Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PROSEDUR KHUSUS

HECTING (PENJAHITAN LUKA) PADA Tn. M DENGAN CKD


DI IGD RSUP dr KARIADI SEMARANG

Disusun oleh :
FADILA SYAHIDITA SUFFAH
P1337420616026

PROGRAM STUDI S1 TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
2019
PROSEDUR KHUSUS HECTING
1. PENGERTIAN PROSEDUR
Menjahit luka (hecting) adalah tindakan mendekatkan tepi-tepi luka dan
mempertahankan dengan benang atau jahitan sampai terjadi kontinuitas jaringan.
(Wijaya, 2010)

2. INDIKASI PROSEDUR
Setiap luka dimana untuk penyembuhannya perlu mendekatkan tepi luka.

3. ALAT DAN BAHAN PROSEDUR

a. Sarung tangan steril


b. Duk streril
c. Set adalah bedah minor yang terdiri dari pinset anatomi, pinset cirurgi, nald
folder, gunting, arteri klem.
d. Benang jahit untuk kulit luar berwarna hitam
e. Jarum jahit
f. Kassa steril
g. NaCl 0,9 %
h. Cairan antiseptik
i. Korentang steril dan tempatnya
j. Obat anestesi
k. Plaster
l. Gunting plaster
m. Kom steril
n. Tempat sampah medis

4. SISTEMATIKA PROSEDUR (Dhani, 2019)


a. Cuci tangan dengan handscrub dan keringkan, kemudian memakai sarung tangan
bersih
b. Memeriksa kelengkapan peralatan tindakan
c. Membersihkan luka dengan cairan antiseptik
d. Mengganti sarung tangan dengan sarung tangan steril
e. Memberikan anestesi di jaringan sekitar luka dengan anestesi lokal (lidocain,
pehacaine) bila perlu dibersihkan luka dengan cairan NaCl 0,9 %
f. Bila luka kotor dan dalam gunakan larutan H2O2 atau pehidrol 10%
g. Memasang duk steril
h. Menggunakan jarum untuk menjahit kulit, masukkan benang ke lubang jarum,
pada penggunaan jarum melengkung atau (curved needle) dari arah dalam ke luar
i. Memegang jarum menggunakan klem kemudian mulai menjahit luka.
j. Jika luka dalam sampai jaringan otot maka dijahit lapis demi lapis (jenis benang
disesuaikan dengan jaringan yang robek)
k. Mengikat benang dengan menggunakan simpul potong benang, sisakan sepanjang
1 mm untuk jahitan dalam dan 0.65 cm untuk jahitan luar
l. Melanjutkan jahitan luka sampai terjadi penutupan luka
m. Memberikan desinfektan pada jahitan
n. Menutup dengan kassa steril dan hipafix
o. Membersihkan alat
p. Melepas sarung tangan
q. Cuci tangan dengan handscrub
r. Dokumentasikan kegiatan
5. HASIL PELAKSANAAN PROSEDUR
Pada hari Senin, tanggal 22 November 2019 pukul 10.45 telah dilakukan
assessment dengan TTV sebagai berikut :
Tn. M
Tekanan Darah 120/80 mmHg Suhu 36.6 ℃
RR 20x/menit Nadi 98x/menit
BB 82 kg TB 180 cm
Klien mengalami perdarahan pada lokasi pemasangan double lumen.
Kemudian dokter memutuskan untuk menambakan dua jahitan agar luka bekas
pemasangan lebih rapat. Setelah selesai proses jahit, luka kemudian ditutup
menggunakan kasa steril.

6. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


a. Cara menjahit kulit pada tepi luka dengan jarum jahit, pinset sirurgi dan needle
holder, benang jahit kulit luar
b. Ukuran kulit yang diambil dari kedua tepi luka harus sama besarnya
c. Pengambilan tusukan jarum di tepi terjauh sebaiknya kurang lebih sejajar
horizontal dengan tusukan jarum dari tepi luka terdekat.
d. Tepi luka diusahakan dalam keadaan terbuka keluar (everted) setelah penjahitan.
DAFTAR PUSTAKA

Dhani, N. (2019). Keperawatan medikal bedah. In Bcg.


Wijaya. (2010). Konsep Dasar Keperawatan Gawat Darurat. Denpasar: FSIK-FK.

Anda mungkin juga menyukai