Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Keperawatan Malang (JKM), Volume 3, Nomor 1, Juni 2018 16-25

KONSEP DIRI PADA LANSIA DI PANTI WERDHA PANGESTI LAWANG

Santi Susilawati, Agus Setyo Utomo, Nurul Hidayah


Poltekkes Kemenkes Malang, Prodi Keperawatan
Lawang, E-mail: nh_150673@yahoo.com

Abstrak
Konsep diri berkembang seiring dengan peningkatan usia seseorang. Konsep diri pada kelompok
lansia dipengaruhi oleh faktor fisik, psikososial, spiritual dan ekonomi. Kebanyakan lansia dibawa
keluarga ke panti dengan alasan tidak mampu mengurus lansia di rumah. Hal ini menjadikan lansia
berpikir negatif tentang keputusan keluarga tersebut, sehingga mempengaruhi konsep diri. Dari
fenomena tersebut, peneliti bertujuan untuk mengetahui gambaran konsep diri lansia di Panti Werdha
Pangesti Lawang. Desain penelitian ini adalah diskriptif, dengan purposive sampling, sebesar 46
responden. Menggunakan alat ukur kuesioner. Hasil yang menunjukkan positif antara lain: 1)
Gambaran diri lansia (63%), 2) Ideal diri lansia (52,2%), 3) Identitas diri lansia (58,7%), 4) Konsep
diri lansia yang tinggal di panti (63%). Sedangkan yang menunjukkan hasil negatif adalah 1) Harga
diri lansia (56,5%), 2) Peran lansia (69,6%). Salah satu factor terbesar yang menjadi penyebab adalah
kurangnya dukungan/motivasi dari keluarga. Dari hasil penelitian ini, peneliti berharap perawat dapat
memberikan pengertian pada keluarga untuk memberi motivasi pada lansia meski harus tetap
dititipkan di panti, selain itu perawat juga melibatkan lansia dalam kegiatan-kegiatan bersama, antara
lain: beribadah, senam lansia, menyiapkan makan bersama, bersih-bersih, serta memberikan
penghargaan atas hasil kerja lansia seperti pujian sehingga lansia merasa dihargai dan berguna.

Kata Kunci: Lansia, Konsep Diri, Gambaran Diri, Ideal Diri, Harga Diri, Peran, Identitas Diri

Abstract
Self concept will grow with the increasing of age. Self concept in the elderly is more influenced by
physical problems, psychosocial, spiritual and economic. Most of them being carry to nursing home by
their families with a reason that they are not able to take care of their elderly at home. It its
concequences a lot of elderly think negatively about the decision to put them at nursing home.
Negative thinking makes them to have a negative self –concept. Purpose of this study is to know the
self-concept of elderly in Nursing home Pangesti Lawang. This study used discriptive method with
purposive sampling (46 respondents) and using questionnaires to collecting data. It is the negative
result were 1) Self image (63%), 2) Self Ideal (52,2%), 3) Self identity (58,7%), 6) Self-concept of
elderly who lives in the nursing home (63%). While the negative result showed: 1) Self esteem
(56,5%), 2) Role performance (69,6%). Recommendation of this study to involve elderly in activities
that they can do, can be prayer together, gymnastics, eat together, cleaning up, singing together and
appreciation to the elderly is an important issue

Keywords: self-concept, self-image, self ideal, self-esteem, role performance, self identity, elderly

PENDAHULUAN penyakit kronis, depresi dan gangguan konsep


Konsep diri mengalami perubahan seiring diri (Setyowati, 2013). Hasil penelitian Siregar
dengan peningkatan usia (Baltes dalam Mass et (2013) mengenai perbedaan kualitas hidup
al., 2011). Menurut WHO konsep diri pada antara lansia di Kecamatan Batang Angkola
lansia banyak dipengaruhi oleh masalah fisik, yang tinggal di rumah bersama keluarga
psikososial, spiritual dan ekonomi. Hasil studi dengan lansia yang tinggal di Panti Jompo
penelitian lembaga demografi UI tahun 2005 Warga Mas Titian Ridho Ilahi menyatakan
menemukan bahwa 75% lansia menderita
16
Santi Susilawati, Agus Setyo U, Nurul Hidayah, Konsep Diri pada Lansia…

