Anda di halaman 1dari 7

Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)

e-ISSN : 2549-0567 (Online)

No. Ethical Clearrance yaitu: 0094/KEPK-PTKMKS/IV/2018

LATIHAN CONTRACT RELAX STRETCHING LEBIH EFEKTIF DIBANDING PASSIVE


STRETCHING PADA PENINGKATAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING
Contract Relax Stretching Exercise Is More Effective Than Passive Stretching In Increasing
Hamstring Muscle Flexibility
Maya Triyanita1, Putri Ayu Magfirah 2
1,2
Jurusan Fisioterapi Poltekkes kemenkes Makassar
Corresponding author : mayatriayanita@gmail.com
ABSTRAK

Latar belakang : Fleksibilitas merupakan salah satu komponen utama di dalam permainan futsal dimana diketahui futsal adalah
olahraga yang dinamis sehingga dibutuhkan fleksibilitas otot yang baik. Otot hamstring adalah salah satu yang berperan dalam
berlari, menggiring bola, hingga saat melakukan tendangan. Maka dalam hal ini dibutuhkan fleksibilitas otot hamstring yang baik,
supaya dapat melakukan aktivitasnya dengan maksimal dan terhindar dari cedera otot hamstring. Metode: Penelitian ini
merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain randomized control group pre test – post test, yang bertujuan untuk
mengetahui latihan yang lebih efektif antara passive stretching dan contract relax stretching pada peningkatan fleksibilitas otot
hamstring, yang dilaksanankan di klub futsal Pelahi fc dengan populasi semua atlit bola yang tergabung dalam klub dengan
jumlah sampel 20 responden yang dibagi secara acak. Responden di bagi menjadi 2 kelompok, kelompok 1 yaitu 10 responden
yang melakukan passive stretching dan kelompok 2 yaitu 10 responden yang melakukan contract relax stretching. Alat ukur yang
digunakan adalah sit and reach. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rerata fleksibilitas pada atlit sebelum latihan
passive stretching adalah 22,80 dan setelah adalah 27,00.Nilai rerata fleksibilitas pada atlit sebelum latihan contract relax
stretching adalah 24,30 dan setelah adalah 30,40. Ada perbedaan rerata fleksibilitas sebelum dan setelah passive stretching
diperoleh nilai p-value 0,000 dimana 0,000<0,05. Ada perbedaan rerata fleksibilitas sebelum dan setelah contract relax stretching
diperoleh nilai p-value 0,000 dimana 0,000<0,05. Ada beda pengaruh fleksibilitas setelah passive stretching dibandingkan
dengan setelah contract relax stretching diperoleh nilai p-value 0,000 dimana 0,000 < 0,005. Kesimpulan : Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa contract relax stretching lebih efektif dalam meningkatkan fleksibilitas otot hamstring dibandingkan
dengan passive stretching.

Kata Kunci : Fleksibilitas otot hamstring, Passive Stretching, Contract Relax Stretching

ABSTRACT

Background : One of the main components used is futsal is a dynamic sport that is needed. Hamstring muscle is one that
chooses to run, dribble the ball, until when it kicks. So in this case it is necessary, which can perform activities to the maximum
and avoid hamstring muscle injury. Methods : This study is a quasi-experimental study with a randomized control group pre-test
- post-test design, which aims to find out which exercises are more effective between passive stretching and contract relax
stretching to increase hamstring muscle flexibility, which was carried out at the Pelahi futsal club, FC with a population of all
soccer athletes. who are members of a club with a sample of 20 respondents who are divided randomly. Respondents were
divided into 2 groups, group 1 is 10 respondents who do passive stretching and group 2 is 10 respondents who do contract relax
stretching. The measuring instrument used is sit and reach.Results : The results showed that the mean inversion value in athletes
before passive stretching training was 22.80 and after 27.00. The mean value of the shift in the athlete before the stretch stretching
exercise was 24.30 and after 30.40. There is an average factor before and after passive stretching, the p-value value is 0,000
where 0,000 <0,05. There is a mean amount before and after a relaxed stretch contract obtained a p-value of 0,000 where 0,000
<0.05. There is a characteristic difference after passive stretching after the stretching relax contract is obtained p-value 0.000
where 0,000 <0,005. Conclusion: Thus it can be concluded that relaxed stretch contractions are more effective in improving.

