Anda di halaman 1dari 48

BAB I

PENDAHULUA
N

A. Latar Belakang
Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami
penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal
penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat
kimia tubuh seperti sodium dan kalium di dalam darah atau produksi urin.
Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius
atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit
gagal ginjal lebih sering dialami mereka yang berusia dewasa, terlebih pada kaum
lanjut usia.

Gagal ginjal dibagi menjadi dua bagian besar yakni gagal ginjal akut (acute renal
failure = A!" dan gagal ginjal kronik (chronic renal failure = #!". Pada
gagal
ginjal akut terjadi penurunan fungsi ginjal secara tiba$tiba dalam waktu beberapa
hari atau beberapa minggu dan ditandai dengan hasil pemeriksaan fungsi ginjal
(ureum dan kreatinin darah" dan kadar urea nitrogen dalam darah yang
meningkat.
%edangkan pada gagal ginjal kronis, penurunan fungsi ginjal terjadi secara perlahan$
lahan. %ehingga biasanya diketahui setelah jatuh dalam kondisi parah. Gagal ginjal
kronik tidak dapat disembuhkan. Pada penderita gagal ginjal kronik, kemungkinan
terjadinya kematian sebesar &' .

B. Rumusan masalah

). *agaimana anatomi fisiologi dari ginjal +

2. Apa definisi dari gagal ginjal +

. Apa etiologi dari gagal ginjal +

-. *agaimana patofisiologi dari gagal ginjal+

'. *agaimana /# dari penyakit gagal ginjal+

1
0. Apa saja manifestasi klinis dari gagal ginjal+

2
1. *agaimana pemeriksaan diagnostik gagal ginjal+

&. *agaimanakah penatalaksanaan pada gagal ginjal+

2. Apa saja komplikasi dari gagal ginjal+

)3. *agaimana asuhan keperawatan pada gagal ginjal+

C. Tujuan

). 4ntuk mengetahui anatomi fisiologi ginjal

5. 4ntuk mengetahui definisi dari gagal ginjal

. 4ntuk mengetahui etiologi dari gagal ginjal

-. 4ntuk mengetahui patofisiologi dari gagal ginjal

'. 4ntuk mengeetahui /# dari penyakit gagal ginjal

0. 4ntuk mengetahui manifestasi klinis dari gagal ginjal

1. 4ntuk mengetahui pemeriksaan diagnostik gagal ginjal

&. 4ntuk mengetahui penatalaksanaan pada gagal ginjal

2. 4ntuk mengetahui komplikasi dari gagal ginjal

)3. 4ntuk mengetahui asuhan keperawatan pada gagal ginjal

D. Manfaat

6anfaat *agi mahasiswa


Agar mahasiswa mengetahui dan memahami cara asuhan keperawatan sistem
perkemihan dengan cepat dan tanggap dan meningkatkan potensi diri sehubungan
dengan penanggulangannya

BAB II
PEMBAHAAN
A. Anat!m" f"s"!l!g"
%istem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat$zat yang yang tidak dipergunakan
oleh tubuh dan menyerap zat$zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. 7at$zat
yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa
urin (air
kemih". %istem perkemihan terdiri dari 8
 dua ginjal (ren" yang menghasilkan urin,
 dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke 9esika urinaria (kandung

kemih",
 satu 9esika urinaria (:4", tempat urin dikumpulkan, dan
 satu urethra, urin dikeluarkan dari 9esika urinaria.

#. $"njal %Ren&

Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum


pada kedua sisi 9ertebra thorakalis ke )5 sampai 9ertebra lumbalis ke$.
*entuk ginjal seperti biji kacang. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal
kiri, karena adanya lobus hepatis de;ter yang besar.
a. 'ungs" g"njal

!ungsi ginjal adalah

)" memegang peranan penting dalam pengeluaran zat$zat toksis atau


racun,

5" mempertahankan suasana keseimbangan cairan,

" mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh,
dan

-" mengeluarkan sisa$sisa metabolisme akhir dari protein ureum, kreatinin


dan amoniak.

(. truktur $"njal

%etiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa,
terdapat corte; renalis di bagian luar, yang berwarna cokelat gelap,
dan medulla renalis di bagian dalam yang berwarna cokelat lebih terang
dibandingkan corte;. *agian medulla berbentuk kerucut yang
disebut pyramides renalis, puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang
terdiri dari lubang$lubang kecil disebut papilla renalis.
<ilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu
masuknya pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan ner9us.. Pel9is
renalis berbentuk corong yang menerima urin yang diproduksi ginjal.

erbagi menjadi dua atau tiga calices renalis majores yang masing$masing
akan bercabang menjadi dua atau tiga calices renalis minores.

P!t!ngan mem(ujur g"njal

)ar"ngan g"njal. *arna ("ru menunjukkan satu tu(ulus


%truktur halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang merupakan unit
fungsional ginjal. >iperkirakan ada ) juta nefron dalam setiap ginjal. ?
efron terdiri dari 8 Glomerulus, tubulus pro;imal, ansa henle, tubulus
distal dan tubulus urinarius.
+. Pr!ses Pem(entukan Ur"n
ahap pembentukan urin 8
#& Pr!ses '"ltras" ,-" gl!merulus

erjadi penyerapan darah, yang tersaring adalah bagian cairan


darah kecuali protein. #airan yang tersaring ditampung oleh simpai
bowmen yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat,
bikarbonat dll, diteruskan ke tubulus ginjal. cairan yang di saring
disebut filtrate gromerulus.

2& Pr!ses Rea(s!r(s"

Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari


glikosa, sodium, klorida, fospat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya
terjadi secara pasif (obligator reabsorbsi" di tubulus
pro;imal.

sedangkan pada tubulus distal terjadi kembali penyerapan sodium dan


ion bikarbonat bila diperlukan tubuh. Penyerapan terjadi secara aktif
(reabsorbsi fakultatif" dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.

& Pr!ses sekres".

%isa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal


dialirkan ke papilla renalis selanjutnya diteruskan ke luar.

2. Ureter

erdiri dari 5 saluran pipa masing$masing bersambung dari ginjal ke


9esika urinaria. Panjangnya @ 5'$3 cm, dengan penampang 3,' cm.
4reter sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada
rongga pel9is.
La/"san -"n-"ng ureter ter-"r" -ar"0

a. >inding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa"

b. apisan tengah lapisan otot polos

c. apisan sebelah dalam lapisan mukosa

apisan dinding ureter menimbulkan gerakan$gerakan peristaltic yang


mendorong urin masuk ke dalam kandung kemih.

. 1es"ka Ur"nar"a %an-ung em"h&

:esika urinaria bekerja sebagai penampung urin. /rgan ini


berbentuk seperti buah pir (kendi". letaknya d belakang simfisis pubis di dalam
rongga panggul. :esika urinaria dapat mengembang dan mengempis
seperti balon karet.
D"n-"ng kan-ung kem"h ter-"r" -ar"0

a. apisan sebelah luar (peritoneum".

b. unika muskularis (lapisan berotot".

c. unika submukosa.

d. apisan mukosa (lapisan bagian dalam".

3. Uretra

6erupakan saluran sempit yang berpangkal pada 9esika urinaria yang


berfungsi menyalurkan air kemih ke luar.
Pada laki$laki panjangnya kira$kira ),1$)0,5 cm, terdiri dari8

a. 4rethra pars Prostatica

b. 4rethra pars membranosa ( terdapat spinchter urethra e;terna"

c. 4rethra pars spongiosa.

4rethra pada wanita panjangnya kira$kira ,1$0,5 cm (aylor", $' cm


(ewis". %phincter urethra terletak di sebelah atas 9agina (antara clitoris dan
9agina" dan urethra disini hanya sebagai saluran ekskresi.

D"n-"ng urethra ter-"r" -ar"  la/"san0


a. apisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari :esika
urinaria. 6engandung jaringan elastis dan otot polos. %phincter urethra
menjaga agar urethra tetap tertutup.

b. apisan submukosa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan


saraf.

c. apisan mukosa.

