksanaan program, namun petugas bidan sekarang lebih
aktif.

Petanyaan DBD
1. Berapa jumlah sumber daya manusia dalam pelaksanaan program
pemberantasan penyakit DBD?
Jawaban:
Terdapat 17 SDM yang mengikuti pelaksanaan program
pemberantasan penyakit DBD
2. Kemampuan apa yang harus dimiliki oleh sumber daya manusia
dalam melaksanakan program pemberantasan penyakit DBD?
Jawaban:
Sumber daya manusia dapat mengidentifikasi jentik-jentik yang
berada dalam bak mandi
3. Apa saja program yang telah direncanakan untuk pemberantasan
penyakit DBD?
Jawaban:
Program yang direncanakan yaitu 3M berati Menguras, Menutup dan
mengubur. Tiap keluarga dihimbau untuk rajin menguras bak mandi
dan mengeringkan tempat-tempat penampungan air agar nyamuk tidak
bisa bertelur pada tempat-tempat yang ada genangan air dan terhindar
dari demam berdarah.
4. Kapan dan dimana pelaksanaan program pemberantasan penyakit
DBD?
Jawaban:
Dilaksakan setiap satu bulan sekali pada minggu ke 2, dilaksanakan di
masing- masing rumah warga.
5. Apa sasaran dari program pemberantasan penyakit DBD?
Jawaban:
SDM RW 01 Kudu
6. Apa target yang ingin dicapai dari program pemberantasan penyakit
DBD?
Jawaban:
Agar tidak terdapat lagi jentik-jentik dalam bak/ember karena DBD
merupakan salah satu penyakit yang dapat memicu terjadinya kejadian
luar biasa (KLB) bahkan wabah dan menyebabkan kematian.

7. Apa sarana yang dibutuhkan untuk melaksankan program


pemberantasan penyakit DBD?
Jawaban:
Sarana yang dibutuhkan yang pertama yaitu kendaraan dan senter.
8. Apakah sarana yang digunkana efektif untuk melaksanakan program
tersebut?
Jawaban:
Sarana yang efektif yaitu memelihara ikan di dalam bak mandi
9. Apa program pemberantasan sarang nyamuk berjalan dengan baik dan
efektif untuk menurunkan penyebaran jentik?
Jawaban:
Saat ini sudah efektif
10. Apa kendala dan hambatan dalam melaksanakan program tersebut?
Jawaban:
Beberapa warga masih kurang kooperatif

Wawancara Puskesmas
1. Prevalensi atau angka kejadian Diare dan DHF 6 bulan terakhir?
Jawaban:
b. Hasil dari data terdapat Angka prevalensi kejadian Diare dalam 6
bulan terakhir di RW 1 sekitar 25%.
c. Data yang didapatkan dari pihak puskesmas mbangetayu yaitu diare
13 dan dhf 1 selama 6 bulan terakhir
2. Program puskesmas mengenai kejadian DHF dan Diare?
Jawaban:
Setiap satu bulan sekali pihak puskesmas melakukan kegiatan
pemeriksaan jentik-jentik nyamuk setiap rumah ke semua warga secara
bergantian. Untuk yang Diare setiap bulan sekali diadakan Posyandu.
3. Apa kendala dan hambatan dalam melaksanakan program tersebut?
Jawaban:
Masih ada beberapa warga yang kurang kooperatif setiap diadakan
kegiatan pencegahan dan penanggulangan Diare dan DHF
4. Apa target dan pencapaian yang ingin dicapai dari program
penanganan Diare dan DHF?
Jawaban:
Target yang ingin dicapai dari penanganan Diare dan DHF
menurunnya penderita Diare dan DHF
5. Penanggung jawab pelaksanaan pencegahan atau penanggulangan
program?
Jawaban:
Untuk Diare Bapak Amin/Ibu Ammah sedangkan DHF yaitu Ibu
Ifa/Ibu Atin
6. Bagaimana proses pengobatan Diare dan DHF yang dilakukan di
puskesmas? Jawaban:
Penderita akan dirujuk ke pelayanan kesehatan seperti dari bidan ke
puskesmas, lalu jika penderita semakin parah, pihak puskesmas akan
melakukan pemantauan pada rumahnya, mengkaji kondisi lingkungan,
tetangganya, lalu dilakukan analisis sehingga dapat ditemukan titik
permasalahan dan dapat ditangani sesuai maslaah yang ada.