Keywords: Hamstring muscle flexibility, Passive Stretching, Relax Stretch Contract

PENDAHULUAN sendi dengan lancar dan mudah melalui ROM


Fleksibilitas otot merupakan aspek tanpa rasa sakit dan nyeri. Panjang otot
penting fungsi normal manusia. Fleksibilitas bersamaan dengan integritas bersama dan
yang terbatas telah ditunjukkan untuk perluasan jaringan lunak periarticular
mempengaruhi seseorang terhadap beberapa menentukan fleksibilitas. Fleksibilitas berkaitan
luka akibat muskuloskeletal dan secara dengan perluasan unit musculotendinosus
signifikan mempengaruhi tingkat fungsi yang melintasi sendi, berdasarkan kemampuan
seseorang. Ketegangan otot sering otot untuk rileks atau berubah bentuk dan
dipostulasikan sebagai faktor risiko intrinsik menghasilkan gaya peregangan (kisner et
untuk pengembangan cedera otot. Strain otot al.,2011).
termasuk di antara kelompok cedera yang Futsal berasal dari bahasa Spanyol,
paling umum, dan paling membuat frustrasi yaitu futbol (sepakbola) dan sala (ruangan)
bagi atlet dan profesional perawatan kesehatan yang jika digabung artinya menjadi sepak bola
(Negarwal et al.,2011) dalam ruangan. Futsal itu sendiri merupakan
Fleksibilitas adalah kemampuan untuk olahraga yang dinamis, dimana pemainnya
menggerakkan satu sendi atau serangkaian dituntut untuk selalu bergerak, berlari,

52
Vol. XVII No. 1 Juni 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v17i1
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)
e-ISSN : 2549-0567 (Online)

