Anda di halaman 1dari 35

BAB III

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Laporan Kasus

1. Pengkajian

a. Identitas klien dan Keluarga :

Nama : An. F

TTL/Usia : Sukabumi, 25 Maret 2005/12 Th

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Alamat : Kp. Cilawang Ds. Bojonglopang

Kec. Jampang Tengah Kab. Sukabumi

Tgl masuk : 22 Maret 2017

Tgl Pengkajian : 23 Maret 2017

Diagnosa Medis : Anemia

Identitas orang tua :

Nama : Ny. T

Usia : 45 Th

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Alamat : Kp. Cilawang Ds. Bojonglopang

Kec. Jampang Tengah Kab. Sukabumi.

42
43

b. Keluhan Utama

Ibu klien mengatakan anaknya pucat.

b. Riwayat kehamilan dan Persalinan

1) Prenatal care

Ibu klien mengatakan bahwa klien merupakan anak ketiga dari tiga

bersaudara, Selama hamil ibu tidak mengalami penyakit berat, jarang

memeriksakan kehamilannya ke fasilitas kesehatan/bidan setiap bulannya

lebih sering konsultasi dengan paraji dan ibu klien mengatakan tidak

menggunakan obat-obatan dalam jangka waktu lama.

2) Intranatal

Klien dilahirkan di rumah dengan pertolongan bidan dan paraji pada

umur kehamilan 9 bulan secara spontan, persalinan berjalan dengan

normal dengan berat badan 3400 gr dan panjang lahir 38cm.

3) Postnatal

Pada saat dilahirkan keadaan tubuh klien normal, tidak terdapat kelainan,

tidak ada trauma post partum dan klien diberikan ASI.

c. Riwayat Kesehatan Dahulu

1) Ibu klien mengatakan bahwa anaknya pernah dirawat di RSUD

Sekarwangi satu tahun yang lalu selama 10 hari dirawat dengan

masalah yang sama yaitu anemia.

2) Riwayat imunisasi

Riwayat imunisasi klien anak F sebagai berikut :


44

Tabel 3.1 Imunisasi

Jenis Waktu Reaksi setelah


NO Tempat
imunisasi pemberian pemberian

1. BCG Umur 1 bulan Posyandu Tidak ada

DPT (I,II,III) Umur 2 bulan, Posyandu Demam


2.
3bulan, 4 bulan

Polio(I,II,III) Umur 2 bulan, Posyandu Tidak ada

3. umur 3 bulan,

umur 4 bulan,

4. Campak Umur 9 bulan Posyandu Tidak ada

5. Hepatitis Tidak diberikan - Tidak ada

d. Keadaan kesehatan saat ini

Ibu klien mengatakan anaknya pusing, lemah, mual, terlihat capek setelah

beraktivitas, demam selama 5 hari, nafsu makan menurun sebelum masuk

RSUD R. Syamsudin SH.

e. Riwayat Kesehatan Keluarga

1) klien mengatakan dalam anggota keluarganya tidak ada yang

mengalami penyakit yang sama/anemia dan dalam keluargatidak ada

yang memiliki riwayat penyakit seperti kanker, jantung, hepatitis,

DM, asma, penyakit–penyakit insfeksi saluran pernafasan..

2) genogram

Bagan 3.1 Genogram


45

a)

Keterangan :
: Laki-laki : Meninggal

: Perempuan : Klien

f. Pemeriksaan Fisik

1) Status keadaan umum

Keadaan/penampilan umum klien tampak lemah, pucat

2) Kesadaran

Composmentis, GCS : E : 4, M : 6, V: 5

3) Antropometri

BB : 26kg, TB : 120cm

BB (Kg)
IMT ¿
TB ( m ) X TB(m)

26
¿
1,2 X 1,2

26
¿
1,44

¿18.0

Status gizi klien termasuk gizi kurang dan terkategori kurus.


46

4) Tanda-tanda vital

TD : 100/70 N : 98x/menit

S : 36,7°C RR : 24x/menit

5) Kulit

Kulit teraba dingin, pucat, turgor kulit elastis

6) Kepala :

Bentuk normochepal, kulit kepala bersih, warna rambut hitam, kotor

dan bau, tidak ada benjolan pada kepala klien, tidak ada nyeri tekan

pada kepala klien.

7) Mata :

Bentuk mata simetris, fungsi penglihatan klien baik, isokor kiri dan

kanan, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, tidak terdapat

perdarahan sub konjuctiva, tidak ada tanda-tanda peradangan,

ketajaman lapang pandang klien baik, adanya reflek cahaya dapat

mengecil pada pupil, dapat menggerakan bola mata keatas dan

kebawah, klien dapat menggerakan bola mata ke samping, klien dapat

menggerakan mata ke bawah dan kedalam.

8) Hidung :

Bentuk hidung simetris, mukosa hidung lembab, tidak ada benda

asing dalam hidung, dan tidak ada tanda-tanda peradangan, mampu

membedakan bau.

9) Mulut :
47

Bentuk simetris, mukosa bibir sedikit kering, warna bibir pucat dan

pecah-pecah, tidak ada tanda-tanda adanya peradangan, gigi kotor,

terdapat karies, mulut bau, adanya reflek menelan, klien dapat

membedakan rasa manis maupun asin, klien dapat menelan, klien

dapat menggerakan lidah dengan baik.

10) Telinga :

Bentuk telinga simetris, tidak ada tanda-tanda peradangan, tidak

terdapat sekret, tidak ada nyeri maupun nyeri tekan, fungsi

pendengaran baik.

11) Leher :

Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada pembesaran

JVP, tidak ada nyeri pada leher, tidak ada kaku kuduk dan tidak ada

pembengkakan.

12) Dada/Thoraks :

Bentuk dada simetris, pergerakan dada simetris, tidak ada nyeri pada

area dada, perkusi sonor, fremitus normal, suara nafas vesikuler, pola

nafas regular, tidak ada penggunaan otot-otot bantu pernafasan, suara

jantung lup dup, irama regular, tidak ada suara tambahan.