bahwa lansia yang tinggal di rumah secara


kualitas psikologi dan sosial lebih baik kegiatan sosial dengan orang sebaya (Hutapea
dibandingkan lansia yang tinggal di panti.
Jumlah lansia di dunia telah mencapai
lebih dari 629 juta jiwa dan diperkirakan akan
mencapai lebih dari 1,2 milyar jiwa di tahun
2025 (Nugroho, 2008). Menurut hasil sensus
penduduk tahun 2010, jumlah penduduk lansia
di Indonesia mencapai 9,6% dari jumlah
penduduk Indonesia dan hampir 23% lansia
tinggal di institusi atau tempat pelayanan
kesehatan.
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan
di Panti Werdha Pangesti Lawang tanggal 11
Januari 2016 diperoleh data jumlah lansia di
panti ada 63 orang yang terdiri dari 24 laki-laki
dan 39 perempuan. Menurut keterangan
petugas panti, tidak semua lansia mau
mengikuti kegiatan di panti dan ada beberapa
yang memilih menyendiri. Hasil wawancara
terhadap 5 lansia, 1 lansia mengatakan sedih
tinggal di panti, dia ingin berkumpul dengan
keluarganya namun keluarga tidak punya
waktu, 2 lansia mengatakan kecewa dengan
anak-anaknya yang menitipkan mereka di panti
padahal mereka merasa masih sanggup
mengurus dirinya sendiri, seorang lansia
mengaku bosan dan bingung karena tidak ada
pekerjaan yang bisa dikerjakan seperti di
rumah, dan lansia yang lainnya mengatakan
senang tinggal di panti karena dapat
berinteraksi dengan lansia lain.
Bagi lansia yang berpikiran positif
menganggap bahwa tinggal di panti werdha
akan membuat dirinya memperoleh apa yang
tidak dapat diberikan oleh anaknya misalnya

17
Jurnal Keperawatan Malang (JKM), Volume 3, Nomor 1, Juni 2018 16-25

dalam Andini dan Supriyadi, 2013). Bagi


lansia yang berpikiran negatif, tinggal di panti
membuat dirinya merasa tidak berguna,
merasa disingkirkan dan tidak dibutuhkan lagi
sehingga akan memicu penurunan harga diri
pada lansia tersebut (Azizah, 2011).
Tinggal di panti juga membuat hilangnya
pekerjaan dan peran sosial yang biasa
dilakukan oleh lansia di rumah. Hal ini akan
membuat lansia tidak tahu perannya selama
tinggal di panti. Kehilangan peran pada lansia
menyebabkan ketidakpastian identitas lansia
(Rini dalam Azizah, 2011). Penurunan konsep
diri ke arah negatif akan berdampak pada
kemunduran dalam berperilaku seperti mudah
marah, sifat yang negatif, dan sifat seperti
anak-anak (Hurlock, 2002). Lansia yang
memiliki konsep diri negatif cenderung
menarik diri dan jarang berinteraksi dengan
lingkungan (Rahayu dalam Setyowati, 2005).
Oleh karena itu, kesehatan fisik dan
mental lansia perlu mendapatkan perhatian
khusus. Dengan memperhatikan aspek konsep
diri diharapkan asuhan yang diberikan telah
mencakup aspek psikososial sehingga asuhan
keperawatan yang menyeluruh dapat
diwujudkan (Kelliat, 1992). Selain itu lansia
perlu mendapatkan dukungan sosial dari
keluarga, teman dekat, orang-orang yang
mempunyai ikatan emosi dengan lansia agar
secara emosional lansia akan merasa lega
karena diperhatikan, mendapat saran atau
kesan yang menyenangkan pada dirinya
(Azizah, 2011).
Berdasarkan fenomena di atas maka
peneliti tertarik untuk meneliti tentang konsep

