Anda di halaman 1dari 8

"PENGARUH KUALITAS TIDUR TERHADAP KESEHATAN

MENTAL DAN FISIK PADA MAHASISWA"

Oleh :
Ahmad Rizqon Nafis (210102110047)
M. Hafdhil Ahkam (210102110017)
Bima Ardi Fatursyah (210102110077)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pusaran aktivitas akademis yang intens dan kehidupan sosial yang dinamis,
mahasiswa seringkali mengorbankan kualitas tidur, tanpa menyadari dampak seriusnya
terhadap kesehatan mereka. Tidur yang tidak memadai dapat merugikan aspek kesehatan
mental, seperti menurunkan fokus, konsentrasi, dan kemampuan mengelola stres. Pada
gilirannya, ini dapat membentuk lingkaran setan di mana kekurangan tidur yang terus-
menerus menyebabkan peningkatan beban psikologis. Selain itu, mahasiswa dengan pola
tidur yang tidak teratur atau terganggu cenderung memiliki gaya hidup yang kurang sehat,
seperti pola makan yang tidak teratur dan kurangnya aktivitas fisik, yang pada akhirnya
dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan fisik, termasuk obesitas dan penyakit
kardiovaskular.

Lingkungan kampus juga memiliki peran penting dalam memengaruhi tidur


mahasiswa. Jadwal perkuliahan yang padat, aktivitas sosial yang sering berlangsung hingga
larut malam, dan paparan terhadap teknologi modern yang dapat mengganggu ritme tidur
alami, semuanya dapat menjadi hambatan bagi kualitas tidur yang optimal. Oleh karena itu,
penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih holistik tentang
dinamika antara kualitas tidur, kesehatan mental, dan fisik pada mahasiswa. Dengan
memahami faktor-faktor yang memengaruhi tidur di lingkungan kampus, diharapkan dapat
dibangun upaya intervensi yang lebih efektif untuk meningkatkan kesejahteraan mahasiswa
secara menyeluruh.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kualitas tidur berpengaruh pada kesehatan mental mahasiswa di lingkungan
kampus?
2. Apa dampak pola tidur yang tidak memadai terhadap tingkat stres, kecemasan, dan
depresi mahasiswa?
3. Bagaimana kualitas tidur berkaitan dengan kesehatan fisik, termasuk risiko gangguan
metabolisme dan penurunan sistem kekebalan tubuh mahasiswa?
4. Bagaimana faktor lingkungan kampus, seperti jadwal perkuliahan yang padat dan
aktivitas sosial, memengaruhi pola tidur mahasiswa?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui kualitas tidur berpengaruh pada kesehatan mental mahasiswa di
lingkungan kampus
2. Mengetahui dampak pola tidur yang tidak memadai terhadap tingkat stres, kecemasan,
dan depresi mahasiswa
3. Mengetahui kualitas tidur berkaitan dengan kesehatan fisik, termasuk risiko gangguan
metabolisme dan penurunan sistem kekebalan tubuh mahasiswa
4. Mengetahui faktor lingkungan kampus, seperti jadwal perkuliahan yang padat dan
aktivitas sosial, memengaruhi pola tidur mahasiswa
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.2 Kajian Teoritis

Tidur merupakan proses biologis yang esensial bagi pemulihan fisik dan mental manusia.
Menurut Teori Restorasi, tidur memberikan kesempatan bagi tubuh untuk memulihkan energi
yang terkuras selama aktivitas sehari-hari. Terdapat bukti teoritis yang menunjukkan bahwa
kualitas tidur yang baik berperan kunci dalam menjaga keseimbangan kesehatan mental dan
fisik, khususnya pada populasi mahasiswa.

a) Kesehatan Mental
Menurut Teori Konsolidasi Ingatan, tidur REM (Rapid Eye Movement) diyakini
berkontribusi pada proses konsolidasi dan pengorganisasian informasi baru dalam
memori, yang penting bagi pembelajaran dan pengolahan informasi pada mahasiswa.
Gangguan kualitas tidur dapat menghambat proses ini, menyebabkan gangguan kognitif
dan emosional. Teori Stres Psikososial juga menunjukkan bahwa kurangnya tidur dapat
meningkatkan respons terhadap stres, memperparah masalah kesehatan mental.
b) Kesehatan Fisik
Teori Sirkadian menggambarkan peran ritme biologis dalam mengatur proses fisiologis
tubuh, termasuk tidur. Gangguan pada pola tidur dapat mengganggu sirkadian rhythm,
yang berdampak pada produksi hormon, metabolisme, dan fungsi sistem kekebalan
tubuh. Kualitas tidur yang buruk dapat meningkatkan risiko obesitas, resistensi insulin,
dan penyakit kardiovaskular pada mahasiswa.
c) Faktor lingkungan dan teknologi
Teori Ekologi Manusia menyoroti peran lingkungan kampus dalam membentuk
perilaku tidur mahasiswa. Faktor-faktor seperti jadwal perkuliahan yang padat,
aktivitas sosial yang intens, dan paparan terhadap teknologi dapat mengganggu pola
tidur. Teori Ketergantungan Teknologi menunjukkan bahwa penggunaan gadget
sebelum tidur dapat menghambat produksi melatonin dan menyebabkan gangguan
tidur.
d) Intervensi dan kesadaran
Berdasarkan Teori Perubahan Perilaku, peningkatan kesadaran terhadap pentingnya
tidur dan pengembangan kebiasaan tidur yang baik dapat menjadi langkah-langkah
intervensi yang efektif. Teori Motivasi juga menunjukkan bahwa dorongan intrinsik
dan ekstrinsik dapat membentuk niat mahasiswa untuk memprioritaskan tidur.

