TN. S, 61 Tahun
2) Diagnosa Medis
Obs Dipsneu Pneumonia
3) Dasar Pemikiran
Pneumonia adalah penyakit saluran napas bawah (lower respiratory tract (LRT)) akut, biasanya
disebabkan oleh infeksi (Jeremy, 2007). Keluhan utama yang sering terjadi pada pasien
pneumonia adalah sesak napas, peningkatan suhu tubuh, dan batuk. Pada awalnya keluhan batuk
yang tidak produktif, tapi selanjutnya akan berkembang menjadi batuk produktif dengan mucus
purulen kekuning-kuningan, kehijau-hijauan, dan seringkali berbau busuk. Adanya keluhan nyeri
dada, sesak napas, peningkatan frekuensi pernapasan, lemas, dan kepala nyeri (Jeremy, 2007;
Alberta Medical Assosiation, 2011).
4) Analisa Sintesa
Mikroorganisme masuk kedalam saluran pernafasan (Bakteri/Virus)
Sesak nafas
6) Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan pola nafas b/d hiperventilasi
7) Data Fokus
Tn.S, usia 61 tahun, dibawa ke ruang IGD dengan diagnosa medis sementara Obs. Dipsneu
Pneumoni. Pasien tampak sesak, pernafasan 32x/menit, SPO2: 88%, TD: 130/90 mmHg, Nadi
130x/menit, Suhu 36,1 0C, akral teraba hangat, GCS = 12 E4 M6 V2. Terdengar suara whezzing.
9) Tujuan Tindakan
Membantu memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh
10) Bahaya Yang Mungkin Terjadi Akibat Tindakan Tersebut dan Cara Pencegahannya
1. Keracunan oksigen
Antisipasi: sesuaikan kebutuhan pasien dengan memantau kadar SpO2 pasien (tidak
berlebihan)
2. Oksigen yang diberi tidak memenuhi kebutuhan tubuh
Antisipasi: sesuaikan kebutuhan pasien dengan memantau kadar SpO2 pasien (tidak rendah)
11) Evaluasi (Hasil Yang Didapatkan dan Maknanya)
1. Pasien mengatakan sesak napas berkurang
2. RR : 26x/mnt, SPO2 : 95%