Anda di halaman 1dari 10

Nama Mahasiswa : Rara Natasya

Nim : 20131056

Ruangan praktek : Neurologis

A. Pernyataan Klinis
Apakah intervensi terapi genggam bola karet berpengaruh dalam meningkatkan kekuatan
otot pasien stroke infark.

Tabel analissis PICO

Unsur PICO Analisis Kata Kunci


P (problem) Stroke adalah kehilangan fungsi otak Latihan ROM, Bola
karena berhentinya suplai darah ke karet, Kekuatan otot
bagian otakakibat aterosklerotik yang tangan, Stroke Non
menyumbat pembuluh darah. pasien Hemoragik.
stroke yang mengalami hemiparese
tangan kiri dan tangan kanan akan
berbeda
I (Intervensi) Rom Dengan Bola Karet Latihan ROM, Bola
karet,
C (comparison) - -
O (outcome) Peningkatan kekuatan otot pada saat Peningkatan kekuatan
latihan ROM dengan genggam bola otot
karet

B. Temuan Penelusuran EBN 1


Judul Artikel : Pemberian Latihan Rom Dengan Bola Karet Terhadap Kekuatan Otot
Tangan Pasien Stroke Non Hemoragik
Referensi : Ni Made Wedri, Wayan Sukawana dan Made Sukarja (2017) Pemberian
Latihan Rom Dengan Bola Karet Terhadap Kekuatan Otot Tangan Pasien Stroke Non
Hemoragik. jurnal Gema Keperawatan.Volume 10, Nomor 1, Juni 2017. hlm 41 - 45
Analisa Singkat Artikel :

Peneliti Ni Made Wedri, Wayan Sukawana dan Made Sukarja (2017)


Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan
rancangan pre-post test without control group design dengan
pendekatan prospektif. Penelitian ini menggunakan 23 psaien
Stroke Non Hemoragik.Tes awal untuk mengetahui kekuatan
otot (pre-test) kemudian diberi latihan ROM dengan bola
karet dengan frekuensi 2 kali sehari dan dilakukan selama
7 menit setiap sesi latihan selama 8 hari setelah itu dilakukan
post-test.
Intervensi Latihan genggaman pada tangan dapat
dilakukan dengan menggunakan bola karet
karena paling mudah dan praktis, lakukan
koreksi pada jari-jari agar menggenggam
sempurna, kemudian posisi wrist joint 450,
selanjutnya berikan instruksi untuk menggenggam kuat
selama 5 detik kemudian rileks, ini dilakukan sebanyak 7 kali.
Hasil Rata-rata kekuatan otot kelompok perlakuan sebelum
dilakukan latihan ROM dengan bola karet adalah 4.5130,
dengan CI 95% : 3.88 - 5.15. Rata-rata kekuatan otot
sesudah dilakukan latihan ROM dengan bola karet adalah
sebesar 8.17, dengan CI 95%: 7.10 - 9.24.Perbandingan
kekuatan otot tangan pada pasien stroke non hemoragik
sebelum dengan sesudah pemberian latihan ROM dengan bola
karet pada kelompok perlakuan didapatkan hasil p value 0.00
< (< 0,05), maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan
yang signifikan antara nilai kekuatan otot sebelum dan
kekuatan otot sesudah latihan ROM dengan bola karet pada
kelompok perlakuan.
Kekuatan dan Kekuatan
kelemahan 1. Peneliti menjelaskan jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian
2. Peneliti menjelaskan populasi dan sampel dalam
penelitian
3. Peneliti menjelaskan manfaat dari latihan fungsi
menggenggampemberian intervensi dijelaskan secara
simple
Kelemahan
2. Temuan Penelusuran EBN 2

A. Pernyataan Klinis
Apakah intervensi terapi genggam bola karet berpengaruh dalam meningkatkan kekuatan
otot pasien stroke infark.

