Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Health Sains: p–ISSN : 2723-4339 e-ISSN : 2548-1398

Vol. 1, No. 6, Desember 2020

PENGARUH PELATIHAN KADER KESEHATAN JIWA DALAM PENINGKATAN


PENGETAHUAN, KETERAMPILAN, SIKAP, PERSEPSI DAN SELF EFFICACY
KADER KESEHATAN JIWA DALAM MERAWAT ORANG DENGAN GANGGUAN
JIWA

Linda Amiyati Hasan, Ayu Pratiwi dan Rina Puspita Sari


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) YATSI Tangerang Banten, Indonesia
Email: lindaamiyati78@gmail.com, ayu06pratiwi@gmail.com dan lintangalifah@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Tanggal diterima: 5 Desember Tujuan Mereview dan membandingkan kesamaan beberapa
2020 hasil penelitian tentang pengaruh pelatihan kader kesehatan
Tanggal revisi: 15 Desember jiwa terhadap peningkatan pengetahuan, keterampilan, sikap,
2020 persepsi dan self efficacy dalam merawat orang dengan
Tanggal yang diterima: 25 gangguan jiwa (ODGJ). Metodem Literature review dengan
Desember 2020 pendekatan PRISMA dengan tahun terbit artikel 2016
Kata kunci: sampai Juni 2020. Pencarian artikel selama Juni 2020
Gangguan jiwa; Kader menggunakan lima Database Pubmed, Sciencedirect, Portal
kesehatan jiwa; Pelatihan. Garuda, Directory Open Access Journals (DOAJ) dan
Google Scholar untuk artikel dengan desain quasi
eksperimen. Hasil Dari keenam artikel menyatakan ada
pengaruh pelatihan kader kesehatan jiwa terhadap
peningkatan pengetahuan, keterampilan, sikap, persepsi dan
self efficacy dalam merawat ODGJ. Metode pelatihan yang
digunakan diantaranya ceramah, demonstrasi, diskusi
kelompok, sketsa kasus, permainan peran, studi kasus dan
kunjungan rumah. Jumlah sampel dalam artikel rentang 27-
62 responden. Diskusi dan Kesimpulan: Kader kesehatan
jiwa baik yang baru maupun lama memerlukan pelatihan
sebagai penyegaran dan meningkatkan kemampuan terhadap
ilmu atau metode yang baru. Pelatihan yang diberikan
kepada kader kesehatan jiwa dilakukan agar ada perubahan
perilaku dengan meningkatnya self efficacy dalam diri kader
kesehatan jiwa.

Pendahuluan aktivitas sehari-hari dengan menurunnya


Kesehatan jiwa merupakan keadaan fungsi kejiwaan (Iswanti & Lestari, 2018).
seseorang yang mampu secara fisik, mental, Masalah kesehatan jiwa menjadi
spiritual dan sosial, sehingga sadar akan permasalahan di Dunia. Berdasarkan data
kemampuannya dalam mengatasi tekanan, World Health Organization (WHO) pada
produktif dalam pekerjaan dan bermanfaat tahun 2016 diketahui kurang lebih 35 juta
bagi masyarakat (P. R. Indonesia, 2014). orang dengan gangguan depresi, 60 juta orang
Koping individu yang tidak berkembang dengan gangguan bipolar, 21 juta dengan
dengan baik dapat menyebabkan terjadinya gangguan skizofrenia dan 47,5 juta dengan
gangguan jiwa (Sulistiowati et al., 2015). gangguan dimensia (I. D. Indonesia &
Gangguan jiwa terjadi jika ada penyimpangan Association, 2016). Di Indonesia data kasus
perilaku akibat adanya permasalahan dalam gangguan jiwa berdasarkan Riset Kesehatan
emosi sehingga terlihat tidak wajar dalam Dasar (2018) terjadi peningkatan kasus