Kajian teoritis ini menggabungkan berbagai teori untuk memberikan kerangka


konseptual tentang pengaruh kualitas tidur terhadap kesehatan mental dan fisik mahasiswa.
Melalui pemahaman mendalam terhadap dasar teoritis ini, diharapkan dapat merancang
intervensi yang lebih efektif dan mendorong perubahan perilaku yang positif di kalangan
mahasiswa.

2.3 kajian Empiris

Kajian empiris tentang tidur adalah penelitian ilmiah yang dilakukan dengan
menggunakan pendekatan empiris, yaitu pengumpulan data melalui observasi langsung,
pengukuran, dan pengalaman nyata untuk memahami berbagai aspek yang terkait dengan tidur.
Studi ini sering melibatkan berbagai metode penelitian, termasuk survei, eksperimen, analisis
pola tidur, pemantauan aktivitas otak, dan penelitian klinis.

Beberapa topik yang umumnya dikaji dalam penelitian empiris tentang tidur meliputi:

a) Durasi dan Kualitas Tidur: Meneliti berapa lama seseorang tidur, pola tidur yang
teratur, dan faktor-faktor yang memengaruhi kualitas tidur.
b) Gangguan Tidur: Mengkaji gangguan tidur seperti insomnia, sleep apnea, narcolepsy,
dan restless leg syndrome serta cara-cara untuk mengatasinya.
c) Efek Tidur terhadap Kesehatan: Meneliti hubungan antara kurang tidur atau tidur yang
tidak berkualitas dengan risiko penyakit seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung,
dan gangguan kesehatan lainnya.
d) Pola Tidur pada Berbagai Usia: Menginvestigasi perbedaan pola tidur antara bayi,
anak-anak, remaja, dewasa, dan lansia serta implikasinya terhadap kesehatan dan
kinerja.
e) Faktor-faktor Lingkungan dan Perilaku: Meneliti bagaimana lingkungan tidur,
kebiasaan sehari-hari, penggunaan teknologi, dan faktor-faktor lingkungan lainnya
memengaruhi tidur seseorang.
f) Kinerja Kognitif dan Fisik: Meneliti bagaimana tidur yang cukup dan berkualitas
memengaruhi kinerja kognitif, daya ingat, kreativitas, emosi, dan kinerja fisik
seseorang.
g) Terapi Tidur: Meneliti efektivitas berbagai metode terapi tidur, termasuk terapi perilaku
kognitif, penggunaan obat-obatan, terapi cahaya, dan teknik relaksasi untuk
meningkatkan tidur.

Studi empiris ini memiliki kontribusi besar dalam memahami pentingnya tidur bagi kesehatan
dan kesejahteraan manusia serta membantu dalam pengembangan intervensi dan penanganan
terkait gangguan tidur. Metode-metode penelitian ini memungkinkan ilmuwan untuk
mengumpulkan data yang valid dan obyektif untuk menjawab berbagai pertanyaan dan
membuat rekomendasi yang berdasarkan bukti-bukti yang didapat dari penelitian tersebut.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian kuantitatif tentang Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Kesehatan
Mental Dan Fisik Pada Mahasiswa, kelompok kami telah menyebarkan angket angket yang
disebar oleh kelompok kami kepada mahasiswa khususnya mahasiswa UIN Malang. kelompok
kami dapat mengikuti langkah-langkah umum berikut:

a) Identifikasi Variabel Penelitian:

Tentukan variabel-variabel yang akan diukur, seperti pengaruh kualitas tidur mahasiswa,
dampak Kesehatan mental maupun fisik, dan sebagainya.

b) Rancang Alat Pengumpulan Data:

Buat alat pengumpulan data, seperti kuesioner atau wawancara terstruktur, untuk
mengumpulkan informasi kuantitatif dari responden terkait kualitas tidur mahasiswa terhadap
Kesehatan mental dan fisik.

c) Sampelyng:

Tentukan Sample, misalnya, mahasiswa yang memiliki pengaruh dalam ritme tidurnya. Pilih
sampel yang representatif untuk diobservasi atau diwawancarai.

d) Pengumpulan Data:

Lakukan pengumpulan data sesuai dengan rancangan penelitian. Pastikan untuk mencatat data
dengan teliti dan valid.

e) Analisis Data:

Gunakan metode analisis statistik yang sesuai, seperti regresi, analisis varians, atau uji
hipotesis, untuk menginterpretasi data dan menarik kesimpulan.

f) Interpretasi Hasil:

Terjemahkan temuan hasil analisis ke dalam konteks pengaruh kualitas tidur pada mahasiswa.
Diskusikan implikasi temuan terhadap kesehatan mental dan fisik
g) Penyusunan Laporan:

Sajikan hasil penelitian dalam laporan formal. Gunakan grafik, tabel, dan statistik untuk
mendukung temuan Anda.

Anda mungkin juga menyukai