TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP STROKE
1. Definisi Stroke
cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (global) dengan gejala-gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya
Stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena terjadi gangguan peredaran
Batticaca 2012:56). Menurut Hudak (1996), Stroke adalah deficit neurologis yang
disease (CVD).
2. Anatomi Fisiologi
untuk saling berkomunikasi dan saling berhubungan satu dengan yang lain. sistem
adanya pengaturan saraf tersebut, maka terjalin komunikasi antara berbagai sistem
SST terdiri atas neuron aferen dan eferen sistem saraf somatic (SSS) dan
1. otak
kesatuan fungsional. otak lebih kompleks dari pada batang otak. otak manusia
kira-kira merupakan 2% dari berat badan orang dewasa. otak menerima darah
15% dari curah jantung, memerlukan sekitar 20% pemakaian oksigen tubuh, dan
sekitar 400 kilokalori energy setiap harinya. otak merupakan jaringan yang paling
banyak memakai energi dalam seluruh tubuh manusia dan terutama berasal dari
proses metabolisme oksidasi glukosa. jaringan otak sangat rentan dan kebutuhan
akan oksigen serta glukosa melalui aliran darah adalah konstan. metabolism otak
merupakan proses tetap dan kontinu, tanpa ada masa istirahat. bila aliran darah
terhenti selama 10 detik saja, maka kesadaran mungkin sudah akan hilang,
serebrum merupakan bagian otak yang paling besar dan paling menonjol.
disini terletak pusat-pusat saraf yang mengatur semua kegiatan sensorik dan
3. batang otak
bawah . medulla oblongata merupakan pusat refleks yang penting untuk jantung.
vasokontrikor, pernafasan bersin, batuk, menelan, serta penegluaran air liur dan
fasikuli dari jaras asendens kolumna dorsalis, yaitu fasikulus dan fasikulus
3.Etiologi
3. Kolesterol tinggi
4. Obesitas
estrogen tinggi )
8. Merokok
4.Patofisiologi
infark serebral adalah berkurangnya supali darah ke area tertentu di otak. luasnya
infark bergantung pada faktor-faktor seperti lokasi dan besarnya pembuluh darah
dan adekuatnya sirkulasi kolateral terhadap area yang di suplai oleh pembuluh
darah dan adekuatnya sirkulasi kolateral terhadap area yang disuplai oleh
pembuluh darah yang tersumbat. suplai darah keotak dapat berubah (makin lambat
atau cepat) pada gangguan local (trombhus, emboli, perdarahan, dan spasme
vascular) atau kerena gangguan umum (hipoksia karena gangguan paru dan
yang stenosis, tempat aliran darah mengalami perlambatan atau terjadi turbulensi.
emboli dalam aliran darah. thrombus mengakibatkan iskemia jaringan otak yang
di suplai oleh pembuluh darah yang bersangkutan dan edema dan kongesti di
sekitar area. area edema ini mnyebabkan disfungsi yang lebih besar dari pada area
infark itu sendiri. edema dapat berkurang dalam beberapa jam atau kadang-kadang
perbaikan. oleh karena thrombosis biasanya tidak fatal, jika tidak terjadi
menyebabkan edema dan nekrosis diikuti thrombosis. jika terjadi septic infeksi
akan meluas pada dinding pembuluh darah maka akan terjadi abses atau
ensefalitis, atau jika sisa infeksi berada pada pembuluh darah yang tersumbat
pembuluh darah. perdarahan intraserebral yang sangat luas akan lebih sering
karena perdarahan yang luas terjadi destruksi massa otak, peningkatan tekanan
intracranial dan yang lebih berat dapat menyebabkan herniasi otak pada falk
kematian dapat di sebabkan oleh kompresi batang otak, hemisfer otak, dan
yang di sebabkan oleh anoksia serebral dapat reversible untuk waktu 4-5 menit .
perubahan irreversebel jika anokisa lebih dari 10 menit, anokisa serebral dapat
terjadi oleh kerena gangguan yang bervariasi salah satunya henti jantung.
selain kerusakan parenkim otak , akibat volume perdarahan yang relative banyak
perfusi otak serta gangguan drainase otak. elemen-elemen vasoaktif darah yang
1. Stroke Hemoragi
Disebabkan Oleh pecahnya pembuluh darah otak pada area otak tertentu.
dan serebelum.
