Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION

Vol. 3, No. 1, Maret 2018

Hubungan Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Dengan Tingkat Kecemasan Pada Lansia Di


Desa Bubunan

(Relationship between Fulfilling Spiritual Needs and Elderly Anxiety Levels in Bubunan
Village.)

Putu Agus Windu Yasa Bukian1, Ari Pertama Watiningsih2


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng, Bali
(bukianputu@yahoo.com)

ABSTRAK

Pendahuluan : Spiritualitas adalah hubungannya dengan Yang Maha Kuasa dan Maha pencipta, tergantung dengan
kepercayaan yang dianut oleh individu. Tujuan : dari penelitian untuk mengetahui adakah hubungan pemenuhan
kebutuhan spritiual dengan tingkat kecemasan. Metode : Desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
penelitian deskriptif korelasional dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan
menggunakan kuesioner SISRI (The Spiritual IntelligenceSelf-ReportInventory) dan kuesioner HRS-A. Hasil : Hasil
uji korelasi menggunakan uji Spearman Rho di dapatkan nilai p pemenuhan kebutuhan spiritual dan tingkat
kecemasan (0,003) <α (0,05), artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan : Sehingga dapat disimpulkan ada
hubungan pemenuhan spirutal dengan tingkat kecemasan lansia di Desa Bubunan.

Kata Kunci : Lansia, Spiritualis, Kecemasan.

ABSTRACT
Introductions : Spirituality is the relationship with the Almighty and the Creator, depending on the beliefs held by
individuals. The purpose : Of the study is to find out is there a relationship to fulfillment of spiritual needs with
levels of anxiety. Methods : The design of this study was conducted using descriptive correlational research using a
cross-sectional approach. Data collection was carried out using the SISRI (The Spiritual Intelligence Self-Report
Inventory) questionnaire and HRS-A questionnaire. Result : Correlation test results using the Spearman Rho test
get the value of p fulfillment of spiritual needs and anxiety level (0.003) <α (0.05), meaning that. Conclutions : Ho
is rejected and Ha is accepted. So it can be concluded that there is a spiritual fulfillment relationship with the level
of anxiety of the elderly in the village of Bubunan.

Keywords: Elderly, Spiritualist, Anxiety.

menjalani proses kehidupan (Padila, 2013:10).


PENDAHULUAN
Menurut WHO lanjutusia (lansia) adalah
Dalamperiode kehidupan manusia, ada
kelompok penduduk yang berumur 60 tahun atau
rangkaian tahapan yang harus dilalui oleh setiap
lebih. Secara global pada tahun 2013
manusia. Tahap tersebut dinamakan daur hidup
atau siklus hidup manusia. Siklus hidup manusia
dimulai dari kelahiran, masa anak-anak, masa
remaja, dewasa, lanjut usia sampai menuju
kematian. Jadi dapat dikatakan bahwa lansia
merupakan tahapan terakhir manusia dalam
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 73
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 3, No. 1, Maret 2018

proporsi dari populasi penduduk berusia lebih


dari 60 tahun adalah 11,7% dari total populasi
dunia dan diperkirakan jumlah tersebut akan
terus meningkat seiring dengan peningkatan
usia harapan hidup. Data WHO menunjukan
pada tahun 2000 usia harapan hidup orang
didunia adalah 66 tahun, pada tahun 2012 naik
menjadi 70 tahun dan pada tahun 2013
menjadi 71 tahun. Jumlah proporsi lansia di
Indonesia juga bertambah setiap tahunnya.
Data WHO pada tahun 2009 menunjukan
lansia berjumlah 7,49% dari total populasi,
tahun 2011 menjadi 7,69% dan pada tahun
2013 didapatkan proporsi lansia sebesar 8,1%
dari total populasi (WHO, 2015).

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 74
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 3, No. 1, Maret 2018

Menurut (Padila, 2013) spiritual adalah Sebagian besar lansia diketahui memiliki gejala

keyakinan dalam hubungan dengan Tuhan Yang penunjang terjadinya kecemasan seperti cemas,