menggiring bola, dan memasukkan bola rawan terjadi cedera otot hamstring. Untuk
tersebut ke gawang lawan sehingga itu semua mengatasi masalah pemendekan yang terjadi
dibutuhkan kekuatan otot, kelincahan dan serta meningkatkan kerja otot hamstring
fleksibilitas otot yang baik. Dalam hal ini futsal secara optimal, maka dibutuhkan suatu terapi
memerlukan tendangan yang maksimal untuk latihan yang bersifat mengulur jaringan otot
mencapai suatu tujuan agar tepat sasaran yang mengalami pemendekan yang biasa kita
pada gawang lawan dan supaya terhindar dari kenal dengan istilah stretching. Metode latihan
cedera otot yaitu dengan meningkatkan penguluran otot hamstring sangat banyak jenis
fleksibilitas otot hamstring yang baik. Otot dan variasinya diantaranya static stretching,
hamstring berfungsi dalam olahraga sebagai dynamic stretching, ballistic stretching,
penggerak dari gerak ekstensi hip dan fleksi Propioceptive Neuromuscular Facilitation
dari knee. Pada olahraga futsal otot hamstring (PNF) (Puentedura dkk., 2011 dalam Irfan).
berfungsi sebagai persiapan awal untuk Namun dalam kesempatan ini penulis
melakukan tendangan dan kemudian beralih berkeinginan untuk mengetahui perbedaan
fungsi sebagai stabilisator saat puncak pengaruh antara pemberian passive stretching
tendangan (Fian Akbar A.2016). dengan contract relax stretching pada
Menurut Davis dkk.(2005) di dalam jurnal peningkatan fleksibilitas otot hamstring di club
penelitiannya mengatakan bahwa fleksibilitas futsal.Passive stretching merupakan suatu
otot merupakan aspek penting karena dengan stretching dimana otot dalam keadaan rileks
kurangnya fleksibilitas akan menyebabkan dan tanpa mengadakan kontribusi pada daerah
cedera otot dan group otot hamstring ini gerakan. Malahan kekuatan tenaga eksternal
merupakan otot yang paling sering mengalami dapat dibangkitkan dengan alat baik dengan
cedera. Prevalensi dari kejadian cedera cara manual maupun mekanis. Arah. Lamanya
hamstring menurut American football lebih dari melakukan stretching dan intensitasnya dapat
40%, sedangkan di Australian Rules Football diukur (Anshar et al.2014). Sedangkan
menduduki urutan ketiga setelah cedera lutut Contract relax stretching merupakan salah satu
dan ankle dengan angka prosentase cedera teknik dalam proprioceptive neuromuscular
hamstring 16% (Rogan dkk.,2013). fascilitation (PNF)yang melibatkan kontraksi
Fleksibilitas mencakup kemampuan dari isometric dari otot yang mengalami
persendian untuk melakukan luas gerak yang spasme/ketegangan yang diikuti fase relaksasi
penuh. Fleksibilitas sendi yang dikatakan baik kemudian diberikan stretching secara pasif dari
apabila tidak mengalami gangguan. Gerakan otot yang mengalami ketegangan tersebut
hanya dapat terjadi apabila adanya (Wismanto.,2011).
keseimbangan kerja antara sendi dan jaringan
lunak lainnya, termasuk otot. Fleksibilitas METODE
merupakan kemampuan jaringan otot Desain, tempat dan waktu
memanjang secara maksimal hingga mencapai Jenis Penelitian
LGS penuh tanpa ada rasa nyeri. Kurang Jenis penelitian ini adalah penelitian
mobilitas dalam jangka waktu lama dan eksperimental semu (quasi experiment)
pemakaian kerja otot yangberlebihan akan dengan menggunakan two group pre test-post
mengakibatkan otot lelah dan menimbulkan test design. Pada penelitian ini terdapat dua
pemendekan otot (Putu Dede A et al.,2015). kelompok penelitian, dimana masing-masing
Fleksibilitas merupakan faktor penting kelompok sebelum diberikan perlakuan atau
untuk melakukan suatu gerakan baik dalam intervensi terlebih dahulu dilakukan dilakukan
berolahraga ataupun aktivitas fisik lainnya. pretest untuk mengetahui kuantitas dan
Akan tetapi, pekerjaan yang berat atau latihan kualitas dari fleksibilitas otot hamstring.
fisik yang keras, koordinasi gerakan yang Demikian halnya setelah pemberian perlakuan
buruk, postur yang jelek, kurang maka dilakukan post test untuk mengetahui
aktivitas/gerak, gerakan yang monoton dan kembali kuantitas dan kualitas dari fleksibilitas
atau gerakan satu arah, cedera dan nyeri dapat otot hamstring.
membuat otot mengalami pemendekan, Populasi dan Sampel
stiffness dan tightness (M.Irfan et al.,2008). Populasi penelitian ini adalah Seluruh
Penyebab penurunan fleksibilitas otot pemain Pelahi Fc Barru yang aktif selama
hamstring dapat diakibatkan oleh karena penelitian berlangsung.
kelelahan dan memendeknya otot hamstring. Sampel dalam penelitian ini adalah
Sehingga dengan adanya penurunan seluruh pemain Pelahi Fc Barru yang dipilih
fleksibilitas otot hamstring para olahragawan berdasarkan pada kriteria inklusi dalam
khususnya pemain futsal atau sepak bola pengambilan sampel. Teknik pengambilan

53
Vol. XVII No. 1 Juni 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v17i1
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)
e-ISSN : 2549-0567 (Online)

