Anda di halaman 1dari 3

A. Identitas Klien : Tn.

T, 65 th
B. Diagnosa Medis : Asma Bronchial
C. Dasar Pemikiran
Dasar pemikiran klien dengan status asma yakni, klien yang asma akan mengalami
penyempitan bronkus (bronkospasme) yang menyebabkan suplai oksigen menjadi tidak
adekuat. Bronkospasme ini menyebabkan penyempitan jalan nafas. Oleh karena itu perlu
dilakukan tindakan untuk melebarkan bronkus sehingga aliran oksigen menjadi lancar.
Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan terapi inhalasi berupa obat
bronkodilator dengan menggunakan alat nebulizer atau terapi bronkodilator. Terapi
inhalasi adalah salah satu cara pemberian obat dengan cara dihirup oleh klien.
D. Analisa Sintesa
Asma

Penyempitan bronkus

Suplai oksigen menurun

Penyempitan jalan nafas

Melebarkan bronkus dengan terapi inhalasi

E. Tindakan Keperawatan yang Dilakukan


Nebulizer
F. Diagnosa Keperawatan
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan nafas
G. Data Fokus
Tn T dibawa ke ruang IGD dengan diagnosa medis sementara Asma Bronchial, GCS : E4
M6 V5 (CM). DS : Klien mengatakan mengalami sesak nafas sejak dari pagi dan disertai
batuk-batuk dari kemaren, klien mengatakan bahwa pernah bekerja dikonfeksi selama 3
tahun dan tidak memakai masker. DO : klien tampak sesak, terdengar bunyi suara
tambahan, klien tampak lemas dan pucat, GCS 15 (E4M6V5), TTV = TD : 164/94 mmHg,
N : 112 x/mnt, RR : 26x/mnt, T : 36.5 o C, BB: 75 kg, TB: 156 cm.
H. Prinsip Tindakan dan Rasional
a. Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah tindakan, terutama pada klien yang
menggunakan bronchodilator. Rasional: TTV sebagai salah satu indicator apakah
tindakan yang kita lakukan dapat mengurangi sesak yang terjadi pada pasien atau tidak.
b. Observasi pengembangan paru dan pasang oksigen setelah pemberian obat apabila
diperlukan. Rasional : Pengembangan paru yang tidak maksimal menunjukkan bahwa
pasien masih dalam keadaan sesak, sehingga perlu di berikan O2 yang diharapkan dapat
mengutangi sesak yang pasien rasakan.
c. Prinsip nebulizer adalah mengubah obat (larutan) menjadi aerosol, sehingga dapat
dihirup pasien dengan menggunakan masker atau mouthpiece. Rasional: Bertujuan
untuk memudahkan obat masuk ke saluran nafas dan memudahkan pengenceraan sekret
yang ada di dalam saluran nafas terutama di bronkus.
d. Persiapkan peralatan dan bahan-bahan yang dibutuhkan:  Nebulizer set dan masker 
Obat yang diperlukan (mentol, ventolin) Rasional: Memudahkan dalam melakukan
tindakan.
e. Jelaskan kepada klien tentang tujuan prosedur dan langkah-langkah prosedur yang akan
dilaksanakan. Rasional: Informed consent bentuk tanggung jawab dan tanggung gugat.
f. Atur posisi klien senyaman mungkin (semifowler). Rasional: Posisi yang menurut
pasien nyaman dapat mengurangi sesak yang dirasakan
g. Jaga privasi klien. Rasional : Privasi klien terjaga.
h. Cuci tangan. Rasional: Mencegah transmisi mikroorganisme
i. Isi nebulizer dengan obat yang dianjurkan dokter dan pilih tekanan nebulizer yang
sesuai. Rasional: Mejaga kelembapan mukosa serta memudahkan cairan menguap
menjadi aerosol.
j. Pasangkan masker pada klien lalu hubungkan nebulizer dengan sumber listrik dan
hidupkan nebulizer serta instruksikan klien untuk menghirup uap yang dihasilkan
nebulizer dan bernapas panjang. Rasional : Dengan menghirup uap yang berasal dari
nebulizer, akan mempercepat kerja dari obat yang diberikan.
k. Setelah obat yang diberikan telah habis menjadi uap, matikan nebulizer. Lalu rapikan
klien. Rasional: Pasien terlihat rapi kembali.
l. Cuci tangan. Rasional: Mencegah transmisi mikroorganisme
I. Tujuan Tindakan
Sekret menjadi lebih encer dan mudah untuk dikeluarkan, pernapasan menjadi lebih lega,
selaput lendir pada saluran napas menjadi tetap lembap, mengobati peradangan pada
saluran napas bagian atas.
J. Bahaya yang Mungkin Terjadi dari Tindakan Tersebut
Pemberian obat melalui nebulizer harus disesuaikan dengan kondisi asma klien. Pemberian
yang terlalu lama dan dosis yang terlalu tinggi akan mengakibatkan kelemahan otot - otot
pernafasan yang selanjutnya akan terjadi depresi pernafasan. Apabila kondisi ini tidak
segera ditangani akan meningkatkan resiko gagal nafas. Cara pencegahannya: Perlu
pemantauan atau observasi selama proses nebulizer dilakukan dan lebih hati–hati dalam
pemberian dosis obat, sesuaikan dengan order yang diberikan oleh dokter.
K. Evaluasi
S : Pasien mengatakan lebih nyaman dan sesaknya mulai berkurang
O : Tidak ada nafas cuping hidung, tidak ada retraksi interkosta dan klavikula, klien
tampak rileks
A : Masalah teratasi
P : Anjurkan kepada klien untuk sebisa mungkin menghindari alergen /hal- hal yang
memicu kekambuhan penyakitnya.

Anda mungkin juga menyukai