13) Abdomen :

Bentuk abdomen cekung, tidak ada pembesaran hati, tidak ada nyeri

pada daerah abdomen, bising usus 8x/menit.

14) Genetalia :
48

Tidak ada pembesaran prostat, tidak ada nyeri tekan, testis sudah

turun ke dalam skrotum.

15) Ekstremitas :

1) Ekstremitas atas

Pada saat dikaji tangan simetris, tidak ada nyeri, tidak ada edema,

bentuk ekstermitas sama panjang, tangan kiri dan kanan berjumlah

5 jari, kuku terlihat panjang dan kotor, tidak terdapat clubbing

finger, tidak ada nyeri tekan, turgor kulit elastis, CRT kembali

kurang dari 3 detik, pergerakkan tangan kiri bebas, tangan kanan

terbatas karena terpasang infus NaCl 0,5% 10 Tpm.

Kekuatan otot 4 4

2) Ekstremitas bawah

Pada saat dikaji kaki simetris, tidak ada nyeri, tidak ada edema,

bentuk simetris sama panjang, kuku terlihat panjang dan kotor, jari-

jari kaki kiri dan kanan berjumlah 5, tidak ada clubbing finger,

turgor kulit elastis, CRT kembali kurang dari 3 detik, akral dingin

dan pergerakan kaki bebas.

Kekuatan otot 4 4

g. Pemeriksaan Penunjang

Tabel 3.2 Pemeriksaan Laboratorium

Tanggal Pemeriksaan
Pemeriksaan 22/03/17 23/03/17 26/03/17 28/03/17 Satuan Nilai
Rujukan
49

Darah Rutin

Hemoglobin 4.7 5.8 10.4 10,8 g/dL 12.8-16.8

Leukosit 2.400 3.600 3.100 4.000 /µL 4.000-


10.000

Hematokrit 18 22 37 35 % 37-47

Eritrosit 3.6 4.4 5.8 5.5 juta/µL 3.8-5.2

Indeks Eritrosit

MVC 49 50 64 63 fL 80-100

MCH 13 13 19 19 Pg 26-34

MCHC 27 27 30 30 g/dL 32-36

Trombosit 134.000 6.800 188.000 212.000 /µL 150.000-


450.000

h. Riwayat Sosial

Pada saat di kaji ibu klien mengatakan bahwa pada saat dirumah anaknya

di asuh oleh ibu, nenek dan orang dekat dengan klien adalah kakak nomor

satu, keadaan tempat tinggal klien bersih, tempat pembuangan sampah

ada dan jauh dari rumah.

i. Kebutuhan Dasar

1) Pola Kebiasaan Sehari-hari

Tabel 3.3 Pola Kebiasaan Sehari-hari

No. Kebiasaan sehari – hari Sebelum sakit Sesudah sakit

1. Pola Nutrisi :
- Frekuensi 3x/hari 3x/hari
- Jenis Nasi, sayur, lauk Bubur, sayur,
50

pauk buah
- Porsi 1 porsi 3-4 sendok
- Keluhan Tidak ada keluhan Nafsu makan
berkurang,
dibantu/disuapi
oleh ibu klien
Pola minum :
- Frekuensi 2-3x/hari 3-4x/hari
- Jenis Air putih Air putih
- Keluhan Tidak ada keluhan

2. Pola Eliminasi :
a. Eliminasi uri :
- Frekuensi Tidak tentu Tidak tentu
- Pancaran Kuat Kuat
- Jumlah Tidak tentu Tidak tentu
- Bau Khas urine Khas urine
- Warna Kuning jernih Kuning pekat
- Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
b. Eliminasi Alvi :
- Frekuensi 1xhari 1x/hari
- Konstisensi Lembek Lembek
- Bau Khas feses Khas feses

- Warna Kuning Kuning

- Keluhan Tidak ada Tidak ada

3. Pola Istirahat Tidur :


51

- Frekuensi tidur siang 1x/hari 2x/hari


- Lama tidur siang
1-2 jam/hari 2-3 jam/hari

- Frekuensi tidur malam 1x/hari 1x/hari


- Lama tidur malam
5-7 jam/hari 6-8 jam/hari

- Pengantar tidur Tidak ada Tidak ada

- Keluhan Tidak ada Lemah

4. Pola Aktivitas dan


Kebersihan Diri :

- Waktu senggang Bermain dirumah Berbaring


ditempat tidur

- Mandi 2x/hari Belum mandi

- Berpakaian 2x/hari 1x/hari dibantu


ibu klien

- Berhias 2x/hari Tidak berhias

- Tingkat Mandiri Dibantu


ketergantungan

2) Pengobatan/Terapi :

Tabel 3.4 Pengobatan/Terapi

Nama obat Dosis Cara pemberian Tanggal Waktu Pemberian


Ceftriaxone 2x1 gr Intravena 23/03/17 10.00 , 22.00

24/03/17 10.00 , 22.00


52

25/03/17 10.00 , 22.00

26/03/17 10.00 , 22.00

27/03/17 10.00 , 22.00


Furosemide 1x30 mg Intravena 23/03/17 11.45

24/03/17 11.40

25/03/17 11.50
Transfusi darah 200cc Intravena 24/03/17 12.00
Transfusi darah 150cc Intravena 25/03/17 12.00
Transfusi darah 150cc Intravena 26/03/17 12.00
NaCl 0,5% 10 tpm Intravena

j. Pemeriksaan Tugas Perkembangan

Pada saat dikaji ibu klien mengatakan anaknya sekarang sekolah kelas

enam SD, klien sudah bisa menulis, membaca, dan berhitung, ibu klien

mengatakan bahwa anaknya senang bermain, bergaul dengan teman laki-

laki sebayanya dan mengikuti kegiatan di masjid dekat rumahnya.

k. Data Psikologis

1) Anak

Pada saat dikaji klien nampak rileks meskipun kurang kooperatif

dengan perawat. Klien hanya mau berinteraksi dengan keluarga.