Ur"n %A"r em"h&

%ifat fisis air kemih, terdiri dari8

). Bumlah ekskresi dalam 5- jam @ ).'33 cc tergantung dari


pemasukan (intake" cairan dan faktor lainnya.

5. arna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.

. arna, kuning tergantung dari kepekatan, diet obat$obatan dan sebagainya.

-. *au, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.

'. *erat jenis ),3)'$),353.

0. eaksi asam, bila lama$lama menjadi alkalis, juga tergantung dari pada
diet (sayur menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam".

!m/!s"s" a"r kem"h, ter-"r" -ar"0

). Air kemih terdiri dari kira$kira 2' air.

5. 7at$zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea, amoniak
dan kreatinin.

. Clektrolit, natrium, kalsium, ?<, bikarbonat, fospat dan sulfat.


-. Pagmen (bilirubin dan urobilin".

'. oksin.

0. <ormon.

M"ktur"s"

6ikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan


urin. 6ikturisi melibatkan 5 tahap utama, yaitu8

). Dandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada dindingnya


meningkat melampaui nilai ambang batas (<al ini terjadi bila telah
tertimbun )13$53 ml urin", keadaan ini akan mencetuskan tahap ke 5.

5. Adanya refleks saraf (disebut refleks mikturisi" yang akan mengosongkan


kandung kemih.

C"r"4C"r" Ur"n N!rmal

). ata$rata dalam satu hari )$5 liter, tapi berbeda$beda sesuai dengan jumlah
cairan yang masuk.

5. arnanya bening oranye tanpa ada endapan.

. *aunya tajam.

-. eaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan p< rata$rata 0.

B. Def"n"s" $agal $"njal


Ginjal (renal" adalah organ tubuh yang memiliki fungsi utama untuk menyaring dan
membuang zat$zat sisa metabolisme tubuh dari darah dan menjaga keseimbangan
cairan serta elektrolit (misalnya kalsium, natrium, dan kalium" dalam darah. Ginjal
juga memproduksi bentuk aktif dari 9itamin > yang mengatur penyerapan kalsium

dan fosfor dari makanan sehingga membuat tulang menjadi kuat. %elain itu ginjal
memproduksi hormon eritropoietin yang merangsang sumsum tulang untuk
memproduksi sel darah merah, serta renin yang berfungsi mengatur 9olume darah
dan tekanan darah.
Gagal ginjal adalah suatu kondisi di mana ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya
secara normal. Pada kondisi normal, pertama$tama darah akan masuk ke
glomerulus dan mengalami penyaringan melalui pembuluh darah halus yang
disebut kapiler. >i glomerulus, zat$zat sisa metabolisme yang sudah tidak terpakai
dan beberapa yang masih terpakai serta cairan akan melewati membran kapiler
sedangkan sel darah merah, protein dan zat$zat yang berukuran besar akan tetap
tertahan di dalam darah. !iltrat (hasil penyaringan" akan terkumpul di bagian ginjal
yang disebut kapsula *owman. %elanjutnya, filtrat akan diproses di dalam tubulus
ginjal. >i sini air dan zat$zat yang masih berguna yang terkandung dalam filtrat
akan diserap lagi dan akan terjadi penambahan zat$zat sampah metabolisme lain ke
dalam filtrat. <asil akhir dari proses ini adalah urin (air seni".
%ecara umum, gagal ginjal adalah penyakit akhir dari serangkaian penyakit yang
menyerang traktus urinarius.
Gagal ginjal dibagi menjadi dua bagian besar yakni 0
). Gagal ginjal akut
Gagal ginjal akut atau dikenal dengan Acute enal !ailure (A!"
adalah sekumpulan gejala yang mengakibatkan disfungsi ginjal secara
mendadak.
%ecara epidemologi, gagal ginjal akut (Acute enal !elure" merupakan
gangguan ginjal yang sering dikarenakan adanya perubahan usia.
5. Gagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah gangguan fungsi
ginjal yang menahun bersifat progresif dan irre9esibel. >imana kemampuan
tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan
elektrolit yang menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain
dalam darah (D6* 9olume EE, hal )--&"
C. Et"!l!g" gagal
g"njal #. $agal
g"njal akut
iga katagori utama kondisi penyebab gagal ginjal akut adalah8
a. Dondisi prerenal (hipoperfusi ginjal"
Dondisi prerenal adalah masalah aliran darah akibat hipoperfusi ginjal dan
turunya laju filtrasi glomerulus. Dondisi klinis yang umum adalah status
penipisan 9olume (hemoragi atau kehilangn cairan melalui saluran
gastrointestinal", 9asodilatasi (sepsis atau anafilaksis", dan gangguan fungsi
jantung (infark miokardium, gagal jantung kongestif atau syok kardiogenik"
b. Penyebab intrarenal (kerusakan actual jaringan ginjal"
Penyebab intrarenal gagal ginjal akut adalah akibat dari kerusakan struktur
glomerulus atau tubulus ginjal. Dondisi seperti rasa terbakar, cedera akibat
benturan, dan infeksi serta agen nefrotoksik dapat menyebabkan nekrosis
tubulus akut (A?" dan berhentinya fungsi renal. #edera akibat terbakar dan
benturan menyebabkan bembesaran hemoglobin dan mioglobin (protein yang
dilepaskan dari otot keika cedera", sehingga terjadi toksik renal, iskemik atau
keduanya. eaksi perfusi yang parah juga menyebabkan gagal intrarenal,
heglobin dilepaskan melalui mekanisme hemolisis melewati membran
glomerulus dan terkonsentrasi di tubulus ginjal menjadi factor pencetus
terbentuknya emoglobin. Penyebab lain adala pemakaian obat$obatan
antiinflamasi nonsteroid (?%AE>", terutama pada pasien lansia. 6edikasi
ini mengganggu prostaglandin yang secara normal melindungi aliran darah
renal,
menyebakan iskemia ginjal.
c. Pasca renal
Pascarenal yang biasanya menyebabkan gagal ginjal akut biasanya akibat dari
obstruksi dibagian distal ginjal. ekanan ditubulus ginjal meningkat, akhirnya
laju fitrasi glomerulus meningkat. Cskipun pathogenesis pasti dari gagal
ginjal akut dan oliguria belum diketahui, namun terdapat masalah mendasar
yang menjadi penyebab. *eberapa factor mungkin re9ersible jika
diidentifikasi dan ditangani secara tepat sebelum fungsi ginjal terganggu.
*eberapa kondisi yang menyebabkan pengurangan aliran darah renal dan
gangguan fungsi ginjal 8
)" <ipo9olemia
5" Penurunan curah jantung dan gagal jantung kongestif
" /bstruksi ginjal atau traktus urinarius bawah akibat tumor, ekuan darah,
atau batu ginjal, dan
-" /bstruksi 9ena atau arteri bilateral ginjal
2. $agal g"njal kr!n"k
a. Gangguan pembuluh darah ginjal 8 berbagai jenis lesi 9askular dapat
menyebabkan iskemik ginjal dan kematian jaringan. esi yang paling sering
adalah aterosklerosis pada arteri renalis yang benar, dengan kontriksi skleratik
progresif pada pembuluh darah. <iperplasia fibromuskular pada satu atau
lebih arteri besar yang juga menimbulkan sumbatan pembuluh darah.
?efrosklerosis yaitu suatu kondisi yang bdi sebabkan oleh hipertensi lama

yang tidak di obati, di karakteristikkan oleh penebalan, hilangnya elastisitas


sistem, perubahan darah ginjal mengakibatkan penurunan aliran darah dan
akhirnya gagal ginjal.
(. Gangguan imunologis 8 seperti glomerulonefritis dan %C
+. Enfeksi 8 dapat disebabkan oleh beberapa jenis bakteri terutama C.#oli yang
berasal dari kontaminasi tinja pada fraktus urinarius bakteri. *akteri ini
mencapai ginjal melalui aliran darah atau yang lebih sering secara ascenden
dari traktus urinarius ewat ureter ke ginjal sehingga dapat menimbulkan
kerusakan irefersibel ginjal yang di sebut plenlinefritis.
-. Gangguan metabolik 8 seperti >6 yang menyebabkan mobilisasi lemak

