Isilah form dibawah dengan uraian singkat dan berikan tanda contreng (X/V)
pada kotak atau lingkari pada salah satu pilihan jawaban yang
menggambarkan penelitian.
P: Nomor Urutan Protokol CIOMS 2016 – Lampiran 1;
S: Standar Kelaikan Etik (WHO-2011 dan Pedoman KEPPKN 2017);
C: Check List/Daftar Tilik
G: Guideline CIOMS 2016
IC: CIOMS 2016 – Lampiran 2
Daftar Isi:
Isilah form dibawah dengan uraian singkat dan berikan tanda contreng(X/V)
pada kotak atau lingkari pada salah satu pilihan jawaban yang
menggambarkan penelitian.
P: Nomor Urutan Protokol CIOMS 2016 – Lampiran 1;
S: Standar Kelaikan Etik (WHO-2011 dan Pedoman KEPPKN 2017);
C: Check List/Daftar Tilik
G: Guideline CIOMS 2016
IC: CIOMS 2016 – Lampiran 2
Identifikasi (p10)
1. Peneliti (Mohon CV Peneliti Utama dilampirkan)
2. Anggota Peneliti :
Institusi :
Anggota Peneliti :
Institusi :
Anggota Peneliti :
Institusi :
3. Sponsor (p9)
Nama :
Alamat :
Tidak ada isu etik yang mungkin dihadapi pada penelitian ini.
D. Kondisi Lapangan
1. Gambaran singkat tentang lokasi penelitian(p8) lihat G-2
RSUD M.YUNUS adalah rumah sakit umum daerah milik Pemerintah dan
merupakan salah satu rumah sakit tipe B yang terletak di wilayah Bengkulu.
Rumah sakit ini memberikan pelayanan di bidang kesehatan yang didukung
oleh layanan dokter spesialis dan sub spesialis, serta ditunjang dengan
fasilitas medis yang memadai. Selain itu RSUD M.YUNUS juga sebagai rumah
sakit rujukan untuk wilayah Bengkulu dan sekitarnya. RSUD M YUNUS
sekarang sudah banyak fasilitas yang dimiliki, ditambah tata ruang dan
lingkungan RS ini mulai di perbaiki sehingga membuat para keluarga pasien
lebih nyaman ketika sedang menunggu. lokasi RSUD M.YUNUS berada di
central kota, dekat dengan Kantor Kepolisian daerah Bengkulu dan
pemadam kebakaran provinsi Bengkulu, sehingga tidak ada masyarakat
bengkulu yang tidak mengetahui rumah sakit ini.
E. Desain Penelitian
1. Tujuan penelitian, hipotesis, pertanyaan penelitian, asumsi dan variabel
penelitian (p11).
Hipotesis Penelitian:
1. H0 : Tidak ada pengaruh pemberian pijat kaki pada perubahan lingkar
oedema kaki pada penderita Congestive Heart Failure (CHF)
Ha : Ada pengaruh pemberian pijat kaki pada perubahan lingkar oedema
kaki pada penderita Congestive Heart Failure (CHF)
2. H0 : Tidak ada perbedaan rerata lingkar oedema pada kaki penderita
Congestive Heart Failure (CHF) sebelum dilakukan pijat kaki dan setelah
dilakukan pijat kaki
3. Ha : Ada perbedaan rerata lingkar oedema pada kaki penderita
Congestive Heart Failure (CHF) sebelum dilakukan pijat kaki dan setelah
dilakukan pijat kaki
Pertanyaan Penelitian
Apakah ada pengaruh pemberian pijat kaki pada perubahan lingkar
oedema kaki pada penderita Congestive Heart Failure (CHF) di ruang ICCU
RSUD Dr. M. Yunus kota Bengkulu tahun 2020?
Variabel penelitian
1. variabel independen dari penelitian ini adalah pijat kaki.
2. variabel dependen dari penelitian ini adalah lingkar oedema kaki
pada pasien CHF
F. Sampling
1. Jumlah subjek yang dibutuhkan sesuai tujuan penelitian dan
bagaimana penentuannya secara statistik (p13).
Sample di ambil sebanyak 19 responden untuk kelompok intervensi dan
19 responden untuk kelompok control dengan teknik pengambilan sampel
adalah Purposive sampling dimana sampel diperoleh dengan responden
yang memenuhi kriteria inklusi yang sudah ditetapkan oleh peneliti
(Sugiyono, 2015)
Tidak relevan.
Tidak relevan
Tidak relevan
4. Tes klinis atau lab atau tes lain yang harus dilakukan (p20)
Tidak relevan
H. Monitor Hasil
1. Sampel dari form laporan kasus yang sudah distandarisir, metode
pencatatan respon terapeutik (deskripsi dan evaluasi metode dan
frekuensi pengukuran), prosedur follow-up, dan, bila mungkin, ukuran
yang diusulkan untuk menentukan tingkat kepatuhan subjek yang
menerima treatment(lihat lampiran) (p17).
Tidak relevan.
Tidak relevan.
Tidak relevan.
Tidak relevan.
L. Manfaat
1. Manfaat penelitian secara pribadi bagi subjek dan bagi yang lainnya
(Guideline 4) (p25)
Pasien Congestive Heart Failure (CHF) yang mengalami oedema pada kaki
mendapatkan pengetahuan mengenai manfaat pijat kaki serta dapat
menerapkan intervensi pijat kaki secara rutin setiap harinya dilakukan
oleh keluarga maupun pasien untuk mengurangi derajat oedema pada
kaki pasien Congestive Heart Failure (CHF).
Tidak relevan
N. Informed Consent
1. Cara yang diusulkan untuk mendapatkan informed consent dan
prosedur yang direncanakan untuk mengkomunikasikan informasi
penelitian kepada calon subjek, termasuk nama dan posisi wali bagi
yang tidak bisa memberikannya. (Guideline 9)(p30)
Tidak relevan
O. Wali (p31)
1. Adanya wali yang berhak bila calon subjek tidak bisa memberikan
informed consent (Guidelines 16 and 17)
Tidak relevan
.
2. Adanya orang tua atau wali yang berhak bila anak paham tentang
informed consent tapi belum cukup umur(Guidelines 16 and 17)
Tidak relevan
P. Bujukan
1. Deskripsi bujukan atau insentif pada calon subjek untuk ikut
berpartisipasi, seperti uang, hadiah, layanan gratis, atau yang lainnya
(p32)
Hasil dari penelitian ini nanti tidak akan diberikan kepada partisipan
agar tidak terjadi penyalahgunaan informasi kepada pihak rumah sakit.
Q. Penjagaan Kerahasiaan
1. Proses rekrutmen (misalnya lewat iklan), serta langkah langkah untuk
menjaga privasi dan kerahasiaan selama rekrutmen (Guideline 3) (p16)
Tidak relevan
Tidak relevan.
Tidak relevan
Tidak relevan.
S. Rencana Analisis
1. Deskripsi tentang rencana tencana analisis statistik, termasuk rencana
analisis interim bila diperlukan, dan kreteria bila atau dalam kondisi
bagaimana akan terjadi penghentian prematur keseluruhan penelitian
(Guideline 4) (B,S2)
Tidak relevan.
T. Monitor Keamanan
1. Rencana rencana untuk memonitor keberlangsungan keamanan obat
atau intervensi lain yang dilakukan dalam penelitian atau trial, dan, bila
diperlukan, pembentukan komite independen untuk data dan safety
monitoring (Guideline 4) (B,S3,S7)
Tidak relevan.
U. Konflik Kepentingan
1. Pengaturan untuk mengatasi konflik finansial atau yang lainnya yang
bisa mempengaruhi keputusan para peneliti atau personil lainya;
menginformasikan pada komite lembaga tentang adanya conflict of
interest; komite mengkomunikasikannya ke komite etik dan kemudian
mengkomunikasikan pada para peneliti tentang langkah langkah
berikutnya yang harus dilakukan (Guideline 25) (p42)
V. Manfaat Sosial
1. Untuk riset yang dilakukan pada seting sumberdaya lemah, kontribusi
yang dilakukan sponsor untuk capacity building untuk review ilmiah dan
etika dan untuk riset-riset kesehatan di negara tersebut; dan jaminan
bahwa tujuan capacity building adalah agar sesuai nilai dan harapan
para partisipan dan komunitas tempat penelitian (Guideline 8) (p43)
Tidak relevan.
2. Protokol riset atau dokumen yang dikirim ke komite etik harus meliputi
deskripsi rencana pelibatan komunitas, dan menunjukkan sumber
sumber yang dialokasikan untuk aktivitas aktivitas pelibatan tersebut.
