Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN NEBULIZER

PADA TN E DENGAN DISPNEU DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD


TUGUREJO SEMARANG

DI SUSUN OLEH :
PUTRI RIDAWATI MALIHU
G3A017206

PROGRAM STUDI NERS (TAHAP PROFESI)


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2018

1. Identitas Pasien :
Nama : Tn E
Usia : 61 tahun
Alamat : Semarang

2. Diagnosa Medis : Obs Dispneu Susp Pneumonia

3. Dasar Pemikiran :
Dispnea adalah istilah kedokteran untuk kondisi sesak. Pada orang sehat, pernapasan
adalah aktivitas refleks, artinya pernapasan adalah aktivitas tidak sadar. Tidak diperlukan
perintah khusus dari otak untuk melakukan aktivitas bernapas. Sebaiknya, sesak napas
diartikan sebagai kondisi dimana dibutuhkan usaha berlebih untuk bernapas dan aktivitas
bernapas menjadi aktivitas sadar.
Sesak dialami ketika seseorang bernapas secara sadar. Penderita baisanya merasakan
sensasi seperti kehabisan udara, terdapat sumbatan di tenggorokan, terdapat tali yang
mengikat dadanya, dan sebagainya. Pada asma, misalnya, penderita akan merasa gelisah dan
muncul keringat dingin. Sesak yang teramat berat dapat dilihat dari posisi duduk yang
membungkuk ke depan.
Terdapat beberapa karakteristik khas dari sesak napas. Sesak akibat asma biasanya timbul
sejak usia anak-anak, disertai suara mengik saat sesak, dan sesak muncul akibat udara dingin,
debu, atau saat penderita kelelahan. Sesak akibat gagal jantung juga memiliki gejala khas.
Sesak muncul saat aktivitas berat dan akan membaik dengan istirahat. Sesak karena gagal
jantung juga terasa lebih berat pada posisi tidur terlentang. Sesak akibat infeksi selaput paru-
paru biasanya disertai nyeri dada ketika menarik napas. Sesak akibat penyakit paru obstruksi
kronik biasanya ditemukan pada perokok berat.

4. Analisa Sintesa :

Dispnea

Akumulasi secret dijalan napas

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

Pemberian nebulizer (ventolin dan pulmicort)

Vasodilatasi jalan nafas dan pengenceran sekret

Sekret mudah keluar, napas teratur jalan napas menjadi bersih

5. Tindakan Keperawatan yang dilakukan :


Melakukan tindakan nebulizer
6. Diagnosa Keperawatan :
Ketidak efektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi berlebih

7. Data Fokus :
Tn. E Usia 61 th di bawah ke IGD dengan keluhan sesak napas, demam, dan batuk berdahak
yang susah dikeluarkan. Keluhan dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Tingkat kesadaran pasien
composmetntis, GCS : E4 M5 V6, pasien merasa nyaman bila tidur setengah duduk atau
posisi semi fowler. Tanda tanda vital RR : 26 x/menit, TD : 91/76, N : 87 x/menit, suhu :
36,6°C

8. Prinsip-Prinsip Tindakan Keperawatan


1. Mencuci tangan
Rasional: meminimalkan resiko kontaminasi dan mencegah masuknya kuman
2. Proteksi diri dengan masker dan handscoon
Rasional :mencegah penularan mikroorganisme
3. Selang yang di gunakan harus bersih
Rasional :Meminimalkan masuknya mikroorganisme
4. Memasukan obat ventolin 2,5 mg dan pulmicort kedalam nebulizer
5. Pasangkan masker yang terisi obat tersebut kepasien
6. Nyalakan nebulizer
7. Tunggu sampai obatnya habis kurang lebih 15 menit
8. Bersihkan mulut pasien dengan tissue

9. Tujuan Tindakan
a. Mengencerkan sekret
b. Mengeluarkan dan membersihkan secret dan mengefektifkan pola nafas
c. Memperlancar oksigen

10. Efek/Komplikasi/Bahaya yang dapat terjadi dari tindakan keperawatan dan


pencegahannya
1. Mengembangnya infeksi jamur pada mulut dan suara serak, namun jarang terjadi
Pencegahannya : setelah menggunakan nebulizer pasien harus membilas mulutnya

11. Evaluasi
S : Pasien mengatakan sesak berkurang setelah di berikan nebulizer
O:
 Sekret banyak keluar
 Jalan nafas bersih, tidak ada suara nafas tambahan
 RR : 25 kali/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
DAFTAR PUSTAKA
Nanda International. (2009). NURSING DIAGNOSES :Defenitions&Classifications.
UnitedStates of America: NANDA International Philadelphia

Anda mungkin juga menyukai