meningkat sehingga terjadi penebalan membran kapiler dan di ginjal dan


berlanjut dengan disfungsi endotel sehingga terjadi nefropati amiloidosis
yang di sebabkan oleh endapan zat$zat proteinnemia abnormal pada dinding
pembuluh darah secara serius merusak membran glomerulus.
e. Gangguan tubulus primer 8 terjadinya nefrotoksik akibat analgesik atau logam
berat.
f. /bstruksi traktus urinarius 8 oleh batu ginjal, hipertropi prostat, dan konstriksi
uretra.
g. Delainan kongelital 8 penyakit polikistik = kondisi keturunan yang din
karateristikkan oleh terjadinya kista atau kontomg berisi cairan di dalam

ginjal dan organ lain , serta tidak adanya jaringan ginjal yang bersifat
kongenital ( hipoplasia renalis " serta adanya asidosis.
D. Pat!f"s"!l!g" gagal
g"njal #. $agal g"njal
akut
Gagal ginjal akut di akibatkan oleh  faktor pemmicu yaitu pre renal, renal dan
post renal. Detiga faktor ini memiliki kaitan yang berbeda$beda. Pre renal
berkaitan dengan kondisi dimana aliran darah (blood flow" keginjal mengalami
penurunan (hipoperfusi". Dondisi ini dipicu oleh kondisi hipo9olemi, hipotensi,
9asokonstriksi dan penurunan kardiac output. >engan adanya kondisi ini, maka
G!(Glomerular !ilteration ate" akan mengalami penurunan
dan
meningkatkan reabsorbsi tubular. 4ntuk faktor renal berkaitan dengan adanya
kerusakan pada jaringan parenkim ginjal. Derusakan ini dipicu karena trauma
maupun penyakit$penyakit pada ginjal itu sendiri. Baringan yang menjadi
tempat utama fisiologis ginjal, jika rusak dapat mempengaruhi berbagai
fungsi ginjal.

%edangkan faktor post renal adalah berkaitan dengan adanya obstruksi pada
saluran kemih, sehingga akan timbul stagnansi bahkan adanya refluks urine flow
pada ginjal. >engan demikian beban tahananF resistensi ginjal akan meningkat
dan ahirnya mengalam i kegagalan (Budith, 533'".
2. $agal g"njal kr!n"k
Pada waktu terjadi kegagalan ginjal sabagian nefron (termasuk glomerulus dan
tubulus" diduga utuh sedangkan yang lain rusak (hipotesa nefron utuh". ?efron$
nefron yang utuh hipertrofi dan memproduksi 9olume filtrasi yang meningkat
disertai reabsorpsi walaupun dalam keadaan penurunan G!Fdaya
sering. 6etode adaptif ini memungkinkan ginjal untuk berfungsi sampai  dari
nefron$ nefron rusak. *eban bahan yang harus dilarut menjadi lebih besar dari
pada yan bisa direabsopsi berakibat diuresi osmotic disertai poliuri dan haus.
%elanjutnya karena jumlah nefron yang rusak bertambah banyak oliguria timbul
disertai bila kira$kira fungsi ginjal telah hilang &3 $ 23. Pada tingkat ini fungsi
renal yang demikian nilai kreatinin clearance turun sampai )' mlFmenit atau
lebih rendah
itu.(*arbara # ong,)220, 0&"
!ungsi renal menurun, produk akhir metabolism protein (yang
normalnya dieksresikan ke dalam urin" tertimbun dalam darah. erjadi uremia
dan mempengaruhi setiap system tubuh. %emakin banyak timbunan produk
sampah

maka gejala akan semakin berat. *anyak gejala uremia membaik setelah
dialysis. (*runner H %uddarth, 533) 8)--&".
E. *5C
#. *5C $agal $"njal Akut

prerenal renal Post renal

6asalah Derusakan struktur /bstruksi di bagian


aliran darah glomelurus F tubulus ginjal distal ginjal

<ipoperfusi ginjal dan


turunnya laju filtrasi glomerulus ekanan tubulus di
ginjal

aju filtrasi

glomerulus

Gagal Ginjal Akut

Gangguan Gangguan >isfungsi ekskresi


filtrasi reabsorbsi amonia

<ipofiltrasi hipernatremis Permeabilitas etensi amonia


kapiler terganggu

Penurunan ekskresi urine Dadar <53 P<


meningkat
Penurunan Asidosis
16 oksidasi sirkulasi metabolik
/liguria, Anuria /edema

Mk 0 kele("an 6ekanisme
Akumulasi residual urine kompensasi
6!l +a"ran <ipoksi sel

Mk 0 ket"-ak hiper9entilasi
imbunan zat efekt"fan /erfus" jar"ngan /er"fer
sisa metabolisme
M 0 ket"-ak
efekt"fan /!la nafas

imbunan zat sisa metabolisme


hiper9entilasi
%irkulasi terganggu

Derja otot
Dulit kering, gatal,
pucat, purpura
Detidak
seimbangan energi
Mk 0 kerusakan
"tegr"tas kul"t
Mk 0 "nt!lerans"
akt"6"tas

Detidak seimbangan
/5 dan #/5

Mk 0 gangguan
/ertukaran gas

17
2. *5C $agal $"njal r!n"k
Gangguan tubulus Gangguan
Ganggan metabolik . Gangguan imunologi primer ( nefrotoksin " kongenital
( >6 " Enfeksi /bst r. 4rinaria <ipertensi
( piolancfritis " (glomerulonefritis "
(batu ginjal "
Gangguan Gangguan fungsi
6obilisasi lemak Penembusan cairan di Akumulasi peredaran darah ginjal
Derusakan progresif peluis ginjal ureter
hampir semua struktur ginjal kompleks antigen

Penebalan
Atrofi parenkim Penebalan membran
membran kapiler
yang progresif Eskemia ginjal
ginjal
%ebagian besar
jaringan fungsional
>isfungsi endotel ?ekrosis
ginjal hilang <idronefrosis En9asi jaringan fibrosa
mikro9askuler
pada glomerulus

Derusakan
6ikroangiopatistruktur ginjal
Bumplah kapiler
penyaring

?efropati
G!

$agal g"njal kr!n"s

19

3.
$agal g"njal kr!n"s

Gangguan <ipernatremia
Proses hemodialisa
reabsorbsi
kontinyu

etensi cairan
indakan in9asif berulang<iponatremia

Enformasi :ol.9askuler /edema


inadekuat :ol. :askuler pulmonal
turun Permeabilitas
Ansietasn kapiler Ckspansi paru retensi co5
<ipotensi turun

%tress ulcer oedema


Asidosis
>efisiensi Perfusi dyspneu respiratory
energi sel
%tagnansi
<# 8 meningkat 9ena
Mk 0 ket"-akefekt"fan Mk 0 Mk 0 $angguan
Mk 0 ket"-akefekt"fan /ertukaran gas
/erfus" jar"ngan
6ual muntah "nt!lerans" /er"fer infiltrasi /!la na/as
akt"6"tas

Mk 0 ket"-ak Mk 0 kerusakan
se"m(angan nutr"s" kurang -ar" ke(utuhan "ntegr"tas kul"t

