A. Laporan Kasus
1. Pengkajian
Nama : An. F
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Nama : Ny. T
Usia : 45 Th
Agama : Islam
Pendidikan : SD
42
43
b. Keluhan Utama
1) Prenatal care
Ibu klien mengatakan bahwa klien merupakan anak ketiga dari tiga
lebih sering konsultasi dengan paraji dan ibu klien mengatakan tidak
2) Intranatal
3) Postnatal
Pada saat dilahirkan keadaan tubuh klien normal, tidak terdapat kelainan,
2) Riwayat imunisasi
3. umur 3 bulan,
umur 4 bulan,
Ibu klien mengatakan anaknya pusing, lemah, mual, terlihat capek setelah
2) genogram
a)
Keterangan :
: Laki-laki : Meninggal
: Perempuan : Klien
f. Pemeriksaan Fisik
2) Kesadaran
Composmentis, GCS : E : 4, M : 6, V: 5
3) Antropometri
BB : 26kg, TB : 120cm
BB (Kg)
IMT ¿
TB ( m ) X TB(m)
26
¿
1,2 X 1,2
26
¿
1,44
¿18.0
4) Tanda-tanda vital
TD : 100/70 N : 98x/menit
S : 36,7°C RR : 24x/menit
5) Kulit
6) Kepala :
dan bau, tidak ada benjolan pada kepala klien, tidak ada nyeri tekan
7) Mata :
Bentuk mata simetris, fungsi penglihatan klien baik, isokor kiri dan
8) Hidung :
membedakan bau.
9) Mulut :
47
Bentuk simetris, mukosa bibir sedikit kering, warna bibir pucat dan
10) Telinga :
pendengaran baik.
11) Leher :
JVP, tidak ada nyeri pada leher, tidak ada kaku kuduk dan tidak ada
pembengkakan.
12) Dada/Thoraks :
Bentuk dada simetris, pergerakan dada simetris, tidak ada nyeri pada
area dada, perkusi sonor, fremitus normal, suara nafas vesikuler, pola
13) Abdomen :
Bentuk abdomen cekung, tidak ada pembesaran hati, tidak ada nyeri
14) Genetalia :
48
Tidak ada pembesaran prostat, tidak ada nyeri tekan, testis sudah
15) Ekstremitas :
1) Ekstremitas atas
Pada saat dikaji tangan simetris, tidak ada nyeri, tidak ada edema,
finger, tidak ada nyeri tekan, turgor kulit elastis, CRT kembali
Kekuatan otot 4 4
2) Ekstremitas bawah
Pada saat dikaji kaki simetris, tidak ada nyeri, tidak ada edema,
bentuk simetris sama panjang, kuku terlihat panjang dan kotor, jari-
jari kaki kiri dan kanan berjumlah 5, tidak ada clubbing finger,
turgor kulit elastis, CRT kembali kurang dari 3 detik, akral dingin
Kekuatan otot 4 4
g. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal Pemeriksaan
Pemeriksaan 22/03/17 23/03/17 26/03/17 28/03/17 Satuan Nilai
Rujukan
49
Darah Rutin
Hematokrit 18 22 37 35 % 37-47
Indeks Eritrosit
MVC 49 50 64 63 fL 80-100
MCH 13 13 19 19 Pg 26-34
h. Riwayat Sosial
Pada saat di kaji ibu klien mengatakan bahwa pada saat dirumah anaknya
di asuh oleh ibu, nenek dan orang dekat dengan klien adalah kakak nomor
i. Kebutuhan Dasar
1. Pola Nutrisi :
- Frekuensi 3x/hari 3x/hari
- Jenis Nasi, sayur, lauk Bubur, sayur,
50
pauk buah
- Porsi 1 porsi 3-4 sendok
- Keluhan Tidak ada keluhan Nafsu makan
berkurang,
dibantu/disuapi
oleh ibu klien
Pola minum :
- Frekuensi 2-3x/hari 3-4x/hari
- Jenis Air putih Air putih
- Keluhan Tidak ada keluhan
2. Pola Eliminasi :
a. Eliminasi uri :
- Frekuensi Tidak tentu Tidak tentu
- Pancaran Kuat Kuat
- Jumlah Tidak tentu Tidak tentu
- Bau Khas urine Khas urine
- Warna Kuning jernih Kuning pekat
- Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
b. Eliminasi Alvi :
- Frekuensi 1xhari 1x/hari
- Konstisensi Lembek Lembek
- Bau Khas feses Khas feses
2) Pengobatan/Terapi :
24/03/17 11.40
25/03/17 11.50
Transfusi darah 200cc Intravena 24/03/17 12.00
Transfusi darah 150cc Intravena 25/03/17 12.00
Transfusi darah 150cc Intravena 26/03/17 12.00
NaCl 0,5% 10 tpm Intravena
Pada saat dikaji ibu klien mengatakan anaknya sekarang sekolah kelas
enam SD, klien sudah bisa menulis, membaca, dan berhitung, ibu klien
k. Data Psikologis
1) Anak
2) Orang Tua
l. Analisa Data
53
DO :
Hb menurun (<10 g/dL)
Klien tampak pucat
Konjuctiva anemis
Mukosa bibir kering
Kardiovaskuler
CRT kembali kurang dari
3detik
Akral dingin
TTV : Kontraxi arteriole
S : 36,5˚C
N : 98x/menit
Pengurangan aliran darah dan
R : 24x/menit komponennya ke organ tubuh
yang kurang vital (anggota
TD: 100/70mmHg
gerak), penambahan aliran
Hb : 4.7 g/dL darah ke otak dan jantung
HT : 18 %
Kelemahan
Intoleransi aktivitas
Anoreksia, mual
DO : Kelemahan
2. Diagnosa
3. Perencanaan
Tabel 3.6
6.