2) Orang Tua

Ibu klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit dan cara

perawatan, prosedur medik yang akan dilakukan pada anaknya. Ibu

klien mengatakan beragama islam, ibu klien berharap dan berdoa

anaknya agar cepat sembuh.

l. Analisa Data
53

Tabel 3.5 Analisa Data

DATA ETIOLOGI MASALAH

DS : Defesiensi zat besi (Fe), b12 Perubahan


perfusi
 Ibu klien megatakan anaknya jaringan
lemah
 Ibu klien mengatakan anaknya Kekurangan bahan baku
pusing pembuat sel darah merah

DO :
Hb menurun (<10 g/dL)
 Klien tampak pucat
 Konjuctiva anemis
 Mukosa bibir kering
Kardiovaskuler
 CRT kembali kurang dari
3detik
 Akral dingin
 TTV : Kontraxi arteriole
S : 36,5˚C

N : 98x/menit
Pengurangan aliran darah dan
R : 24x/menit komponennya ke organ tubuh
yang kurang vital (anggota
TD: 100/70mmHg
gerak), penambahan aliran
 Hb : 4.7 g/dL darah ke otak dan jantung
 HT : 18 %

Pengiriman oksigen dan


nutrien ke sel berkurang

Perubahan perfusi jaringan

DS : Hb menurun (<10 g/dL) Intoleransi


aktivitas
 Ibu klien megatakan anaknya
lemah
 Ibu klien mengatakan anaknya Kardiovaskuler
pusing
 Ibu klien mengatakan anaknya
54

malas bangun dan lebih sering Kontraxi arteriole


berbaring ditempat tidur.
DO :

 Klien nampak lemah Pengurangan aliran darah dan


 Klien terlihat pola aktivitasnya komponennya ke organ tubuh
dibantu oleh ibu klien seperti : yang kurang vital (anggota
mengganti pakaian, makan. gerak), penambahan aliran
darah ke otak dan jantung

Pengiriman oksigen dan


nutrien ke sel berkurang

Kelemahan

Intoleransi aktivitas

DS : Defesiensi zat besi (Fe), B12 Perubahan


nutrisi kurang
 Ibu klien mengatakan anaknya dari
hilang nafsu makan dan mual
Kekurangan bahan baku kebutuhan
selama 3 hari
 Ibu klien mengatakan anaknya pembuat sel darah merah tubuh
hanya habis 3 sendok makan
dalam 1 porsi

DO : Hb menurun (<10 g/dL)

 Tampak sisa makanan di piring Gastrointestinal


 BB : 26 kg Gangguan absorpsi nutrient
 Mukosa bibir kering
yang diperlukan untuk
 IMT : 18.0
pembentukan sel darah merah

Anoreksia, mual

kegagalan untuk mencerna


atau ketidak mampuan
mencerna makanan
55

Perubahan nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh

DS : Anemia spesifik Kurang


pengetahuan
Ibu klien mengatakan tidak tahu
tentang perawatan penyakit yang
diderita anaknya Tidak mengenal sumber
informasi perawatan penyakit
DO :
Kurang pengetahuan
Ibu klien tampak bertanya-tanya
mengenai penyakit anaknya

DS : Pengiriman oksigen dan Defisit


nutrien ke sel berkurang perawatan
Ibu klien mengatakan anaknya diri
belum mandi selama 3hari

DO : Kelemahan

 Badan klien tercium bau


 Kuku klien terlihat panjang
dan kotor Defisit perawatan diri
 Gigi klien terlihat kotor,
tercium bau mulut
 Rambut terlihat kotor, belum
disisir dan bau

2. Diagnosa

a. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen

seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrisi ke sel.

b. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan penurunan pengiriman

oksigen ke jaringan ditandai dengan kelemahan.

c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

kegagalan untuk mencerna atau ketidak mampuan mencerna makanan.


56

d. Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak mengenal sumber

informasi perawatan penyakit.

e. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan yang dirasakan.

3. Perencanaan

Tabel 3.6

NO DIAGNOSA PERENCANAAN NAMA


KEPERAWA DAN
TANGGA TAN TANDA
L TANGAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1. 23/03/2017 Perubahan Setelah dilakukan Mandiri :


perfusi intervensi 1. Observasi TTV, 1. Memberikan
jaringan keperawatan pengisian kapiler, informasi tentang
berhubungan 5x24jam warna kulit/ membran derajat/keadekuat
mukosa an perfusi Wisnu
dengan diharapkan klien
2. Tinggikan kepala jaringan dan Wardana
penurunan menunjukkan sesuai toleransi membantu
komponen perfusi adekuat 3. Observasi upaya menetukan
seluler yang dengan kriteria napas; auskultasi kebutuhan
diperlukan hasil : bunyi napas intervensi
untuk perhatikan bunyi 2. Meningkatkan
pengiriman - CRT < 2 detik adventisius ekspansi paru dan
- Membran 4. Catat keluhan rasa memaksimalkan
oksigen/nutrisi
mukosa merah dingin, pertahankan oksigenasi untuk
ke sel. muda suhu lingkungan dan kebutuhan seluler
- Pengisian tubuh hangat sesuai 3. Dispnea,
kapiler baik indikasi. gemericik
- Tidak sesak Kolaborasi : menunjukkan
- Tidak sianosis GJK karena
- Konjuctiva 5. Awasi pemeriksaan regangan jantung
tidak anemis laboratorium misal lama/ peningkatan
Hb/ Ht dan jumlah kompensasi curah
57