16
Jurnal Keperawatan Malang (JKM), Volume 3, Nomor 1, Juni 2018 16-25

diri lansia yang tinggal di panti werdha skor= 0 untuk jawaban “tidak”. Untuk
pangesti Lawang. Tujuan penelitian ini adalah pernyataan negatif, skor= 0 untuk jawaban
untuk mengetahui konsep diri lansia di Panti “ya”, skor= 1 untuk jawaban “tidak”.
Werdha Pangesti Lawang yang meliputi Di dalam melakukan penelitian, peneliti
gambaran diri, ideal diri, harga diri, penampilan memperhatikan masalah etika penelitian yang
peran dan identitas diri. meliputi: Informed consent, Anonimity,
Confidentiality, Protection from Discomfort
METODE PENELITIAN dan Beneficence
Metode penelitian ini adalah diskriptif
dengan populasi 61 lansia. Teknik yang HASIL DAN PEMBAHASAN
digunakan adalah purposive sampling dengan Karakteristik Responden
kriteria inklusi: lansia dengan usia ≥ 60 tahun, Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia
bersedia menjadi responden, lansia yang responden yang paling banyak adalah >69-79
mampu berkomunikasi secara verbal dan lansia tahun yakni (39,10%), lebih dari setengah
yang kooperatif. Kriteria eksklusinya adalah responden (67,4%) berjenis kelamin
lansia yang tidak hadir saat pengambilan data perempuan, pendidikan responden terbanyak
dilakukan dan lansia yang mengalami adalah SD yakni 36,90% dan lebih dari
demensia. Hasilnya ditemukan ada 46 lansia setengah responden (65,20%) tinggal di panti
yang memenuhi kriteria inklusi untuk dijadikan selama 0-36 bulan.
sampel. Penelitian ini menggunakan kuesioner
untuk pengumpulan data. Variabel dalam Gambaran Khusus
penelitian ini adalah konsep diri pada lansia di 1. Gambaran diri Lansia yang Tinggal di
Panti Werdha Pangesti Lawang dengan sub Panti Werdha Pangesti Lawang
variabel gambaran diri, ideal diri, harga diri,
Gambaran diri
peran dan identitas diri lansia yang tinggal di
panti. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 24- 37% 63% positif
negatif
25 Mei 2016.
Data yang terkumpul dimasukkan dalam
tabulasi data yang dibuat peneliti, dari inisial Gambar 1. Gambaran diri Lansia yang Tinggal di
Panti Werdha Pangesti Lawang
responden kemudian diskor dan hasil yang ada 2. Ideal diri
Ideal diri
Lansia yang
47,8%
kemudian dijumlahkan ke skor maksimal dan Tinggal di Panti 52,
dihitung sesuai prosentasenya. Data mengenai Werdha
konsep diri pada lansia yang tinggal di panti Pangesti
diolah dengan cara skoring yaitu untuk Gambar 2. Ideal diri
Lawang
Lansia
pernyataan positif, skor= 1 untuk jawaban “ya”, yang
18
Santi Susilawati, Agus Setyo U, Nurul Hidayah, Konsep Diri pada Lansia…

Tinggal Pangesti 6. Konsep diri individu terhadap


di Panti Lawang
Lansia yang
Werdha tubuhnya baik
Pangesti Tinggal di
Lawang Panti Werdha disadari atau tidak
Pangesti
disadari meliputi
3. Harga diri Lawang
persepsi mengenai
Lansia yang Konsep diri
ukuran, bentuk,
Tinggal di 37%
fungsi, penampilan,
Positif
Panti Werdha
63% Negatif
dan potensi tubuh
Pangesti
(Suliswati, 2005).
Lawang Gambar 5. Konsep Gambaran diri
diri
Harga diri Lansia seseorang
yang
Tinggal dipengaruhi oleh
43,5% positif di
negatif
jenis kelamin, usia,
Panti
56,5% Werdha media massa,
Pangest
i
keluarga dan
Gambar 3. Harga diri
Lansia Lawang hubungan
yang
Tinggal interpersonal.
di Panti PEMBAHASAN
Melihat dari
Werdha Gambaran Diri
Pangesti aspek jenis
Lawang Lansia yang
kelamin, hasil
Tinggal di Panti
4. Penampilan penelitian ini
Werdha Pangesti
peran Lansia menunjukkan
Lawang
yang Tinggal di bahwa lebih dari
Hasil
Panti Werdha setengah responden
penelitian
Pangesti berjenis kelamin
menunjukkan
Lawang wanita, namun hal
bahwa lebih dari
ini tidak
Penampilan peran setengah responden
menunjukkan
69,6% Positif
memiliki gambaran
30,4% bahwa jenis
Negatif diri yang positif.
kelamin wanita
Gambaran
cenderung memiliki
Gambar 4. diri adalah sikap
gambaran
Penampil
an Peran 5. Identitas diri Pangesti
Lansia
yang Lansia yang Lawang
Tinggal Tinggal di
di Panti
Werdha Panti Werdha
19
Jurnal Keperawatan Malang (JKM), Volume 3, Nomor 1, Juni 2018 16-25

