Anda di halaman 1dari 10

PENGUSULAN TEMA RISET PROPOSAL

OLEH:
NAMA :………….
NIM :…………….

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN FAMIKA MAKASSAR

MAKASSAR
2021
RUMUSAN MASALAH

FENOMENA

Kesehatan jiwa masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan


yang signifikan di dunia, termasuk di Indonesia. Menurut data WHO (2016),
terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar,
21 juta terkena skizofrenia, serta 47.5 juta terkena dimensia (Kemenkes RI,
2016) . Adapun data nasional menunjukkan data prevalensi untuk gangguan
jiwa rata - rata 6.03 % dari jumlah penduduk yang berusia diatas 15 tahun
(Depkes RI, 2013) dan Prevalensi gangguan jiwa di Indonesia berdasarkan
data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 sebesar 1.7 per mil.

Peningkatan jumlah populasi penduduk dunia yang menderita


gangguan jiwa menimbulkan dampak bagi keluarga dan masyarakat
(Widianti, Keliat, & Wardhani, 2017). Dampak yang ditimbulkan oleh
gangguan jiwa dapat berupa pengucilan, hinaan, ejekan, dipisahkan dari
lingkungan serta menimbulkan ketakutan masyarakat (Chang, C. K., Hayes,
R. D., Perera, G., Broadbent, M. T., Fernandes, A. C., Lee, W. E., & Stewart,
2011). menurut (Kertchok, 2014)mengemukakan bahwa untuk mengurangi
dampak dan proses pemulihan pasien gangguan jiwa penting halnya dalam
melibatkan keluarga dapat berupa psikoedukasi.

MASALAH PENELITIAN

Dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh (Wardiningsih, S., Keliat,


B.A., &Susanti, 2008; Made & Sulistiowati, 2010 ; Sjattar, Nurrahmah, Bahar,
& Wahyuni, 2011; Lucksted, A., McFarlane, W., Downing, D., & Dixon, 2012)
bahwa psikoedukasi yang diberikan pada keluarga sangat berpengaruh positif
terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan kemampuan keluarga tentang
penyelesaian masalah gangguan jiwa. Begitupun dengan (González-Blanch
C, Martín-Muñoz V, Pardo-García G, Martínez-García O, Alvarez-Jiménez M,
Rodríguez-Sánchez JM, Vázquez-Barquero JL, 2010) dan (Widianti et al.,
2017) melakukan terapi spesialis keperawatan jiwa dengan tiga komponen
yaitu terapi individu, terapi kognitif perilaku dan terapi kelompok ( kelompok
suportif dan psikoeducation keluarga) dapat menurunkan angka kekambuhan
pada pasien gangguan jiwa dan mengurangi gejala negatif dari gangguan
jiwa. Namun meskipun Psikoedukasi melalui peran perawat perkesmas
sebagai pendidik kesehatan dengan pendekatan teori modelling (teori belajar
social) dan model (family to family) terhadap kemandirian keluarga sudah
dilakukan, tapi belum ada penelitian yang membandingkan antara kedua
model tersebut dengan melihat seluruh variabel,pengetahuan,sikap,
dukungan, motivasi,factor social dan kemandirian keluarga
PERTANYAAN PENELITIAN

Apakah pendidikan kesehatan dengan pendekatan modelling dan


model family to family berpengaruh pada kemandirian keluarga dalam
merawat klien gangguan jiwa?

ORIGINAL PENELITIAN
Penelitian pendidikan kesehatan dengan pendekatan modelling
telah dilakukan sebelumnya oleh (Saleh, A., Nurachmah E., As’ad S.,
2011) namun studi ini dilakukan untuk mengidentifikasi efektivitas
pemberian pendidikan kesehatan dengan pendekatan modelling pada
para ibu terhadap pengetahuan, kemampuan praktek dan kepercayaan
diri ibu dalam menstimulasi tumbuh kembang bayi 0-6 bulan. Dan
hasilnya dapat meningkatkan kemampuan dan kompetensi ibu dalam
merawat bayi terutama dalam menstimulasi tumbuh kembang bayi. teori
modelling ini merupakan inti dari teori belajar sosial oleh Bandura
menekankan teorinya pada proses belajar terhadap respon lingkungan,
oleh sebab itu, teorinya disebut sebagai teori belajar sosial (Social
Learning Theory) atau modelling. Dan Penelitian dari (Sjattar et al.,
2011) tentang pengaruh pendidik kesehatan dengan penerapan model
keluarga untuk keluarga (family to family ) adalah metode yang
dikembangkan dengan mengin- tegrasikan teori keperawatan self care
dan konsep family-centered nursing dan hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa edukasi yang diberikan pada keluarga sangat berpengaruh
terhadap peningkatan pengetahuan, sikap, kemampuan serta
kemandirian keluarga pada penderita TB paru. Berdasarkan dari
penelitian diatas , peneliti ingin membandingkan antara pendekatan
modelling (Social learning Theory) dan model family to family (teori
keperawatan self care dan konsep family centered nursing) terhadap
kemandirian keluarga pada penderita gangguan jiwa.