- Akral hangat SDM, GDA jantung


- TTV dalam 6. Berikan SDM darah 4. Vasokontriksi (ke
batas normal lengkap/ packed, organ vital)
N : 75 100x/menit proses darah sesuai menurunkan
RR: 20-30x/menit indikasi. sirkulasi perifer.
S : 36,5-37,5˚C Kenyamanan
pasien/ kebutuhan
rasa hangat
seimbang dengan
kebutuhan untuk
menghindari
panas berlebih
pencetus
vasodilatasi
(penurunan
perfusi organ)
5. Mengidentifikasi
defisiensi dan
kebutuhan
pengobatan/
respon terhadap
terapi.
6. Meningkatkan
jumlah sel
pembawa
oksigen;
memperbaiki
defisiensi untuk
menurunkan
resiko perdarahan.
2. 23/03/2017 Intoleransi Setelah diberikan Mandiri :
aktifitas intervensi 1. Mempengaruhi
berhubungan keperawatan 1. Kaji kemampuan intervensi/
dengan selama 3 x 24 jam pasien untuk bantuan.
melakukan tugas/ 2. Manifestasi Wisnu
penurunan diharapkanaktifita
AKS normal, catat kardiopulmonal Wardana
pengiriman s klien kembali dari upaya jantung
oksigen ke normal Kriteria laporan kelelahan,
dan paru untuk
jaringan hasil : keletihan, dan membawa jumlah
ditandai kesulitan oksigen adekuat
dengan - Melaporkan menyelesaikan tugas. ke jaringan.
peningkatan 2. Kaji TD, nadi, 3. Meningkatkan
kelemahan.
toleransi pernafasan, selama istirahat untuk
aktifitas menurunkan
dan sesudah aktifitas.
(termasuk kebutuhan
aktifitas sehari- 3. Catat respon
oksigen tubuh dan
hari). terhadap tingkat menurunkan
- Menunjukkan aktifitas regangan jantung
penurunan (peningkatan denyut dan paru.
tanda fisiologis jantung/ TD, 4. Hipotensi postural
intoleransi, disritmia, pusing, atau hipoksia
misal nadi, serebral dapat
dispnea, Takipnea,
pernafasan, dan menyebabkan
TD masih dan sebagainya).
pusing, berdenyut,
dalam rentang 4. Berikan lingkungan dan peningkatan
58

normal. tenang. Pertahankan resiko cedera


tirah baring bila 5. Mempertahankan
diindikasikan. Pantau tingkat energi dan
meningkatkan
dan batasi
regangan pada
pengunjung, sistem jantung
Telepon, dan dan pernafasan.
gangguan berulang 6. Meningkatkan
tindakan yang tak secara bertahap
direncanakan. tingkat aktifitas
5. Ubah posisi pasien sampai normal
dan memperbaiki
dengan perlahan dan
tonus otot/
pantau terhadap stamina tanpa
pusing. kelemahan.
6. Berikan bantuan
dalam aktifitas/
ambulasi bila perlu,
memungkinkan
pasien untuk
melakukannya
sebanyak mungkin.

3. 23/03/2017 Perubahan Setelah diberikan Mandiri :


nutrisi kurang intervensi 1. 1. Menduga
dari kebutuhan keperawatan dan makanan yang kemungkinan
tubuh selama 3 x 24 jam disukai penyebab
2. Observasi dan defesiensi dan Wisnu
berhubungan diharapkankebutu
catat masukan mengidentifikasi Wardana
dengan han nutrisi klien makanan pasien intervensi
kegagalan terpenuhi 3. Timbang berat 2. Mengawasi
untuk badan sesuai masukan kalori
mencerna atau Kriteria : indikasi. atau kualitas
ketidak 4. Berikan makan kekurangan
- Menunjukkan sedikit dan frekuensi konsumsi
mampuan peningakatan sering. makanan
mencerna BB 5. Observasi dan 3. Mengawasi
makanan. - Mukosa bibir catat kejadian penurunan berat
lembab mual/muntah, flatus, badan atau
- Kekuatan dan gejala lain yang efektivitas
ototpenuh berhubungan intervensi nutrisi
- Tidak ada mual 6. Berikan dan 4. Makan sedikit
dan muntah bantu higiene mulut dapat menurunan
- Porsi makan yang baik; sebelum kelemahan dan
dihabiskan. dan sesudah makan, meningkatkan
gunakan sikat gigi pemasukan juga
halus untuk penyikat mencegah distensi
lembut. gaster
5. Gejala GI dapat
Kolaborasi : menunjukkan efek
7. Konsul dengan anemia (hipoksia)
ahli gizi pada organ
8. Pantau 6. Meningkatkan
pemeriksaan nafsu makan dan
59

laboratorium, pemasukan oral,


missal : Hb/Ht menurunkan
pertumbuhan
bakteri,
meminimalkan
kemungkinan
infeksi. Teknik
perawatan mulut
khusus mungkin
diperlakukan bila
jaringan
rapuh/luka/perdar
ahan dan nyeri
berat.
7. Membantu dalam
membuat rencana
diet untuk
memenuhi
kebutuhan
individual.
8. Meningkatkan
efektifitas
program
pengobatan,
termasuk sumber
diet nutrisi yang
dibutuhkan

4. 23/03/2017 Kurang Setelah dilakukan Mandiri :


pengetahuan intervensi 1. 1. Memberikan
berhubungan keperawatan 1x tentang anemia dasar
spesifik. Diskusikan pengetahuan
dengan tidak 20 menit klien
kenyataan bahwa sehingga pasien Wisnu
mengenal dan keluarga dapat membuat
terapi tergantung Wardana
sumber klien mengerti pada tipe dan pilihan yang
informasi dan memahami beratnya anemia. tepat.
perawatan tentang penyakit, 2. 2. Menurunkan
penyakit prosedur persiapan untuk ansietas dan
diagnostik dan pemeriksaan dapat
diagnostik. meningkatkan
rencana
3. kerjasama dalam
pengobatan. program terapi.
pengetahuan klien
dan keluarga 3. Ansietas/ketakuta
Kriteria hasil : n tentang
tentangpenyakitnya.
4. ketidaktahuan
- Pasien meningkatkan
pada klien
menyatakan stress,
tentangpenyakitnya
pemahamanny selanjutnya
dan kondisinya
a proses meningkatkan
sekarang.
penyakit dan beban jantung.
5.
penatalaksana Pengetahuan
keluarga
an penyakit. menurunkan
untukmemperhatikan
- Mengidentifik ansietas.
diet makanan nya.
asi faktor 4. Megetahui
6.
penyebab. seberapa jauh
keluarga
- Melakukan
60