Tabel analissis PICO

Unsur PICO Analisis Kata Kunci


P (problem) Stroke merupakan suatu kedaruratan Stroke , genggam bola karet
medik. Semakin lambat pertolongan
medis yang diperoleh, maka akan semakin
banyak kerusakan sel saraf yang terjadi
Stroke non hemoragik adalah yang
terbanyak. Pemulihan atau perawatan
stroke adalah proses yang dapat
dilakukan saat berada di rumah sakit
dengan memberikan latihan
menggenggam bola karet

I (Intervensi) Salah satu bentuk fisioterapi untuk Latihan Menggenggam


memulihkan kekuatan otot adalah
Bola Karet
Range Of Motion (ROM). Latihan
ROM dapat dilakukan dengan cara
menggunakan ROM pasif, ROM aktif-
asistif, dan ROM aktif. ROM aktif
merupakan latihan isotonic dengan pasien
secara mandiri menggerakan sendi
tubuhnya melalui rentan pergerakan sendi
yang lengkap, peregangan seluruh otot
yang maksimal pada bidang diatas sendi.
atau latihan ROM aktif ini bisa dilakukan
salah satunya dengan melakukan latihan
dengan bola karet
Pelaksanaan terapi latihan menggenggam
bola karet ini adalah meletakkan bola
karet diatas telapak tangan pasien yang
mengalami kelemahan dan intruksikan
kepada pasien untuk menggenggam bola
karet kemudian kendurkan genggaman
tangan.
C (comparison) - -
O (outcome) Peningkatan kekuatan otot pada saat Peningkatan kekuatan otot
latihan ROM dengan genggam bola
karet

B. Temuan Penelusuran EBN 2


Judul Artikel : Pengaruh Latihan Menggenggam Bola Karet Terhadap Kekuatan Otot
Pasien Stroke Non Hemoragik Di Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi
Referensi : Heny Siswanti1, Dewi Hartinah2, Dian Heni Susanti
Analisa Singkat Artikel :

Peneliti Heny Siswanti1, Dewi Hartinah2, Dian Heni Susanti


Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Quasi
Experiment dengan bentuk rancangan pre dan post test.
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 responden yang
terdiri dari kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling, analisis data bivariat pada penelitian ini
menggunakan uji pairing sample t test.
Intervensi Salah satu bentuk fisioterapi untuk memulihkan kekuatan otot
adalah Range Of Motion (ROM) (3). Latihan ROM dapat dilakukan
dengan cara menggunakan ROM pasif, ROM aktif-asistif, dan
ROM aktif. ROM aktif merupakan latihan isotonic dengan pasien
secara mandiri menggerakan sendi tubuhnya melalui rentan
pergerakan sendi yang lengkap, peregangan seluruh otot yang
maksimal pada bidang diatas sendi. atau latihan ROM aktif ini bisa
dilakukan salah satunya dengan melakukan latihan dengan bola
karet.
Hasil Sebelum diberikan Tindakan genggam bola karet di RS Permata
Bunda kabupaten Purwodadi kekuatan otot pada responden yang di
berikan intervensi genggang bola karet mengalami peningkatan
sedangkan pada responden control tidak mengalami peningkatan
Kekuatan dan Kekuatan
kelemahan 1. Peneliti pada penelitian ini menjelaskan permasalahan
secara global
2. Peneliti menjelaskan jumlah sampel dan responden
dalam penelitian

Kelemahan
1. Peneliti tidak menjelaskan manfaat dari latihan
menggenggam bola karet
2. Peneliti tidak menjelaskan tujuan dari latihan
mengenggam bola karet
3. Peneliti tidak menjelaskan langkah-langkah
melakukan latihan menggenggam bola karet
4. Peneliti tidak menjelaskan berapa lama latihan
menggenggam bola karet

2. Temuan Penelusuran EBN 3

A. Pernyataan Klinis
Apakah terapi genggam bola karet berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot
pasien post CVA Infark?
Tabel analissis PICO

Unsur PICO Analisis Kata Kunci


P (problem) Pasien post cva Post cva infraction
patient
I (Intervensi) Terpi genggam bola karet hand held rubber ball
therapy
C (comparison) - -
O (outcome) Peningkatan kakuatan otot Increasing muscle
strenght