7. Bagaimana sarana dan prasarana kesehatan yang tersedia dari


puskesmas untuk desa kelurahan kudu?
Jawaban:
a. Untuk prasarana dan sarana yang khusus tidak ada namun jika
terjadi masalah tersebut seperti diare pasti akan dilakukannya
penyuluhan dan pemantauan PHBS secara rutin
b. Jika DHF pasti akan dilakukan pembasmian jentik-jentik secara
rutin yaitu 1minggu sekali namun ditanggung jawabi oleh RW/RT
masing-masing tempat
8. Apakah puskesmas telah melakukan pencegahan dengan metode
Pendidikan kesehatan ke masyarakat?
Jawaban:
Sudah dilakukan, namun ditanggung jawabi oleh bidan dan kader-
kader
9. Bagaimana survey lans epidemiologi Diare dan DHF yang selama ini
berjalan? Jawaban:
Survey lans sudah berjalan, namun jalan jika terdapat masalah seperti
yang sudah dijelaskan yaitu melalui pengkajian apa penyebab masalah
tersebut, lalu dianalisis baru dilakukan intervensi
10. Apakah masyarakat terlibat aktif dalam mendukung pelaksanaan
program penanganan dan penanggulangan penyakit Diare dan DHF?
Bagaimana bentuk keterlibatnya?
Jawaban:
Masyarakat sangat kooperatif dan terlibat aktif jika didatangi
rumahnya satu persatu, jika harus dilakukan intervensi dan perlunya
biaya dan biaya akan ditanggung oleh pemilik rumah tersebut dan
masyarakat sangat menerima dan antusias.
Wawancara Kepala Desa
1. Prevalensi atau angka kejadian Diare dan DHF 6 bulan terakhir?
Jawaban:
Hasil dari kejadian Diare dan DHF 6 bulan terakhir cukup tinggi
namun angka pasti kejadian belum dapat datanya.
2. Program yang dilakukan kelurahan untuk menangani kejadian DHF
dan Diare? Jawaban:
Penyuluhan akan dilakukan pihak puskesmas dan kader setiap RW dan
RT di posyandu maupun balai pertemuan
3. Apa kendala dan hambatan dalam melaksanakan program tersebut?
Jawaban:
Terkadang masyarakat kurang antusias untuk datang ke balai
pertemuan namun hanya 10 dari 100% saja yang kurang antusias
4. Apa target dan pencapaian yang ingin dicapai dari program
penanganan Diare dan DHF?
Jawaban:
Targetnya angka masalah tersebut dapat menurun dan teratasi
5. Penanggung jawab pelaksanaan pencegahan atau penanggulangan
program?
Jawaban:
Biasanya jika dari desa itu penanggung jawabnya ketua FKK, ketua
RT dan ketua RW
6. Apakah program penanggulan dan pencegahan Diare dan DHF yang
diadakan puskesmas memuaskan untuk kelurahan Kudu?
Jawaban:
Memuaskan karena terkadang akan di lakukan kunjungan dari rumah
ke rumah
7. Bagaimana sarana dan prasarana kesehatan yang tersedia dari
puskesmas untuk desa kelurahan Kudu?
Jawaban:
Pemeriksaan kesehatan berkala adalah pemeriksaan kesehatan pada
waktuwaktu tertentu terhadap masyarakat

