Bab ini menyajikan hasil penelitian yang berjudul “Efektivitas Senam Terapi
Latih Otak dan Terapi Reminiscence Terhadap Harga Diri Lansia di Desa
pada tanggal 15 mei 2021 sampai 11 Juli 2021 dengan menggunakan tekhnik
kuesioner (RESS) Rosenberg self esteem scale pada tahun 2018 yang terdiri
dari 10 macam penilaian pada harga diri rendah yang dilakukan sebelum di
berikan terapi senam terapi latih otak dan terapi reminiscence serta sesudah di
berikan terapi senam terapi latih otak dan terapi reminiscence. Dalam
Setelah data terkumpul, data dikumpulkan menjadi dua bagian yaitu data
umum dan data khusus. Data umum menyajikan data-data berupa karakteristik
responden yang meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan dan status
sosial. Sedangkan, data khusus menyajikan nilai data harga diri rendah setelah
sedikit terjadi pada jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 orang ( 16.7 %).
harga diri 0 ( 0% ).
harga diri.
harga diri sebelum dan sesudah di berikan terapi senam terapi latih otak
1. Skor harga diri sebelum diberikan senam terapi latih otak pada
rata harga diri sebelum diberikan terapi senam terapi latih otak adalah
senam terapi latih otak adalah 13.00 dan nilai yang sering muncul di
nilai harga diri sebelum diberikan terapi senam terapi latih otak adalah
12.
2. Skor harga diri sesudah diberikan senam terapi latih otak pada
rata harga diri sesudah diberikan senam terapi latih otak adalah
terapi latih otak adalah 17.00 dan nilai yang sering muncul di nilai
harga diri sesudah diberikan senam terapi latih otak adalah 15.
3. Skor harga diri sebelum diberikan terapi reminiscence pada kelompok
reminiscence adalah 12.50 dan nilai yang sering muncul di nilai harga
reminiscence adalah 16.00 dan nilai yang sering muncul di nilai harga
7. Skor harga diri sebelum diberikan senam terapi latih otak pada
rata-rata harga diri sesudah diberikan senam terapi latih otak adalah
terapi latih otak adalah 13.00 dan nilai yang sering muncul di nilai
harga diri sesudah diberikan senam terapi latih otak adalah 10.
8. Skor harga diri sesudah diberikan senam terapi latih otak pada
rata harga diri sesudah diberikan senam terapi latih otak adalah 17.22
sedangkan nilai tengah harga diri sesudah diberikan senam terapi latih
otak adalah 17.00 dan nilai yang sering muncul di nilai harga diri sesudah
Langkah ini diperlukan karena tujuan dari analisa data adalah untuk
mengetahui normal tidaknya adalah jika nilai sig > 0,05 maka normal dan
jika nilai sig < 0,05 dapat dikatakan tidak normal. Hasil perhitungan yang
dilakukan senam terapi latih otak yaitu ρ = 0,127 > α = 0,05 maka
dinyatakan distribusi data normal dan hasil uji normalitas data sesudah
dilakukan senam terapi latih otak yaitu ρ = 0,339 > α = 0,05 maka
tidak normal sehingga dilakukan transformasi data dan hasil uji normalitas
salah 1 terapi tersebut bernilai < 0,05, sehingga untuk menentukan uji
hipotesis yang akan digunakan maka perlu dilakukan uji Transformasi data
untuk menilai apakah data terdistribusi normal atau tidak normal setelah
Tabel 5.15 Hasil uji transformasi data penelitian Efektivitas Senam terapi Latih Otak
dan terapi reminiscence pada harga diri lansia di desa Mojolegi
Kecamatan Gading pada bulan Juni-Juli 2021
Transformasi
Skor Terapi Shapiro-Wilk
Statistik Df Sig.
Harga Diri
Tran_Pretest 2 terapi .885 18 0,015
reminiscence
distribusi data normal hasil uji normalitas data sesudah dilakukan terapi
hasil uji normalitas data sebelum dilakukan senam terapi latih otak yaitu ρ =
dilakukan uji transformasi data. Dan hasil uji normalitas data sesudah
reminiscence dan senam terapi latih otak adalah berdistribusi tidak normal
karena nilai α pretest-postest pada kedua terapi tersebut bernilai < 0,05,
sehingga untuk menentukan uji hipotesis yang akan digunakan maka perlu
Tabel 5.17 Hasil uji transformasi data penelitian Efektivitas Senam Terapi Latih Otak
dan Terapi Reminiscence terhadap harga diri lansia di desa Mojolegi
Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo pada bulan Juni-Juli 2021
Normaliditas
Skor Terapi Shapiro-Wilk
Statistik Df Sig.
Harga
Tran_Post 1 Terapi .916 18 0,108
Diri
Reminiscence
pretest senam terapi latih otak keduanya memiliki distribusi data normal
paired t-test.
Tabel 5.16 analisis Efektivitas sebelum dan sesudah dilakukan senam terapi latih otak
dan terapi reminiscence terhadap harga diri lansia di mojolegi pada bulan
Juni-Juli 2021 periode I (sebelum cross over)
Median Mean Nilai ρV
(Minimum-
Maksimum
senam terapi latih otak terhadap harga diri lansia. Sementara itu, pada
kelompok terapi reminiscence dan senam terapi latih otak dilakukan uji
sebesar 0,000 Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
Tabel 5.17 analisis Efektivitas sebelum dan sesudah dilakukan senam terapi latih otak
dan terapi reminiscence terhadap harga diri lansia di desa Mojolegi pada
bulan Juni-Juli 2021 periode II ( sesudah cross over )
Median Mean Nilai ρV
(Minimum-
Maksimum
yaitu kelompok terapi reminiscence dan kelompok senam terapi latih otak
dengan taraf signifikan jika nilai sign. (2-tailed),<0,05 maka H0 ditolak dan
terapi reminiscence dan senam terapi latih otak terhadap harga diri lansia
diberikan senam terapi latih otak dan responden yang diberikan terapi
reminiscence diperiode pertama sebesar 16,94 dan senam terapi latih otak
sebesar 17,22 dan nilai mean difference – 278 dengan nilai sig(2-tailed)
0,733>0,05.
periode I dan periode II yaitu >0,05 yang artinya tidak ada perbedaan
antara pemberian senam terapi latih otak dan terapi reminiscence terhadap
harga diri lansia. Sehingga tidak ada yang lebih efektif terhadap harga diri
lansia antara senam terapi latih otak dan terapi reminiscence. Jadi setelah