377
gangguan jiwa dari 1.728 pada tahun 2013 formal, status pekerjaan, status ekonomi dan
menjadi 282.654 pada tahun 2018 (Kemenkes, tingkat pengetahuan yang diperoleh melalui
2019). pelatihan. Apabila dibandingkan antara kader
Provinsi Banten merupakan salah satu yang mengikuti pelatihan dengan kader yang
provinsi dengan kasus gangguan jiwa berat tidak pernah mengikuti pelatihan, ternyata
terbanyak di Indonesia. Pada tahun 2013 kader yang mengikuti pelatihan memiliki
prevalensi gangguan jiwa berat adalah 1,6 per pengetahuan dan keterampilan yang lebih
mil dan mengalami peningkatan yang cukup baik. Pengetahuan kader tentang kesehatan,
signifikan pada tahun 2018 yaitu sebesar 6 per khususnya kesehatan jiwa akan mempengaruhi
mil (Kemenkes, 2019). Kabupaten Tangerang perilaku kader untuk berperan serta dalam
merupakan salah satu kabupaten di Provinsi mengatasi setiap permasalahan kesehatan
Banten dengan jumlah kasus gangguan jiwa (Istiani, 2016).
dalam 3 tahun terakhir sebanyak 2.328 kasus Beberapa penelitian membuktikan
pada tahun 2017 dan 2.784 pada tahun 2018 efektifitas pelatihan kesehatan terhadap
dan 3.378 kasus pada tahun 2019 (Dinkes persepsi kader. Penelitian (Indrawati et al.,
Kabupaten Tangerang, 2019). 2019) membuktikan bahwa pelatihan
Permasalahan akan bertambah dengan berpengaruh terhadap persepsi kader
meningkatnya jumlah orang dengan gangguan kesehatan jiwa dalam merawat ODGJ di
jiwa (ODGJ), tidak hanya bagi individu dan Puskesmas II Dentim Kota Denpasar Provinsi
keluarga ODGJ namun akan berpengaruh bagi Bali. Penelitian (Astuti et al., 2014)
masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Begitu membuktikan bahwa ada peningkatan
pula untuk kesembuhan ODGJ dapat pengetahuan kader dalam perawatan ODGJ
dilakukan oleh keluarga dibantu masyarakat setelah diberikan pelatihan di Puskesmas
sekitar. Keterlibatan masyarakat sekitar akan Sawangan Kabupaten Magelang. Hasil
meningkatkan kepercayaan pasien gangguan penelitian (Istiani, 2016) membuktikan bahwa
jiwa karena merasa diterima oleh terdapat pengaruh signifikan antara pelatihan
lingkungannya. Keterlibatan masyarakat terhadap sikap dan pengetahuan kader dalam
sekitar dapat melalui kader kesehatan jiwa deteksi dini ODGJ di Kecamatan Tanjungsari
yang merupakan perpanjangan tangan petugas Kabupaten Gunungkidul.
Puskesmas di masyarakat (Rosiana & Jumlah ODGJ di Puskesmas Panongan
Himawan, 2015). Kabupaten Tangerang pada tahun 2017
Kader kesehatan jiwa memiliki interaksi sebanyak 15 orang, tahun 2018 berjumlah 79
yang erat dengan masyarakat sehingga orang dan tahun 2019 sebanyak 272 orang.
mempunyai posisi yang strategis dan efektif Terjadi peningkatan jumlah ODGJ secara
dalam memberikan informasi dan melakukan signifikan dari tahun ke tahun. Untuk
deteksi dini masalah kesehatan di lingkungan pembagian Wilayah kerja Puskesmas
sekitarnya. Kader kesehatan jiwa merupakan Panongan Kabupaten Tangerang melayani 8
bagian dari masyarakat dilingkungannya desa dengan 96 Posyandu. Pada bulan
sehingga lebih mudah diterima. Kader Desember 2019 dilakukan survey dimana
kesehatan jiwa adalah masyarakat yang peduli didapatkan data bahwa kader kesehatan jiwa
dengan kesehatan masyarakat di sekitarnya dari 96 Posyandu di Puskesmas Panongan
dan sampai saat ini seringkali menjadi sumber Kabupaten Tangerang masih sangat terbatas.
rujukan dalam penanganan berbagai masalah Hasil survey didapatkan hanya 1 kader
kesehatan di lingkungannya. kesehatan jiwa dari total keseluruhan 480
Partisipasi kader dipengaruhi oleh kader di Puskesmas Panongan Kabupaten
beberapa faktor antara lain tingkat pendidikan Tangerang. Terbatasnya jumlah kader