8. Apakah pelaksanaan metode Pendidikan kesehatan penanggulan dan


pencegahan Diare dan DHF sudah terealisasikan? Apakah efektif?
Jawaban?
Sudah dilaksanakan namun tergantung masalah yang ada untuk
materinya, dan tidak rutin dilakukan dari puskesmas namun sisanya
dari kader yang akan melaksanakannya
9. Bagaimana survey lans epidemiologi Diare dan DHF yang selama ini
berjalan?
Jawaban:
Survey lans dari puskesmas sudah berjalan dengan semestinya
10. Apakah masyarakat terlibat aktif dalam mendukung pelaksanaan
program penanganan dan penanggulangan penyakit Diare dan DHF?
Bagaimana bentuk keterlibatnya?
Jawaban:
Masyarakat cukup antusias dalam kegiatan yang diadakan dari
puskesmas
B. ANALISA DATA DIARE
Diagnosa
No Data Fokus
Keperawatan
Kuisioner Defisit kesehatan
komunitas b.d
a. Persenan.
Diare (D.0110)
b. Sebagian ibu tetap memberikan susu
formula saat anak diare
c. Sebagian ibu hanya memberikan kunyit
saat anak diare tidak memberikan oralit
d. Pengetahuan ibu mengenai pembuatan
oralit atau LGG masih kurang
e. Pengetahuan ibu mengenai diare pada
anak kurang
f. Pada saat dilakukan kunjungan door to
door didapatkan hasil ada ada 4 anak
yang sedang mengalami diare
Wawancara
a. Puskesmas
Angka kejadian diare pada wilayah
Kudu untuk 6 bulan terkahir dalam
kategori tinggi sejumlah 13 anak pada
saat awal tahun januari dan februari
mengalami peningkatan.
b. Kepala Desa
Hasil dari kejadian Diare bulan terakhir
cukup tinggi namun angka pasti
kejadian belum dapat datanya
c. Kader Posyandu
Minimnya sarana informasi atau
penyuluhan yang dilakukan apalagi
pada saat masa pandemi informasi
hanya diberikan lewat sosial media
sehingga warga kurang bisa memahami
d. Ketua RW
Masyarakat terlibat aktif tetapi itu
hanya sementara dan kurangnya
pengawasan orang tua mengenai
perilaku anak
e. Ketua RT
Masyarakat terlihat masih kurang
terlibat dalam mendukung pelaksanaan
penanganan dan penanggulangan
penyakit Diare
f. Ibu FKK
Beberapa orangtua memiliki riwayat
perilaku mencari bantuan kesehatan
yang kurang
Observasi
a. Terdapat lalat dibeberapa lingkungan
rumah warga
b. Terdapat sampah yang dibuang tidak
pada tempatnya di beberapa lingkungan
warga
c. Lingkungan rumah yang tidak bersih
Study literatur
a. Prevalensi kejadian diare 6 bulan
terakhir di RW 1 sebanyak 13 anak.
Kuisioner Kesiapan
a. Kuesioner. meningkatkan
b. Sikap ibu dalam upaya memberikan manajemen
pengobatan pada anak yang menderita kesehatan
penyakit diare cukup (D.0112)
c. Pengetahuan ibu mengenai penyakit
diare masing kurang
d. Keterampilan ibu dalam pengetahuan
tenrang pembuatan larutan gula garam
masih kurang
Wawancara
a. Puskesmas
Adanya warga yang kurang koopeatif
saat dilakukan penyuluhan mengenai
diare. Program yang diadakan
mengenai diare adalah klinik sanitas.
Tetapi saat dilakukan kunjungan rumah
warga tampak antusias.
b. Kepala desa
Terkadang masyarakat kurang antusias
untuk datang ke balai pertemauan
namun hanya 10 dari 100% saja.
c. Kader posyandu
Beberapa warga yang kurang menjaga
kebersihan diri sehingga adanya resiko
penyakit yang timbul. Penyuluhan yang
dilakukan cukup baik namun
penyuluhan dilakukan jika masalah
sudah ada
d. Ketua RW
Masyarakat terlibat aktif tetapi itu
hanya sementara dan kurangnya
pengawasan orang tua mengenai
perilaku anak
e. Ketua RT
Masih kurangnya kesadaran masyarakat
mengenai perilaku hidup bersih dan
sehat
Observasi
a. Anak makan tidak mencuci tangan
dahulu
b. Anak jajan sembarangan
c. Warga melakukan penumpukan sampah
d. Warga kurang menjaga kebersihan
rumah
Studi Literatur
a. Prevalensi kejadian diare 6 bulan
terakhir sebanyak 13 anak