sampel yang digunakan adalah simple random d. Posisi terapis berada disamping pasien,
sampling. posisi pasien relax.
e. Fisioterapis menggunakan bahu dan
Kriteria inklusi kedua tangannya untuk melakukan
1. Pemain Pelahi Fc Barru stretch dengan cara didorong ke depan
2. Bersedia menjadi anggota perlakuan dengan menggunakan berat badan
3. Dalam keadaan sehat selama 6 detik dan pasien diminta untuk
inspirasi kemudian setelah itu rileks
Kriteria ekslusi sambil melakukan ekspirasi panjang
Adanya kontraktur hamstring patologi fungsi :
sementara terapis melakukan stretch
1. Pasien yang hypermobility selama 9 detik. Tindakan tadi dilakukan
2. Tidak dalam keadaan cedera pada lower sebanyak 8 kali pengulangan.
back, hip, lutut dan ankle
Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan pada Hipotesis Penelitian
awal penelitian dan akhir penelitian sebagai Ada beda pengaruh pemberian
data pre test dan post test. Adapun prosedur passive stretching dan contract relax stretching
pengukuran yang digunakan sebagai pre test pada peningkatan fleksibilitas otot hamstring.
dan post test adalah :
1. Alat yang digunakan : meja set and reach Analisi Data
2. Pelaksanaan : Dalam menganalisis data penelitian
a. Atlit duduk diatas lantai tanpa sepatu dan
yang akan diperoleh, maka peneliti akan
kaos kaki, kaki rapat dengan alat tersebut menggunakan beberapa uji statistik sebagai
dan kedua tungkai lurus. berikut:
b. Atlit diminta untuk menapai (bergerak) ke
1. Uji normalitas data, menggunakan uji
depan dan kedua jari tangan disepanjang Shapiro Wilk untuk mengetahui data
alat sejauh mungkin. berdistribusi normal (p>0,05) atau tidak
c. Jarak dari ujung jari tangan ke tepi alat
berdistribusi normal (p<0,05).
merupakan skor fleksibilitasnya. 2. Uji analisis komparatif (uji hipotesis), jika
d. Alat tersebut memiliki serambi dengan hasil uji normalitas data menunjukkan data
panjang 10 cm, sehingga atlit yang berdistribusi normal maka digunakan uji
mencapai angka 9, maka skornya adalah statistic parametric yaitu uji paired t sample
9 + 10 = 19 cm
dan uji independent t sample. Jika hasil uji
e. Tes ini sebaiknya diulang sebanyak 3 normalitas data menunjukkan data tidak
kali, dimana skor terbaik dicatat. berdistribusi normal maka digunakan uji
Prosedur Pelaksanaan Intervensi statistic non-parametrik yaitu uji Wilcoxon
Intervensi yang diberikan pada dan uji Mann-whitney.
kelompok perlakuan 1 adalah passive
stretching dan sedangkan pada kelompok HASIL PENELITIAN
perlakuan 2 adalah contract relax stretching. Berdasarkan tabel 1, Uji Normalitas
Prosedur pelaksanaan yaitu : Data Latihan Passive Stretching diperoleh nilai
1. Passive stretching setalah melakukan uji normalitas Shapiro wilk
a. Pasien dalam posisi terlentang menunjukkan nilai sign nilai P passive
b. Perintahkan pasien untuk merileksasikan stretching pre test 0,163 dengan post test 0,151
tungkai yang ingin dilatih, secara perlahan atau p > 0,05 yang berarti sebaran data normal.
otot hamstring diulur secara pasif Berdasarkan hal itu, untuk mengetahui adanya
c. Penguluran dilakukan sebanyak 8 kali perbedaan pre dan post latihan maka dilakukan
hitungan dalam 3 kali pengulangan. uji paired t test.
2. Contract relax stretching Berdasarkan tabel 2, Perbandingan Pre
a. Posisi pasien tidur terlentang di bed dan Test dan Post Test Latihan Passive Stretching
pastikan pasien merasa nyaman dengan diperoleh nilai diatas menunjukkan significan P
posisi tersebut = 0,000 atau < 0.05. Sehingga dapat
b. Jelaskan prosedur, tujuan dan efek disimpulkan bahwa ada perbedaan nilai post
contract relax stretching yang dirasakan. test passive stretching. Table 5.2 juga
c. Daerah yang menjadi target terapi terlihat menjelaskan jumlah mean mengalami
jelas tanpa terhalang pakaian. perubahan dari pre test passive stretching yaitu
22,80 menjadi 27,00 pada post test passive
stretching.

54
Vol. XVII No. 1 Juni 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v17i1
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)
e-ISSN : 2549-0567 (Online)