378 Jurnal Health Sains, Vol. 1 No. 6, Desember 2020


kesehatan jiwa tidak sebanding dengan jumlah Hasil dan Pembahasan
ODGJ yang terus bertambah. Oleh karena itu, Hasil pencarian menggunakan format
perlu dilakukan rangkuman penelitian tentang PRISMA dengan database Pubmed
pengaruh pelatihan kader kesehatan jiwa teridentifikasi 21 artikel, sciencedirect
dalam peningkatan pengetahuan, sebanyak 3 artikel, DOAJ sebanyak 2 artikel,
keterampilan, sikap, persepsi dan self efficacy Google Schoolar sebanyak 27 artikel dan
kader kesehatan jiwa dalam merawat ODGJ. Portal Garuda sebanyak 7 artikel dengan total
keseluruhan 60 artikel. Selanjutnya dilakukan
Metode Penelitian screening berdasarkan duplikasi atau
Pencarian artikel dilakukan dengan kesamaan artikel sebanyak 12 artikel dan
strategi pencarian dengan identifikasi kata tersisa 48 artikel yang selanjutnya artikel
pelatihan kader kesehatan jiwa digunakan tersebut dilakukan eligibility atau kelayakan
sebagai istilah pencarian utama di setiap judul berdasarkan judul, abstrak dan full text artikel
artikel yang diambil. Beberapa kata kunci sebanyak 28 artikel dan tersisa 20 artikel.
digunakan dengan format Population- Selanjutnya menggunakan kriteria inklusi dan
Intervention-Comparison-Outcome (PICO) eksklusi dan didapatkan 6 artikel yang
terdiri dari ‘pelatihan kader kesehatan jiwa’ memenuhi kriteria. Untuk 14 artikel yang lain
OR ‘pelatihan kader jiwa’ AND ‘pengetahuan’ dikeluarkan karena penelitian menggunakan
AND ‘keterampilan’ AND ‘sikap’ AND desain deskriptif 7 artikel, cross sectional 2
‘persepsi’ AND ‘self efficancy’. Untuk artikel, kualitatif sebanyak 4 artikel dan mix
database berbasis Bahasa Inggris methods 1 artikel yang tergambar dalam
menggunakan kata kunci ‘mental candre diagram dibawah ini.
training’ AND ‘knowledge’ AND ‘skills’
AND ‘attitude’ AND ‘perception’ AND ‘self
efficancy’. Sumber informasi menggunakan
database Pubmed, Sciencedirect, Portal
Garuda, Directory Open Access Journals
(DOAJ) dan Google Schoolar untuk mencari
artikel yang relevan selama Juni 2020. Kriteria
inklusi: Artikel penelitian dilakukan terhadap
kader kesehatan jiwa; tentang pelatihan
terhadap kader kesehatan jiwa; diterbitkan Diagram 1
dalam jurnal, skripsi dan tesis; Tahun terbit Pencarian Artikel dengan Format
artikel 2016 sampai Juni 2020; bentuk desain PRISMA
quasi experiment with or without control;
diterbitkan dalam Bahasa Indonesia, Bahasa (Febrianto et al., 2019) Desain quasi
Inggris dan full text. Untuk kriteria eksklusi eksperimen dengan pretest posttest tanpa
dalam pencarian: Artikel dengan penelitian kontrol. Sampel sebanyak 62 responden
deskriptif, cross sectional, kualitatif dan mix dengan judul Peningkatan Pengetahuan Kader
methods; Artikel yang diterbitkan dalam Tentang Deteksi Dini Kesehatan Jiwa Melalui
format tinjauan artikel seperti literature review Pendidikan Kesehatan Jiwa dengan hasil
dan systematic review. penelitian didapatkan adanya pengaruh yang
signifikan terhadap tingkat pengetahuan kader
dalam deteksi dini gangguan jiwa sebelum dan
sesudah diberikan pendidikan kesehatan.