20
'. Man"festas"
l"n"s #. $agal
g"njal akut
7. <ampir semua system tubuh dipengaruhi ketika terjadi kegagalan
mekanisme pengaturan ginjal normal. Pasen tampak sangat menderita dan latergi
disertai mual persisten, muntah, diare. Dulit dan membrane mukosa kering akibat
dehidrasi dan napas mungin berbau urin (fetor uremik". 6anifestasi system saraf
pusat mencakupwrtynhgfdsa rasa lemah, sakit kepala, kedutan otot dan kejang.
a. Perubahan haluaran urin
0. <aluaran urin sedikit dapat mengandung darah, dan grafitas
spesifiknya rendah (3,3)3 sedangan nilai normalnya 3,3)'$3,35'"
b. Peningkatan *4? dan kadar keratin
1. erdapat peningkatan yang tetap dalam *4? dan laju
peningkatannya katabolisme (pemecahan protein", perfusi renal dan masukan
protein. %erum kreatinin meningkat pada kerusakan glomerulus.
c. <iperkalemia
&. Pasien yang mengalami laju filtrasi glomerulus tidak mampu
mengeksresikan kalium seluler ke dalam cairan tubuh, menyebaban
hiperkalemia berat (kadar serum DI tinggi". <iperkalemia menyebabkan
disritmia dan henti jantung.
d. Asidosis metabolic
2. Pasien oliguria akut tidak dapat mengeliminasi muatan metabolic
seperti subtansi jenis asam yang terbentuk oleh proses metabolic normal.
%elain itu, mekanisme buffer ginjal normal turun. <al ini ditunjukkan oleh
adanya penurunan kandungan karbon dioksida dara dan p< darah. %ehingga
asidosis metabolic progresif menyertai gagal ginjal akut.
e. Abnormalitas #aII dan P/-
)3. Peningkatan konsentrasi serum fosfat mungkin terjadi,
seru kalsium mungkin menurun sebagai respon terhadap penurunan absorbsi
kalsium di usus dan sebagai mekanisme kompensasi terhadap peningkatan
kadar serum fosfat.
f. Anemia
)). Anemia yang menyertai gagalginjal akut merupakan kondisi yang
tidak dapat dilelakkan sebagai akibat dari penurunan produksi eripoetin, lesi
gastrointestinal uremik, penurunan usia sel darah merah dan kehilangan darah,
biasanya dari saluran GE.
2. $agal g"njal kr!n"k

21
#2. 6anifestasi klinik menurut %uyono (533)" adalah sebagai berikut 8
a. Gangguan kardio9askuler
).<ipertensi, nyeri dada, dan sesak napas akibat perikarditis, effuse
perikardiac dan gagal jantung akibat penimbunan cairan, gangguan irama
jantung dan edema
b. Gangguan pulmonary
)-. ?apas dangkal, kussmaul, batuk dengan sputum kental dan riak,
suara krekels
c. Gangguan gastrointestinal
)'. Anoreksia, nausea, dan fomitus yang berhubungan dengan
metabolism protein dalam usus, perdarahan pada saluran gastrointestinal,
ulserasi dan perdarahan mulut, napas bau ammonia
d. Gangguan muskuloskoletal
)0. esiles leg sindrom (pegal pada kakinya sehingga selalu
digerakkan", burning feet syndrome (rasa kesemutan dan terbakar, terutama
ditelapak kaki", tremor, miopati (kelemahan dan hipertropi otot$otot
ekstremitas"
e. Gangguan integument
)1. Dulit berwarna pucat akibat anemia dan kekuning$kuningan akibat
penimbunan urokrom, gatal$gatal akibat toksik, kuku tipis dan rapuh
f. Gangguan endokrin
)&. Gangguan seksual 8 libido fertilitas dan ereksi menurun, gangguan
menstruasi dan disminor. Gangguan metabolic glukosa, gangguan metabolic
lemak dan 9itamin >.
g. Gangguan cairan dan elektrolit dan keseimbangan asam dan basa
)2. *isanya retensi garam dan airtetapi dapat juga terjadi kehilangan natrium
dan dehidrasi, asidosis, hiperkalemia, hipmagnesemia.
h. %ystem hematologi
53. Anemia yang disebabkan karena berkurangnya produksi eritopoetin,
sehingga rangsangan eritopoesis pada sum$sum tulang berkurang, hemolisis
akibat berkurangnya masa hidup eritrosit dalam suasana uremia toksik, dapat
juga terjadi gangguan fungsi thrombosis dan trombositopeni.
$. Pemer"ksaan Penunjang
#. $agal g"njal akut
5). Pemeriksaan klinis yang di butuhkan untuk menegakkan diagnosa gagal
ginjal akut adalah (Anymous, 533&J Budith, 5335"8
a. Dadar kimia darah
55. 6eliputi natrim, kalium, ureum, kreatinin dan bikarbonat. *iasanya
natrium mengalami penurunan (K 53 mmolF l". %edangkan urea akan
mengalami peningkatan (L&" yang akan mempengaruhi sistem AA (enin

Angiotensin Aldosteron".
(. 4rinalisis
5. Pemeriksaan analisa kimia pada urine untuk melihat fungsi ginjal.
+. 4ltrasonografi (4%G"
5-. <al ini untuk mendapatkan data yang mendukung tentang ukuran ginjal,
adanya obstruksi pada tract urinary. <idronephosis, dan penyakit pada saluran
kemih bagian bawah. 4%G juga diperuntuhkan adanya komplikasi dari
ginjal,
misalnya adanya kardiomegali dan edema pulmonal.
-. >arah lengkap
27. Adapun hassil darah yang spesifik dari hasil pemeriksaan daerah lengkap
pada klien gagal ginjal akut adalah8
)" Peningkatan kadar *4? (*lood 4rea ?itrogen"
5" Peningkatan kadar serum kratinin
" Peningkatan kadar kalium
-" Penurunan p< darah
'" Penurunan kadar bikarbonat
0" Penurunan kadar hematrokit dan kadar hemoglobin pada gagal
ginjal akut jarang terjadi anemia normokrom. ?amun, pada
gagal ginjal kronik sering terjadi. *iasanya sering didapatkan
trombositopenia, fragmentasi sel darah merah dan hemolitik
uremic syndrome.
1" C#G (electrocardiogrsphy"
50. *iasanya menunjukkan adanya iskhemia jantung dengan
gejala bardikardia dan pelebaran kompleks M%.
2. $agal g"njal kr!n"k
a. Ur"ne
#& 9olume 8 K -33 mlF5- jam ( oliguria " atau anuria
2& warna 8 urine keruh
& berat jenis K ),3)'
3& osmolalitas K '3 m osm F kg
7& klirens kreatinin 8 turun
8& ?aII L -3 mCNFlt
9& Protein 8 proteinuria ( -$ I "
(. Darah
#& *4? F kreatinin 8
2& <itung darah lengkap 8 <t , <b K 1$& gr 
" itrosit 8 waktu hidup
-" G>A, P< 8 asidosis metabolik
'" ?a II serum 8
0" DI 8
1" 6g I F fosfat 8
&" Protein ( khisus albumin " 8
2" /smolalitas serum L 5&' m osm F kg .
+. $'R
51. aju filtrasi glomerular (!G" (bahasa Enggris8
Gromerular filtration rate (GFR)" adalah laju rata$rata penyaringan darah yang
terjadi di glomerulus yaitu sekitar 5' dari total curah jantung per menit @
).33 ml .
!G digunakan sebagai salah satu indikator menilai fungsi ginjal.
*iasanya digunakan untuk menghitung bersihan kreatinin yang selanjutnya
dimasukkan kedalam formula.

