Identitas Klien
Nama : Tn. S (58 thn)
2. Diagnosa Medis : Penurunan Kesadaran, Susp Stoke Hemoragik
3. Dasar Pemikiran
Stoke Hemoragik merupakan stroke yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah
otak sehingga terjadi peningkatan tekanan intrakranial yang dapat menimbulkan
gangguan fungsi otak yang mengakibatkan terganggunya suplay darah dan oksigen ke
otak. Dampak dari kondisi ini antara lain terjadinya penurunan kesadaran yang dapat
menurunkan kemampuan untuk menelan akibatnya tidak ada nutrisi yang masuk ke
dalam tubuh sehingga menimbulkan gangguan nutrisi. Selain membutuhkan oksigen,
tubuh juga butuh nutrisi supaya fungsi sistem dalam tubuh dapat berjalan dengan normal
nutrisi juga digunakan sebagai bahan pembentuk energi agar dapat bekerja secara
maksimal dan optimal. Oleh karena itu demi memenuhi kebutuhan nutrisi pada orang
yang mengalami penurunan kesadaran maka harus dipasangkan NGT.
4. Analisa Sentesa
Penurunan kesadaran
6. Diagnosa Keperawatan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan kemampuan
untuk menelan dan mencerna makanan, penurunan kesadaran.
7. Data Fokus
TN S usia 58 tahun dibawa ke IGD RSUD Kraton dengan diagnosa sementara Susp
Stroke Hemoragik, Penurunan kesehatan. Kesadaran Coma, GCS: 3, E1, M1, V1, TD :
203/90 mmHg, N : 100 x/m, RR : 20 x/m, S : 37, SpO2 : 98%.
9. Tujuan Tindakan
a. Memasukkan makanan cair maupun obat-obatan cair atau padat yang dicairkan
b. Mengeluarkan cairan/isi lambung dari gas yang ada dalam lambung
c. Mengirigasi karena perdarahan/keracunan dalam lambung
d. Mencegah/mengurangi nausea dan vomiting setelah pembedahan atau trauma.
e. Mengambil spesimen dalam lambung untuk studi laboratorium
10. Bahaya Yang Mungkin Terjadi Akibat Tindakan Tersebut Dan Cara Pencegahanya
a. Sumbatan selang NGT
Antisipasi : sering membersihkan selang NGT dengan menyemprotkan air sedikitnya
tiap 24 jam sekali. Bila aliran nutrisi enteral sementara terhenti, selang NGT harus
dibersihkan dengan menyemportkan air ke selang NGT tiap 30 menit.
b. Dislokasi dari selang NGT, misalnya seperti ketidaksempurnaan melekatnya sonde
dengan plester di sayap hidung.
Antisipasi : selang NGT harus diletakkan dengan sempurna dan diplester dengan baik
tanpa menimbulkan rasa sakit
c. Kedudukan selang NGT yang dimasukkan terlalu dalam sampai masuk ke duodenum
atau jejunum akan mengaki.
Antisipasi : pengukuran harus selalu dilakukan sebelum pemasangan NGT.
11. EVALUASI
S : Klien tidak sadar
O : NGT terpasang masuk sampai ke lambung dengan pemeriksaan
auskultasi bunyi lambung menggunakan stetoskop, NGT masuk
tanpa hambatan
A : Masalah nutrisi teratasi dengan pemasangan NGT
P : Menjaga agar tidak terjadi sumbatan, dislokasi dan kedudukan
selang NGT pada lambung yang tidak sempurna.