Anda di halaman 1dari 3

REVIEW JURNAL STROKE

JURNAL 1

Judul HUBUNGAN KARAKTERISTIK PENDERITA DAN


HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN STROKE ISKEMIK
Jurnal Jurnal Berkala Epidemiologi
Sumber artikel Google Scholar(2017-2022)
Volume & Halaman Volume 5 Nomor 1, Januari 2017 : 48-59
Tahun 2017
Penulis Siti Rohmatul Laily
Reviwer Baderia Suci, Dian Therezah, Dodik Mendanu, Dwi Adelia, Niki
Melani, Ti dewi S
Tanggal 25 Oktober 2022

Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui


hubungan karakteristik dan hipertensi dengan kejadian stroke
iskemik di Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Ngimbang Lamongan Tahun 2016
Design penelitian Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan
desain studi case control. Sampel kasus adalah penderita stroke
iskemik
Subjek penelitian Sampel kontrol adalah non stroke iskemik, masing-masing sebanyak
44 responden
Metode penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan
menggunakan pendekatan observasional dengan menggunakan
rancangbangun desain case control, dengan cara membandingkan
kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan dengan status
paparan (Purnomo, W. 2013). Kelompok kasus adalah penderita
stroke iskemik dan kelompok kontrol adalah penderita non stroke
iskemik (penyakit inflamasi, epilepsi, gangguan gerak dan gangguan
saraf perifer)
Hasil penelitian Hasil penelitian yang menunjukkan ada hubungan yang bermakna
antara usia (p=0,015; OR=3,286; 95%CI=1,332–8,107), jenis
kelamin (p=0,001; OR=4,765; 95%CI=1,912–11,875), status
pekerjaan (p=0,001; OR=4,667; 95%CI=1,890–11,526), dan
hipertensi (p=0,000; OR=129,000; 95%CI=15,848–1050,034)
dengan kejadian stroke iskemik.
Simpulan dan saran Ada hubungan antara usia, jenis kelamin, status pekerjaan dan
hipertensi dengan kejadian stroke iskemik di RSUD Ngimbang
Lamongan tahun 2016
JURNAL 2

Judul EFEKTIFITAS LATIHAN ROM TERHADAP


PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PADA PASIEN
STROKE: STUDY SYSTEMATIC REVIEW
Jurnal Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Sumber artikel Google Scholar (2017-2022)
Volume & Halaman Vol. 2. No. 3, September 2019 : 186 - 191
Tahun 2019
Penulis Wahdaniyah Eka Pratiwi Syahrim, dkk
Reviwer Baderia Suci, Dian Therezah, Dodik Mendanu, Dwi Adelia, Niki
Melani, Ti dewi S
Tanggal 25 Oktober 2022

Tujuan penelitian Untuk mengetahui adanya pengaruh efektifitas latihan ROM


terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke
Design penelitian Studi ini adalah Systematic review
Subjek penelitian 6 artikel jurnal yang di diterbitkan dalam tahun 2015-2019
Metode penelitian Sumber jurnal pada penelitian ini adalah menggunakan database
google schoolar, pubmed, Science direct dengan artikel tahun 2015-
2019, fulltext artikel yang sesuai dengan tujuan penelitian, terdapat
ISSN, merupakan jurnal intervensi latihan ROM terhadap
peningkatan kekuatan otot pada stroke. Setelah menggumpulkan data
dan informasi, semua data diseleksi sesuai dengan kriteria inklusi
dan ekslusi kemudian diseleksi kerelevanan menggunakan Duffy’s
Research Appraisal Checklist Approach, dilanjutkan dengan analisis
kompratif untuk melihat perbandingan antara pikiran utama karya
tulis ini dengan beberapa teori yang relevan, dan untuk selanjutnya
memberikan rekomendasi teknik non farmakologi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke
yang mengalami hemiparesis.
Hasil penelitian Berdasarkan enam artikel tentang efektifitas latihan ROM terhadap
peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke membuktikan bahwa
100% latihan ROM efektif dalam mengatasi masalah kelemahan otot
pada pasien pasien stroke. Latihan Range Of Motion (ROM) yang
digunakan dalam jurnal yang terpilih yaitu, dan Range of Motion
(ROM) aktif dan pasif. Pemberikan latihan ROM yaitu minimal 2x
sehari setiap pagi dan sore dengan waktu 15-35 menit dan dilakukan
minimal 4 kali pengulangan setiap gerakan
Simpulan dan saran Berdasarkan 6 jurnal yang terpilih sesuai dengan kriteria inklusi,
dapat disimpulkan bahwa latihan ROM efektif meningkatkan
kekuatan otot. Dengan pemberikan latihan yaitu minimal 2x sehari
setiap pagi dan sore dengan waktu 15-35 menit dan dilakukan
minimal 4 kali pengulangan setiap gerakan
JURNAL 3

Judul PENERAPAN PROSEDUR LATIHAN RANGE OF MOTION


(ROM) PASIF SEDINI MUNGKIN PADA PASIEN STROKE
NON HEMORAGIK (SNH)
Jurnal Jurnal Ilmiah Indonesia
Sumber artikel Google Scholar (2017-2022)
Volume & Halaman Vol. 5, No. 10, Oktober 2020 : 1015-1021
Tahun 2020
Penulis Anita Shinta Kusuma dan Oktavia Sara
Reviwer Baderia Suci, Dian Therezah, Dodik Mendanu, Dwi Adelia, Niki
Melani, Ti dewi S
Tanggal 25 Oktober 2022

Tujuan penelitian Untuk mengetahui pengaruh ROM pasif sedini mungkin terhadap
kekuatan otot pada pasien stroke non hemoragik
Design penelitian Literature review
Subjek penelitian 4 artikel jurnal yang didapatkan dari Sumber menggunakan database
google scholar, Garuda Garba, fulltext artikel yang sesuai dengan
tujuan penelitian, merupakan jurnal intervensi latihan ROM terhadap
peningkatan kekuatan otot pada stroke dan jurnal kesehatan
terindeks di Indonesia
Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review
Hasil penelitian Berdasarkan empat jurnal yang telah direview tentang pengaruh
(ROM) terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke
membuktikan bahwa latihan ROM efektif untuk meningkatkan
kekuatan otot. Latihan range of motion diberikan dua kali sehari
setiap pagi dan sore serta dilakukan secara berkelanjuta
Simpulan dan saran Latihan ROM sedini mungkin secara berkelanjutan terbukti dapat
meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke. Pemberian latihan
ROM dengan durasi waktu 15-35 menit dilakukan dua kali sehari
setiap pagi dan sore minimal pelaksanaan 4 minggu. Saran dalam
melakukan intervensi keperawatan pada pasien stroke dapat
dilakukan secara menyeluruh meliputi bio, psiko, spiritual. Tindakan
keperawatan yang mencakup biologis dalam kasus stroke seperti
melakukan latihan ROM, yang mencakup psikologis dengan teknik
relaksasi berupa latihan pernapasan atau mendengarkan musik, dan
yang mencakup spiritual dengan berdoa. Jadi untuk meningkatkan
kekuatan otot secara optimal dapat dilakukan dengan
mengkombinasikan latihan yang dilakukan sedini mungkin.
Relaksasi dan berdoa dilakukan sebelum latihan ROM dimulai agar
pasien merasa tenang

Anda mungkin juga menyukai