PENDAHULUAN
Usia lanjut bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari
suatu proses kehidupan yang pasti akan dialami oleh semua orang yang
dikaruniai usia panjang. Istilah untuk manusia yang usianya sudah lanjut
belum ada yang baku. Ada yang menyebutnya manusia usia lanjut (manula)
kesehatan lansia yang lebih terjamin, sehingga usia harapan hidup lansia lebih
diproyeksikan akan bertambah menjadi 25,5 juta pada tahun 2020 atau
sebesar 11,37% penduduk dan ini merupakan peringkat ke-4 setelah Cina,
India, dan Amerika Serikat (Darmogo, 2000). Hasil sensus penduduk di Jawa
Tengah pada tahun 2000 adalah 2.864.003 jiwa dan hasil sensus penduduk di
Satu persatu anak pergi dari rumah membentuk keluarga sendiri, kehidupan
(aging) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik,
psikologis, maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan itu
2
secara berlipat ganda. Hal ini dapat menimbulkan gangguan atau kelainan
fungsi fisik, psikologik maupun sosial. Jika proses menua mulai berlangsung,
di dalam tubuh timbul kondisi fisik penurunan jumlah sel-sel otak disertai
fisik dapat memicu timbulnya stres pada lanjut usia. Stres dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu hal
yang dipengaruhi faktor internal stres adalah harga diri (Brunner dan
Suddarth, 2001).
Menurut Dariyo dan Ling (2002) dalam Widodo (2004) harga diri
adalah evaluasi terhadap dirinya sendiri secara positif atau negatif. Evaluasi
diri juga berpengaruh besar terhadap kualitas dan kebahagiaan hidup lansia.
Lansia yang memiliki harga diri tinggi akan merasa tenang, mantap, optimis
3
hubungan erat dengan lansia yang lain, mampu menghargai dan menghormati
diri sendiri, berpandangan bahwa dirinya sejajar dengan orang lain, cenderung
berkembang. Sebaliknya harga diri yang rendah akan membawa pada perilaku
yang kurang baik bagi lansia. Ini terjadi karena lansia dengan harga diri
(Widodo, 2004).
menerima dan menghargai dirinya sendiri apa adanya. Ketika individu bisa
dimiliki. Sedangkan individu yang belum mempunyai harga diri yang tinggi
disertai dengan kondisi psikis yang masih labil akan sulit berhadapan dengan
individu merasa percaya diri ketika menghadapi masalah baru yang penuh
(Hartiti, 2001).
kognitif maupun perilaku yang bertujuan untuk mengelola konflik atau stresor
Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada 5 orang lanjut usia yang
sudah tidak berguna, kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari
keluarga, kadang suka menarik diri dari teman dan tidak percaya diri. Lansia
sering marah, tidak dapat mengontrol diri, tidak dapat menerima masalah
yang rumit. Hal ini menunjukkan adanya koping negatif pada diri lansia.
Sedangkan pada 2 orang lanjut usia lainnya merasa hidupnya senang karena
diurus dengan baik oleh keluarganya, cenderung santai dan tidak ada sikap
fenomena tersebut dan berkaitan dengan konsep teori yang sudah ada maka
B. Rumusan Masalah
adalah adakah hubungan antara harga diri dengan mekanisme koping pada
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat Penelitian
lansia.
6
D. Bidang Ilmu
Bidang ilmu yang terkait dengan penelitian ini adalah ilmu keperawatan