5&. Domposisi dari hasil filtrasi glomerulus adalah kalsium, asam


lemak, dan mineral. !G di hitung dari hasil koefisien filtrasi dan
tekanan filtrasi bersih. Doefisien filtrasi adalah )5.' mlFminFmm<g.
%edangkan
ekanan filtrasi bersih dapat dihitung dengan mencari selisih antara tekanan
hidrostatik glomerulus dikurangi hasil penjumlahan tekanan onkotik
glomerulus dengan tekanan kapsula bowman.
52. ?ilai G! normal adalah 23 O )53 mFminF).1 m5.
3. umus 6enghitung G!$umus Glomerular !iltration ate
berdasarkan alat kalkulasi G! adalah sebagai berikut8
). G! for male 8 ()-3 O age" ; wt(kg" F 15 ; %erum #reatinineQ
G! for female 0 G!(females" = G! (males" ; 3.&'
5
5. ?ilai G! K03mFminF),1m selama R  bulan dengan atau
tanpa kerusakan ginjal atau terdapat kerusakan F kelainan ginjal selama R 
bulan dengan atau tanpa penurunan G!.
. Deterangan8 G! pada Gagal Ginjal adalah jika nilai G!
pasien dibawah 03mFmin maka artinya anda perlu terapi ginjal secepatnya
sebelum kondisi ginjal nya bertambah parah. Apabila G! R 03mFminF ), 1
m5 dan tidak ada indikasi kerusakan F kelainan ginjal maka tidak dinyatakan
sebagai
penyakit ginjal kronik
-. Deterangan 8 G! normal adalah jika nilai G! berada diatas
03mFmin selama  bulan, ini menandakan pasien tersebut sehat dan tidak
mempunyai masalah ginjal.
'. Deterangan 8 Perhitungan G! diatas adalah rumus
sederhana yang digunakan untuk mengukur G!. Perhitungan G! di
laboratorium atau rumah sakit bisa saja mempunyai rumus yang berbeda
dan bisa mempunyai

perhitungan yang lebih tepat. Alat bantu kalkulasi G! ini hanya untuk
mempermudah pasien gagal ginjal kronik menentukan secara garis besar
kondisi ginjal berdasarkan stadium tabel diatas sehingga bisa lebih cepat
mengambil tindakan pre9entif.

H. Penatalaksanaan
#. $agal g"njal akut
8. Penatalaksanaan pada klien gagal ginjal akutdilakukan secara
komperhensif baik dari disiplin medis, nurse practitionist, nutrritionist dan lain
sebagainya. *erikut ini adalah menejemen penatalaksanaan pada klien gagal

ginjal akut (Budith, 5335"8


a. ata laksana umum
1. %ecara umum yang harus dilakukan pada gagal ginjal akut adalah
memberlakukan dan mengawasi secara ketat diet tinggi kalori dan rendah
protein, natrium, kalium, dengan pemberian suplemen 9itamin tambahan. >an
yang paling penting adalah membatasi asupan cairan. 4ntuk mengontrol kadar
elektrolit yang tidak seimbang dalam tubuh, maka diperlukan tindakan dialisis
(hemodilysisF peritoneal dialysis".
b. ata laksana medis
&. Penggunaan terapi medis pada gagal ginjal akut utamanya
diperuntuhkan untuk menjaga 9olume cairan dalam tubuh sesuai dengan
komplikasi ginjal dan menjaga kondisi asam basa darah terapi medis yang
digunakan adalah8
)" !urosemid
2.Pemberian furosemid 53 sampai )33mg per E: setiap 0 (enam" jam akan
menjaga setabitas 9oume cairan dalam tubuh.
5" Dalsium glukonat
-3.Pemberian )3 mlF )3 dalam caran solut (E:" akan membantu kadar
kalium
" ?atrium polystyrene
-).)' gr dalam - kali sehari dicampur dalam )33ml dari 53sorbitol,
3sampai '3 gr dalam )'3ml 13 sorbitol dan )'3ml dalam air
akan menjaga kadar kalium.
-" ?atrium bikarbonat
-5.Pemberian ini akan mengatasi kondisi asidosis metabolik
c. /bser9asi ketat
-. <asil pemeriksaan laboratorium (*4?, kratinin dan kadar kalium"
harus dimonitori secara ketat. <al ini sangat bermakna dalam mempertahankan
hidup
klien.
d. erapi edukatif
--. %ebagai perawat, hal yang sangat penting adalah memberikan pendidikan
kehatan kepada klien untuk mengikuti petunjuk diet yang telah di tentukan
(tinggi kalori, rendah protein, natrium kalium, dan pemberian suplemen
9itamin tambahan".
2. $agal g"njal kr!n"k
a. /ptimalisasi dan pertahankan kesimbangan cairan dan garam biasanya
diusahakan hingga tekanan 9ena jugularis sedikit meningkat dan terdapat
edema betis ringan. Pengwasan dilakukan melalui berat badan, urine dan
pencatatan keseimbangan cairan.
-'. 6enghitung cairan ada asien dengan gagal ginjal
-0. #airan masuk = cairan keluar
-1. #airan masuk dari minum dan infus, cairan keluar dari urine dan
E (pernafasan, keringat, dan penguapan tubuh". E dewasa pada daerah
tropis
sekitar '33O l ltF5- jam.
-&. #ontoh perhitungannya 8
-2. Produksi urine )33F jam, )F& dari 5- jam maka )33 ; & = &33 cc
produksi urineFhari
'3. E misal '33 jadi cairan keluar adalah &33I'33=)33 ccF5- jam.
'). #airan yang masuk jangan lebih dari )33cc, misal 8 infus )'
tetesFmenit=5 flasFhari = )333ccFhari.
72. Badi dari minum cukup 33 cc saja.
(. >iet tinggi kalori dan rendah protein
'. >iet rendah protein (53$-3 gFhr" dan tinggi kalori menghilangkan
gejala anoreksia dan nausea dari uremia, menyebabkan
penurunan uremia dan
perbaikan gejala. <indari masukan berlebih dari kalium dan garam.
+. Dontrol hipertensi
'-. Pada pasien hipertensi pada penyakit ginjal, keseimbangan garam dan
cairan diatur tersendiri tanpa tergantung tekanan darah. %ering diperlukan
diuretic loop, selain obat anti hipertensi
-. Dontrol keidakseimbangan elektrolit
''. Sang sering ditemukan adalah hiperkalemia dan asidosis berat. 4ntuk
mencegah hiperkalemia, dihindari masukan kalium yang besar (batasi hingga
03 mmolFhari", diuretic hemat kalium, obat$obat yang berhubungan dengan
ekskresi kalium (misalnya, penghambat A#C dn obat antiinflamasi nonsteroid",
asidosis berat, atau kekurangan garam yang menyebabkan pelepasan kalium
dari sel dan ikut dalam kaliuresis. >eteksi melalui kadar kalium plasma dan
CDG.
e. >eteksi dini dan terapi infeksi
'0. Pasien uremia harus diterapi sebagai pasien imunosupresif dan diterapi
lebih ketat
f. 6odifikasi terapi obat dengn fungsi ginjal
'1. *anyak obat$obatan yang harus diturunkan dosisnya karena metabolitnya
toksik dan keluarkan oleh ginjal.
g. >eteksi dini dan erapi komplikasi
'&. Awasi dengan ketat kemungkinan ensefelopati uremia,
perikarditis, neuropati perifer, hiperkalemia yang meningkat, kelebihan cairan
yan meningakat, infeksi yang mengancam jiwa, kegagalan untuk bertahan,
sehingga diperlukan dialysis.
h. Persiapkan dialysis dan program transplantasi
'2. %egera dipersiapkan setelah gagal ginjal kronik dideteksi.
Endikasi dilakukan dialysis biasanya adalah gagal ginjal dengan gejala klinis
yang jelas meski telah dilakukan terapi konser9atif atau terjadi
komplikasi. (Arif
6ansjoer, hal '-".
i. <emodialisa
03. *aik penyakit ginjal kronik maupun ginjal akut tetaplah disarankan
untuk cuci darah, untuk itu kapankah sebenarnya kita disarankan cuci darah+
#uci darah dapat dilakukan bila fungsi ginjal kurang dari )' mlFmenit. ?amun
bisa juga kurang dari )3 mlFmenit dengan disertai gejala uremia dan malnutrisi.
*agi penderita diabetes bila ' mlFmenit pun dapat dilakukan lebih awal untuk
mencegah komplikasi lebih lanjut.
0). *erikut marilah kita lihat kondisi$kondisi tertentu yang perlu segera
dilakukan cuci darah (hemodialisis" secara medis, yaitu8
)" Dondisi p< darah pasien yang sangat rendah dan tidak dapat dinaikkan lagi
dengan obat$obatan.
5" Dondisi keracunan, dilakukan cuci darah untuk membantu menurunkan
tingkat keracunannya, seperti keracunan methanol.
" Dondisi dengan tingkat sisa metabolisme ureum dalam tubuh sangat tinggi
dengan gejala klinis sbb8 mual muntah, kecegukan yang tidak berhenti,
penurunan kesadaran, bahkan bisa kejang $ kejang.
-" Clektrolit imbalance. Pada umumnya yang menjadi masalah adalah
kelebihan kalium, menjadi hiperkalemi. Dondisi ini bila tidak segera diatasi
dapat menyebabkan gangguan pada jantung.
'" erjadi penumpukan cairan di dalam tubuh. *iasanya terjadi
penumpukan cairan dalam paru$paru yang disebut
sebagai Cdema Paru, sehingga
menyebabkan pasien menjadi sesak nafas hebat
05. #uci darah hanyalah salah satu tindakan medis untuk penyakit ginjal
diatas, prosedur lain yang bisa ditempuh oleh penderita ginjal kronik adalah
dengan transplantasi ginjal.
0. #ara medis diatas yaitu dengan cuci darah maupun transplantasi ginjal
sangatlah mahal biayanya. %elain biaya yang mahal juga mengandung resiko
tinggi untuk kegagalanya. 4ntuk itu cara yang terbaik adalah sayangilah sedini
mungkin ginjal anda dari kerusakan. #arilah alternatif obat sakit ginjal alami
yang lebih aman tetapi sudah terbukti dan dapat menyembuhkan kembali. 6ari
kita jaga ginjal agar tetap sehat, %emoga bermanfaat.
I. !m/l"kas"
83. Domplikasi yang dapat ditimbulkan dari penyakit gagal ginjal adalah
(*aughman, 5333"8
). Penyakit tuang
0'. penuran kadar kalsium (hipokalsemia" secara langsung akan
mengakibatkan dekalsifikasi metrik tulang sehingga tulang menjadi rapuh
(osteoporosis" dan jika berlangsung lama akan mengakibatkan faktur patologis
5. Penyakit kardio9askuler
0. Ginjal sebagai kontrol sirkulasi sistemik akan berdampak secar sistemik
berupa hipertensi, kelainan lipid, intolerannsi glukosa dan kelainan hemodinamik
(sering terjadi hipertrofi 9entikel kiri
. Anemia
1. %elain berfungsi dalam sirkulasi, ginjal juga berfungsi dalam rangkaian
hormonal (endokrin". %ekresi eritopoetin yang mengalami defisiensi di ginjal
akan
mengakibatkan penurunan hemoglobin.
-. Gangguan seksual
0&. >engan gangguan sirkulasi pada ginnjal, maka libido sering mengalami
penurunan dan terjadi ipotensi pada pria. Pada wanita bisa terjadi
hiperprolaktinemia.
02.
13.
1).
15.
1.
1-.