B. Temuan Penelusuran EBN 3


Judul Artikel : Pengaruh Terapi Genggam Bola Karet Terhadap Peningkatan Kekuatan
Otot Pasien Post CVA Infark
Referensi : Ricko Armando, Inayatur Rosyidah, Baderi
Analisa Singkat Artikel :

Peneliti Ricko Armando, Inayatur Rosyidah, Baderi


Metode Penelitian Jenis penelitiannya ialah kuantitatif dan rancangan
penelitiannya ialah pre-eksperimental dengan pendekatan one
group pre-post test design. Populasinya ialah 30 pasien stroke
(diwilayah kerja, puskesmas cukir, kecamatan diwek
kabupaten jombang). Sampel pada penelitian ini sejumlah 20
responden dengan pengambilan sampel menggunakan teknik
probability sampling dengan metode simple random
sampling. Terapi genggam bola karet merupakan variabel
independent. Kekuatan otot post CVA infark merupakan
variabel dependent.
Intervensi Pasien post CVA Infark di berikan sesuatu latihan gerak aktif
asitif yaitu terapi genggam bola karet. Alat yang digunakan
yaitu bola karet karena berpengaruh untuk meningkatkan
kekuatan otot genggaman tangan dan ototnya menjadi
meningkat. Terapi ini berfungsi untuk meningkatkan kekuatan
otot, merangsang syaraf motoric di tangan dan diteruskan ke
otak, dan memperbaiki tonus otot dan reflek tendon yang
mengalami kelemahan
Hasil ada perbedaan yang signifikan secara statistic kekuatan otot
pasien post CVA infark sebelumnya dan sesudahnya
dilakukan tindakan terapi genggam bola karet selama 7 hari.
Pada pengukuran sebelum dilakukan intervensi terapi
genggam bola karet didapatkan skala kekuatan otot 3 (dapat
menggerakkan jari-jari dan telapak tangan) sebanyak 20
orang (100%). Pada pengukuran setelah dilakukan intervensi
terapi genggam bola karet didapatkan skala kekuatan otot 4
(dapat bergerak dengan hambatan ringan) sebanyak 16 orang
(80%) dan yang tidak mengalami peningkatan kekuatan otot
tetap dengan skala 3 (dapat menggerakkan jari-jari dan
telapak tangan) sebanyak 4 orang (20%)
Kekuatan dan Kekuatan
kelemahan 1. Peneliti menjelaskan permasalahan pada penelitian
secara global
2. Peneliti menjelaskan manfaat dari terapi genggam
bola karet
3. Peneliti menjelaskan secara rinci sampel dan
responden dalam penelitian

Kelemahan
1. Peneliti tidak menjelaskan langkah-langkah dari terapi
genggam bola karet
C. Prosedur pelaksanaan EBN

Intervensi Terapi
Pengertian Terapi genggam bola karet merupakan menggenggam
gerakan mengepalkan tangan rapat-rapat akan menggerakkan otot-
otot untuk membantu membangkitkan kembali kendali
otak terhadap otot-otot
Prosedur tindakan 1. fase orientasi
a. cuci tangan
b. perkenalkan diri dan jaga privasi pasien
c. jelaskan tujuan tindakan
2. fase kerja
a. Memposisikan pasien dengan nyaman
b. Menaruh bola karet diletakkan ditelapak tangan
pasien yang lemah
c. Menginstruksikan pasien untuk meremas atau
mencengkram bola dalam genggaman tangan
d. Selanjutnya lepaskan cengkraman atau
menggaman tangan
e. Menginstruksikan pasien melakukan gerakan
mencengkram dan melepaskan genggaman
berulang-ulang dengan frekuensi 2 kali sehari dan
dilakukan selama 7 menit
f. Lakukan gerakan terapi tersebut sampai 8 hari
barturut-turut
3. Terminasi
a. Cuci tangan
b. Jelaskan pada keluarga terapi telah selesai
dilakukan
c. Akhiri kegiatan

Anda mungkin juga menyukai