B. Analisa Data DHF


Diagnosa
No Data Fokus
Keperawatan
3. Kuisioner Kesiapan
a. Masyarakat melakukan pengurasan Peningkatan
bak mandi 2 minggu sekali bahkan 1 Pengetahuan
bulan sekali (D.0113)
b. Masyarakat belum mengetahui cara
pembasmian jentik
Wawancara
a. Puskesmas
Angka kejadian DHF selama 6 bulan
terakhir terdapat 1 anak yang terkena
DHF.
g. Kepala Desa
Hasil dari kejadian DHF 6 bulan
terakhir cukup tinggi namun angka
pasti kejadian belum dapat datanya.
Hasil PJN di RW 1 dapat dikategorikan
h. Kader Posyandu
Minimnya sarana informasi atau
penyuluhan yang dilakukan apalagi
pada saat masa pandemi informasi
hanya diberikan lewat sosial media
sehingga warga kurang bisa memahami
i. Ketua RW
Masyarakat terlibat aktif tetapi itu
hanya sementara dan kurangnya
pengawasan orang tua mengenai
perilaku anak
j. Ketua RT
Masyarakat terlihat masih kurang
terlibat dalam mendukung pelaksanaan
penanganan dan penanggulangan
penyakit DHF
k. Ibu FKK
Beberapa memiliki riwayat perilaku
mencari bantuan kesehatan yang kurang
misalnya ketika anak demam
Observasi
b. Terdapat banyak jentik nyamuk di bak
mandi dan penampungan air luar
rumah
c. Terdapat lingkungan rumah yang
kurang bersih
d. Terdapat gantungan baju di dinding-
dinding rumah
e. Terdapat warga yang menganggap
jentik nyamuk adalah uget uget
Study Literatur
4. Kusioner Kesiapan
Wawancara peningkatan
a. Puskesmas manajemen
Angka kejadian DHF selama 6 bulan kesehatan (D.0112)
terakhir terdapat 1 anak yang terkena
DHF. Adanya program PJN yang
dilakukan di kelurahan penggaron lor
b. Kepala Desa
Hasil dari kejadian DHF 6 bulan
terakhir cukup tinggi namun angka
pasti kejadian belum dapat datanya.
c. Kader Posyandu
Masyarakat terlibat aktif dalam
kegiatan posyandu yang di adakan
selama beberapa bulan terakhir.
d. Ketua RW
Masyarakat terlibat aktif tetapi itu
hanya sementara dan kurangnya
pengawasan orang tua mengenai
perilaku anak
e. Ketua RT
Masyarakat terlihat masih kurang
terlibat dalam mendukung pelaksanaan
penanganan dan penanggulangan
penyakit DHF
f. Ibu FKK
Beberapa memiliki riwayat perilaku
mencari bantuan kesehatan yang
kurang misalnya ketika anak demam
Observasi
a. Terlihat program posyandu yang
berjalan lancar
b. Terdapat banyak jentik nyamuk di bak
mandi dan penampungan air luar rumah
c. Terdapat lingkungan rumah yang
kurang bersih
d. Terdapat gantungan baju di dinding-
dinding rumah
e. Tidak adanya program untuk mengatasi
jentik nyamuk tersebut
Study Literatur
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIARE
1. Defisit kesehatan komunitas b.d Diare (D.0110)
2. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan (D.0112)
DHF
3. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113)
4. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan (D.0112)
D. INTERVENSI
N Dx Kep TUM TUK Strategi IntervensiBentuk EVALUASI Planning
o Intervensi Kriteria Standar
1 Defisit Setelah 1. Ketersediaa 1. Memberikan Penyuluha Dapat Dapat Identifikasi
kesehatan dilakukan n program pendidikan n kesehatan memahami mengulan faktor-faktor
komunitas b.d promosi promosi kesehatan dengan tentang g inti yang dapat
Diare kesehatan kesehatan mengenai media materi materi meningkatkan
(D.0110) diharapkan meningkat Diare video mengenai Diare dan dan
kesehatan 2. Partisipasi 2. Jelaskan faktor animasi dan Diare dan mencuci menurunkan
komunitas dalam resiko yang leaflet dan cara cuci tangan motivasi
meningkat program dapat demonstrasi tangan secara perilaku hidup
kesehatan mempengaruhi cuci tangan yang baik mandiri bersih dan
komunitas kesehatan dengan dan benar sehat
meningkat 3. Ajarkan media
3. Kepatuhan perilaku hidup poster
terhadap bersih dan
standar sehat
kesehatan a. Cuci tangan
lingkungan b. Jajan
meningkat sembaranga
4. Pemantauan n
standar c. Menggunak
kesehatan an jamban
komunitas yang bersih
meningkat dan sehat
5. Prevalensi d. Membuang
penyakit sampah
menurun
pada tempatnya