tiindakan mengulangikembali pengalaman dan


yang tentang materi yang pengetahuan
perlu/perubah telah diberikan. klien dan
an pola hidup. keluarga tentang
penyakitnya.
5. Dengan
mengetahui
penyakit dan
kondisinya
sekarang, klien
dan keluarganya
akan merasa
tenang dan
mengurangi rasa
cemas.
6. Diet dan pola
makan yang tepat
membantu proses
penyembuhan.
7. Mengetahui
seberapa jauh
pemahaman klien
dan keluarga
serta menilai
keberhasilan dari
tindakan yang
dilakukan
5. 23/03/2017 Defisit Setelah diberikan Mandiri :
perawatan diri intervensi 1. 1. Agar badan
berhubungan keperawatan Bantu mandikan pasien menjadi segar,
dengan selama 2 x 24 jam setiap hari sampai melancarkan
peredaran darah Wisnu
kelemahan diharapkan klien klien mampu
dan meningkatkan Wardana
yang dan keluarga melaksanakan sendiri kesehatan.
dirasakan. mampu merawat serta cuci rambut dan 2. Agar keterampilan
diri sendiri, potong kuku klien. dapat diterapkan
dengan kriteria 2. 3. Untuk melindungi
hasil : Bimbing keluarga klien klien dari kuman
memandikan/menyeka dan meningkatkan
- Badan tidak bau rasa nyaman.
pasien
- Rambut bersih 4. Agar klien dan
3. keluarga dapat
- Kuku pendek
dan bersih Ganti pakaian yang kotor termotivasi untuk
dengan yang bersih. menjaga personal
4. hygiene.
Berikan pengetahuan pada 5. Agar klien merasa
klien dan keluarganya tersanjung dan
lebih kooperatif
tentang pentingnya
dalam kebersihan
kebersihan diri. 6. Klien merasa
5. nyaman dengan
Berikan pujian pada klien tenun yang bersih
tentang serta mencegah
kebersihannya. terjadinya infeksi.
61

6.
Bersihkan dan atur posisi
serta tempat tidur
klien.

4. Implementasi

Tabel 3.7

NO DIAGNOSA NAMA
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN
KEPERAW TANGG IMPLEMENTASI EVALUASI TANDA
ATAN AL / TANGAN
JAM

DX. 1 Perubahan perfusi 24/03/17 1. Mengobservasi TTV, pengisian S : Ibu klien megatakan
jaringan kapiler, warna kulit/membran anaknya lemah, pusing.
berhubungan 07.30 mukosa
dengan penurunan O:
komponen seluler R/ TD : 110/70 mmHg - Klien tampak
yang diperlukan Wisnu
pucat
untuk pengiriman S : 36,5˚C, N : 98x/menit - Konjuctiva Wardana
oksigen/nutrisi ke anemis
sel. R : 24x/menit - Mukosa bibir
kering
CRT kembali kurang dari 3 - CRT kembali
detik, mukosa bibir kering kurang dari
3detik
- Akral dingin
- TTV :
2. Meninggikan kepala tempat tidur
62

S : 36,5˚C

07.35 R/ Klien nyaman saat posisi N : 100x/menit


kepala diubah
R : 24x/menit

TD:
3. Mengobservasi pola napas. 100/70mmHg
07.35
Hb : 4.7 g/dL
R/ Pola napas normal
HT: 18 %
R : 24x/menit

A : Masalah belum
4. Mencatat keluhan rasa dingin. teratasi
mempertahankan suhu
08.40 lingkungan dan tubuh hangat
sesuai indikasi
P : Intervensi
dilanjutkan.
R/ Klien nyaman dengan suhu
lingkungan

Kolaborasi :

5. Mengkolaborasi dalam
11.10
pemeriksaan Laboratorium : Hb,
HT.

R/ Hb : 5.8 g/dL

HT : 18%

6. Memberikan SDM darah


lengkap/ packed, proses darah
12.00
sesuai indikasi

R/ Mendapat Tranfusi darah


PRC : 200cc

DX. 2 Intoleransi aktifitas 24/03/17 1. Mengkaji kemampuan klien S:


berhubungan untuk melakukan tugas/ AKS
dengan penurunan 09.00 normal, catat laporan kelemahan,  Ibu klien
keletihan, dan kesulitan megatakan anaknya
pengiriman oksigen
menyelesaikan tugas . masih lemah
ke jaringan ditindai
 Ibu klien
dengan kelemahan. mengatakan
R/ Klien tampak lemah
63

09.10 anaknya malas Wisnu


2. Mengkaji TD, nadi, pernafasan bangun dan lebih Wardana
selama aktivittas dan sesudah sering berbaring
aktivitas ditempat tidur.

R/ sebelum aktivitas :
O:
TD : 110/80
N : 70x/menit
 Klien nampak
R : 24x/menit lemah
Sesudah aktivitas :  Klien terlihat
TD : 110/80 pola aktivitasnya
N : 89x/menit dibantu oleh ibu
R : 27x/menit klien seperti;
09.15 mengganti
pakaian, makan,
3. Mencatat respon terhadap tingkat
mandi.
aktifitas (peningkatan denyut
jantung/ TD, disritmia, pusing,  TTV :
dispnea, Takipnea, dan sebelum aktivitas :
sebagainya).
TD : 110/80
R/ TTV klien meningkat sesudah N : 70x/menit
09.20 R : 24x/menit
melaksanakan aktivitas
Sesudah aktivitas :
4. Memberikan lingkungan tenang. TD : 110/80
Pertahankan tirah baring bila N : 89x/menit
diindikasikan. Pantau dan batasi R : 27x/menit
pengunjung, Telepon, dan
gangguan berulang tindakan yang
tak direncanakan.
A : Masalah belum
R/ klien nyaman dengan teratasi
lingkungan
09.20
5. Mengubah posisi pasien dengan
P : intervensi
perlahan dan pantau terhadap
pusing. dilanjutkan

R/ Klien nyaman dengan posisi


semi fowler
10.35
6. Memberikan bantuan dalam
aktifitas/ ambulasi bila perlu,
memungkinkan pasien untuk
melakukannya sebanyak
mungkin.