1'.

10.

11.

1&.

12.

&3.

:#. BAB III

:2. AUHAN EPERA*ATAN

A. Pengkaj"an

:. Pengkajian klien dengan gagal ginjal kronik sebenarnya hampir sama dengn
klien dengan gagal ginjal akut, namun disini pengkajiannya lebih penekanan pada
support system untuk mempertahankan kondisi keseimbangan dalam tubuh
(hemodynamically process". >engan tidak optimalnyaF gagalnya fungsi ginjal, maka
tubuh akan melakukan upaya kompensasi selagi pada ambang batas kewajaran.
etapi, jika kondisi ini berlanjut (kronis", maka akan menimbulkan berbagai
manifestasi klinis yang menandakan gangguan sistem tersebut. *erikut ini adalah
pengkajian keprawatan pada klien dengan gagal ginjal 8

). *iodata
&-. 
idak ada sepesifikasi khusus untuk kejadian gagal ginjal, namun laki$laki sering
memiliki resiko lebih tinggi terkait dengan pekerjaan dan pola hidup sehat. Gagal
ginjal kronis merupakan periode lanjut dari isidensi gagal ginjal akut, sehingga
tidak berdiri sendiri
5. Deluhan utama
&'. D
eluhan sangat berfariasi, terlebih apa bila terdapat penyakit sekunder yang
menyertai. Deluhan bisa berupa urine output yang menurun (oliguria" sampai
pada anuria, penurunan kesadaran karena komplikasi pada sistem
sirkulasi$9entilasi, anoreksia, mual dan muntah, fatigue, dan pruritus. Dondisi ini
di picu oleh penumpukan (akumulasi" zat sisa metabolismeF toksin dalam tubuh
karena ginjal
mengalami kegagalan fungsi.
. iwayat penyakit sekarang
&0. P
ada klien dengan gagal ginjal kronis biasanya terjaadi penurunan urine output,
penurunan kesadaran, perubahan pola nafas karena komplikasi dari gangguan
sistem 9entilasi, fatigue, perubahan fisiologis kulit, baru urea pada napas. %elain
itu, karena berdampak pada proses metabolisme (sekunder karena intoksinasi",

maka akan terjadi anoreksia, nausea dan 9omit sehingga beresiko untuk ganguan
nutrisi.
-. iwayat penyakit dahulu
&1. G
agal ginjal kronik di mulai dari gagal ginjal akut dengan berbagai penyebab
(multikausa". /leh karena itu, informasi penyakit terdahulu akan menegaskan
untuk menegakkan masalah. Daji riwayat penyakit E%D, payah
jantung, penggunaan obat berlebihan o9erdosis kususnya obat yang bersifat
nefrotoksin,
*P< dan lain sebagainya yang bisa mempengaruhi kerja ginjal. selain itu, ada

berbagai penyakit yang langsung mempengaruhiF menyebabkan gagal ginjal yaitu


diabetes militus, hipertensi, batu saluran kemih (4rolithiasis"
'. iwayat kesehatan keluarga
&&. G
agal ginjal kronik bukan penyakit menular atau menurun, sehingga silsilah
keluarga tidak terlalu berdampak pada penyakit ini. ?amun, pencetus sekunder
seperti >6 dan hipertensi memiliki pengaruh terhadap gagal ginjal kronik,
karena penyakit tersebut bersifat herediter. Daji pola kesehatan keluarga yang
diterapkan jika ada keluarga yang sakit, misalnya minum jamu sehat.
0. iwayat pisikososial
&2. D
ondisi ini tidak selalu ada ganguan jika klien mempunyai koping adaftif yang
baik. Pada gagal ginjal kronis, biasanya perubahan pisikososial terjadi pada kelien
mengalami perubahan struktur fungsi tubuh dan menjalani proses dialisa. Dlien
banyak mengurung diri dan berdiam diri (murung". %elain itu kondisi ini dipicu

oleh biaya dalam proses melakukan pengobatan, sehingga klien mengalami


kecemasan.
1. Deadaan umum dan tanda$tanda 9ital
23. D
ondisi klien dengan gagal ginjal kronis biasanya lemah (fatigue". ingkat
kesadaran bergantung pada tingkat toksisitas. Pada pemeriksaan : sering
di dapatkan  menningkat (tachypneu", hipertensiF hipotensi sesuai dengan
kondisi
fluktuatif.
&. %istem pernapasan
2). A
danya bau pada nafas. Bika terjadi komplikasi asidosisF alkalosis respitorik maka
kondisi pernafasan akan mengalami patologis gangguan. Pola nafas akan semakin
cepat dan dalam sebagian bentuk kompensasi tubuh mempertahankan 9entilasi
(kussmaull"
2. %istem hematologi
25. >
itemukan adanyas friction rub pada kondisi uremia berat. %elain itu biasanya
terjadi > meningkat, akral dingin # L  detik, palpitsi jantung, chest pain,
dyspneu, gangguan irama jantung dan gangguan sirkulasi lainnya. %elain itu, pada
fisiologis darah sendiri sering adanya gangguan anemia karena penurunan

