Anda di halaman 1dari 7

Journal Reading

Yulianti Ruhama
R024221019
INTRODUCTION

 Stroke adalah gangguan sebagian atau seluruh fungsi otak yang disebabkan oleh aliran
darah yang tidak normal ke otak sehingga mengganggu fungsi tubuh seperti kelemahan
otot.

 Gangguan suplai darah ke otak karena penyumbatan atau pendarahan dapat menyebabkan
penurunan atau bahkan hilangnya fungsi otak secara cepat. Di dalam tubuh, peran otak
adalah sebagai pusat kendali dan koordinasi gerakan tubuh. Adanya kerusakan jaringan
pada beberapa sisi otak dapat menyebabkan penurunan kemampuan untuk menggerakkan
salah satu bagian tubuh. Ini biasa disebut hemiparesis. Kekuatan otot akan menurun
sehingga mengganggu kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari

 Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelemahan otot pada pasien
stroke adalah latihan Range Of Motion (ROM) yang dapat dilakukan secara mandiri atau
dibantu oleh tenaga kesehatan. ROM merupakan latihan yang dapat mempertahankan
atau meningkatkan tingkat kesempurnaan tonus otot, kekuatan otot, dan kemampuan
menggerakkan sendi.
PARTICIPANTS AND METHODS

Kriteria Insklusi dan Ekslusi Metode


Insklusi  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan
1. Publikasi rentang 2005-2021 pendekatan literature review. Strategi pencarian
2. Dalam bahasa Inggris, Indonesia, menggunakan enam database jurnal internasional:
dan bahasa lain yang dapat PubMed, JSTOR, Wiley Online Library, Sage Journal,
diterjemahkan dan teks akses ScienceDirect, dan Taylor & Francis Online. Selain
penuh terbuka itu, penelusuran dilakukan pada salah satu database
Esklusi jurnal nasional, yaitu Google Scholar.
1. Bab buku
2. Prosiding  Penulis melakukan analisis proses dari setiap artikel
3. Abstrak yang ditinjau dan mengekstrak informasi rinci yang
4. Poster. diperlukan untuk menilai efektivitas latihan ROM
untuk meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke.
RESULT

Artikel diidentifikasi menggunakan kata kunci pencarian


yang telah ditentukan dalam pencarian database gabungan Latihan ROM berpengaruh positif
dari 2005-2021 menghasilkan 4.907 artikel disaring. terhadap peningkatan kekuatan otot
Jumlah peserta yang terlibat dalam penelitian ini adalah pada pasien stroke. Berdasarkan hasil
197 orang yang ditetapkan secara acak, dengan 58 peserta tersebut dapat disimpulkan bahwa
pada kelompok intervensi, 55 peserta pada kelompok intervensi mandiri perawat ini perlu
kontrol, dan gabungan 84 orang. Hasil penelitian dilakukan pada pasien stroke untuk
menunjukkan efek positif terhadap peningkatan kekuatan meningkatkan kekuatan otot. dan
otot pada pasien. Literatur ini terdiri dari 9 artikel, dan
bahasa lain yang dapat
semua intervensi dilaporkan efektif secara signifikan
diterjemahkan dan membuka teks
dalam meningkatkan kekuatan otot. Subyek dalam
penelitian ini adalah penderita penyakit stroke. akses penuh.
DISCUSSION

Hasil penelitian menyatakan bahwa nilai rata-


rata kekuatan otot saat pre-test adalah 2,60,
kemudian nilai rata-rata1berubah pada 2 3
penilaian post-test, yaitu 3,90. Hasil uji
statistik juga menyatakan bahwa nilai <α =
value = 0,000 < = 0,05 sehingga dapat
diketahui terjadi peningkatan kekuatan otot
setelah latihan
Latihan ROM dapat mencegah komplikasi Penelitian ini merupakan kontribusi
seperti infeksi saluran kemih, pneumonia bagi perkembangan ilmu keperawatan.
aspirasi, nyeri tekan, kontraktur, dan Efektivitas
tromboflebitis. Menurut teori Potter dan Perry latihan ROM untuk meningkatkan
(2005), ROM meningkatkan tingkat kekuatan otot dapat menjadi alternatif
kesempurnaan dalam kemampuan tambahan dalam
menggerakkan sendi dan kekuatan otot memberikan asuhan keperawatan pada
pasien stroke.
Conclusion
1. Penelitian ini menunjukkan bahwa latihan ROM berpengaruh
positif terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke.
Berdasarkan analisis beberapa penelitian, latihan ROM
direkomendasikan untuk dilakukan pada pasien stroke untuk
meningkatkan kekuatan otot baik pada pasien dengan penurunan
kesadaran maupun tidak.

2. Peneliti merekomendasikan agar studi lanjutan tentang latihan


ROM dapat membandingkan intervensi lain pada pasien stroke
yang lebih spesifik sehingga dapat dilakukan meta-analisis
dengan analisis yang lebih mendalam. Nama-nama penulis yang
tercantum dalam artikel ini tidak memiliki afiliasi atau keuangan
dan hubungan pribadi yang dekat. Semua perbedaan pendapat
diselesaikan melalui diskusi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai