Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

MELAKUKAN TINDAKAN HECTING


RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT ROEMANI
SEMARANG

Disusun Untuk Tugas Praktik Mata Kuliah Keperawatan Kegawatdaruratan

Oleh :

Bella Novita Mayasari

22020114210019

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XXIV


JURUSAN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
MELAKUKAN TINDAKAN HECTING
RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT ROEMANI
SEMARANG

Inisial klien ( usia) : Ny. T (49 th)


Diagnosa medis : VL ( vulnus Laceratum)
Tanggal masuk : 11 desember 2014

1. Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiran


Risiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan
Ds :
Klien mengatakan kepala pusing dan keluar darah di area kepala dan kuping
Do :
- GCS 15 (E4M6V5)
- Terdapat luka robek pada kuping kiri sepanjang 2 cm
- Terdapat luka robek pada kepala belakang sepanjang 3 cm
- Tekanan darah : 130/70 mmHg
- HR : 68 x/ menit
- RR : 22 x/ menit
- S : 36.5 o C
- SPO2% : 98 %
Dasar pemikiran
Vulnus laseratum merupakan luka terbuka yang terdiri dari akibat kekerasan
tumpul yang kuat sehingga melampaui elastisitas kulit atau otot. (Mansjoer, 2000)
Pada umumnya respon tubuh terhadap trauma akan terjadi proses peradangan atau
inflamasi. Peradangan ini terjadi jika jaringan terputus. Dalam keadaan ini akan
menimbulkan infeksi. Penyebab yang cepat disebabkan oleh mikroorganisme.
Jika terjadi luka robek tindakan yang biasa dilakukan untuk menyatukan jaringan
robek perlu dilakukan jahitan untuk menyatukan jahitan tepi robekan dan
menghindari adanya infeksi dari mikroorganisme dari luar.
2. Tindakan keperawatan yang dilakukan
Melakukan tindakan hecting
3. Prinsip- prinsip tindakan
a. Prinsip steril
b. Luka dibersihkan terlebih dahulu dengan Nacl
c. Tindakan dilakukan secara benar sesuai dengan standar prosedur
d. Prosedur tindakan hecting
1) Persiapan alat
 Sarung tangan steril
 Duk lubang
 Benang jahit
 Kassa steril
 Cairan normal salin’cairan antiseptic
 Perlak dan pengalas
 Obat anestesi
 Plester
 Gunting plester
 Kom steril
 Disposible syringe
 Set alat bedah minor
2) Prosedur pelaksanaan
 Cuci tangan dan keringkan, kemuadian memakai sarung tangan steril
 Menyiapkan alat
 Bersihkan luka dengan cairan antiseptic
 Ganti sarung tangan dengan sarung tangan yang steril yang lain
 Lakukan anestesi pada jaringan yang luka
 Bila luka kotor dalam gunakan cairan normal saline
 Pasang duk lubang
 Gunakan jarum untuk menjahit kulit, masukan benang kedalam lubang
jarum, pada penggunaan jarum melengkung dari arah dalam keluar
 Pegang jarum dengan menggunakan klem, kemudian mulai menjahit
luka
 Ikat benang dengan membentuk simpul
 Potong benang , sisakan imm (untuk jahitan dalam) dan 0.5 cm
(jaringan luar)
 Lanjutkan menjahit luka sampai luka tertutup
 Oleskan disinfektan pada jahitan
 Tutup dengan kassa steril kemudian plester
 Bereskan alat
 Cuci tangan
4. Analisa Tindakan
Tindakan hecting merupakan tindakan yang dilakukan untuk menyatukan tepi
luka robekan dan meminimal infeksi agar mikroorganisem tidak masuk kedalam
luka. Tindakan hecting yang dilakukan kepada Ny. T dengan menggunakan
simpul tunggal, yaitu melakukan penusukan jarum dengan jarak antara setengah
sampai 1 cm ditepi luka dan sekaligus mengambil jaringan sub kutannya sekalian
dengan penusukan jarum secara tegak lurus pada atau searah garis luka.
Penjahitan luka dengan benang pada Ny. T sebnayak 3 jahitan pada luka robek
dikuping dan 3 jahitan pada kepala belakang. Jahitan tertutup dengan kassa steril
dan plester dan tidak ada tanda- tanda perdarahan yang keluar.
5. Bahaya yang dapat terjadi
a. Jika jahitan terlalu tegang dapat menyebabkan avaskularisasi sehingga
menyebabkan kematian jaringan
b. Jika teknik penjahitan yang dilakukan tidak steril maka dapat terjadi infeksi
c. Pembersihan luka yang kurang teliti juga dapat menimbulkan infeksi jika
masih ada benda asing yang tertinggal pada luka.
6. Hasil yang didapat dan maknanya
S : klien mengatakan saat dilakukan penjahitan tidak terasa nyeri
O:
Luka robek pada kuping kiri dijahit dengan jumlah jahitan 3 dan luka robek pada
kepala belakang di jahit dengan jumlah jahitan 3
A : Masalah teratasi sebagian
P : monitor jahitan dan perkembangan pnyatuan luka robek
7. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan untuk mengatasi diagnose
keperawatan
a. Monitor penyatuan luka
b. Menjaga agar luka tetap kering
c. Membersihkan luka dengan cairan antiseptip dan pemberian povidone iodine
d. Kolaborasi : pemberian antibiotik dan anti nyeri
8. Evaluasi diri
Tindakan hecting yang dilakukan untuk penyatuan luka robek yang dilakukan
kepeda Ny. K sudah sesuai prosedur. Tindakan hecting masih berprinsip pada
tindakan steril. Walaupun saat melakukan hecting tidak menggunakan sarung
tangan steril tetapi tetap mengusahakan peralatan yang menyentuh klien tetap
terjaga kesetrilannya. Luka robek telah tertutp jaahitan dan ditutup dengan kassa
steril dan kassa.
9. Kepustakaan
Mansjoer, Arif . 2000. Kapita selekta kedokteran. Ed.3 jilid 2. Jakarta : FKUI
Price, Sylvia Anderson. 1994. Patofisiologi buku 1. Jakarta : EGC
Nanda Diagnosis Keperawatan 2012-2014

Anda mungkin juga menyukai