(Relationship between Fulfilling Spiritual Needs and Elderly Anxiety Levels in Bubunan
Village.)
ABSTRAK
Pendahuluan : Spiritualitas adalah hubungannya dengan Yang Maha Kuasa dan Maha pencipta, tergantung dengan
kepercayaan yang dianut oleh individu. Tujuan : dari penelitian untuk mengetahui adakah hubungan pemenuhan
kebutuhan spritiual dengan tingkat kecemasan. Metode : Desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
penelitian deskriptif korelasional dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan
menggunakan kuesioner SISRI (The Spiritual IntelligenceSelf-ReportInventory) dan kuesioner HRS-A. Hasil : Hasil
uji korelasi menggunakan uji Spearman Rho di dapatkan nilai p pemenuhan kebutuhan spiritual dan tingkat
kecemasan (0,003) <α (0,05), artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan : Sehingga dapat disimpulkan ada
hubungan pemenuhan spirutal dengan tingkat kecemasan lansia di Desa Bubunan.
ABSTRACT
Introductions : Spirituality is the relationship with the Almighty and the Creator, depending on the beliefs held by
individuals. The purpose : Of the study is to find out is there a relationship to fulfillment of spiritual needs with
levels of anxiety. Methods : The design of this study was conducted using descriptive correlational research using a
cross-sectional approach. Data collection was carried out using the SISRI (The Spiritual Intelligence Self-Report
Inventory) questionnaire and HRS-A questionnaire. Result : Correlation test results using the Spearman Rho test
get the value of p fulfillment of spiritual needs and anxiety level (0.003) <α (0.05), meaning that. Conclutions : Ho
is rejected and Ha is accepted. So it can be concluded that there is a spiritual fulfillment relationship with the level
of anxiety of the elderly in the village of Bubunan.
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 74
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 3, No. 1, Maret 2018
Menurut (Padila, 2013) spiritual adalah Sebagian besar lansia diketahui memiliki gejala
keyakinan dalam hubungan dengan Tuhan Yang penunjang terjadinya kecemasan seperti cemas,
Maha Esa. Spiritual juga disebut sebagai sesuatu khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya
yang dirasakan tentang diri sendiridan hubungan sendiri, mudah tersinggung, merasa tegang, tidak
dengan orang lain, yang dapat diwujudkan tenang, gelisah, mudah terkejut, takut
dengan sikap mengasihi orang lain, baik dan sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang,
ramah terhadap orang lain, menghormatisetiap gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang
orang untuk membuat perasaan senang menegangkan, gangguan konsentrasi dan daya
seseorang. Spiritual adalah kehidupan, tidak ingat, keluhan-keluhan somatik, misalnya rasa
hanya doa, mengenak dan mengakui Tuhan. sakit pada otot tulang, pendengarannya,
Pemaham spiritual menjadi alat satu hal yang berdenging (tinnitus), berdebar-debar, sesak nafas,
dibutuhkan oleh lansia, yaitu kemampuan untuk gangguan pencernaan, gangguan perkemihan dan
menyeimbangkan kebutuhan lansia serta sakit kepala.
menghadapi atau memecahkan persoalan yang Berdasarkan dari permasalahan tersebut,
dihadapi lansia agar dapat beradaptasi dengan maka peneliti tertarik untuk melakukan
perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya penelitian tentang “Hubungan Pemenuhan
akibat proses penuaan. Kebutuhan Spiritual Dengan Tingkat
Kecemasan yang paling sering dirasakan Kecemasan Pada Lansia Di Desa Bubunan”.
