Anda di halaman 1dari 5

Nama Mahasiswa : Muhyi Urfani

NIM : 18123887
Ruang Praktek : Neuro

A. Pertanyaan Klinis
Apakah intervensi pengaruh rom terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke
iskemik?
Table Analisa PICO
Unsur PICO Analisis Kata Kunci
P (Problem) Kelemahan anggota gerak Kelemahan otot, Latihan
kiri ektremitas atas dan rom
bawah
I (Intervention) Pemberian latihan ROM Latihan rom, Kekuatan otot
Aktif dan pasif agar
meningkatkan nilai
kekuatan otot sehingga
meningkatkan kemampuan
pasien dalam melakukan
aktivitas sehari-hari serta
dapat mencegah stroke
berulang yang berakibat
kematian.
C (Comparison) Latihan ROM bisa ROM
dilakukan setiap hari
O (Outcome) Peningkatan kekuatan otot Kelemahan otot,kekuatan
otot,latihan rom

B. Temuan Penelusuran EBN

Judul Artikel : Pengaruh Latihan ROM Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Pada
Pasirn Stroke Iskemik Di RSUDZA Banda Aceh

Referensi :
Marlina . 2011. Pengaruh Latihan Rom Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot
Pada Pasien Stroke Iskemik Di RSUDZA Banda Aceh . Jurnal Ilmu Keperawatan
Vol.V No.3, September-Desember 2014.
Analisa Singkat Artikel:
Peneliti Marlina
Metode Penelitian Metode pada penelitian kuantitatif
menggunakan desain penelitian Quasy
eksperiment, control group pretest – posttest
design kelompok intervensi (intervention
group) dan kelompok kontrol (control
group), bertujuan untuk mengetahui
pengaruh yang timbul sebagai akibat dari
adanya perlakuan tertentu, hasil dari
perlakuan tersebut diharapkan terjadi
perubahan atau pengaruh terhadap variabel
yang lain (Notoatmodjo, 2002).
Populasi dalam penelitian ini adalah
semua pasien stroke iskemik yang dirawat
di ruang rawat inap saraf RSUDZA Banda
Aceh pada saat dilakukannya penelitian.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian
ini adalah dengan cara consecutive
sampling (Sastroasmoro dan Ismael, 2002).
Penelitian dilakukan di RSUDZA Banda
Aceh dengan pertimbangan karena Rumah
sakit tersebut merupakan rujukan pasien
saraf yang ada di Propinsi Aceh. Penelitian
dilakukan mulai tanggal 10 Agustus sampai
dengan 9 September 2011.
Intervensi Intervensi yang dilakukan adalah pasien
diberikan tindakan latihan range of motion
selama 6 hari. Jadi untuk menilainya hasil
akhir atau nilai evaluasi pada pasien stroke
sesudah dilakukan latihan ROM dengan
menghitung selisih nilai kekuatan otot hari
pertama dengan hari keenam yang menjadi
nilai kemajuan kekuatan otot pasien stroke
iskemik.
Hasil Pelaksanaan latihan ROM pada pasien
stroke secara intens, terarah dan teratur,
maka dapat mempengaruhi kemampuan
motorik pasien untuk meningkatkan
kemandirian. Setelah latihan ini dilakukan
maka pasien dapat melakukan aktivitas
sehari-hari sehingga pasien pulang tidak lagi
ketergantungan pada perawat dan keluarga
ataupun orang lain. Hasil uji statistik
menunjukkan bahwa selisih peningkatan
kekuatan otot kelompok intervensi sebelum
dan sesudah latihan ROM adalah 0,96,
dengan standar deviasi 1,07. Hasil uji
statistik didapatkan p= 0,000 (α=0,05) dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh yang
bermakna latihan ROM terhadap
peningkatan kekuatan otot pada pasien
stroke iskemik di ruang Saraf Rumah Sakit
Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda
Aceh. Hal ini terjadi karena intervensi yang
diberikan sesuai dengan landasan teori dan
intens latihan yang teratur dan tepat.