Berdasarkan rumusan masalah diatas, peneliti mengajukan tema riset


sebagai berikut:

Perbandingan pendekatan modelling dan model family to family terhadap


kemandirian keluarga dalam merawat klien gangguan jiwa.
Algoritma Pencarian

P I C O T

Peran Pre and post Pendekatan Peningkatan kemandirian Month


educator test with control modelling keluarga merawat klien
perawat group gangguan jiwa
perkesmas

Pre and post Model family to


test with family
Intervensi group

Tabel Komparansi

Kata kunci PubMED EJOURNAL Scholar Sceience


PASCA
UNHAS

Mental disorder OR
psychiatric AND educator
4 33 7
nursing AND family 44
indenpendency

PubMED EJURNAL PASCA SCHOLAR SCIENCE


UNHAS

44 4 53 7

Artikel yang
Identification
Diidentifikasi n: 108 Eksklusi : Double
Publikasi ( n: 16)

Screening Hasil Skrining


n : 92
Eksklusi :Tidak full
test ( n: 32)
Sesuai dengan
Eligibility
pertanyaan
penelitian n: 60
Eksklusi : Bukan
Inclusion
hasil penelitian
Jumlah artikel yang (n: 44)
Diiklusi n : 16
SINTESIS GRID ( TERLAMPIR).