oleh lansia adalah adanya perasaan kekosongan,
merasa tersisih, tidak bermamfaat bagi orang METODE PENELITIAN
lain atau tidak berguna, merasa tidak disukai Jenis penelitian yang digunakan dalam
oleh orang lain, merasa takut diasingkan oleh penelitian ini adalah penelitian Non
keluarganya dan merasa cemas menjadi beban Eksperimental dengan rancangan penelitian
anak-anaknya ( Fida Anjasari, 2013). korelasional (hubungan/asosiasi), penelitian
Berdasarkan hasil wawancara pada studi yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui
pendahulan yang dilakukan di Desa Bubunan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih,
Kecematan Seririt Kabupaten Buleleng pada yang bertujuan untuk menentukan apakah yang
tanggal 22 Nopember 2017 menggunakan terjadi sebelum atau bersama-sama tanpa adanya
metode wawancara yang berpedoman pada suatu intervensi dari peneliti, tanpa melakukan
Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap
terhadap 10 lansia secara acak, didapakan data yang memang sudah ada (Nursalam,
hasil bahwa 3 orang 2013:162). Penelitian ini menggunakan
mengalami kecemasan ringan, 3 orang
pendekatan cross sectional, dimana cara
mengalami kecemasan sedang, 2 orang
pengambilan data variabel bebas dan variabel
mengelami kecemasan berat, 1 orang mengalami terikat dilakukan sekali waktu pada saat yang
kepanikan dan 1 tidak mengalami kecemasan. bersamaan (Notoatmodjo, 2012:37). Penelitian
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 75
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 3, No. 1, Maret 2018
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 76
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 3, No. 1, Maret 2018
66,12-
Usia 52 67,38 60 75 4,538
68,65
Laki-laki 18 34,6
Perempuan 34 65,4
JUMLAH 52 100
orang (65,4).
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 77
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 3, No. 1, Maret 2018
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 78
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 3, No. 1, Maret 2018
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 79
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 3, No. 1, Maret 2018
Dilihat dari karakteristik jenis kelamin hubungannya dengan Yang Maha Kuasa dan
responden yang mengalami insomnia sebagian Maha pencipta, tergantung dengtan kepercayaan
besar berjenis kelamin perempuan yaitu yang dianut oleh individu.Spiritual adalah
sebanyak 34 orang (65,4%) sedangkan yang kebutuhan dasar dan pencapaian tertinggi
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 18 orang seorang manusia dalam kehidupannya tanpa
(34,8%).
Menurut asumsi dari peneliti
mengatakan bahwa taraf hidup perempuan
lebih banyak dari pada laki-laki, kebanyakan
lansia yang paling lama bertahan hidup adalah
perempuan dibandingkan dengan laki-laki.
Dikarenakan peneliti mengalami keterbatasan
waktu, pada saat melakukan penyebaran
kuesioner responden perempuan lebih banyak
dijumpai daripada responden laki-laki,
sehingga kesempatan responden perempuan
dilakukan penelitian lebih banyak
dibandingkan laki-laki.
Dari hasil uji korelasi Spearman Rho
dengan p value 0,003 yang mana lebih kecil
dari 0,05 (sig<0,05), menunjukkan bahwa Ha
diterima, yang berarti ada hubungan
pemenuhan kebutuhan spiritual dengan tingkat
kecemasan lansia di desa Bubunan. Kuatnya
hubungan antara pemenuhan kebutuhan
spiritual dengan tingkat kecemasan lansia ini -
0,404 menunjukkan bahwa antara pemenuhan
kebutuhan spirital dengan tingkat kecemasan
lansia dalam kategori lemah. Koefisien nilai
arah r memiliki arah koefisien korelasi negatif
dan signifikan yang artinya hubungan tidak
searah dimana jika pemenuhan kebutuhan
spiritual semakin tinggi maka tingkat
kecemasan lansia semakin rendah.
Hal ini didukung oleh Fadila, (2013)
mengatakan bahwa spiritualitas adalah
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 80
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 3, No. 1, Maret 2018
memandang suku atau asal-usul. Kebutuhan Hasil uji korelasi rank spearman rho,
dasar tersebut meliputi: kebutuhan fisiologis, dapat dilihat nilai signifikasinya adalah 0,003
keamanan dan keselamatan, cinta ssih, dihargai (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak
dan aktualitas diri. Aktualits diri merupakan dan Ha diterima. Dengan demikian dapat
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 81
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 3, No. 1, Maret 2018
REFERENSI
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 82
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 3, No. 1, Maret 2018
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 83