Jurnal Health Sains Vol. 1 No. 6, Desember 2020 379


(Yani & Murtadho, 2020), Desain quasi tehadap kader antara hasil pretest/sebelum
eksperimen dengan pretest posttest tanpa pelatihan dan posttest/setelah pelatihan.
kontrol. Sampel sebanyak 45 responden. Penelitian (Murtadho, 2019) dilakukan dengan
Pelatihan Posyandu Kesehatan Jiwa Berbasis 45 sampel satu kelompok yang diberikan
IT Terhadap Tingkat Pengetahuan dan pelatihan. Pelatihan Posyandu berbasis IT
Ketrampilan Kader di Desa Bongkot, dengan yang diberikan berupa pemberian materi
hasil Terdapat peningkatan pengetahuan dan dimana sampel dibagi menjadi beberapa
keterampilan kader setelah pelatihan secara kelompok kecil dengan materi pengetahuan
significant. kesehatan jiwa, tanda dan gejala yang
(Indrawati et al., 2019), Desain quasi menyertai. Bermain peran dilakukan setelah
eksperimen dengan pretest posttest tanpa pemberian materi selesai dengan
kontrol. Sampel sebanyak 27 responden, pendampingan fasilitator. Hasil pretest dan
Dengan judul Pengaruh Pelatihan Kader posttest pengetahuan peserta pelatihan
Kesehatan Jiwa Terhadap Persepsi Kader didapatkan hasil yang signifikan dengan nilai
dalam Merawat ODGJ, dan Hasil penelitian P 0,003 < 0,05 (α).
didapatkan bahawa ada peningkatan persepsi Penelitian yang dilakukan (Febrianto et
kader dalam merawat ODGJ setelah dilakukan al., 2019) dengan jumlah 62 sampel satu
pelatihan. kelompok. Pemaparan pengetahuan yang
(H. Purnomo et al., 2018) Desain quasi diberikan melalui pendidikan kesehatan
eksperimen dengan pretest posttest tanpa berupa materi yang dilakukan dengan metode
kontrol. Sampel sebanyak 33 responden. ceramah. Pengukuran pengetahuan dilakukan
Dengan judul Promosi Kesehatan untuk pretest dan posttest pendidikan kesehatan
Mengetahui Perubahan Pengetahuan, Sikap dengan hasil secara statistik ada pengaruh
dan Kecenderungan Berperilaku pada Kader pemberian pendidikan kesehatan terhadap
yang Ada Anggota Masyarakatnya Mengalami pengetahuan kader.
Gangguan Jiwa di Kabupaten Sukoharjo Penelitian (H. J. Purnomo et al., 2018)
dengan hasil penelitian didapatkan adanya dilakukan dengan sampel 33 responden satu
peningkatan pengetahuan, sikap dan kelompok. Intervensi yang diberikan kepada
kecenderungan perilaku kader kesehatan jiwa sampel berupa promosi kesehatan untuk
posttest promosi kesehatan dibandingkan meningkatkan pengetahuan responden. Hasil
pretest tentang perawatan pasien ODGJ di pengukuran pretest menunjukan pengetahuan
Kabupaten Sukoharjo. responden dengan rerata 19,30 dan posttest
Dan (Sutarjo et al., 2016)Desain quasi dengan rerata 20,36 dengan nilai p sebesar
eksperimen dengan pretest posttest dengan 0,044 < 0,05 (α) yang berarti signifikan. Maka
kontrol. Sampel sebanyak 32 responden untuk dapat diartikan ada peningkatan pengetahuan
kelompok intervensi. 33 responden untuk kader kesehatan jiwa setelah diberikan
kelompok kontrol. Dengan judul Pengaruh promosi kesehatan.
Pelatihan Community Mental Health Nursing Untuk penelitian di luar Indonesia
pada Self Efficacy dan Keterampilan Kader penulis menemukan penelitian di Uganda yang
Kesehatan Jiwa dengan hasil perubahan nilai dilakukan oleh (Akol et al., 2017) dengan
self efficacy dan keterampilan kader setelah sampel 36 responden yang terdiri dari kader,
pelatihan CHMN kader kesehatan jiwa pada perawat dan bidan. Pelatihan Child and
kelompok intervensi dan kelompok control. Adolescent Mental Health (CAMH) dengan
Artikel yang menyebutkan pengetahuan rujukan menggunakan kurikulum berdasarkan
terdapat empat artikel. Keempat artikel mhGAP-IG versi 1.0 dan slide PowerPoint dari
menyatakan adanya peningkatan pengetahuan Asosiasi Internasional Anak dan Remaja.