Maha Esa. Spiritual juga disebut sebagai sesuatu khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya

yang dirasakan tentang diri sendiridan hubungan sendiri, mudah tersinggung, merasa tegang, tidak

dengan orang lain, yang dapat diwujudkan tenang, gelisah, mudah terkejut, takut

dengan sikap mengasihi orang lain, baik dan sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang,
ramah terhadap orang lain, menghormatisetiap gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang
orang untuk membuat perasaan senang menegangkan, gangguan konsentrasi dan daya
seseorang. Spiritual adalah kehidupan, tidak ingat, keluhan-keluhan somatik, misalnya rasa
hanya doa, mengenak dan mengakui Tuhan. sakit pada otot tulang, pendengarannya,
Pemaham spiritual menjadi alat satu hal yang berdenging (tinnitus), berdebar-debar, sesak nafas,
dibutuhkan oleh lansia, yaitu kemampuan untuk gangguan pencernaan, gangguan perkemihan dan
menyeimbangkan kebutuhan lansia serta sakit kepala.
menghadapi atau memecahkan persoalan yang Berdasarkan dari permasalahan tersebut,
dihadapi lansia agar dapat beradaptasi dengan maka peneliti tertarik untuk melakukan
perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya penelitian tentang “Hubungan Pemenuhan
akibat proses penuaan. Kebutuhan Spiritual Dengan Tingkat
Kecemasan yang paling sering dirasakan Kecemasan Pada Lansia Di Desa Bubunan”.
oleh lansia adalah adanya perasaan kekosongan,
merasa tersisih, tidak bermamfaat bagi orang METODE PENELITIAN
lain atau tidak berguna, merasa tidak disukai Jenis penelitian yang digunakan dalam
oleh orang lain, merasa takut diasingkan oleh penelitian ini adalah penelitian Non
keluarganya dan merasa cemas menjadi beban Eksperimental dengan rancangan penelitian
anak-anaknya ( Fida Anjasari, 2013). korelasional (hubungan/asosiasi), penelitian
Berdasarkan hasil wawancara pada studi yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui
pendahulan yang dilakukan di Desa Bubunan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih,
Kecematan Seririt Kabupaten Buleleng pada yang bertujuan untuk menentukan apakah yang
tanggal 22 Nopember 2017 menggunakan terjadi sebelum atau bersama-sama tanpa adanya
metode wawancara yang berpedoman pada suatu intervensi dari peneliti, tanpa melakukan
Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap
terhadap 10 lansia secara acak, didapakan data yang memang sudah ada (Nursalam,
hasil bahwa 3 orang 2013:162). Penelitian ini menggunakan
mengalami kecemasan ringan, 3 orang
pendekatan cross sectional, dimana cara
mengalami kecemasan sedang, 2 orang
pengambilan data variabel bebas dan variabel
mengelami kecemasan berat, 1 orang mengalami terikat dilakukan sekali waktu pada saat yang
kepanikan dan 1 tidak mengalami kecemasan. bersamaan (Notoatmodjo, 2012:37). Penelitian
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 75
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 3, No. 1, Maret 2018

ini dilakukan pada bulan Januari 2018 di desa


bubunan kecamatan seririt selama 1 minggu.
Populasi penelitian ini adalah seluruh lansia di
desa Bubunan.Berdasarkan studi pendahuluan
yang dilakukan pada 22 Nopember 2017,
didapatkan populasi 54 orang. Alat ukur yang
digunakan yaitu kuisioner Sisri dan lembar
observasi Scala HRS-A. Analisis data
menggunakan uji Spearman Rho.

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 76
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 3, No. 1, Maret 2018

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
Penelitian ini mengguanakan 54
responden di desa bubunan kecamatan seririt
dengan karakteristik responden usia, jenis
kelamin, pemenuhan spiritual, tingkat
kecemasan.
Table 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan
Usia di Desa Bubunan
95%
N Mean Min Max SD
CI

66,12-
Usia 52 67,38 60 75 4,538
68,65

Sumber : Data Primer 2018

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat


disimpulkan bahwa usia termuda pada
responden adalah 60 tahun dan usia tertua pada
responden adalah 75 tahun. Dari 52 orang
diperoleh nilai rata-rata (mean) usia responden
adalah 67,38.
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin di Desa Bubunan
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Laki-laki 18 34,6

Perempuan 34 65,4

JUMLAH 52 100

Sumber : Data Primer 2018

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat

dilihat bahwa dari total 52 responden sebagian

besar responden berjenis kelamin laki-laki yaitu

sebanyak 18 orang (34,6) dan sebagian kecil

berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 34

orang (65,4).