diri yang positif tinggalnya lansia setengah responden


Identitas diri
dibandingkan laki- bersama teman- (63,6%) yang
41, 3%
laki
58,7%
sebab
Positifhasil teman yang seusia, berpendidikan SMA
Negatif
penelitian juga sama-sama juga memiliki
menunjukkan mengalami gambaran diri yang
Gambar 5. Identitas
diri bahwa sebagian kemunduran fisik positif.
Lansia besar (73,3%) akan membuat Hal ini sesuai
yang
Tinggal responden laki-laki lansia merasa dengan pendapat
di Panti
Werdha
juga memiliki diterima oleh Miller (2004) dalam
Pangesti gambaran diri yang kelompok sosialnya (Zulfitri, 2011) yang
Lawang
positif. sehingga lansia menyatakan bahwa
Hasil ini menerima tingkat pendidikan
sesuai dengan kenyataan diri dan yang lebih tinggi
beberapa hasil kondisi hidup yang akan membuat
penelitian ada walaupun seseorang memiliki
sebelumnya yang kenyataan tersebut tingkat kesadaran
menyatakan bahwa di bawah kondisi yang lebih tinggi
wanita lebih yang diharapkan. akan datangnya
negatif Dari aspek masa tua dan
memandang citra pendidikan, hasil membuat
tubuh (body image) penelitian penerimaan diri
dibandingkan pria menunjukkan yang lebih baik.
(Davidson&McCab bahwa pendidikan Ditinjau dari
e, dalam responden yang aspek umur, hasil
Hubley&Quinlan, terbanyak adalah penelitian
2005). Menurut SD, namun hal ini menunjukkan bahwa
Pudjidjogyanti
tidak menunjukkan responden terbanyak
(2008) wanita
mempunyai konsep fisiknya berbeda bahwa tingkat adalah umur >69-79

diri yang dengan lansia laki- pendidikan yang tahun dan lebih dari

bersumber dari laki yang cenderung lebih rendah setengah responden

keadaan fisik dan memiliki sifat tidak cenderung membuat berumur >69-79

popularitas dirinya terlalu peduli gambaran diri yang tahun memiliki

sehingga wanita dengan penampilan. positif karena hasil gambaran diri yang

kurang mampu Menurut penelitian juga positif. Hal ini

menyesuaikan diri peneliti hal ini menunjukkan menunjukkan bahwa

dengan perubahan terjadi karena bahwa lebih dari lansia dengan umur

20
Santi Susilawati, Agus Setyo U, Nurul Hidayah, Konsep Diri pada Lansia…

yang lebih muda akan menunjukkan >72-132 bulan juga

memiliki gambaran bahwa lebih dari memiliki gambaran

diri yang positif setengah responden diri yang positif.

dibandingkan tinggal di panti Menurut

dengan lansia yang selama 0- peneliti hal ini

berumur lebih tua. 36 bulan dan lebih disebabkan karena

Menurut dari setengah berbedanya waktu

Papalia & Olds responden memiliki yang dibutuhkan

(2003) semakin gambaran diri yang tiap lansia untuk

bertambah umur positif. Hal ini beradaptasi dengan

lansia maka akan menunjukkan lingkungan baru.

semakin bahwa semakin


Ideal Diri Lansia
berpengaruh pada pendek waktu
yang Tinggal di
penurunan fisik tinggal lansia di
Panti Werdha
dan penampilan panti akan semakin
Pangesti Lawang
yang akan baik gambaran
Hasil
berpengaruh pada dirinya. Namun
penelitian
gambaran diri lama tinggal tidak
menunjukkan
lansia. Menurut semata-mata
bahwa lebih dari
peneliti hal ini mempengaruhi
setengah responden
disebabkan karena gambaran diri
memliki ideal diri
semakin karena ada 50%
yang positif . Ideal
bertambahnya lansia yang tinggal
diri bisa diartikan
umur maka di panti selama

semakin banyak dengan cita-cita, responden wanita


perubahan dan keinginan, harapan memliki ideal diri
penurunan fungsi tentang diri sendiri. yang positif. Hal ini
fisik sehingga akan Melihat dari menunjukkan bahwa
mempengaruhi aspek jenis kelamin, lansia wanita
gambaran diri hasil penelitian ini cenderung memiliki
lansia ke arah yang menunjukkan ideal diri yang
negatif. bahwa lebih dari positif dibandingkan
Dari aspek setengah responden lansia laki-laki.
lamanya tinggal di berjenis kelamin Menurut
panti, hasil wanita dan lebih Darmojo (2004)
penelitian dari setengah dilihat dari domain