Aneurisma yang pecah ini berasal dari pembuluh darah sirkulasi willisi
sensorik, afasia)
saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari. Tidak terjadi
7.Pemeriksaan Penunjang
meliputi :
adanya jaringan otak yang infark atau iskemik, dan posisinya secara pasti.
ke permukaan otak.
membantu pernafasan.
a. Pengkajian Fokus
1. Keadaan Umum :
bicara yaitu sulit dimengerti, kadang tidak bisa bicara dan pada tanda-tanda vital :
a) B1 (Breathing)
Pada inspeksi di dapatkan klien batuk, peningkatan produksi sputum, sesak
auskultasi bunyi nfasa tambahan seperti ronkhi pada klien dengan peningkatan
produksi secret dan kemampuan batuk yang menurun sering di dapatkan pada
b) B2 (Blood)
hipolemik) yang sering terjadi pada klien stroke. tekanan darah biasanya terjadi
peningkatan dan dapat terjadi hipertensi massif ( tekanan darah >200 mmHg).
c) B3 ( Brain )
4. Pengkajian refleks
sensasi
d) B4 ( Bladder)
e) B5 (Bowel)
mual, muntah pada fase akut. mual sampai muntah di sebabkan oleh peningkatan
f) B6 (Bone)
b. Diagnosa keperawatan
c. Intervensi keperawatan
(SDKI)
nyeri
1. kemampuan
2. identifikasi skala nyeri
menuntaskan
3. identifikasi faktor pemberat
aktivitas
dan memperingan nyeri
meningkat
2. keluhan nyeri
- terapetik :
menurun
1. berikan teknik
3. meringis menurun
nonfarmakologis : slow
4. sikap protektif
stroke back massage
menurun
2. control lingkungan yang
5. frekuensi nadi
memperberat rasa nyeri
membaik
3. fasilitas istirahat dan tidur
6. pola nafas
membaik
- edukasi :
7. tekanan darah
1. jelaskan penyebab, periode,
membaik
dan pemicu nyeri
nyeri
3. ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
1. kolaborasi pemberian
5.Evaluasi
(SLKI,2017)
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
menurun meningkat
Kemampuan
menuntaskan
aktivitas
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
Keluhan nyeri
Meringis
Sikap protektif
Gelisah
Kesulitan tidur
Menarik diri
Berfokus pada
diri sendiri
Diaphoresis
Perasaan
depresi
(tertekan)
Perasaan takut
mengalami
cedera berulang
Anoreksia
Ketegangan otot
Pupil dilatasi
Muntah
Mual
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
memburuk membaik
Frekuensi nadi
Pola nafas
Tekanan darah
Proses berfikir
Fokus
Fungsi
berkemih
Perilaku
Nafsu makan
Pola tidur
1. Definisi Nyeri
sensorik yang dinyatakan seperti pegal, linu, ngilu, kenteng, cangkeul, dan
seterusnya dapat dianggap sebagai modalitas nyeri (Caroline B Rosdahl dan Mary
T. Kowalski 2015).
akibat dari kerusakan jaringan yang actual atau potensial. nyeri adalah alasan
2. Penyebab Nyeri
mekanis dari trauma, insisi bedah atau pertumbuhan tumor. Tubuh berespon
dengan nyeri dan ketidaknyamanan terhadap kelebihan tekanan, panas, dan dingin
dan zat kimia tertentu ( misalnya : histamine, bradikinin, dan asetilkolin ) yang di
3. Klasifikasi Nyeri
beberapa kategori nyeri. diantara kategori ini adalah nyeri akut, nyeri alih, nyeri
nyeri akut adalah trauma kaibat kecelakaan, infeksi dan pembedahan. nyeri
tidak konstan. nyeri akut berasal dari cara normal sistem saraf memproses
trauma pada kulit, otot, dan organ visceral. istilah lain untuk nyeri akut
b. Nyeri alih adalah nyeri yang berasal dari satu bagian tubuh tetapi
dipesepsikan di bagian tubuh lain. nyeri alih paling sering bersal dari
vasera (organ internal dan dapat di persepsikan di kulit, meskipun dapat
c. Nyeri kanker adalah hasil dari beberapa jeis keganasan. sering kali, nyeri
kanker sangat hebat dan dapat dianggap intracble ( tidak dapat di atasi)
dan kronis.