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 77
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 3, No. 1, Maret 2018

Tabel 4.3 Distribusi Responden


Berdasarkan Pemenuhan Spiritual di Desa
Bubunan

Gambaran Kategori Frekuen Presentase


Pemenuhan Spiritual si (%)
Tabel 4.5 Analisis Hubungan Pemenuhan
Kebutuhan Spiritual dan Kecemasan Lansia
Kurang 6 11,5 dengan Menggunakan uji Sperman Rho
Sedang 18 34,6
Baik 10 19,2 Correlations
Pem Ting
Sangat Baik 18 34,6
enuh kat
JUMLAH 52 100 an Kece
Sumber : Data Primer 2018 Spiri masa
tual n
Spear Pemenu Correlati 1,00 -
Berdasarkan tabel 4.3 diatas man's han onCoeffi 0 ,404*
rho Spiritual cient *
menunjukkan bahwa dari 52 orang responden
yang diteliti terdapat 18 orang (34,6%) dan 6
orang (11,5%) memiliki pemenuhan spiritual
yang kurang.
Tabel 4.4 Distribusi Responden
Berdasarkan Tingkat Kecemasan di
Gambaran Kategori Frekue Presentase
Kecemasan Lansia nsi %

Tidak Ada 5 9,6


Ringan 15 28,8
Sedang 6 11,5
Berat 17 32,7
Panik 9 17,3
JUMLAH 52 100
Desa Bubunan
Sumber : Data Primer 2018
Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunjukkan
bahwa dari 52 orang responden yang diteliti
terdapat 17 orang (32,7%) memiliki kecemasan
berat dan 5 orang (9,6%) tidak memiliki
kecemasan

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 78
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 3, No. 1, Maret 2018

Sig. (2- . ,003 normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap


tailed)
infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita
N 52 52
Tingkat Correlati - 1,00 dimana proses ini berlanjut secara ilmiah.
Kecema onCoeffi ,404* 0
san cient *

Sig. (2- ,003 .


tailed)
N 52 52
**. Correlationissignificantatthe 0.01 level (2-
tailed).

Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa hasil uji


statistik Spearman Rho, dapat dilihat nilai
signifikansinya adalah 0,003 (p<0,05). Hal ini
menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa “ada hubungan Pemenuhan Kebutuhan
Spiritual dengan Tingkat Kecemasan Lansia Di
Desa Bubunan”. Kuatnya hubungan antara
pemenuhan kebutuhan spiritual dengan tingkat
kecemasan lansia ini -0,404 menunjukkan
bahwa antara pemenuhan kebutuhan spirital
dengan tingkat kecemasan lansia dalam kategori
lemah. Koefisien nilai arah r memiliki arah
koefisien korelasi negatif dan signifikan yang
artinya hubungan tidak searah dimana jika
pemenuhan kebutuhan spiritual semakin tinggi
maka tingkat kecemasan lansia semakin rendah.
Dilihat dari karakteristik usia responden
yang merupakan lansia di desa Bubunan rata-
rata usia responden adalah 67,38 tahun. Dengan
rata-rata rentang usia antara 66,12-68,65 tahun.
Responden memiliki usia tertinggi 75 tahun dan
usia terendah 60 tahun.
Ini sejalan dengan pendapat dari
Nugroho (2008) menjelaskan bahwa menua
adalah suatu proses menghilangnya secara
perlahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki dan mempertahankan fungsi

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 79
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 3, No. 1, Maret 2018

Dilihat dari karakteristik jenis kelamin hubungannya dengan Yang Maha Kuasa dan

responden yang mengalami insomnia sebagian Maha pencipta, tergantung dengtan kepercayaan

besar berjenis kelamin perempuan yaitu yang dianut oleh individu.Spiritual adalah

sebanyak 34 orang (65,4%) sedangkan yang kebutuhan dasar dan pencapaian tertinggi

berjenis kelamin laki-laki sebanyak 18 orang seorang manusia dalam kehidupannya tanpa

(34,8%).
Menurut asumsi dari peneliti
mengatakan bahwa taraf hidup perempuan
lebih banyak dari pada laki-laki, kebanyakan
lansia yang paling lama bertahan hidup adalah
perempuan dibandingkan dengan laki-laki.
Dikarenakan peneliti mengalami keterbatasan
waktu, pada saat melakukan penyebaran
kuesioner responden perempuan lebih banyak
dijumpai daripada responden laki-laki,
sehingga kesempatan responden perempuan
dilakukan penelitian lebih banyak
dibandingkan laki-laki.
Dari hasil uji korelasi Spearman Rho
dengan p value 0,003 yang mana lebih kecil
dari 0,05 (sig<0,05), menunjukkan bahwa Ha
diterima, yang berarti ada hubungan
pemenuhan kebutuhan spiritual dengan tingkat
kecemasan lansia di desa Bubunan. Kuatnya
hubungan antara pemenuhan kebutuhan
spiritual dengan tingkat kecemasan lansia ini -
0,404 menunjukkan bahwa antara pemenuhan
kebutuhan spirital dengan tingkat kecemasan
lansia dalam kategori lemah. Koefisien nilai
arah r memiliki arah koefisien korelasi negatif
dan signifikan yang artinya hubungan tidak
searah dimana jika pemenuhan kebutuhan
spiritual semakin tinggi maka tingkat
kecemasan lansia semakin rendah.
Hal ini didukung oleh Fadila, (2013)
mengatakan bahwa spiritualitas adalah