380 Jurnal Health Sains, Vol. 1 No. 6, Desember 2020


Pelatihan residensial dilakukan selama 5 hari terdapat peningkatan pengetahuan antara nilai
berlangsung pada September-Oktober 2015, sebelum dan sesudah intervensi (H. J.
pelatihan kelas disampaikan dengan Purnomo et al., 2018) peningkatan
menggunakan campuran metode pengajaran pengetahuan sebelum dengan rerata 19,30 dan
termasuk kuliah, diskusi kelompok, sketsa sesudah dengan rerata 20,36; (Akol et al.,
kasus dan permainan peran. Semua peserta 2017) didapatkan pengetahuan sebelum 56,2
menerima materi referensi. Hasil penelitian dan sesudah 66,8; (Febrianto et al., 2019)
didapatkan kader memiliki skor rerata pre dan dengan hasil pengetahuan sebelum kategori
posttest yang secara signifikan lebih tinggi cukup 53,3% dan sesudah kategori baik
daripada perawat dan bidan (p < 0,05). Nilai 66,1%; sedangkan penelitian (Murtadho,
rerata kader meningkat dari sebelum ujian 2019) di dapatkan pengetahuan sebelum
hingga setelah ujian; perbedaan antara skor rentang 3-5 dan sesudah 4-9). Menurut penulis
rerata pre dan posttest adalah 20% untuk peningkatan pengetahuan kader kesehatan
kader dan 18% untuk perawat dan bidan. jiwa sangat penting dalam melakukan
Implikasi utama penelitian ini adanya perawatan pada ODGJ. Namun, pengetahuan
peningkatan sumber daya manusia untuk kader tidak hanya dipengaruhi oleh hasil
CAMH di Uganda bahwa perawat dan kader pelatihan tapi banyak faktor yang
sama-sama mampu meningkatkan mempengaruhi seperti usia, pendidikan,
pengetahuan CAMH mereka dari pelatihan pengalaman dan tingkat kepercayaan kader
singkat dalam layanan, meskipun berbagai kepada pemberi materi pelatihan/penyuluh.
paparan konsep kesehatan mental selama Untuk variabel keterampilan didapatkan
pelatihan pra-layanan. 2 artikel yang meneliti dimana keterampilan
Kader kesehatan jiwa merupakan dalam melakukan deteksi dini gejala gangguan
sumber tenaga yang berada dekat dengan jiwa dan keterampilan aplikasi posyandu
masyarakat dan dapat diberdayakan dalam berbasis IT (Sutarjo et al., 2016). Kedua artikel
mendukung program keperawatan kesehatan tersebut menyatakan ada hasil yang bermakna
jiwa komunitas/KKJK (Keliat et al., 2011). antara perubahan keterampilan sebelum dan
Teori (Notoatmodjo, 2012) dikatakan bahwa sesudah pelatihan. Metode yang digunakan
pelatihan merupakan suatu proses belajar yang dalam pelatihan keterampilan dengan metode
didalamnya terdapat proses pertumbuhan dan ceramah, demonstrasi, role play dan
perkembangan kearah yang lebih baik. pendampingan saat praktik aplikasi IT.
Sedangkan (Bluestone et al., 2013) Keterampilan merupakan salah satu
mengartikan pelatihan sebagai aktivitas faktor dalam teori perilaku Lawrence Green
pembelajaran interaktif dan terintegrasi secara tentang faktor predisposisi atau faktor yang
klinis yang penting dalam menanamkan mempermudah kader berperilaku
pengetahuan dan keterampilan. (Notoatmodjo, 2012). Keberhasilan kader
Hal ini berarti bahwa pengetahuan kader kesehatan jiwa pada saat mencoba melakukan
kesehatan jiwa akan meningkat tentang deteksi dini gangguan jiwa merupakan bentuk
kesehatan jiwa karena mendapatkan masukan pengalaman keterampilan (Shahbazzadegan,
atau tambahan ilmu tentang kesehatan jiwa Samadzadeh, & Abbasi, 2013). Pelatihan
saat mengikuti pelatihan. Untuk peningkatan keterampilan dapat merangsang kegiatan bagi
pengetahuan dengan metode apa yang paling peserta dan menumbuhkan kepercayaan pada
efektif, penulis tidak dapat membandingkan diri peserta (Khan et al., 2013).
keempat artikel karena artikel menggunakan Penulis berasumsi bahwa keterampilan
pengkategorian dan cara penghitungan yang menjadi faktor yang mempermudah kader
berbeda. Namun, dari keempat artikel tersebut kesehatan jiwa dalam berperilaku dan