Berdasarkan tabel 3, Uji Normalitas Data kontraksi otot antagonis. peregangan pasif
Contract Relax Stretching diperoleh nilai sebelum latihan tidak dianjurkan menurut
setelah melakukan uji normalitas Shapiro Wilk penelitian lain.
menunjukkan nilai sign nilai P Contract Relax Dengan demikian, peregangan pasif
Stretching pre test 0,984 dan post test 0,731 harus direkomendasikan untuk digunakan
atau p > 0.05 yang berarti sebaran data normal. ketika peningkatan fleksibilitas diperlukan,
Berdasarkan hal itu, untuk mengetahui adanya misalnya, ketika ada pembatasan pasca-
perbedaan pre dan post latihan maka dilakukan latihan dan rentang gerak, dan terutama untuk
uji paired t test. pasien terbaring di tempat tidur, peregangan
Berdasarkan tabel 4, Perbandingan Pre test pasif dapat menjadi salah satu pilihan terapi.
dan Post Test Contract Relax Stretching, Passive stretching menghasilkan respon
diperoleh nilai menunjukkan significan P = mekanikal pada otot yang diregangkan, dimana
0,000 atau < 0.05. Sehingga dapat disimpulkan myofibril dengan sarkomer otot mengalami
bahwa ada perbedaan nilai post test contract pemanjangan. Ketika otot secara passive
relax stretching. Table 5.3 juga menjelaskan diregangkan, maka pemanjangan awal terjadi
jumlah mean mengalami perubahan dari pre pada komponen elastis (sarkomer) dan
test contract relax stretching yaitu 24,30 ketegangan otot terjadi. Kemudian ketika gaya
menjadi 30,40 pada post test contract relax regangan dilepaskan maka setiap sarkomer
stretching. akan kembali ke posisi resting length. Jika gaya
Berdasarkan tabel 5, Perbandingan Selisih regangan dilakukan secara berulang kali dan
Hasil Latihan Passive Stretching dan Contract teratur maka otot secara bertahap akan
Relax Stretching diperoleh nilai diatas mengalami pemanjangan.
menunjukkan menunjukkan bahwa ada Dalam penelitian ini didapatkan hasil
perbedaan hasil dari dua latihan tersebut. Nilai bahwa Contract Realx Stretching memberikan
Mean dari selisih pre test dan post tes Passive pengaruh pada peningkatan fleksibilitas otot
Stretching adalah 4,20. Sedangkan nilai Mean hamstring, dari hasil statistik diketahui bahwa
dari selisih pre test dan psot test Contract Relax terdapat peningkatan hasil rata-rata pre test
Stretching adalah 6,10. Hasil ini menunjukkan 24,30 menjadi 30,40 saat post test. Secara
bahwa latihan Contract Relax Stretching teoritis hasil penelitian Contract Relax
memberikan pengaruh lebih besar terhadap Stretching berpengaruh terhadap peningkatan
peningkatan fleksibilitas otot hamstring. fleksibilitas otot hamstring, hasil ini sejalan
dengan (morcelli dkk 2013) Perbandingan
PEMBAHASAN statis, balistik, dan contracr relax stretching
Dalam penelitian ini didapatkan hasil yang meregangkan otot hamstring. Dimana
bahwa Pssive Stretching memberikan hasil rata-rata pre test 22,72 meningkat menjadi
pengaruh pada peningkatan fleksibilitas otot 24,89 pada saat post test.
hamstring, dari hasil statistik diketahui bahwa Contract Relax Stretching dilakukan
terdapat peningkatan hasil rata-rata pre test dengan hip pasien ditekuk pasif oleh penguji
22,87 menjadi 27,00 saat post test. Secara sampai titik fleksi maksimum dengan sendi lutut
teoritis hasil penelitian Passive Stretching mempertahankan ekstensi penuh. Lima kali
berpengaruh terhadap peningkatan fleksibilitas pengulangan tiga puluh detik dilakukan, lima
otot hamstring. Pernyataan ini sejalan dengan detik kontraksi isometrik dan sepuluh detik
penelitian (Mumbtajen dkk volume 12 Tahun peregangan dengan otot-otot rileks. Proses ini
2018) perbandingan pengaruh passive dilakukan dua kali sehingga pengulangan tiga
stretching dengan muscle energy teknik puluh detik selesai. Interval tiga puluh detik
terhadap fleksibilitas dengan hasil peningkatan antara siklus juga dilakukan (Marcello dkk
rata-rata, hal juga ini perkuat oleh pernyataan ( 2013). Contract relax stretching melibatkan
Yuichi dkk 2015) dalam perbedaan pengaruh kontraksi isotonik melawan tahanan pada otot
active stretching dengan passive stretching yang mengalami ketegangan yang kemudian
terhadap peningkatan fleksibilitas otot diikuti dengan pemberian fase relaksasi.
hamstring, dengan hasil rata-rata 40,6 pada pre Tujuan dari pemberian contract relax stretching
test dan meningkat menjadi 56,4 pada saat adalah untuk memanjangkan struktur soft
post test, (Winter dkk) melaporkan bahwa tissue seperti otot, fasia, tendon dan ligamen
peregangan pasif ditandai dengan sehingga akan dapat menimbulkan
penambahan eksternal stimulasi peregangan peningkatan LGS dan penurunan nyeri akibat
pada kontraksi otot, sementara peregangan pemendekan otot (Wiguna dkk 2015).
aktif ditandai dengan mekanisme persarafan Hasil analisis uji t-independent dan
resiprokal yang digunakan untuk mengulur yang sudah dibahas di atas menunjukkan