R/ Ibu klien membantu dalam


aktivitas anaknya ke kamar
mandi.
64

DX. 3 Perubahan nutrisi; 24/03/17 1. Mengkaji riwayat nutrisi dan S : Ibu klien
kurang dari makanan yang disukai. mengatakan anaknya
kebutuhan tubuh 10.40 hilang nafsu makan ,
berhubungan hanya habis 3 sendok
R/ Ibu klien mengatakan anaknya
dengan anoreksia, makan dan mual.
kehilangan nafsu makan dan
mual . Wisnu
anaknya suka makan bubur nasi
dan buah - buahan. Wardana
O:
2. Mengobservasi dan mencatat
10.45 masukan makanan pasien - Tampak sisa
makanan di piring
R/ Klien hanya makan 3 sendok - BB : 26kg
- Mukosa bibir kering
10.50
3. Timbang berat badan sesuai
indikasi. A : masalah teratasi
sebagian
R/ BB : 26kg

12.05 4. Memberikan makan sedikit dan


P : Intervensi
frekuensi sering.
dilanjutkan

12.10 R/ klien mau sedikit demi sedikit


5. Mengobservasi dan mencatat
kejadian mual/muntah, flatus, dan
gejala lain yang berhubungan

R/ klien mengatakan mual


12.10
6. Memberikan dan membantu
higiene mulut yang baik; sebelum
dan sesudah makan, gunakan
sikat gigi halus untuk penyikat
lembut.
R/ klien mau gosok gigi sebelum
dan sesudah makan

DX. 4 Kurang 27/03/17 1. Memberikan informasi tentang S:


pengetahuan anemia spesifik. mendiskusikan
berhubungan 13.00 kenyataan bahwa terapi tergantung Ibu klien mengatakan
pada tipe dan beratnya anemia. sekarang tahu tentang
dengantidak
mengenal sumber penyakit yang diderita
R/ ibu klien mengerti tentang anaknya
informasi.
anemia.

13.00 Wisnu
2. Meninjau tujuan dan persiapan
untuk pemeriksaan diagnostik. O: Wardana

R/ Ibu klien dan klien mengetahui Ibu klien dapat


tujuan dan persiapan untuk mengulang materi yang
65

diberikan
pemeriksaan diagnostik.
13.05
3. Mengkaji tingkat pengetahuan
A : Masalah teratasi
klien dan keluarga tentang
penyakitnya.

R/ Ibu klien mengetahui penyakit P : Intervensi


anaknya setelah diberikan dihentikan.
informasi

13.10 4. Memberikan penjelasan pada klien


tentang penyakitnya dan
kondisinya sekarang.

R/ Ibu klien menerima dan


mengerti penjelasan tentang
penyakit dan kondisi anaknya
13.10 sekarang

5. Menganjurkan klien dan keluarga


untuk memperhatikan diet
makanannya.

R/ Klien dan ibu klien


memperhatikan diet makanannya
13.18
6. Meminta klien dan keluarga
mengulangi kembali tentang
materi yang telah diberikan.

R/ ibu klien dapat mengulangi


materi yang diberikan
DX. 5 Defisit perawatan 24/03/17 1. Membantu memandikan pasien S :Ibu klien
diri berhubungan setiap hari sampai klien mampu mengatakan anaknya
dengan kelemahan 17.00 melaksanakan sendiri serta cuci belum mandi selama 3
rambut dan potong kuku klien.
yang dirasakan. hari
R/ Klien mau mandi dengan
dibantu oleh ibunya, klien mau O:
dipotong kukunya oleh perawat
 Badan klien
Wisnu
2. Membimbing keluarga klien tercium bau
 Kuku klien Wardana
17.00 memandikan / menyeka pasien
terlihat panjang
R/ Ibu klien mampu memandikan dan kotor
atau menyeka anaknya  Gigi klien
terlihat kotor,
tercium bau
3. Mengganti pakaian yang kotor
mulut
17.10 dengan yang bersih.
 Rambut terlihat
R/ Klien menganti pakaian
kotor , belum
4. Memberikan pengetahuan pada
66

disisir dan bau


klien dan keluarganya tentang
pentingnya kebersihan diri.
R/ ibu klien mengerti A : Masalah teratasi
17.10 sebagian
5. Memberikan pujian pada klien
tentang kebersihannya.
P : Intervensi
R/ klien tampak ceria dan
dilanjutkan
tersenyum saat dipuji

17.10 6. Membersihkan dan mengatur


posisi serta tempat tidur klien.

R/ Tempat tidur klien bersih dan


pasien nyaman diposisikan semi
fowler.
17.15

5. Evaluasi

Tabel 3.8

NO. DX TANGGAL CATATAN PERKEMBANGAN NAMA DAN


TANDA TANGAN

1 25 / 03 / 17 S : Ibu klien mengatakan anaknya masih


sedikit lemah

08.00 Wisnu Wardana


O:

 Klien masih tampak lemah,


pucat
 Mukosa bibir sedikit kering

A : Masalah teratasi sebagian


67

P : Intervensi dilanjutkan No 1, 5, 6

I:

1. Mengobservasi TTV, pengisian


kapiler, warna kulit/membran mukosa
09.00
R/ S : 36,5˚C, N : 98x/menit

R : 26x/menit

TD: 100/80mmHg,

CRT kembali kurang dari 3detik,


mukosa bibir sedikit kering

6. Mengkolaborasikan dalam

10.00 pemeriksaan Laboratorium : Hb, HT.