DAFTAR PUSTAKA

Bediang, G., Stoll, B., Elia, N., Abena, J., Nolna, D., Chastonay, P., & Geissbuhler, A.
(2014). SMS reminders to improve the tuberculosis cure rate in developing
countries ( TB-SMS Cameroon ): a protocol of a randomised control study. Biomed
Central, 15(1), 1–9.
Chang, C. K., Hayes, R. D., Perera, G., Broadbent, M. T., Fernandes, A. C., Lee, W. E.,
... & Stewart, R. (2011). ). Life expectancy at birth for people with serious mental
illness and other major disorders from a secondary mental health care case register
in London. PloS One, 6.
Depkes RI. (2013). Riset kesehatan dasar (riskesdas)tahun 2013. jakarta. Retrieved
from
http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/materi_pertemuan/launch_riskesda
s/Riskesdas Launching.pdf
Eka Mishbahatul Mar’ah Has, Elida Ulfi ana, Ferry Efendi, Retno Indarwati, Joni
Haryanto, M. (2015). MODEL MANAJEMEN PERAWATAN UNTUK
MENINGKATKAN KEPATUHAN MINUM OBAT DAN STATUS GIZI PASIEN TB
PARU ( A Nursing Management Model to Increase Medication Adherence and
Nutritional Status of Patients with Pulmonary TB ) Eka Mishbahatul Mar ’ ah Has *,
Elida Ul. Jurnal Ners, 10(1), 189–193.
González-Blanch C, Martín-Muñoz V, Pardo-García G, Martínez-García O, Alvarez-
Jiménez M, Rodríguez-Sánchez JM, Vázquez-Barquero JL, & C.-F. (2010). Effects
of family psychoeducation on expressed emotion and burden of care in first-
episode psychosis: a prospective observational study. The Spanish Journal of
Psychology, 13(1), 389–395.
Kemenkes RI. (2016). Peran Keluarga Dukung Kesehatan Jiwa Masyarakat. Retrieved
from http://www.depkes.go.id/article/view/16100700005/peran-keluarga-dukung-
kesehatan-jiwa-masyarakat.html
Kertchok, R. (2014). Building Collaboration in Caring for People with Schizophrenia.
Issues in Mental Health Nursing, 35(11), 872–882.
Liu, X., Lewis, J. J., Zhang, H., Lu, W., Zhang, S., Zheng, G., … Fielding, K. L. (2015).
Effectiveness of Electronic Reminders to Improve Medication Adherence in
Tuberculosis Patients: A Cluster-Randomised Trial. PLoS Medicine, 12(9), 1–18.
https://doi.org/10.1371/journal.pmed.1001876
Lucksted, A., McFarlane, W., Downing, D., & Dixon, L. (2012). RECENT
DEVELOPMENTS IN FAMILY PSYCHOEDUCATION AS AN EVIDENCE-BASED
PRACTICE. Journal of Marital and Family Therapy, 38(1), 101–121.
https://doi.org/doi: 10.1111/j.1752-0606.2011.00256.x
Made, N., & Sulistiowati, D. (2010). Pengaruh Terapi Family Psychoeducation (FPE)
Terhadap Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga Dengan Gangguan
Jiwa, 1–7. Retrieved from
https://ojs.unud.ac.id/index.php/coping/article/download/11848/8140
Saleh, A., Nurachmah E., As’ad S., & H. V. (2011). The Effect Of Health Education With
Modelling Approach On Mother’s Knowledge, Practice Ability And Maternal
Confidence Of Infant Growth And Developmen. E Journal Program Pascasarjana
UNHAS, 1–14. Retrieved from http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/inc/downlaod.php?
id_journal=355&linksx=07eff3a470faa74fd0f117a34a3fc122&ext=.pdf&hit=6
Sjattar, E. L., Nurrahmah, E., Bahar, B., & Wahyuni, S. (2011). The Effect of Family to
Family Model to the Family’s Independency in Caring Tuberculosis Family Member
who is Dots Participant in Makassar (Integration Nursing Concept Self Care and
Family-Centred Nursing). E Journal Program Pascasarjana UNHAS, 1(1), 1–9.
Retrieved from http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/inc/downlaod.php?
id_journal=355&linksx=07eff3a470faa74fd0f117a34a3fc122&ext=.pdf&hit=6
Wardiningsih, S., Keliat, B.A., &Susanti, H. (2008). Penurunan beban dan peningkatan
kemampuan merawat keluarga dengan klien halusinasi melalui family
psychoeducation. Jurnal Keperawatan Indonesia, 3, 168–172. Retrieved from
http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/217.
Widianti, E., Keliat, B., & Wardhani, I. (2017). Aplikasi Terapi Spesialis Keperawatan
Jiwa Pada Pasien Skizofrenia Dengan Harga Diri Rendah Kronis Di Rsmm Jawa
Barat. Jurnal Pendidikan, 83–99. Retrieved from
http://ejournal.upi.edu/index.php/JPKI/article/view/7489
TEMA II

FENOMENA

Tb paru merupakan salah satu masalah kesehatan bagi masyarakat di seluruh


dunia, termasuk Indonesia. sekitar 9,6 juta kasus TB paru didunia dan 58 % terjadi di
daerah asia tenggara dan afrika ( WHO,2016). Indonesia merupakan salah satu
Negara penyumbang kasus TB terbesar kedua di dunia setelah india. TB terus
menjadi pembunuh utama di seluruh dunia, yang mengklaim lebih dari 4.500 nyawa
per hari. Munculnya Angka drop out yang tinggi, pengobatan yang tidak adekuat, dan
resistensi terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT) masih menjadi kendala dalam
pengobatan TB Paru dan stigma dan diskriminasi terhadap penderita TB menghambat
upaya untuk menghapus penyakit mematikan itu (WHO,2017). Dengan demikian TB
Paru merupakan masalah kesehatan yang serius karna TB menimbulkan ancaman
keamanan bagi kesehatan dan memberikan dampak bagi penderita maupun keluarga
Oleh karena itu, peran aktif perawat dalam manajemen perawatan penderita TB di
rumah sangat diperlukan.

Dampak bagi penderita TB paru dan keluarga merasa takut dan was-was akan
dikucilkan dan sebagai bahan pembicaraan tetangga serta stigma negative sehingga
pekerjaan penurunan nilai dan dapat memburukyang berpengaruh pada penyesuaian
social ( Verma & Katoch, 2010)

MASALAH PENELITIAN

Beberapa studi literatur mendapatkan hasil bahwa terdapat dampak yang positif dalam
pemanfaatan SMS gateway sebagai SMS reminders bagi pasien dengan tuberkulosis paru
yang sedang menjalani pengobatan tuberkulosis. Hal ini dibuktikan dengan penelitian oleh
(Iribarren et al., 2013) bahwa perlakuan (pemberian SMS reminder) efektif dalam peningkatan
kepatuhan minum obat dan Penelitian (Georges B et al, 2014 ) akan mengumpulkan bukti
baru tentang efektivitas intervensi berbasis mHealth dan pengingat SMS dalam peningkatan
kepatuhan pengobatan dan tingkat penyembuhan pasien tuberculosis Sedangkan Penelitian
dilakukan oleh (Liu et al, 2015) menunjukkan efektivitas monitor obat untuk meningkatkan
kepatuhan minum obat pada pasien TB.