21
Jurnal Keperawatan Malang (JKM), Volume 3, Nomor 1, Juni 2018 16-25

psikologis, lansia lansia mempunyai panti cenderung Hasil


wanita sifatnya perasaan positif memiliki ideal diri penelitian
cenderung sabar tentang kehidupan, yang positif. menunjukkan
dan lebih bisa salah satunya Hasil ini bahwa lebih dari
mengendalikan adalah dapat berbeda dengan setengah responden
emosi menemukan makna pendapat Harlock memliki harga diri
dibandingkan laki- hidup yaitu bisa (2002) yang negatif.
laki, hal inilah yang menerima keadaan menyatakan bahwa Harga diri
menyebabkan yang ada tanpa semakin tinggi adalah penilaian
lansia perempuan harus menetapkan pendidikan individu tentang
bisa lebih berpikir, standar diluar seseorang maka kesesuaian
berharap dan kemampuannya. akan semakin puas perilakunya dengan
bertingkah laku Dari aspek dengan hidupnya. ideal diri yang
sesuai usianya yang pendidikan, hasil Menurut peneliti diharapkan. Harga
telah lanjut dan penelitian hal ini terjadi diri sesorang
sesuai kemampuan menunjukkan karena lansia dipengaruhi oleh
yang masih bahwa responden dengan pendidikan jenis kelamin,
dimiliki. terbanyak adalah yang lebih tinggi intelejensia, kondisi
Dari aspek lulusan SD dan dan berpikir bahwa fisik, lingkungan
umur, hasil lebih dari hidupnya tidak keluarga,
penelitian setengahnya ideal untuk tinggal lingkungan sosial.
menunjukkan memliki ideal diri di panti. Mereka Melihat dari
bahwa 100% yang positif. Hal ini yang memiliki aspek jenis
responden berumur menunjukkan pendidikan lebih kelamin, hasil
lebih dari 60 tahun bahwa tingkat tinggi akan penelitian ini
dan lebih dari pendidikan yang memiliki standart menunjukkan
setengah responden rendah membuat hidup yang lebih bahwa lebih dari
memliki ideal diri lansia yang tinggal tinggi dan tinggal setengah responden
yang positif . Hal di di panti bukanlah berjenis kelamin
ini sesuai dengan standart hidup wanita, namun hal
pendapat Imron mereka. ini tidak
(2009) dalam menunjukkan
(Zulfitri, 2011) Harga Diri Lansia bahwa jenis
yang menyebutkan yang Tinggal di kelamin wanita
bahwa pada usia 60 Panti Werdha cenderung memiliki
tahun ke atas, Pangesti Lawang harga diri yang

22
Santi Susilawati, Agus Setyo U, Nurul Hidayah, Konsep Diri pada Lansia…

negatif memiliki harga diri lebih tinggi akan yang negatif.


dibandingkan laki- yang negatif. datangnya masa tua
laki sebab hasil Hal ini sesuai dan membuat
penelitian juga dengan penelitian penerimaan diri
menunjukkan terbaru yang yang lebih baik.
bahwa sebagian dilakukan oleh Menurut peneliti hal
besar (81,8%) Longevity Centre ini disebabkan
responden laki-laki karena lansia

International (ILC- adalah lulusan SD dengan pendidikan

UK) and the namun hal ini tidak tinggi berpikir

Charity, menunjukkan bahwa hidupnya

Independent bahwa lulusan yang tidak ideal untuk

Age,diketahui lebih rendah tinggal di panti.