2 Kesiapan Setelah 1. Melakukan - Berikan Demonstrasi Dapat Dapat Masyarakat


peningkatan dilakukan tindakan kesempatan LGG melakukan mengulani dapat
manajemen demonstrasi untuk pada para cara yang cara meneruskan
kesehatan perilaku mengurangi warga untuk tepat untuk membuat cara
(D.0112) kesehatan faktor resiko melakukan kegiatan larutan membuat
diharapkan meningkat pembuatan membuat ogula larutan gula
manajemen 2. Menerapkan larutan gula larutan garam garam
kesehatan program garam secara gula garam dengan baik
meningkat perawatan mandiri dan benar
meningkat
3. Aktifitas
hidup sehari-
hari efektif
memenuhi
tujuan
kesehatan
4. Verbalisasi
kesulitan dalam
menjalani
program
perawatan
menurun

3 Kesiapan Setelah 1. Kemampuan 1. Memberikan Penyuluhan Dapat Dapat Identifikasi


peningkatan dilakukan menjelaskan pendidikan kesehatan memahami mengulan faktor-faktor
pengetahuan promosi pengetahuan kesehatan dengan tentang g inti yang dapat
(D.0113) kesehatan tentang suatu mengenai metode materi materi meningkatkan
diharapkan topik DHF ceramah dan mengenai dan
tingkat meningkat 2. Jelaskan menggunakan DHF DHF menurunkan
pengetahuan 2. Perilaku faktor resiko media leaflet motivasi
meningkat sesuai yang perilaku hidup
anjuran dapat bersih dan
meningkat mempengaruhi sehat
3. Perilaku kesehatan
sesuai
dengan
pengetahuan
meningkat
4. Persepsi
yang keliru
terhadap
suatu
masalah
menurun
5. Perilaku
membaik

4 Kesiapan Setelah 1. Menunjukan - Demonstrasi 3 Demonstrasi Dapat Dapat Masyarakat


peningkatan dilakukan pemahaman M plus 3 M Plus dan memahami menerapk dapat
manajemen demonstras perilaku sehat - Demontrasi PJN langkah 3 M an di menerapkan
kesehatan i meningkat Pemeriksaan Plus dan kehidupan dan
(D.0112) diharapkan 2. Kemampuan Jentik nyamuk aktif dalam sehari-hari mempertahank
harapkan menjalankan 1 minggu pemeriksaan mengenai an
pemelihara perilaku sekali jentik 3M dan pemeliharaan
an kesehatan sehat -Pemberian obat nyamuk PJN kesehatan 3 M
meningkat meningkat Abate untuk dan PJN
3. Menunjukan
pemberantasan
pemamhaman
jentik jentik
perilaku sehat
meningkat nyamuk
4. Perilaku
mencari
bantuan
membaik
Menunjukan
minat
meningkatkan
perilaku sehat
meningkatkan
5. Memiliki
system
pendukung
meningkat

Anda mungkin juga menyukai