Dokumen ini menjelaskan apa yang sudah dan yang akan dilakukan,
kapan dan oleh siapa, untuk memastikan bahwa masyarakat dengan
jelas terpetakan untuk memudahkan pelibatan mereka selama riset,
untuk memastikan bahwa tujuan riset sesuai kebutuhan masyarakat
dan diterima oleh mereka. Bila perlu masyarakat harus dilibatkan dalam
penyusunan protokol atau dokumen ini (Guideline 7) (p44)
Tidak relevan
Akan di publis
Y. Pendanaan
Sumber dan jumlah dana riset; lembaga funding, dan deskripsi komitmen
finansial sponsor pada kelembagaan penelitian, pada para peneliti, para
subjek riset, dan, bila ada, pada komunitas (Guideline 25) (B, S2); (p41)
Z. Komitmen Etik
1. Pernyataan peneliti utama bahwa prinsip-prinsip yang tertuang dalam
pedoman ini akan dipatuhi (p6)
Ada pernyataan
2. (Track Record) Riwayat usulan review protokol etik sebelumnya dan
hasilnya (isi dengan judul dan tanggal penelitian, dan hasil review
Komite Etik(p7)
Pengusul,
Bayrakci Tunay, V., Akbayrak, T., Bakar, Y., Kayihan, H., & Ergun, N. (2010). Effects of
mechanical massage, manual lymphatic drainage and connective tissue manipulation
techniques on fat mass in women with cellulite. Journal of the European Academy of
Dermatology and Venereology, 24(2), 138–142. https://doi.org/10.1111/j.1468-
3083.2009.03355.x
Bickley ; Lynn S, 2015. Bates buku pemeriksaan fisik & riwayat kesehatan. Ed. 11 hal 351)
Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Chen, W.-L., Liu, G.-J., Yeh, S.-H., Chiang, M.-C., Fu, M.-Y., & Hsieh, Y.-K. (2013). Effect of
Back Massage Intervention on Anxiety, Comfort, and Physiologic Responses in Patients
with Congestive Heart Failure. The Journal of Alternative and Complementary
Medicine, 19(5), 464–470. https://doi.org/10.1089/acm.2011.0873
Cho, S., & Atwood, J. E. (2002). Peripheral edema. American Journal of Medicine, 113(7), 580–
586. https://doi.org/10.1016/S0002-9343(02)01322-0 Ciocon, J. O., Galindo-Ciocon,
D., & Galindo, D. J. (1995). Raised leg exercises for leg edema in the elderly.
Angiology, 46(1), 19–25. https://doi.org/10.1177/000331979504600103
Çoban, A., & Şirin, A. (2010). Effect of foot massage to decrease physiological lower leg
oedema in late pregnancy: A randomized controlled trial in Turkey. International
Journal of Nursing Practice, 16(5), 454–460. https://doi.org/10.1111/j.1440-
172X.2010.01869.xDinkes Prov Bengkulu, 2016
Dinas Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Riset Kesahatan
Dasar, 111–116. https://doi.org/1 Desember 2013
Guyton, Arthur C. 2007 . Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta; EGC Guyton C. Arthur.
Fisiologi Kedokteran. Alih bahasa Ken Ariata Tengadi. Edisi 7 Penerbit buku
kedokteran EGC. Jakarta. 1994 : 627 - 646
Guyton, Athur C, 1990 Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Ed. 3 hal 278)
Guyton Athur C, 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed.9 hal 389)
Hidayat, Aziz Alimul. (2010). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta : Salemba Medika.
Karson. (2011). Buku Ajar Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler. Yogyakarta: Nuha Medika
Kasron, Pijat kaki efektif menurunkan foot oedema pada penderita Congestive Heart Failure
(CHF). 2018. Jurnal Ilmu Keperawatan Medial Bedah 2 (1), Mei 2019, 1-54 ISSN
2338-2058 (print), ISSN 2621-2986 (online)
Kementerian Kesehatan RI (2013). INFODATIN jantung. 2013. Jakarta : Pusat Data dan
Informasi Profil Kesehatan Indonesia.
Kementerian Kesehatan RI. (2014). Profil Kesehatan Indonesia 2013. Jakarta : Pusat Data dan
Informasi Profil Kesehatan Indonesia.
Kozier, B & Erb, G (2009). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis. Jakarta: EGC.
Laksmi K, dkk, 2011. Aliran limfatik daerah kepala dan leher serta aspek klinis. Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga-RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Lilly, L. (2011). Pathophysiology of Heart Disease (5th ed). (L. W. Wilkins, Ed.)
Mahendra. B, Ruhito. F. 2009. “Pijat Kaki untuk Kesehatan”
(online),(http://www.kliksaya.com/pijatkakiuntukkesehatan.htm, diakses tanggal 27
Desember 2014).
Nicholson, Christopher (2007). Heart Failure : a clinical nursing handbook. England : john
wiley and sons Ltd
Smeltzer, S. C & Bare, B. G. 2010. Buku ajar keperawatan medikal-bedah brunner & suddath.
Alih bahasa: Agung Waluyo. Edisi 8. Cetakan 1. Volume 2. Jakarta: EGC.
Tortora, G.J., Derrickson, B., 2012. The Cardiovascular System: The Heart. In: Roesch, B.,et al.,
eds. Principles of Anatomy and Physiology. 13th ed. USA: John Wiley & Sons, 763
2.1.2.
Prince, Sylvia A., & Wilson, Lorraine M. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis
Wahyuni, dkk, 2017. Efektivitas Relaksasi Otot Progresif dan Massage Kaki dengan Pemberian
Essential Oil Kenanga dalam Menurunkan Tekanan Darah Tinggi pada Lansia.
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Magelang
World Health Organization (WHO). (2016). Indonesia: WHO statistical profile. Country
Statistics and Global Health Estimates. Retrieved from
http://who.int/gho/mortality_burden_disease/en/