atau lebih) dan dapat seumr hidupklien. nyeri kronis sebenarnya dapat
4. Transmisi Nyeri
menjadi impuls
5. Skala Nyeri
Skala peringkat seperti skala intensitas nyeri atau skala distress nyeri
biasanya diberikan untuk anak berusia lebih dari 7 tahun dan untuk orang dewasa.
pada skala ini, klien diminta untuk menilai nyerinya dengan memilih kata-kata
deskriptif, dengan memilih angka yang tepat pada skala angka dari 0 (tanpa nyeri)
sampai 10 ( nyeri tak tertahankan ), atau untuk memilih lokasi pada skal linear.
A. Terapi Farmakologis
dan kalium tubuh, sehingga memperlambat atau memutus transmisi nyeri. tiga
naproksen (naprosyn,aleve).
dan antidpresan.
B. Terapi Nonfarmakologis
sirkulasi dan oksigenasi, dan dengan demikian membantu meredakan nyeri. ini
dapat di aplikasikan dengan secara lembut massage area yang nyeri atau yang
endorphin.
chiropratic, akupuntur, akupresur, hypnosis, atau biofeedback. saat ini, upaya ini
pengolahan nyeri antara lain stimulasi kutaneus. Slow stroke back massage
merupakan salah satu tindakan massage pada punggung dengan usapan yang
perlahan selama 10 sampai 30 menit dengan usapan 12-15 kali permenit, dengan
kedua tangan menutup area selebar 5 cm diluar tulang belakang yang dimulai
pada bagian tengah punggung bawah kemudian ke arah atas area belahan bahu
Massage terdiri dari banyak jenis metode aplikasi yang digunakan sebagai
media penyembuhan penyakit. salah satu metode yang dapat di gunakan massage
yaitu slow stroke back massage dengan teknik massage selang seling tangan,
Ada lima macam teknik slow stroke back massage (SSBM) secara khusus
teknik massage dengan gerakan tangan selang-seling (tekanan pendek, cepta dan
memberikan tekanan ringan. gerakan ini dilakukan sebanyak 10 kali dalam waktu
1 menit 40 detik.
yaitu dengan satu tangan menekan dan tangan satunya mencengkram danging.
angkat jaringan sambil putar. lepaskan daging dan cengkram dengan tangan
satunya. gerakan ini dilakukan sebanyak 10 kali dalam waktu 1 menit 40 detik.
teknik massage dengan cara menggesekan ibu jari dengan gerakan memutar atau
sekunder. setelah itu dorong daging kea rah luar dengan menggunakan ibu jari
kemudian kedua ibu jari bergantian memutar daging ke arah luar. gunakan berat
perlahan. gerakan ini dilakukan sebanyak 10 kali dalam waktu 1 menit 40 detik
4. teknik eflurasi
yaitu dengan kedua tangan. memberikan sentuhan sedikit menekan dari arah
bokong hingga pundak. lakukan secara perlahan. gerakan ini di lakukan sebanyak
5. teknik petrisasi
yaitu dengan ujung jari, di gunakan pada akhir massage dan berikan sentuhan
gunakan, melainkan harus melihat ada, atau tidaknya kontraindikasi seperti luka
bakar, luka memar, ruam kulit di bawah tulang yang fraktur (Potter & Perry,
2005).
A. Tahap Pra-interaksi :
1. klien : keluarga klien dalam keadaan menerima kita
dengan cermat
C. Tahap kerja
1. Pasien di atur pada posisi yang nyaman seperti posisi duduk, membungkuk
2. Buka punggung klien, bahu, dan lengan atas. Tutup sisanya dengan
selimut
1 2 4
3 5
Jelaskan pada responden bahwa akan terasa dingin dan basah. Gunakan
4. letakkan jari-jari dan telapak tangan pada bokong, usapan dalam gerakan
melingkar
4
3
5 1
2
5. usapan dimulai dari bokong menuju ke bahu hingga ke lengan atas secara
1 2. Lenga atas
3. Bahu
4. Punggung
111
6. Akhiri usapan dengan gerakan memanjang dan beritahu klien bahwa
3
2 1
mandi
1
2
D. Tahap terminasi
1. Menyampaikan hasil anamnesa dan dokumentasi
kita
kecil
illiaka
usapan
dokumentasi