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 80
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 3, No. 1, Maret 2018

memandang suku atau asal-usul. Kebutuhan Hasil uji korelasi rank spearman rho,

dasar tersebut meliputi: kebutuhan fisiologis, dapat dilihat nilai signifikasinya adalah 0,003

keamanan dan keselamatan, cinta ssih, dihargai (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak

dan aktualitas diri. Aktualits diri merupakan dan Ha diterima. Dengan demikian dapat

sebuah tahapan Spiritual seseorang, dimana


berlimpah dengan kreativitas, intuisi, kecerian,
sukacita, kasih saying, kedamaian, toleransi,
kerendahatian serta memiliki tujuan hidup yang
jelas.

KESIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Karakteristik usia responden yang
merupakan lansia di Desa Bubunan rata-rata
usia responden adalah 67,38 tahun. Dengan rata-
rata rentang usia antara 66,12-68,65 tahun.
Responden memiliki usia tertinggi 75 tahun dan
usia terendah 50 tahun. Karakteristik jenis
kelamin responden sebagian besar responden
berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 34
orang (65,4%) dan responden berjenis kelamin
laki-laki 18 orang (34,8%).
Pemenuhan kebutuhan spiritual pada
lansia terdapat 4 kategori yang pertama
pemenuhan kebutuhan spiritual sangat baik
sebanyak 18 (34,6%), pemenuhan kebutuhan
spiritual sedang 18 (34,6%), pemenuhan
kebutuhan spiritual baik 10 (19,2%), dan
pemenuhan kebutuhan spiritual kurang 6
(11,5%).
Tingkat kecemasan lansia ada 5 kategori
yang pertama tingkat kecemasan berat 17
(32,7%), tingkat kecemasan ringan 15 (28,8%),
tingkat kecemasan panik 9 (17,3%), tingkat
kecemasan sedang 6 (11,5%), dan yang tidak
mengalami kecemasan 5 (9,6%).

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 81
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 3, No. 1, Maret 2018

disimpulkan bahwa ada hubungan pemenuhan keperawatan. Edisi 4. Jakarta:Salemba


Medika
kebutuhan spiritual dengan tingkat kecemasan Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu
lansia di desa Bubunan. Keperawatan. Edisi 3. Jakarta:Salemba
Medika
Qur'ana, w. (2012). hubungan pemenuhan
Saran kebutuhan spiritual dengan tingkat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat


menjadi sumber referensi serta menambah dan
mengembangkan wawasan perawat dalam
pelaksanaan praktik keperawatan profesional
tentang upaya preventif yang dapat dilakukan
terkait dengan kecemasan dalam pemenuhan
spiritual pada lansia di desa bubunan
kecamatan seririt. Hasil penelitian ini
diharapkan mampu meningkatkan kesadaran
masyarakat khususnya para lansia agar
meningkatkan lagi pemenuhan spiritual para
lansia di desa bubunan kecamatan seririt.

REFERENSI

adinda, a. (2010). tingkat spiritualitas dan


tingkat depresi pada lansia. 2-5.
Anjasari, F. (2013). Hubungan Tingkat
Kesespian Dengan Tingkat Kecemasan
Pada Lansia Di Dusun Klapa Loro 1
Giripanggung Tepus Gunung Kidul . 5-
18.
Nindiawati, R. (2011). Hubungan Dukungan
Keluarga Dengan KecemasanPada
Lansia Di Dusun Bibis Lumnbungerjo
Tempel Seleman Yigyakarta. 3-8
Nursalam. (2014). Konsep Dan
penerapan Metodelogi penelitian
Ilmu Keperawatan . Jakarta:
Salemba.
padila. (2012). asuhan
keperawatan gerontik. 1-
3.
padila. (2013). buku ajar gerontik. 1-10.
Notoatmodjo,S. (2012). Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta
Nursalam. (2015). Metodologi Penelitian Ilmu

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 82
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 3, No. 1, Maret 2018

kecemasan pasien pra operasi di rumah


sakit daerah dr, soebandi jember. 1-9.
satrianegara, m. f. (2009). pengaruh religiusitas
terhadap tingkat depresi, kecemasan,
strees, dam kualitas hidup penderita
penyakit kronis di kota makassar. 1-5.

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 83

Anda mungkin juga menyukai