bahwa pria lebih membuat harga diri Dari aspek

mungkin untuk menjadi negatif lamanya tinggal di

merasa kesepian di sebab hasil panti, hasil

usia tua daripada penelitian juga penelitian

wanita. Kesepian menunjukkan menunjukkan

merupakan bahwa lebih dari bahwa lebih dari

perasaan terasing setengah responden setengah responden

(terisolasi atau (63,6%) (63,10%) tinggal di

kesepian) adalah berpendidikan SMA panti selama 0-36

perasaan memiliki harga diri bulan, namun hal

tersisihkan, yang negatif. ini tidak

terpencil dari orang Hasil ini menunjukkan

lain, karena merasa berbeda dengan bahwa lebih

berbeda dengan pendapat Miller pendeknya masa

orang lain (2004) dalam tinggal lansia di

(Probosuseno, (Zulfitri, 2011) panti cenderung

2007). yang menyatakan membuat harga diri

Dari aspek bahwa tingkat menjadi negatif

pendidikan, hasil pendidikan yang sebab ada 50%

penelitian lebih tinggi akan lansia yang tinggal

menunjukkan membuat seseorang di panti selama >72-

bahwa responden memiliki tingkat 132 bulan juga

paling banyak kesadaran yang memiliki harga diri

23
Jurnal Keperawatan Malang (JKM), Volume 3, Nomor 1, Juni 2018 16-25

Hal ini namun usia yang keputusan sendiri. bagi orang lain.
sesuai dengan lebih muda tidak Menurut Darmojo
penelitian yang semata-mata (2000) kegiatan- Peran Lansia yang
dilakukan oleh menjadikan harga kegiatan dan hobi Tinggal di Panti
Maniung, Inri, dkk diri negatif sebab memungkinkan Werdha Pangesti
(2015) tentang hasil penelitian usia lanjut masih Lawang
“Hubungan Lama juga menunjukkan merasa bermanfaat
Tinggal dengan bahwa lebih dari Hasil hal ini tidak
Tingkat Depresi setengah responden penelitian diatas menunjukkan bahwa
pada Lansia di (58,3% ) dengan menunjukkan jenis kelamin wanita
Panti Tresna usia 80-89 tahun bahwa sebagian cenderung memiliki
Werdha Agape juga memiliki besar responden penampilan peran
Tandano” hasil harga diri yang memiliki yang negatif
penelitian negatif. penampilan peran dibandingkan laki-
menunjukkan Menurut yang negatif. laki sebab hasil
bahwa tidak ada peneliti hal ini Peran adalah penelitian
hubungan antara terjadi karena tidak serangkaian pola menunjukkan bahwa
lama tinggal semua lansia pasti perilaku, nilai dan 100% lansia yang
dengan tingkat menunjukkan tujuan yang berjenis kelamin
depresi lansia. tingkat diharapkan oleh laki-laki juga
Salah satu ciri-ciri kemunduran yang masyarakat sesuai memiliki
dari depresi adalah sama dalam umur dengan fungsi penampilan peran
harga diri yang yang sama. Harga individu di dalam yang negatif
rendah. Menurut diri lansia yang kelompok sedangkan pada
peneliti hal ini tinggal di panti sosialnya.Penampila lansia wanita hanya
terjadi karena juga dipengaruhi n peran dipengaruhi 54,8% yang
faktor lain seperti oleh minimnya oleh perubahan memiliki
jenis kelamin dan kegiatan di panti. peran. penampilan peran
tingkat pendidikan. Semua pekerjaan di Melihat dari negatif.
Ditinjau dari panti dikerjakan aspek jenis kelamin, Menurut
aspek umur, hasil tanpa melibatkan hasil penelitian ini Harlock (2002)
penelitian lansia sehingga menunjukkan lansia laki-laki lebih
menunjukkan lansia merasa tidak bahwa lebih dari cenderung
bahwa responden dipercaya untuk setengah responden membatasi minat
terbanyak adalah mandiri dan berjenis kelamin pada kegiatan
umur >69-79 mengambil perempuan, namun berbeda dengan

