Anda di halaman 1dari 4

CPPT (Catatan Perkembangan Pasien Terintgrasi) dalam e-RM

Rekam Medis Elektronik adalah Rekam Medis yang dibuat dengan menggunakan sistem
elektronik yang diperuntukkan bagi penyelenggaraan Rekam Medis. Sistem Elektronik adalah
serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan,
mengolah, menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/atau
menyebarkan informasi elektronik. Rekam Medis Elektronik harus memenuhi prinsip keamanan
data dan informasi, meliputi:
a. kerahasiaan;
b. integritas; dan
c. ketersediaan.
Rekam Medis adalah dokumen yang berisikan data identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (MenKEs, 2022b). CPPT
(Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi) diperlukan dalam rekam medis hal ini sesuai
dengan yang dituangkan dalam standar akreditasi rumah sakit oleh Kementerian Kesehatan
Repulik Indonesia. Pencatatan perkembangan pasien didokumentasikan para PPA (Profesional
Pemberi Asuhan) di formulir catatan pasien terintegrasi (CPPT). Pencatatan di unit intensif atau
unit khusus menggunakan lembar pemantauan pasien khusus, pencatatan perkembangan pasien
dilakukan pada lembar tersebut oleh DPJP di unit tersebut, PPA lain dapat melakukan pencatatan
perkembangan pasien di formulir catatan pasien terintegrasi (CPPT).
Standar PP (Pelayanan Pasien) menjelaskan bahwa Profesional Pemberi Asuhan (PPA)
bekerja sebagai tim intra dan interdisiplin dengan kolaborasi interprofesional, dibantu antara lain
dengan Panduan Praktik Klinis (PPK), Panduan Asuhan PPA lainnya, Alur Klinis/Clinical
Pathway terintegrasi, Algoritma, Protokol, Prosedur, Standing Order dan CPPT (Catatan
Perkembangan Pasien Terintegrasi); Hasil pengkajian ulang dicatat di rekam medik pasien/CPPT
sebagai informasi untuk di gunakan oleh semua PPA.
Standar PAP (Pelayanan Asuhan Pasien) juga menjelaskan bahwa Proses pelayanan dan
asuhan pasien bersifat dinamis dan melibatkan banyak PPA dan berbagai unit pelayanan. Agar
proses pelayanan dan asuhan pasien menjadi efisien, penggunaan sumber daya manusia dan
sumber lainnya menjadi efektif, dan hasil akhir kondisi pasien menjadi lebih baik maka
diperlukan integrasi dan koordinasi. Kepala unit pelayanan menggunakan cara untuk melakukan
integrasi dan koordinasi pelayanan serta asuhan lebih baik (misalnya, pemberian asuhan pasein
secara tim oleh para PPA, ronde pasien multidisiplin, formulir catatan perkembangan pasien
terintegrasi (CPPT), dan manajer pelayanan pasien/case manager). Instruksi PPA dibutuhkan
dalam pemberian asuhan pasien misalnya instruksi pemeriksaan di laboratorium (termasuk
Patologi Anatomi), pemberian obat, asuhan keperawatan khusus, terapi nurtrisi, dan lain-lain.
Instruksi ini harus tersedia dan mudah diakses sehingga dapat ditindaklanjuti tepat waktu
misalnya dengan menuliskan instruksi pada formulir catatan perkembangan pasien terintegrasi
(CPPT) dalam rekam medis atau didokumentasikan dalam elektronik rekam medik agar staf
memahami kapan instruksi harus dilakukan, dan siapa yang akan melaksanakan instruksi
tersebut. Instruksi berdasarkan rencana asuhan dibuat oleh PPA yang kompeten dan berwenang,
dengan cara yang seragam, dan didokumentasikan di CPPT.
Standar Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO) juga menjelaskan bahwa
untuk mengoptimalkan terapi obat pasien, maka dilakukan pemantauan terapi obat secara
kolaboratif yang melibatkan profesional pemberi asuhan (PPA) dan pasien. Pemantauan meliputi
efek yang diharapkan dan efek samping obat. Pemantauan terapi obat didokumentasikan di
dalam catatan perkembangan pasien terintegrasi (CPPT) di rekam medis (Kepmenkes RI, 2022).
Pedoman Variabel dan Meta Data pada Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik juga
menjelaskan pada area rawat inap harus memenui item item pemeriksaan spesialistik (MenKEs,
2022a). Berikut contoh model format CPPT dalam elektronic medical record.
DAFTAR PUSTAKA

Kepmenkes RI. (2022). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.01.07/Menkes/1128/2022 Tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit. Keputusan Menteri
Kesehatan, 1–342.
MenKEs. (2022a). Pedoman Variabel Dan Meta Data Pada Penyelenggaraan Rekam Medis
Elektronik.
MenKEs. (2022b). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 24 Tahun 2022 Tentang
Rekam Medis. Peraturan Pemerintah, 8.5.2017, 2003–2005. https://www.who.int/news-
room/fact-sheets/detail/autism-spectrum-disorders

Anda mungkin juga menyukai