Salah satu terobosan baru yang dilakukan untuk menurunkan penderita TB paru adalah
Manajemen perawatan penderita TB Paru di rumah secara aktif dapat dilakukan melalui
telenursing. Akan tetapi Menurut Wulandari (2012), bahwa penggunaan telenursing mampu
meningkatkan perilaku penderita dalam pencegahan penularan TB Paru. Akan tetapi, metode
telenursing ini cukup mahal. Oleh karena itu, peneliti mencoba mengembangkan model baru
yang lebih murah yaitu melalui N-SMSI (Ners- Short Message Services).
PERTANYAAN PENELITIAN

Apakah model N-SMSI ( Ners- Short Message Service) berpengaruh pada


kepatuhan minum obat, motivasi dan pola tidur?

ORIGINAL PENELITIAN

Penelitian ini sebelumnya pernah dilakukan oleh Eka et al (2015) dengan model
manajemen perawatan N-SMSI dengan kepatuhan minum obat dan status gizi.
Hasilnya menunjukkan bahwa efektif meningkatkan kepatuhan minum obat dan
tidak efektif terhadap status gizi, sehingga disarankan untuk peneliti selanjutnya
mencari variabel yang terkait selain status gizi dan memodifikasi model yang lain.
Dengan demikian peneliti ingin melihat pengaruh model N-SMSI dengan
kepatuhan minum obat, motivasi dan pola tidur penderita TB.

Berdasarkan rumusan masalah diatas, peneliti mengajukan tema riset


sebagai berikut:

Pengaruh model N-SMSI (Ners- Short Message Service) terhadap kepatuhan


minum obat,motivasi dan pola tidur pada penderita TB Paru

Algoritma Pencarian

P I C O T

TB Paru N-SMSI Pre and post Kepatuhan minum obat, Month


(ners-short test with motivasi, pola tidur
message Intervensi
Service
intervensi

Tabel Komparansi

Kata kunci PubMED Scholar Sceience

tuberculosis OR TB
Pulmonary AND 3 0
electronic reminder AND 4
Improve Medication
Adherence AND
Motivation AND sleep
patterns

PubMED SCHOLAR SCIENCE

4 3 0

Artikel yang
Identification Diidentifikasi n: 7
Eksklusi : Double
Publikasi ( n: 1)

Hasil Skrining
Screening n:6
Eksklusi :Tidak full
test ( n: 1)
Sesuai dengan
Eligibility pertanyaan
penelitian n: 4
Eksklusi : Bukan
hasil penelitian
Inclusion Jumlah artikel yang (n:1 )
Diiklusi n : 3
SINTESIS GRID ( TERLAMPIR)

DAFTAR PUSTAKA

Bediang et al (2014). SMS reminders to improve the tuberculosis cure rate in


developing countries ( TB-SMS Cameroon ): a protocol of a randomised control
study. Biomed Central, 15(1), 1–9.
Eka et al. (2015). MODEL MANAJEMEN PERAWATAN UNTUK MENINGKATKAN
KEPATUHAN MINUM OBAT DAN STATUS GIZI PASIEN TB PARU ( A Nursing
Management Model to Increase Medication Adherence and Nutritional Status of
Patients with Pulmonary TB ) Eka Mishbahatul Mar ’ ah Has *, Elida Ul. Jurnal
Ners, 10(1), 189–193.
Liu, X., Lewis, J. J., Zhang, H., Lu, W., Zhang, S., Zheng, G., … Fielding, K. L. (2015).
Effectiveness of Electronic Reminders to Improve Medication Adherence in
Tuberculosis Patients: A Cluster-Randomised Trial. PLoS Medicine, 12(9), 1–18.
https://doi.org/10.1371/journal.pmed.1001876
World Health Organisation. (2016). WHO | Tuberculosis. Who. Retrieved from
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs 104/en/

Anda mungkin juga menyukai