24
Santi Susilawati, Agus Setyo U, Nurul Hidayah, Konsep Diri pada Lansia…

lansia wanita yang negatif sebab hasil responden lulusan penelitian


cenderung untuk penelitian juga SD memiliki menunjukkan
berusaha terlibat menunjukkan penampilan peran bahwa lebih dari
dalam kegiatan bahwa sebagian yang negatif. Hal setengah responden
yang bervariasi luas besar (83,3%) ini menunjukkan tinggal di panti
selama hidupnya. responden dengan bahwa semakin selama 0-
Menurut peneliti usia >79-89 rendah pendidikan 36 bulan dan
penampilan peran memiliki lansia maka sebagian besar
yang negatif dari penampilan diri semakin negatif responden memiliki
lansia disebabkan negatif. penampilan penampilan peran
oleh minimnya Hasil ini perannya, hal ini yang negatif. Hal
kegiatan yang bisa sesuai dengan teori sesuai dengan ini menunjukkan
dilakukan oleh social pendapat Harlock bahwa semakin
lansia di panti dan disengagement (2002) semakin pendek waktu
tinggal di panti juga yang menyebutkan tinggi dan dan tinggal lansia di
membuat rutinitas, semakin semakin formal panti akan semakin
hobi yang biasanya bertambahnya tingkat pendidikan negatif penampilan
dilakukan di rumah umur maka yang dimiliki perannya dan
menjadi terhenti. kegiatan sosialpun seseorang semakin semakin lama
Ditinjau dari semakin berkurang banyak pula waktu tinggal lansia
aspek umur, hasil karena semakin kegiatan yang di panti semakin
penelitian bertambahnya dimiliki untuk baik penampilan
menunjukkan umur maka menciptakan perannya .
bahwa responden semakin sulit lansia penampilan peran Hal ini sesuai
terbanyak adalah dalam beradaptasi yang positif. dengan pendapat
umur >69-79 tahun dan berinteraksi Dari aspek Hurlock (2002)
namun usia yang dengan lingkungan. lamanya tinggal di semakin terbiasa
lebih muda tidak Dari aspek panti, hasil baik pria maupun
semata-mata pendidikan hasil wanita hidup kontak sosial
membuat penelitian bersama dengan maupun kegiatan
penampilan peran menunjukkan orang lain dan yang diadakan oleh
sebagian besar bahwa lulusan mengambil kegiatan lembaga. Identitas
responden terbanyak bersama, maka Diri Lansia yang
responden adalah mereka akan Tinggal di Panti
lulusan SD dan semakin Werdha Pangesti
sebagian besar dapat menikmati Lawang

25
Jurnal Keperawatan Malang (JKM), Volume 3, Nomor 1, Juni 2018 16-25

Hasil peneliti identitas keadaannya yang Menurut


penelitian diri lansia yang berbeda dengan Erickson dalam
menunjukkan positif disebabkan orang lain. (Hurlock, 2002)
bahwa lebih dari karena Mereka pada lansia akan
setengah responden menerima mengalami krisis
memiliki identitas ketidaksempurnaan identitas yang
diri yang positif. pada dirinya dan terjadi ketika
Identitas diri adalah hidupnya seperti keharusan lansia
penilaian individu halnya menerima untuk melakukan
tentang dirinya akan dekatnya perubahan peran
sendiri yang dengan kematian. yang drastis dari
berbeda dengan Mereka pekerja yang sibuk
orang lain. Identitas memperoleh arti penuh optimis
diri dipengaruhi hidup pada masa menjadi
oleh perubahan lalu, kini dan yang penganggur yang
peran, orang tua, akan datang. tidak menentu.
teman sebaya. Sedangkan identitas
Hasil negatif disebabkan Konsep diri
penelitian oleh perlakuan Lansia yang
menunjukkan orang lain yang Tinggal di Panti
bahwa 51,9% memperlakukan Werdha Pangesti
lansia dengan mereka seperti Lawang
identitas diri positif anak-anak dan atau Hasil
memiliki peran diri seperti orang penelitian diatas
yang positif, dan dewasa dan menunjukkan
100% lansia perubahan peran bahwa lebih dari
dengan identitas yang dialami oleh setengah responden
diri negatif juga lansia. memiliki konsep
memiliki peran Menurut Erik diri yang positif.
yang negatif. Hal Erikson dalam Menurut
ini menunjukkan Suadirman (2011) peneliti hal tersebut
identitas diri lansia orang tua jauh lebih dikarenakan lebih
dipengaruhi oleh arif daripada orang dari setengah
penampilan peran muda, mereka lebih responden memiliki
lansia. arif dalam gambaran diri yang
Menurut menyikapi positif. Gambaran