eritropoetin.
)3. %istem neuromuskuler
2.
Penurunana kesadaran terjadi jika telah mengalami hiperkarbic dan sirkulasi
cerebal terganggu. /leh karena itu, penurunan kognitif dan terjadinya disorientasi
akan dialami klien gagal ginjal kronis.
)). %istem kardio9askuler
2-.
Penyakit yang berlangsung dengan kejadian gagal ginjal kronis salah satunya
adalah hipertensi. ekanan darah yang tinggi diatas ambang kewajaran akan
mempengaruhi 9olume 9askuler. %tagnasi ini akan memicu retensi natrium dan
air sehingga akan meningkatkan beban jantung.
)5. %istem endokrin
2'.
*erhubungan dengan pola seksuallisasi, klien dengan gagal ginjal kronis akan
mengalami difusi seksualitas karena penurunan hormon reproduksi. %elain itu,
jika kondisi gagal ginjal kronis brthubungan dengan penyakit diabetes melitus,
maka akan ada gangguan dalam sekresi insulin yang berdampak pada proses
metabolisme.
). %istem perkemihan
20.
>engan gangguanF kegagalan fungsi ginjal secara kompleks (filtrasi,sekresi
reabsorbsi dan ekresi", maka manifestasi yang paling menonjol adalah penurunan
urin output K -33 mlFhari bahkan sampai pada anuria (yang adanya urine output".
)-. %istem pencernaan
21.
Gangguan sistem pencernaan lebih dikarenakan efek dari penyakit (stress effect".
%ering ditemukan anoreksia, nausea, 9omit, dan diare.
2&.
)'. %istem muskuloskeletal
22.
>engan penurunaanF kegagalan fungsi sekresi pada ginjal maka berdampak pada
proses demineralisasi tulang, sehingga resiko terjadinya osteoporosia tinggi.
B. D"agn!sa e/era;atan
). Delebihan 9olume cairan berhubungan dengan kadar <5/ meningkat
5. Derusakan integritas kulit berhubungan dengan timbunan zat sisa

metabolisme ditandai dengan kulita yang kering, gatal, pucat, dan purpura
. Detidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan
oksigenasi sirkulasi
-. Detidakefektifan pola napas berhubungan dengan hiper9entilasi
'. Entoleransi akti9itas berhubungan dengan ketidakseimbangan energi
0. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan /5 dan
#/5
1. Detidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berghubungan
dengan mual, muntah
C. Inter6ens" -an Ras"!nal
#. ele("han 6!lume +a"ran (erhu(ungan -engan ka-ar H25 men"ngkat
)33. Tujuan 0 %etelah dilakukan inter9ensi keperawaan selama 5 ; 5- jam
klien dapat mempertahankan berat tubuh ideal tanpa kelebihan cairan.
)3). r"ter"a has"l 8
)35. a. <aluaran urine normal.
)3. b. ** stabil.
)3-. c. : dalam batas normal (8 )0$5- ;FmenitJ ?8 03$)33 ;FmenitJ >8
)53F&3J 8 0,'$1,' 3#"
)3'. d. idak ada edema
)30. e. urgor kulit baik
)31. f. 6embran mukosa lembab

#<:. Inter6ens" #<=. Ras"!nal

))3. Edentifikasi faktor


))). 4ntuk menentukan
penyebab
tindakan keperawatan

))5. Daji status cairan dengan )). Pengkajian merupakan dasar dan
menimbang berat badan data dasar berkelanjutan untuk
perhari, keseimbangan memantau perubahan dan menge9aluasi
masukan dan pengeluaran, inter9ensi.
turgor kulit dan adanya edema,
))-.
distensi 9ena leher.
))'.

))0. b. *atasi masukan cairan ))1. Pembatasan cairan akan


menentukan berat tubuh
ideal, haluaran urin, dan
respon terhadap terapi
))&. Durangi asupan garam, )53. Agar tidak terjadi
pertimbangkan penggunaan garam peningkatan natrium
pengganti

))2.

)5). Belaskan pada pasien dan )5. Pemahaman


keluarga tentang pembatasan meningkatkan kerja sama
cairan. pasien dan keluarga dalam
)55. pembatasan cairan

)5-. *antu pasien dalam )50. Denyamanan pasien


menghadapi ketidak nyamanan meningkatkan kepatuhan
akibat pembatasan cairan. terhadap pembatasan diet.
)5'.

)51. !la(!ras" 0 )3. >iuretic bertujuan untuk


)5&. g. *erikan diuretic
menurunkan 9olume plasma dan
furosemide, spironolakton,
menurunkan retensi cairan di
hidronolakton.
jaringan sehingga menurunkan
Adenokortikosteroid, golongan
resiko terjadinya edema paru.
prednisone
)52. Adenokortikosteroid, golongan
predison digunakan untuk
menurunkan proteinuri.
)).

)5.
#.
2. erusakan "ntegr"tas kul"t (erhu(ungan -engan t"m(unan >at
s"sa meta(!l"sme -"tan-a" -engan kul"t ?ang ker"ng, gatal,
/u+at, -an
/ur/ura
)-. T
ujuan 0 setelah dilakukan inter9ensi keperawatan selama 5;5- jam intregitas kulit
dapat terjaga
#7. 
r"ter"a has"l 0 integritas kulit dapat dipertahankan
)0.
#9. Inter6ens" #:. Ras"!nal
)2. Enspeksi kulit terhadap berubahan )-3. 6enandakan area sirkulasi buruk atau
warna, turgor, 9askuler, perhatikan kerusakan yang dapat menimbulkan

ad a n y k e m e r h a n p
) - ) .P an t a u m a s u kan ) - dehidrasi
cairan dan hidrasi em b en t u k a n d e ku
5. 6 e n d e t ek s i
bit u sF i fe ksi
a d a ny a
kulit dan membrane mukosa berlebihan yang mempengarahui sirkulasi
dan inergritas jaringan
)-. Enspeksi area tergantung terhadap )--.Baringan udem lebih cenderun rusak
odem Frobek
)-'. *erikan perawatan kulit )-0. 6engurangi pengeringan, robean
kulit
)-1. Pertahankan linen kering )-&. 6enurunkan iritasi dermal dan resiko
kerusakan kulit
)-2.Anjurkan pasien menggunakan )'3. 6enghilangkan ketidaknyamanan
kompres lembab dan dingin untuk dan menurunkan resiko cedera
memberikan tekanan pada area pruritis
)'). Anjurkan memakai pakaian katun )'5. 6encegah iritasi dermal langsung
longgar dan meningkatkan e9aporasi lembab pada
)'.
kulit

. et"-akefekt"fan /erfus" jar"ngan /er"fer (erhu(ungan -engan


/enurunan !ks"genas" s"rkulas"
)'-. T
ujuan 0 setelah dialakukan inter9ensi keperawatan selama  ; 5- jam
mempertahankan sirkulasi perifer tetap normal.
#77. 
r"ter"a Has"l 0

)'0. $ >enyut nadi perifer teraba kuat dan reguler


)'1. $ arna kulit sekitar luka tidak pucatFsianosis
)'&. $ Dulit sekitar luka teraba hangat.
)'2. $ /edema tidak terjadi dan luka tidak bertambah parah.

#8<.Inter6ens" #8#.Ras"!nal

)05.Ajarkan pasien untuk )0. denganmobilisasimeningkatkan


melakukan mobilisasi sirkulasi darah.

)0-.Ajarkan tentang faktor$faktor )0'. meningkatkanmelancarkan


yang dapat meningkatkan aliran
aliran darah balik sehingga tidak terjadi
darah 8 inggikan kaki sedikit
oedema..
lebih rendah dari jantung (posisi

ele9asi pada waktu istirahat",


hindari penyilangkan kaki,
hindari balutan ketat, hindari
penggunaan bantal, di belakang
lutut dan sebagainya.
)00. Ajarkan tentang modifikasi
)0&. kolestrol tinggi dapat
faktor$faktor resiko berupa 8 <indari
mempercepat terjadinya
diet tinggi kolestrol, teknik relaksasi,
arterosklerosis, merokok dapat
menghentikan kebiasaan merokok,
menyebabkan terjadinya
dan penggunaan obat 9asokontriksi.
)01. 9asokontriksi pembuluh darah,
relaksasi untuk mengurangi

)02. Derja sama dengan tim efek dari stres.