Jurnal Health Sains Vol. 1 No. 6, Desember 2020 381


pendekatan menghadapai ODGJ sehingga 21,30. Analisa data menggunakan Wilcoxon
pelayanan dapat mudah diberikan. Untuk test dengan hasil bahwa ada pengaruh
pemilihan metode yang digunakan kedua pelatihan terhadap persepsi kader dalam
artikel dalam pelatihan keterampilan, penulis merawat ODGJ.
berpendapat dengan adanya metode Sikap merupakan perilaku yang
demonstrasi dan bermain peran serta diberikan kader dalam memberikan dukungan
pendampingan membuat peserta lebih kepada ODGJ. Sikap dalam bentuk dukungan
meresapi materi pelatihan yang diberikan. Hal sangat dibutuhkan ODGJ dalam proses untuk
ini terbukti dengan adanya peningkatan hasil kembali sehat. Sikap yang diberikan dapat
tes antara sebelum dan sesudah pelatihan. berupa dukungan informasi, dukungan akan
Perubahan sikap pretest dan posttest penghargaan diri dan dukungan kepada
promosi kesehatan tedapat satu artikel diteliti keluarga dengan ODGJ (Utami, 2013).
oleh (H. J. Purnomo et al., 2018). Pengukuran Persepsi merupakan proses yang dimulai dari
sikap dalam penelitian ini menggunakan penginderaan melalui alat panca indera
kuesioner untuk hasil skor rata-rata untuk sebagai penghubung yang kemudian diartikan
pretest yaitu 61,27 dan posttest yaitu 64,55 oleh seseorang sehingga dirinya mengerti
dengan hasil uji paired sample t-test (Pinaryo, 2014). Self efficacy merupakan
didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,007 < kemampuan seseorang dalam menggunakan
0,05 (α) yang berarti terdapat pengaruh apa yang ada dalam dirinya dalam memenuhi
promosi kesehatan terhadap peningkatan sikap peran maupun pekerjaan dalam kehidupannya
pada kader. (Rustika, 2012).
Terdapat satu artikel yang mengulas Penulis berpendapat bahwa sikap kader
tentang persepsi kader dalam merawat ODGJ. kesehatan jiwa meningkat setelah
Artikel dituliskan oleh (Indrawati et al., 2019) mendapatkan pelatihan dengan kata lain
dengan metode quasi eksperimen dengan pre- pelatihan penting dilakukan oleh petugas
post test design. Penelitian ini dilakukan kesehatan kepada kader agar dukungan yang
terhadap 27 kader kesehatan yang dipilih diberikan kepada ODGJ juga dapat meningkat.
menjadi kader kesehatan jiwa dengan tujuan Untuk persepsi penulis berasumsi bahwa
ingin melihat pengaruh pelatihan kader persepsi kader kesehatan jiwa yang meningkat
terhadap persepsi kader dalam merawat diharapkan mampu memberikan dukungan
ODGJ. Penilaian persepsi menggunakan yang positif kepada ODGJ, keluarga maupun
kuesioner yang sudah diuji terdiri dari 23 masyarakat di sekitar ODGJ sehingga stigma
pertanyaan mengenai penyebab gangguan negatif terhadap ODGJ dapat berkurang atau
jiwa, gejala gangguan jiwa, beratnya gangguan hilang. Sedang penulis berpendapat bahwa self
jiwa, resiko gangguan jiwa, pencegahan efficacy kader meningkat setelah diberikan
gangguan jiwa dan merawat ODGJ dirumah. pelatihan dikarenakan kader merasa lebih
Semakin tinggi jumlah skor maka persepsi yakin terhadap kemampuan diri dalam
semakin tinggi, rentang skor tertinggi adalah melakukan deteksi dini ODGJ sehingga
23 dan terendah adalah 0. Pelatihan dilakukan keparahan pada ODGJ dapat diminimalkan.
2 hari dengan waktu terpakai selama 10 jam Penulis berpendapat bahwa pentingnya
dengan metode ceramah, diskusi, demonstrasi, pelaksanaan program KKJK di masyarakat
simulasi bermain peran, studi kasus dan perlu didukung oleh perawat Puskesmas
kunjungan rumah. Hasil pretest sebelum dibantu kader kesehatan jiwa. Dimana
dilakukan pelatihan dengan hasil skor persepsi Puskesmas merupakan pelayanan tingkat dasar
kategori baik yaitu 16,96 dan skor posttest dalam kesehatan jiwa, untuk mendukung
setelah pelatihan kategori sangat baik yaitu pelayanan tersebut diperlukan melatih perawat