R/ Hb klien meningkat dari 4.7 g/dL


menjadi 5.8 g/dL, HT klien meningkat
dari 18% menjadi 22%

7. Memberikan SDM darah lengkap/


packed, proses darah sesuai indikasi.
12.00

R/ Klien mendapatkan transfusi darah


PRC : 150cc

E : Klien masih lemah , mukosa bibir


sedikit kering

R:-

2. 25/03/17 S : Ibu klien mengatakan anaknya masih


sedikit lemah dan sudah mau duduk
09.00
ditempat tidur .

Wisnu Wardana
O:

 Klien tampak masih sedikit


lemah
 Klien nyaman dengan posisi
68

semi fowler dan terkadang klien


sudah mau duduk
 Klien tampak masih dibantu
mengganti pakaian dan
makannya disuapin oleh ibu
klien

A : Masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi no 1, 2

I:

10.00 1. Mengkaji kemampuan pasien untuk


melakukan tugas/ AKS normal, catat
laporan kelelahan, keletihan, dan

11.00 kesulitan menyelesaikan tugas.

2. Mengkaji TD, nadi, pernafasan, selama


dan sesudah aktifitas.

S : 36,5˚C, N : 97x/menit

R : 26x/menit

TD: 100/80mmHg,

E : Klien masih sedikit lemah

R:-

3 25/ 03 /17 S : Ibu klien mengatakan nafsu


makannya meningkat
09.30
O : Klien tampak menghabiskan
Wisnu Wardana
makanannya 1 porsi

R/ BB : 27 Kg

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

4 25/ 03 / 17 S : ibu klien mengatakan anaknya sudah


69

07.30 mau mandi.

O: Wisnu Wardana

 Badan klien tercium wangi


 Kuku klien terlihat pendek
 Gigi klien terlihat bersih, tidak
tercium bau mulut
 Rambut terlihat bersih, rapi dan
wangi

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

1 26/03/17 S : Ibu klien mengatakan anaknya sudah


tidak lemah.
08.00 Wisnu Wardana

O:

 Klien tampak ceria dan mau


bercanda dengan perawat
 Klien terlihat jalan-jalan ke
depan ruangan ditemani ibunya
 Kulit klien tampak tidak pucat
 / S : 36,5˚C, N : 90x/menit R :
22x/menitTD: 110/70mmHg.
 CRT kembali 3detik.
 Mukosa bibir sedikit kering
 Hb : naik dari 5.8 g/dL menjadi
10.4 g/dL, HT : 37 %

A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanj utkan No 6,7

I:
09.45
6. Mengkolaborasi dalam pemeriksaan
70

Laboratorium : Hb, HT.

R/ Hb klien meningkat 5.8 g/dL menjadi


10.4 g/dL, HT klien meningkat dari 22%
menjadi 37%.

12.00
7. Berikan SDM darah lengkap/ packed,
proses darah sesuai indikasi.

R/ Klien mendapatkan transfusi darah


PRC : 150cc

E : Bibir klien masih tampak kering

R:-

3 26/ 03/ 2017 S : Ibu klien mengatakan anaknya sudah


tidak lemah, sudah mau duduk ditempat
09.00
tidur , bisa mengganti pakaian dan
makannya bisa sendiri tanpa disuapin Wisnu Wardana

O:

 Klien tampak ceria


 Klien tampak tidak dibantu
mengganti pakaian dan
makannya bisa sendiri tanpa
disuapin ibunya
A : Masalah teratasi

P : intervensi dihentikan

1 27/ 03 /2017 S : Ibu klien mengatakan anaknya masih


sedikit lemah.
09.00
O:
Wisnu Wardana
 Kulit klien tampak tidak pucat
 S : 36,5˚C, N : 80x/menit R :
22x/menitTD: 110/70mmHg.
71

 CRT kembali 3detik.


 Mukosa bibir lembab
 Hb : 10.4 g/dL, HT : 37 %

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan no. 6

I : 6. Mengkolaborasikan dalam
pemeriksaan Laboratorium : Hb, HT.

E : Klien masih tampak lemah

R:-

DX. 1 28/ 03 /2017 S : Ibu klien mengatakan anaknya sudah


tidak lemah.
08.00
O:
Wisnu Wardana
 Klien tampak ceria dan mau
bercanda dengan perawat
 Kulit klien tampak tidak pucat
 S : 36,5˚C, N : 85x/menit R :
22x/menit TD: 110/60mmHg.
 CRT kembali 3detik.
 Mukosa bibir lembab
 Hb : 10.8 g/dL, HT : 37 %

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

B. Pembahasan

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada anak F penulis

menemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktek atau antara teori yang

terdapat di BAB II dengan kenyataan yang terdapat pada BAB III. Diagnosa yang
72

muncul pada teori dan kenyataan yang ditemukan oleh penulis terdapat beberapa

diagnosa yang tidak muncul pada anak F, itu disebabkan karena kondisi klien saat

dikaji tidak ditemukan tanda diagnosa yang ada pada teori, hanya ada beberapa

pada teori yang kenyataannya muncul pada klien dan terdapat diagnosa yang

muncul tetapi tidak terdapat dalam teori.