Bersihkan dan atur posisi
serta tempat tidur
klien.
4. Implementasi
Tabel 3.7
NO DIAGNOSA NAMA
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN
KEPERAW TANGG IMPLEMENTASI EVALUASI TANDA
ATAN AL / TANGAN
JAM
DX. 1 Perubahan perfusi 24/03/17 1. Mengobservasi TTV, pengisian S : Ibu klien megatakan
jaringan kapiler, warna kulit/membran anaknya lemah, pusing.
berhubungan 07.30 mukosa
dengan penurunan O:
komponen seluler R/ TD : 110/70 mmHg - Klien tampak
yang diperlukan Wisnu
pucat
untuk pengiriman S : 36,5˚C, N : 98x/menit - Konjuctiva Wardana
oksigen/nutrisi ke anemis
sel. R : 24x/menit - Mukosa bibir
kering
CRT kembali kurang dari 3 - CRT kembali
detik, mukosa bibir kering kurang dari
3detik
- Akral dingin
- TTV :
2. Meninggikan kepala tempat tidur
62
S : 36,5˚C
TD:
3. Mengobservasi pola napas. 100/70mmHg
07.35
Hb : 4.7 g/dL
R/ Pola napas normal
HT: 18 %
R : 24x/menit
A : Masalah belum
4. Mencatat keluhan rasa dingin. teratasi
mempertahankan suhu
08.40 lingkungan dan tubuh hangat
sesuai indikasi
P : Intervensi
dilanjutkan.
R/ Klien nyaman dengan suhu
lingkungan
Kolaborasi :
5. Mengkolaborasi dalam
11.10
pemeriksaan Laboratorium : Hb,
HT.
R/ Hb : 5.8 g/dL
HT : 18%
R/ sebelum aktivitas :
O:
TD : 110/80
N : 70x/menit
Klien nampak
R : 24x/menit lemah
Sesudah aktivitas : Klien terlihat
TD : 110/80 pola aktivitasnya
N : 89x/menit dibantu oleh ibu
R : 27x/menit klien seperti;
09.15 mengganti
pakaian, makan,
3. Mencatat respon terhadap tingkat
mandi.
aktifitas (peningkatan denyut
jantung/ TD, disritmia, pusing, TTV :
dispnea, Takipnea, dan sebelum aktivitas :
sebagainya).
TD : 110/80
R/ TTV klien meningkat sesudah N : 70x/menit
09.20 R : 24x/menit
melaksanakan aktivitas
Sesudah aktivitas :
4. Memberikan lingkungan tenang. TD : 110/80
Pertahankan tirah baring bila N : 89x/menit
diindikasikan. Pantau dan batasi R : 27x/menit
pengunjung, Telepon, dan
gangguan berulang tindakan yang
tak direncanakan.
A : Masalah belum
R/ klien nyaman dengan teratasi
lingkungan
09.20
5. Mengubah posisi pasien dengan
P : intervensi
perlahan dan pantau terhadap
pusing. dilanjutkan
DX. 3 Perubahan nutrisi; 24/03/17 1. Mengkaji riwayat nutrisi dan S : Ibu klien
kurang dari makanan yang disukai. mengatakan anaknya
kebutuhan tubuh 10.40 hilang nafsu makan ,
berhubungan hanya habis 3 sendok
R/ Ibu klien mengatakan anaknya
dengan anoreksia, makan dan mual.
kehilangan nafsu makan dan
mual . Wisnu
anaknya suka makan bubur nasi
dan buah - buahan. Wardana
O:
2. Mengobservasi dan mencatat
10.45 masukan makanan pasien - Tampak sisa
makanan di piring
R/ Klien hanya makan 3 sendok - BB : 26kg
- Mukosa bibir kering
10.50
3. Timbang berat badan sesuai
indikasi. A : masalah teratasi
sebagian
R/ BB : 26kg
13.00 Wisnu
2. Meninjau tujuan dan persiapan
untuk pemeriksaan diagnostik. O: Wardana
diberikan
pemeriksaan diagnostik.