)13. pemberian 9asodilator akan
kesehatan lain dalam pemberian
meningkatkan dilatasi
9asodilator, pemeriksaan gula
pembuluh darah sehingga
darah secara rutin dan terapi
perfusi jaringan dapat
oksigen (<*/".
diperbaiki, sedangkan
pemeriksaan gula darah secara
rutin dapat mengetahui
perkembangan dan keadaan
pasien, <*/ untuk
memperbaiki oksigenasi daerah

#9#. ulkusFgangren.

#92.

#9.
3. et"-akefekt"fan /!la na/as (erhu(ungan -engan h"/er6ent"las"
)1-. T
ujuan 0 setelah dilakukan inter9ensi keperawatan selama );5- jam pola
napas kembali normalF stabil

#97. 
r"ter"a has"l 0 pola napas normal )0$5-;Fmenit
)10.

#99. Inter6ens" #9:. Ras"!nal


)12. Ausultasi bunyi napas, catat adanya)&3.6enyatakan adanya pengumpulan
bunyi krakles secret

)&).Ajarkanpasienbatukefektifdan)&5.6embersihkanjalannapasdan
napas dalam memudakan aliran /5

)&.Atur posisi senyaman mungkin )&-.6encegah terjadinya sesak napas

)&'. *atasi untuk berakti9itas )&0. 6engurangibebankerjadan


mencegah terjdinya sesak atu hipoksia
)&1.
7. Int!lerans" akt"6"tas (erhu(ungan -engan ket"-akse"m(angan energ"
)&&. T
ujuan 0 %etelah dilakukan inter9ensi keperawatan selama );5- jam
diharapkan klien mampu melakukan akti9itas secara mandiri
#:=. 
r"ter"a has"l 0 Dlien mampu melakukan akti9itas secara mandiri, klien dapat
melakukan akti9itas secara normal

#=<. Inter6ens" #=#.Ras"!nal

)25.Daji kebutuhan pasien dalam )2.6emberi panduan


beraktifitas dan penuhi kebutuhan dalam penentuan
A> pemberian bantuan
dalam pemenuhan A>.
)2-.Daji tingkat kelelahan. )2'.6enentukan derajat
dan efek ketidakmampun
)20.*antu aktifitas perawatan diri )21.6emungkinkan
yang diperlukan. berlanjutnya aktifitas
yang dibutuhkan
memberika rasa aman
bagi klien.

)2&. akukan rentan gerak aktif dan )22. 6enurunkan resiko


pasif terjadinya cedera dan
mempertahankan fungsi sendi dan
mencegah penurunan tonus
2<<.
2<#.

8. $angguan /ertukaran gas (erhu(ungan -engan ket"-akse"m(angan


52 -an C52
535. T
ujuan 0 setelah dilakukan inter9ensi keperawatan selama 5 ; 5- jam tidak terjadi

g an g guan pertukaran gas.


2<  . 
r"ter"a has"l 0 Pasien dapat memperlihatkan 9entilasi dan oksigenasi yang adekuat

2<3. Inter6ens" 2<7. Ras"!nal

530. Daji status pernafasan, catat 531. akipneu adalah


peningkatan respirasi atau mekanisme kompensasi
perubahan pola nafas. untuk hipoksemia dan
peningkatan usaha nafas.

53&. #atat ada tidaknya suara 5)3. %uara nafas mungkin


nafas dan adanya bunyi nafas tidak sama atau tidak ada
tambahan seperti crakles, dan ditemukan. #rakles terjadi
wheezing. karena peningkatan cairan
532. di permukaan jaringan yang
disebabkan oleh
peningkatan permeabilitas
membran al9eoli O kapiler.
heezing terjadi karena
bronchokontriksi atau
adanya mukus pada jalan
nafas

5)). *erikan istirahat yang 5)5. 6enyimpan tenaga


cukup dan nyaman pasien, mengurangi penggunaan
oksigen.
5).

5)-.
9. et"-akse"m(angan nutr"s" kurang -ar" ke(utuhan tu(uh
(erghu(ungan -engan mual, muntah
5)'. T
ujuan 0 setelah dilakukan inter9ensi kepeerawatan selama 5;5-
jam mempetahankan masukan nutrisi yang adekuat
2#8. 

r"ter"a has"l 0 menunjukkan ** stabil

2#9. Inter6ens" 2#:. Ras"!nal


5)2./bser9asi konsumsi makanan 553.6engidenti9ikasi kekurangan nutrisi
55).Perhatikan adanya mual dan muntah 555.Gejala yang menyertai akumulasi toksin
endogen yang dapat mengubah atau
menurunkan pemasukan dan memerlukan
pemasukan dan memerlukan inter9ensi
55.*erikan makanan sedikit tapi sering 55-.Porsi lebih kecil dapat
meningkatkan
masukan makanan
55'. *erikan perawatan mulut sering 550. 6enurunkan ketidaknyamanan

stomatitisoral dan rasa tak disukai dalam


mulut yang dapat mempengaruhi masukan
makanan
551.
55&.
552.
53.
5).
55.
5.
5-.
5'.
50.
51.
5&.
52.
5-3.
23#. BAB I1

232. 2P3E.NUTUP

A. es"m/ulan
5--. Ginjal (renal" adalah organ tubuh yang memiliki fungsi utama untuk
menyaring dan membuang zat$zat sisa metabolisme tubuh dari darah dan menjaga
keseimbangan cairan serta elektrolit (misalnya kalsium, natrium, dan kalium"
dalam
darah.
5-'. Gagal ginjal adalah suatu kondisi di mana ginjal tidak dapat menjalankan
fungsinya secara normal.
238. Gagal ginjal dibagi menjadi dua bagian besar yakni 0
). Gagal ginjal akut

5-1. Gagal ginjal akut atau dikenal dengan Acute enal !ailure (A!"
adalah sekumpulan gejala yang mengakibatkan disfungsi ginjal secara
mendadak.
%ecara epidemologi, gagal ginjal akut (Acute enal !elure"
merupakan gangguan ginjal yang sering dikarenakan adanya perubahan usia.
5. Gagal ginjal kronis
5-&. Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah
gangguan fungsi ginjal yang menahun bersifat progresif dan irre9esibel.
>imana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan
keseimbangan cairan dan elektrolit yang menyebabkan uremia (retensi urea dan
sampah nitrogen lain dalam darah (D6* 9olume EE, hal )--&".

B. 5- Dita sebagai perawat sebaiknya memahami dan dapat mengaplikasikan


a2ra.
n
segala sesuatu yang terdapat dimakalah ini agar terciptanya perawat yang
professional dalam menerapkan asuhan keperawatan secara komprehensif.
5'3.
5').
5'5.
5'.
5'-.
277.DA'TAR PUTAA
278.
5'1.Prabowo, Cko. 53)-. *uku Ajar Asuhan Deperawatan %istem Perkemihan.

5'&.Seongdyia#kalret9ao8. ?53u)h5a. 6Aesudihkan Deperawatan 6edikal *edah Penyakit


>alam.
5'2. Sogyakarta 8 ?uha 6edika
503.Padila. 53)5. *uku Ajar Deperawatan 6edikal *edah. Sogyakarta 8 ?uha 6edika
50).%aferi Andra. 53). Deperawatan 6edikal *edah (Deperawatan
>ewasa".
Sogyakarta 8 ?uha 6edika
505.?ursalam. 53) . Asuhan Deperawatan Pada Pasien dengan Gangguan %istem
Perkemihan. Bakarta 8 %alemba 6edika
50.
283.
287.
500.
501.
50&.
502.
29<.

29#.
292.
29.
293.

51'.

510.
511.

51&.

279.

Anda mungkin juga menyukai