Asuhan keperawatan yang dilaksanakan penulis pada dasarnya terdiri dari

pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang digunakan

guna memenuhi kebutuhan biologi, psikososial, dan spiritual, apabila

dihubungkan antara tujuan pembinaan teoritis dengan kenyataan yang ditemukan

dilapangan, penulis menemukan beberapa masalah yang memerlukan pembahasan

yang berhubungan dengan asuhan keperawatan yang diberikan yaitu :

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan. Tujuan

pengkajian adalah untuk mengumpulkan informasi tentang klien, dan membuat

perumusan masalah yang dialami klien. Adapun hasil dari pengkajian yang

dilakukan pada anak F adalah sebagai berikut :

Secara teori menurut Wijaya, Putri (2013:137) pada klien anemia

didapatkan data klien pada riwayat kehamilan dan persalinan dijelaskan, prenatal :

ibu selama hamil pernah menderita penyakit berat, pemeriksaan kehamilan berapa

kali, kebiasaan pemakaian obat-obatan dalam jangka waktu lama, postnatal :

tetanus neonatorum, ada trauma post partum akibat tindakan misalkan forcep, dan

vakum. Pada riwayat kesehatan dahulu adanya trauma, perdarahan, adanya

demam tinggi, danya penyakit ISPA, pada riwayat kesehatan keluarga : Riwayat
73

anemia dalam keluarga, riwayat penyakit–penyakit seperti : kanker, jantung,

hepatitis, DM, asma, penyakit–penyakit insfeksi saluran pernafasan. Pada

pemeriksaan fisik di bagian mata terdapat perdarahan sub konjuctivita, leher

terdapat pembesaran kelenjar getah bening, pada thorak : pernafasan cepat, irama

tidak teratur, fremitus meninggi, abdomen terdapat pembesaran hati, nyeri,

ekstremitas terdapat nyeri, data psikologis anak: akibat dampak hospitalisasi, anak

menjadi cengeng, menangis, terlihat cemas dan takut.

Pada kenyataan saat penulis melakukan pengkajian pada anak F yang

penulis tidak temukan pada riwayat kehamilan dan persalinan saat postnatal ibu

tidak pernah mengalami penyakit berat, tidak memakai obat-obatan dalam jangka

waktu yang lama, saat postnatal ibu klien mengatakan anaknya tidak mengalami

tetanus neonatorum dan tidak terjadi trauma post partum, pada riwayat kesehatan

dahulu tidak ditemukan trauma, perdarahan, demam tinggi, dan riwayat

mengalami penyakit ISPA, pada riwayat kesehatan keluarga tidak ditemukan

riwayat anemia keluarga, riwayat penyakit seperti kanker, jantung, hepatitis, DM,

asma dan penyakit infeksi saluran pernafasan, pada pemeriksaan fisik bagian mata

tidak ditemukan perdarahan sub konjunctiva, bagian leher tidak ditemukan

pembesaran kelenjar getah bening, bagian thorak tidak ditemukan pernafasan

cepat, irama tidak teratur, fremitus meninggi, bagian abdomen tidak ditemukan

pembesaran hati, nyeri abdomen, pada bagian ekstremitas tidak ditemukan

keluhan rasa nyeri dan data psikologi pada klien tidak ditemukan cengeng,

menangis, terlihat cemas dan takut.

2. Diagnosa
74

Dari beberapa diagnosa yang muncul pada teori, penulis menemukan

diagnosa yang muncul akan tetapi tidak terdapat pada teori, yaitu :

- Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan yang dirasakan.

Penulis mengangkat diagnosa defisit perawatan diri karena pada saat pengkajian

yang dilakukan pada klien anak F ditemukan beberapa data/masalah tentang

defisit perawatan diri yaitu ibu klien mengatakan anakanya belum mandi selama 3

hari, pada pemeriksaan fisik dibagian kepala ditemukan rambut tercium bau dan

belum disisir, kuku klien terlihat panjang dan kotor, gigi klien terlihat kotor dan

tercium bau mulut.

Sedangkan hasil dari pengkajian masalah yang muncul secara

teoritis pada kenyataanya tidak muncul pada klien anak F dengan penyakit

anemia yaitu:

- Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

perubahan sirkulasi dan neurologis (anemia).

Diagnosa ini tidak diangkat oleh penulis karena pada klien anak F tidak

ditemukan tanda-tanda kerusakan kulit pada klien.

- Konstipasi atau Diare berhubungan dengan penurunan masukan diet;

perubahan proses pencernaan; efek samping terapi obat.

Diagnosa ini tidak diangkat oleh penulis karena pada klien anak F tidak

ditemukan tanda-tanda konstipasi atau diare seperti perubahan karakteristik,

frekuensi, dan jumlah feses.


75

- Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pertahanan sekunder

tidak adekuat.

Diagnosa ini tidak diangkat oleh penulis karena pada klien anak F tidak

ditemukan tanda-tanda infeksi seperti inflamasi, peningkatan suhu tubuh.

3. Intervensi

Dalam setiap diagnosa keperawatan yang muncul pada klien anak F semua

perencanaan dilakukan oleh penulis karena sesuai dengan kondisi klien anak F

pada saat asuhan keperawatan diberikan.

4. Implementasi

Selama dilakukan tindakan keperawatan pada klien anak F penulis menyesuiakan

dengan tujuan dan perencanaan yang telah ditetapkan baik secara mandiri maupun

kolaborasi dan hal ini didukung pula oleh keluraga klien yang kooperatif.

Keluarga klien mengungkapkan perasaannya sehingga terjalin hubungan yang

baik, keluarga yang cukup berpartisipasi dengan baik saat pelaksanaan tindakan

keperawatan.

5. Evaluasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 hari, kelima diagnosa

tersebut evaluasinya sudah teratasi dengan baik, namun klien harus memerlukan

perawatan yang melibatkan orangtua/ibu klien dirumah agar masalah tersebut

tidak muncul lagi .

Adapun masalah keperawatan yang telah teratasi adalah sebagai berikut :


76

a) Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler

yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrisi ke sel.

b) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan penurunan pengiriman oksigen ke

jaringan ditandai dengan kelemahan.

c) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

kegagalan untuk mencerna atau ketidak mampuan mencerna makanan.

d) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpajan/mengingat; salah

interpretasi informasi; tidak mengenal sumber informasi.

e) Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan yang dirasakan

Anda mungkin juga menyukai