13.05
3. Mengkaji tingkat pengetahuan
A : Masalah teratasi
klien dan keluarga tentang
penyakitnya.
5. Evaluasi
Tabel 3.8
P : Intervensi dilanjutkan No 1, 5, 6
I:
R : 26x/menit
TD: 100/80mmHg,
6. Mengkolaborasikan dalam
R:-
Wisnu Wardana
O:
P : lanjutkan intervensi no 1, 2
I:
S : 36,5˚C, N : 97x/menit
R : 26x/menit
TD: 100/80mmHg,
R:-
R/ BB : 27 Kg
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
O: Wisnu Wardana
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
O:
I:
09.45
6. Mengkolaborasi dalam pemeriksaan
70
12.00
7. Berikan SDM darah lengkap/ packed,
proses darah sesuai indikasi.
R:-
O:
P : intervensi dihentikan
I : 6. Mengkolaborasikan dalam
pemeriksaan Laboratorium : Hb, HT.
R:-
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
B. Pembahasan
menemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktek atau antara teori yang
terdapat di BAB II dengan kenyataan yang terdapat pada BAB III. Diagnosa yang
72
muncul pada teori dan kenyataan yang ditemukan oleh penulis terdapat beberapa
diagnosa yang tidak muncul pada anak F, itu disebabkan karena kondisi klien saat
dikaji tidak ditemukan tanda diagnosa yang ada pada teori, hanya ada beberapa
pada teori yang kenyataannya muncul pada klien dan terdapat diagnosa yang
1. Pengkajian
perumusan masalah yang dialami klien. Adapun hasil dari pengkajian yang
didapatkan data klien pada riwayat kehamilan dan persalinan dijelaskan, prenatal :
ibu selama hamil pernah menderita penyakit berat, pemeriksaan kehamilan berapa
tetanus neonatorum, ada trauma post partum akibat tindakan misalkan forcep, dan
demam tinggi, danya penyakit ISPA, pada riwayat kesehatan keluarga : Riwayat
73
terdapat pembesaran kelenjar getah bening, pada thorak : pernafasan cepat, irama
ekstremitas terdapat nyeri, data psikologis anak: akibat dampak hospitalisasi, anak
penulis tidak temukan pada riwayat kehamilan dan persalinan saat postnatal ibu
tidak pernah mengalami penyakit berat, tidak memakai obat-obatan dalam jangka
waktu yang lama, saat postnatal ibu klien mengatakan anaknya tidak mengalami
tetanus neonatorum dan tidak terjadi trauma post partum, pada riwayat kesehatan
riwayat anemia keluarga, riwayat penyakit seperti kanker, jantung, hepatitis, DM,
asma dan penyakit infeksi saluran pernafasan, pada pemeriksaan fisik bagian mata
cepat, irama tidak teratur, fremitus meninggi, bagian abdomen tidak ditemukan
keluhan rasa nyeri dan data psikologi pada klien tidak ditemukan cengeng,
2. Diagnosa
74
diagnosa yang muncul akan tetapi tidak terdapat pada teori, yaitu :
Penulis mengangkat diagnosa defisit perawatan diri karena pada saat pengkajian
defisit perawatan diri yaitu ibu klien mengatakan anakanya belum mandi selama 3
hari, pada pemeriksaan fisik dibagian kepala ditemukan rambut tercium bau dan
belum disisir, kuku klien terlihat panjang dan kotor, gigi klien terlihat kotor dan
teoritis pada kenyataanya tidak muncul pada klien anak F dengan penyakit
anemia yaitu:
Diagnosa ini tidak diangkat oleh penulis karena pada klien anak F tidak
Diagnosa ini tidak diangkat oleh penulis karena pada klien anak F tidak
tidak adekuat.
Diagnosa ini tidak diangkat oleh penulis karena pada klien anak F tidak
3. Intervensi
Dalam setiap diagnosa keperawatan yang muncul pada klien anak F semua
perencanaan dilakukan oleh penulis karena sesuai dengan kondisi klien anak F
4. Implementasi
dengan tujuan dan perencanaan yang telah ditetapkan baik secara mandiri maupun
kolaborasi dan hal ini didukung pula oleh keluraga klien yang kooperatif.
baik, keluarga yang cukup berpartisipasi dengan baik saat pelaksanaan tindakan
keperawatan.
5. Evaluasi
tersebut evaluasinya sudah teratasi dengan baik, namun klien harus memerlukan