382 Jurnal Health Sains, Vol. 1 No. 6, Desember 2020


pemegang program maupun kader kesehatan
jiwa agar masyarakat mendapatkan pelayanan
Astuti, R. T., Amin, M. K., & Pinilih, S. S.
langsung di daerah masing-masing. Pelatihan
(2014). Pengaruh Pelatihan Kader
yang diberikan kepada kader kesehatan jiwa Terhadap Peningkatan Pengetahuan
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, Perawatan Pada Gangguan Jiwa Di
keterampilan, sikap, persepsi dan self efficacy Wilayah Puskesmas Sawangan
kader saat menangani ODGJ. Kabupaten Magelang. Journal Of
Holistic Nursing Science, 1(1), 13–21.
Kesimpulan Bluestone, J., Johnson, P., Fullerton, J., Carr,
Berdasarkan hasil literature review C., Alderman, J., & Bontempo, J. (2013).
didapatkan bahwa keenam artikel tidak Effective In-Service Training Design
mengunakan metode atau jenis pelatihan yang And Delivery: Evidence From An
sama, namun hasil akhir semua pelatihan Integrative Literature Review. Human
terdapat peningkatan pada variabel terikat Resources For Health, 11(1), 51.
yang diteliti seperti pengetahuan, Dinkes Kabupaten Tangerang. (2019).
keterampilan, sikap, persepsi dan self efficacy Laporan Tahunan Dinkes Kabupaten
kader kesehatan jiwa. Metode pelatihan yang Tangerang Tahun 2019. Kabupaten
digunakan diantaranya ceramah, demonstrasi, Tangerang. Kabupaten Tangerang.
diskusi kelompok, sketsa kasus, permainan
Febrianto, T., Livana, P. H., & Indrayati, N.
peran, studi kasus dan kunjungan rumah. (2019). Peningkatan Pengetahuan Kader
Jumlah sampel dalam artikel rentang 27-62 Tentang Deteksi Dini Kesehatan Jiwa
responden. Melalui Pendidikan Kesehatan Jiwa.
Pelatihan yang diberikan kepada kader Jurnal Penelitian Perawat Profesional,
kesehatan jiwa dilakukan agar ada perubahan 1(1), 33–40.
perilaku kader kesehatan jiwa dengan Indonesia, I. D., & Association, I. M. (2016).
meningkatnya kelima variabel tersebut dalam Hari Kesehatan Jiwa Sedunia: Penyebab
diri kader kesehatan jiwa. Adanya perubahan Munculnya Gangguan Kesehatan Jiwa.
perilaku dan sebagai perpanjangan tangan dari Retrieved From Ikatan Dokter
petugas kesehatan jiwa dasar atau Puskesmas Indonesia: Http://Www. Idionline.
kader kesehatan jiwa dapat memberi dukungan Org/Berita/Hari-Kesehatan-Jiwa-
Sedunia-Penyebab-Munculnya-
secara langsung kepada ODGJ, keluarga
Gangguan-Kesehatan-Jiwa.
ODGJ maupun masyarakat sekitar ODGJ
sehingga stigma yang ada pada ODGJ dapat Indonesia, P. R. (2014). Undang-Undang
berkurang. Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Aparatur Sipil Negara.
BIBLIOGRAFI Indrawati, P. A., Sulistiowati, N. M. D., &
Nurhesti, P. O. Y. (2019). Pengaruh
Akol, A., Nalugya, J., Nshemereirwe, S., Pelatihan Kader Kesehatan Jiwa
Babirye, J. N., & Engebretsen, I. M. S. Terhadap Persepsi Kader Dalam
(2017). Does Child And Adolescent Merawat Orang Dengan Gangguan Jiwa.
Mental Health In-Service Training Jurnal Keperawatan Jiwa, 6(2), 71–75.
Result In Equivalent Knowledge Gain
Among Cadres Of Non-Specialist Health Istiani, N. U. R. A. (2016). Pengaruh
Workers In Uganda? A Pre-Test Post- Pelatihan Kesehatan Jiwa Terhadap
Test Study. International Journal Of Sikap Dan Pengetahuan Kader Dalam
Mental Health Systems, 11(1), 50. Deteksi Dini Gangguan Jiwa Di
Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten

Jurnal Health Sains Vol. 1 No. 6, Desember 2020 383


Gunungkidul. Universitas Gadjah Mada. Rosiana, A., & Himawan, R. (2015). Pelatihan
Kader Kesehatan Jiwa Desa Undaan Lor
Iswanti, D. I., & Lestari, S. P. (2018). Peran Dengan Cara Deteksi Dini Dengan
Kader Kesehatan Jiwa Dalam Melakukan Metode Klasifikasi. Prosiding Seminar
Penanganan Gangguan Jiwa. Jurnal Ilmu Nasional & Internasional.
Keperawatan Jiwa, 1(1), 33–37.
Rustika, I. M. (2012). Efikasi Diri: Tinjauan
Keliat, B. A., Wiyono, A. P., & Susanti, H. Teori Albert Bandura. Buletin Psikologi,
(2011). Manajemen Kasus Gangguan 20(1–2), 18–25.
Jiwa: Cmhn (Intermediate Course).
Jakarta: Egc. Sulistiowati, N. M. D., Prapti, N. K. G.,
Sawitri, N. K. A., Utami, P. A. S., Astuti,
Kemenkes. (2019). Hasil Utama Riskesdas I. W., & Saputra, K. (2015).
2018. Jakarta. Retrieved. Pemberdayaan Keluarga Melalui
Pemberian Pendidikan Kesehatan Dalam
Murtadho, M. A. (2019). Pelatihan Posyandu Merawat Anggota Keluarga Dengan
Kesehatan Jiwa Berbasis It Terhadap Gangguan Jiwa. Jurnal Keperawatan
Tingkat Pengetahuan Dan Ketrampilan Jiwa, 3(2), 57–60.
Kader Di Desa Bongkot. Seminar
Nasional Informatika Medis (Snimed), Sutarjo, P., Prabandari, Y. S., & Iravati, S.
1–6. (2016). Pengaruh Pelatihan Community
Mental Health Nursing Pada Self
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan, Efficacy Dan Keterampilan Kader
Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Rienka Kesehatan Jiwa. Berita Kedokteran
Cipta. Rumah Sakit Roemani Semarang. Masyarakat, 32(2), 67–72.
Pinaryo. (2014). Persepsi Mahasiswa Utami, D. S. (2013). Materi Analisis Situasi
Universitas Muhammadiyah Ponorogo Kesehatan Jiwa Di Indonesia. Jakarta:
Terhadap Program Kewirausahaan Direktorat Bina Kesehatan Jiwa
Mahasiswa. Jurnal Aristo, 2(2). Kementerian Kesehatan Ri.
Purnomo, H. J., Widodo, A., & Kep, A. Yani, A. L., & Murtadho, M. A. (2020). Sistem
(2018). Promosi Kesehatan Untuk Informasi Manajemen Pos Pelayanan
Mengetahui Perubahan Pengetahuan, Terpadukesehatan Jiwa Di Desa
Sikap, Dan Kecenderungan Berperilaku Bongkot. Jpm (Jurnal Pemberdayaan
Pada Kader Yang Ada Anggota Masyarakat), 5(1), 413–421.
Masyarakatnya Yang Mengalami
Gangguan Jiwa Pasca Pasung Di
Kabupaten Sukoharjo. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Purnomo, H., Okarda, B., Dewayani, A. A.,


Ali, M., Achdiawan, R., Kartodihardjo,
H., Pacheco, P., & Juniwaty, K. S.
(2018). Reducing Forest And Land Fires
Through Good Palm Oil Value Chain
Governance. Forest Policy And
Economics, 91, 94–106.

384 Jurnal Health Sains, Vol. 1 No. 6, Desember 2020

Anda mungkin juga menyukai