Anda di halaman 1dari 3

1.

Identitas Klien
Nama : An. S (14 thn)
2. Diagnosa Medis : Vulnus Laceratum

3. Dasar Pemikiran
Vulnus laceratum merupakan luka terbuka yang terjadi akibat kekerasan tumpul yang
kuat sehingga melampaui elastisitas kulit atau otot. Pada umumnya respon tubuh
terhadap trauma akan terjadi proses peradangan atau inflamasi. Peradangan ini akan
terjadi jika jaringan terputus. Dalam keadaan ini akan menimbulkan infeksi, penyebab
yang cepat disebabkan mikroorganisme. Jika terjadi luka robek tindakan yang biasa
dilakukan untuk menyatukan jaringan robek perlu dilakukan penjahitan untuk
menyatukan jahitan tepi robekan dan menghindari infeksi an mikroorganisme dari luar.

4. Analisa Sentesa
Benturan

Kerusakan integritas kulit/ luka terbuka

Perdarahan

Kuman masuk

Infeksi

Dapat dilakukan dengan perawatan luka


Hecting dan balut luka

5. Tindakan keperawatan yang dilakukan


Dapat dilakukan dengan perawatan luka (Hecting dan balut luka )

6. Diagnosa Keperawatan
Resiko syok berhubungan dengan kekurangan volume cairan
7. Data Fokus
An. S dibawa ke ruang IGD karena mengalami jatuh saat bermai bola dengan diagnosa
medis sementara Vulnus laceratum , GCS : E4 M6 V5 (CM). Terdapat luka terbuka ±
5 cm di bagian frontal. TTV = TD : 108/65 mmHg, N : 84 x/mnt, RR : 20 x/mnt, T :
36.5 o C, BB : 40 kg, TB : 140 cm.

8. Prinsip Tindakan dan Rasional


a. Prinsip steril dengan menggunkana alat dan bahan yang steril
Rasional : agar mencegah masuknya mikroganisme yang dapat terjadinya infeksi
pada luka klien
b. Luka harus di bersihkan dengan Nacl dan cairan antiseptik
Rasional : agar luka bersih dari kotoran yang menempel pada luka dan
menghilangkan mikroganisme yang menempel pada luka
c. Lakukan anastesi pada jaringan yang luka
Rasional : agar mengurangi dan menghilangkan rasa sakit pada saat luka di jahit.
d. Lanjutkan jahit luka sampai tertutup
Rasional : agar luka dapat tertutup dan terhindar dari mikroganisme
e. Tutup luka dengan sufratul, kasa steril dan plester
Rasional : agar menjaga dan melindungi luka dari mikroganisme yang menyebabkan
infeksi pada luka dan tidak ada tanda tanda perdarahan
9. Tujuan Tindakan
Untuk menutup luka yang terbuka serta untuk mengurangi resiko syok hipovolemik
10. Bahaya yang Mungkin Terjadi dari Tindakan Tersebut
a. Bahaya yang dapat terjadi Jika jahitan terlalu tegang dapat menyebabkan
avaskularisasi sehingga menyebabkan kematian jaringan
Antisipasi : jangan terlalu tegang minimal luka tertutup denga rapat dan tak ada luka
yang terbuka
b. Jika teknik penjahitan yang dilakukan tidak steril maka dapat terjadi infeksi
Antisipasi : dalam penindakan hecting harus di lakukan dengan tindakan steril mulai
dari alat dan bahan harus berbasis steril
c. Pembersihan luka yang kurang teliti juga dapat menimbulkan infeksi jika masih ada
benda asing yang tertinggal pada luka.
Antisipasi : setiap tindakan di sarankan harus ada partner dalam menjahit luka agar
bisa berkolaborasi denga baik.
11. Evaluasi
S : klien mengatakan sudah agak baikan tapi masih merasa pusing
O : GCS 15 (E4M6V5), terdapat luka jahit ± 5 cm
A : Masalah teratasi sebagian
P : lakukan perawatan luka 3 hari setelah dilakukan hacting

Anda mungkin juga menyukai