Kekuatan dan Kelemahan Kekuatan:


1. Program latihan ROM makin dini
dilakukan maka makin bagus pula
hasilnya karena tidak ada kerusakan
lanjut yang tidak dapat
disembuhkan, makin cepat otot
menjadi kuat maka makin sedikit
pula kemungkinan terjadi atropi,
makin dini pasien di berikan latihan
maka makin kesempatan adanya
perubahan osteoporotic yang terjadi
pada tulang panjang.
2. Program latihan ROM dapat
mengoptimalkan kekuatan otot
sehingga meningkatkan perawatan
diri secara maksimal
Kekurangan
1. permasalahan yang muncul pada
pasien stroke, sehingga perlu
penanganan yang segera, tepat, teliti
dan penuh kesabaran dan melibatkan
kerja sama antar disiplin ilmu seperti
dokter, Physiotherapist, speech
therapist, occupational therapist
juga termasuk keterlibatan keluarga
pasien
2. Permasalahan yang sering ditemui
dapat berupa kelemahan pada
anggota gerak yang berakibat
berkurangnya kemampuan
fungsional motorik, namun dengan
latihan ROM maka dapat
meningkatkan kembali nilai
kekuatan otot. Latihan kekuatan otot
ini dilakukan pada lengan, tangan,
bahu dan ektremitas bawah karena
pasien akan menunggung seluruh
berat tubuh pada otot –otot ini untuk
melakukan aktivitas. Otot trisep dan
latissimus dorsi adalah otot- otot
penting yang digunakan dalam
mendukung saat berjalan.

C. Prosedur Pelaksanaan EBN


Intervensi Intervensi pengaruh latihan rom terhadap peningkatan
kekuatan otot pada pasien stroke iskemik
Pengertian Penatalaksanaan peningkatan kekuatan otot dengan
latihan range of motion selama 6 hari
Prosedur tindakan 1. Tahap persiapan
Menjelaskan prosedur dan mendemonstrasikan
kepada keluarga tentang latihan ROM
2. Pelaksanaan
Latihan 1
 Angkat tangan yang kontraktur menggunakan
tangan yang sehat ke atas
 Letakkan kedua tangan diatas kepala
 Kembalikan tangan ke posisi semula
Latihan 2
 Angkat tangan yang kontraktur melewati dada ke
arah tangan yang sehat
 Kembalikan ke posisi semula
Latihan 3
 Angkat tangan yang lemah menggunakan tangan
yang sehat ke atas.
 Kembalikan ke posisi semula
Latihan 4
 Tekuk siku yang kontraktur menggunakan tangan
yang sehat
 Luruskan siku kemudian angkat ke atas
 Letakkan kembali tangan yang kontraktur
ditempat tidur
Latihan 5
 Pegang pergelangan tangan yang kontraktur
menggunakan tangan yang sehat angkat ke atas
dada
 Putar pergelangan tangan ke arah dalam dan ke
arah keluar
Latihan 6
 Tekuk jari-jari yang kontraktur dengan tangan
yang sehat kemudian luruskan
 Putar ibu jari yang lemah menggunakan tangan
yang sehat
Latihan 7
 Letakkan kaki yang sehat dibawah yang
kontraktur
 Turunkan kaki yang sehat sehingga punggung
kaki yang sehat dibawah pergelangan kaki yang
kontraktur
 Angkat kedua kaki ke atas dengan bantuan kaki
yang sehat, kemudian turunkan pelan-pelan
Latihan 8
 Angkat kaki yang kontraktur menggunkana kaki
yang sehat ke atas sekitar 3cm
 Ayunkan kedua kaki sejauh mungkin ke arah satu
sisi kemudian ke sisi yang satunya lagi
 Kembalikan ke posisi semula dan ulang sekali
lagi
Latihan 9
 Anjurkan pasien untuk menekuk lututnya, bantu
pegang pada lutut yang kontraktur dengan tangan
lain
 Dengan tangan lainnya penokong memegang
pinggang pasien
 Anjurkan pasien untuk memegang bokongnya
 Kembalikan ke posisi semula dan ulangi sekali
lagi.

Anda mungkin juga menyukai