Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN NEBULIZER

PADA PASIEN ASMA ATTACK DI RUANG IGD RSD K.R.M.T


WONGSONEGORO SEMARANG

Disusun Oleh :

Wiwid Cahyaningrum

G3A021209

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2022
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Wiwid Cahyaningrum Tanggal: 05/09/2022

NIM : G3A021209 Tempat : IGD

1. Identitas pasien : Tn. D


2. Diagnosa medis : Asma attack d/d dsypnea
3. Dasar pemikiran : Asma merupakan gangguan inflamasi kronik pada saluran
napas yang melibatkan banyak sel-sel inflamasi seperti eosinofil, sel mast,
leukotrin dan lainlain. Inflamasi kronik ini berhubungan dengan hiper responsif
jalan napas yang menimbulkan episode berulang dari mengi (wheezing), sesak
napas, dada terasa berat dan batuk terutama pada malam dan pagi dini hari,
kejadian ini biasanya ditandai dengan obstruksi jalan napas yang bersifat
reversible baik secara spontan atau dengan pengobatan (Wijaya and Toyib, 2018).
Asma bronkhial adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran
pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas
yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas, selain sulit bernapas penderita asma
juga bisa mengalami gejala lain seperti nyeri dada, batuk-batuk, dan mengi. Asma
bisa diderita semua golongan usia baik muda maupun tua (Astuti and Darliana,
2018). Gejala kemunculan sangat mendadak, sehingga gangguan asma bisa datang
secara tiba-tiba jika tidak dapat mendapatkan pertolongan secepatnya, resiko
kematian bisa datang. Gangguan asma bronkial juga bisa muncul lantaran adanya
radang yang mengakibatkan penyempitan saluran pernapasan bagian bawah.
Penyempitan ini akibat berkerutnya otot polos saluran pernapasan, pembengkakan
selaput lendir, dan pembentukan timbunan lendir yang berlebihan (Purwanto,
2016).
4. Analisa tindakan

Terapi zat allergen (debu, hawa dingin) & aktivitas berlebih

Hipersensitivitas

Menstimulasi Ig E (immunoglobulin)

Pemecahan sel mast

Menstimulasi histamine memproduksi mukus

Akumulasi secret dijalan nafas dan alveoli

Takhipnea

Bersihan jalan nafas tidak efektif

Perlu dilakukan tindakan terapi inhalasi dengan pemberian obat inhalasi


melalui alat nebulizer

Ekpektorasi sekret yang ada di paru


5. Tindakan keperawatan :
Pemberian obat inhalasi melalui nebulizer
6. Diagnosa keperawatan :
Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d hipersekresi jalan nafas
7. Data fokus
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas dan batuk sejak semalam dahak
hanya dapat keluar sedikit, semalam pada pukul 23.00 WIB pasien sudah periksa
di IGD RSD K.R.M.T Wongsonegoro diberikan terapi inhalasi nebulizer sudah
enakan kemudian pulang. Namun Tn. D waktu sampai rumah mengalami sesak
nafas lagi, badan lemas, sesak bertambah saat beraktivitas dan tidak bisa tidur, Tn.
D mempunyai riwayat penyakit asma selama 10 tahun. Pasien mengatakan alergi
dengan debu dan sesak nafas sering kambuh pada malam hari. Hasil pemeriksaan
didapatkan GCS E4M6V5, TD 153/103 mmHg, RR: 31x/menit, N: 130x/menit,
suhu 36,6 °C Spo2 93%.
Ds:
- Klien mengatakan semalam tidak bisa tidur karena sesak
(orthopnea)
- Klien mengatakan dahak dahak hanya dapat keluar sedikit
- Klien mengatakan punya riwayat asma selama 10 tahun
- Pasien mengatakan semalam sudah diuap sudah enakan namun waktu
dirumah mengalami sesak nafas lagi
Do :
- RR : 31 x/mnt
- SpO2 93%
- TD 153/103 mmHg
- Nadi 112x/mnt
- Suhu 36 6 °C
- Asukultasi terdengar suara wheezing dan ronkhi
- Tampak penggunaan otot bantu napas
8. Prinsip Tindakan
a. Proteksi diri dengan masker dan handscon
Rasional : minimalkan resiko kontaminasi, dan masuknya kuman ke
dalam tubuh pasien
b. Dengarkan suara nafas menggunakan stetoskop
Rasional : agar mengetahui adanya suara tambahan berupa wezing dan untuk
membandingkansetelah di lakukan tindakan nebulizer
c. Masukan obat kedalam tempat obat pada nebulizer
Rasional : agar di lakukan tindakan nebulizerd.Memasang tutup
adaptor,kemudian
d. menyalakan dengan menekan tombol ON
Rasional : agar alat bekerja
e. Memasang masker nebulizer pada hidung pasien
Rasional : agar tepat sasaran masuknya uap nebul di saluran pernafasan
pasien
f. Menganjurkan pasien untuk menghirup uap keluar dari nebulizer melalui
hidung keluar lewat mulut selama 15 menit.
Rasional : agar uap pada nebul masuk ke dalamsaluran pernafasan
denga sempurna
g. Matikan nebulizer dan melepaskan masker
Rasioanal : agar dapat mendengar apakah masih ada suara nafas tambahan
dengan stetoskop
h. Membersihkan area sekitar mulut pasien dengan tissue
Rasional : agar mulut pasien bersih stelah di lakukan nebulizer
i. Cuci tangan.
Rasional : Mencegah transmisi mikroorganisme

9. Tujuan Tindakan
- Sekret menjadi lebih encer dan mudah untuk dikeluarkan.
- Pernapasan menjadi lebih lega.
- Selaput lendir pada saluran napas menjadi tetap lembap.
- Mengobati peradangan pada saluran napas bagian atas.
10. Bahaya yang mungkin muncul
a. Apabila tindakan nebulizer tidak dilakukan sesuai prosedur seperti tidak
mencuci tangan sebelum melakukan tindakan akan beresiko terjadinya infeksi
nosocomial
Antisipasi : cuci tangan bersih dengan cairan antiseptik, bahan bahan yang di
gunakan harus steril
b. Sungkup nebulizer 1 pasien 1 sungkup untuk menghindari penularan bakteri
antara pasien. (Lutfi Wahyuni,2013)
Antisipasi : satu sungkup harus satu pasien dan harus di bersihkan setelah
pemakaian
c. Pemberian obat melalui nebulizer harus disesuaikan dengan kondisi asma
klien. Pemberian yang terlalu lama dan dosis yang terlalu tinggi akan
mengakibatkan kelemahan otot - otot pernafasan yang selanjutnya akan
terjadi depresi pernafasan. Apabila kondisi ini tidak segera ditangani akan
meningkatkan resiko gagal nafas

11. Evaluasi hasil


S:
- Pasien mengatakan masih sesak napas namun sudah berkurang.
O:
- Pasien tampak masih batuk sesekali, tampak sesak berkurang
- Sputum dapat keluar dengan jumlah lumayan banyak dari sebelumnya
- Suara napas wheezing berkurang
- Memakai oksigen nasal canul 3 liter/menit
- Vital sign : TD: 143/89 mmHg, SPO2 : 98 % (nasal kanul 3 liter/menit), Nadi
109 x/mnt, RR 22x/mnt
A: Masalah bersihan jalam nafas tidak efektif belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor status RR
- Pertahankan oksigen nasal canul 3 liter/menit
- Pertahankan posisi semi fowler

Anda mungkin juga menyukai