26
Santi Susilawati, Agus Setyo U, Nurul Hidayah, Konsep Diri pada Lansia…

diri yang positif ini Sehingga konsep penelitian Jurnal


Psikologi
akan membuat dirinya menjadi menunjukkan
Universitas
konsep diri lansia positif bahwa lebih dari Udayana, 1
(1): 129-137
menjadi positif. Menurut setengah responden
Menurut Stuart peneliti faktor lain memiliki gambaran
Azizah, L. M. 2011.
dan Laraia (2001) yang membuat diri yang positif, Keperawatan Lanjut
Usia.
seiring dengan konsep diri lansia lebih dari setengah
Yogyakarta:
pertambahan usia menjadi positif responden memiliki Graha Ilmu
dan proses adalah tinggalnya ideal diri yang
Darmojo &
penuaan, lansia lansia di panti akan positif, lebih dari
Martono.
mengalami memberikan setengah responden 2000.
Geriatri
perubahan bentuk kesemapatan besar memliki harga diri
(Ilmu
tubuh, penurunan bagi lansia untuk negatif, sebagian Kesehatan
Usia
fungsi tubuh serta berhubungan besar responden
Lanjut).
penyakit kronis. dengan teman memiliki Jakarta:
Balai
Hal tersebut dapat seusia yang penampilan peran
Penerbit
menjadi faktor mempunyai minat yang negatif, lebih Universitas
Indonesia
yang dan kemampuan dari setengah
mempengaruhi yang sama responden memiliki
Darmojo, 2004.
konsep diri lansia. sehingga membuat identitas diri yang Geriatri
(Ilmu
Namun umumnya lansia merasa positif, lebih dari
Kesehatan
lansia akan diterima di setengah responden Usia
Lanjut).
melakukan lingkungannya memiliki konsep
Jakarta:
penyesuaian agar termasuk diterima diri yang positif. Balai
Penerbit
dapat siap oleh perawat-
Universitas
menerima masa perawat di panti. DAFTAR Indonesia
RUJUKAN
usia lanjutnya.
Andini & Hurlock,
Menurut besar motivasi yang Supriyadi.
Setyaningsih baik dari orang lain 2013. Elizabeth B. 2002
Hubungan Psikologi
(2011) konsep diri akan semakin baik antara Perkembangan.Jaka
tidak lepas dari pula penilaian Berpikir rta: Erlangga
Positif
proses individu terhadap dengan
pembelajaran, dirinya sendiri. Harga Diri
pada Lansia
motivasi dan yang
dukungan dari KESIMPULAN Tinggal di
Panti Jompo
orang lain. Semakin Hasil di Bali.
27
Jurnal Keperawatan Malang (JKM), Volume 3, Nomor 1, Juni 2018 16-25

Kelliat, B.A. 1992. Panti Kronis di


Gangguan Konsep Jompo Panti Sosial
Diri. dengan Tresna
Jakarta: yang Werdha
EGC Tinggal di (PSTW)
Rumah di Khusnul
Kabupaten Khotimah
Mass, L.
Tapanuli Pekanbaru.
Meridean,
Selatan. Jurnal Ners
et al. 2011.
Skripsi. Indonesia, 1
Asuhan
Universitas (2): 21-30
Keperawat
Sumatera
an
Utara
Geriatrik.
Jakarta:
EGC Stuart & Laraia.
(2001).
Nugroho, Wahjudi. Buku Saku
2008. Keperawat
Keperawat an Jiwa,
an Edisi 5.
Gerontik Jakarta:
dan EGC
Geriatrik.
Jakarta:
Suardiman, S.
EGC
2011.
Psikologi
Setyowati, Erni. usia lanjut.
2012. Yogyakarta:
Analisa Gadjah
Konsep Mada
Diri Pada University
Lanjut Usia Press
yang
dirawat di
Suliswati, dkk.
Panti
2005.
Werdha
Konsep
Darma
Dasar
Bakti
Kesehatan
Surakarta.
Jiwa.
Tesis.
Jakarta:EG
Surakarta:
C
Universitas
Muhamma
diyah Zulfitri, Reni,
Surakarta 2011.
Konsep
Diri dan
Siregar, dkk. 2013.
Gaya
Perbanding
Hidup
an Kualitas
Lansia
Hidup
yang
Lanjut Usia
Mengalami
yang
Penyakit
Tinggal di
28

Anda mungkin juga menyukai