55
Vol. XVII No. 1 Juni 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v17i1
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)
e-ISSN : 2549-0567 (Online)

bahwa terdapat peningkatan dan perbedaan latihan contract relax stretching lebih
pengaruh dari masing-masing kelompok serta meningkatkan fleksibilitas otot hamstring.
pelatihan Contract Relax Stretching
mempunyai pengaruh yang lebih baik terhadap SARAN
peningkatan fleksibilitas otot hamstring dengan 1. Hasil penelitian ini dapat menjadi pijakan
hasil mean = 6,10 dari perbandingan pre test bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti
dan post test sedangkan latihan Passive dengan tema sejenis, namun peneliti
Stretching dengan hasil mean = 4.20 dari selanjutnya perlu meningkatkan jumlah
perbandingan pre test dan post. Contract relax sample penelitian sehingga hasil penelitian
stretching memiliki keunggulan dalam lebih bersifat general. Peneliti selanjutnya
menghasilkan pemanjangan otot, karena perlu pula menganalisis faktor-faktor lain
adanya kontraksi konsentrik pada hip yang berhubungan dengan peningkatan
ekstensors sebelum diregangkan sehingga otot fleksibilitas otot hamstring
yang memendek akan mengalami relaksasi. 2. Disarankan kepada para tenaga kesehatan
Jika telah tercapai relaksasi sempurna maka dan tenaga profesional lainnya khususnya
otot akan lebih mudah diregangkan sehingga dibidang olahraga yang berkecimpung
secara bertahap akan mengalami dalam kesehatan agar memberikan
pemanjangan yang optimal. penyuluhan pemberian passive stretching
dengan contract relax stretching pada
Sedangkan passive stretching peningkatan fleksibilitas otot hamstring.
dilakukan tanpa adanya kontraksi otot terlebih
dahulu dari atlet sehingga otot yang memendek
tidak mencapai relaksasi secara sempurna. UCAPAN TERIMA KASIH
Akhirnya, otot yang diregangkan tidak Terima kasih saya ucapan dan
mengalami pemanjangan yang optimal penghargaan setinggi- tingginya tersampaikan
meskipun secara bertahap terjadi atas bantuan Bapak/Ibu dosen yang telah
pemanjangan otot. Dalam penelitian ini terbukti bersedia menjadi pembimbin yang telah
bahwa ada perbedaan pengaruh yang menyampaikan sumbangan pemikiran dalam
bermakna antara contract relax stretching dan melakukan pembenahan dan penyempurnaan
passive stretching terhadap peningkatan naskah jurnal saya.
fleksibilitas otot hamstring. Perbedaan
pengaruh tersebut menunjukkan bahwa DAFTAR PUSTAKA
contract relax stretching lebih efektif
meningkatkan fleksibilitas otot hamstring Anshar, Sudaryanto, Andi.H, Hendrik 2016
daripada passive stretching. Untuk Buku Panduan Skripsi Prodi D.IV
meningkatkan dan mempertahankan Fisioterapi Makassar Poltekkes
fleksibilitas otot hamstring yang baik, kita harus Kemenkes Makassar
memberikan edukasi kepada atlet untuk Anshar, Sudaryanto, Suharto, Tiar E, Hasbiah
melakukan latihan stretching secara rutin. 2014 Terapi Latihan (Pedoman
Praktikum), Makassar, Fisiokterapi
KESIMPULAN Poltekkes Makassar
1. Pemberian latihan passive stretching dapat Anshar, Sudaryanto, 2011. Biomekanik
memberikan pengaruh pada peningkatan (Osteokinematik dan Arhtrokinematik),
fleksibilitas otot hamstring. Makassar, Fisioterapi Poltekkes
2. Pemberian latihan contract relax stretching Makassar
dapat memberikan pengaruh pada Bing, Y., Queen, R. M., Abbey, A. N., Liu, Y.,
peningkatan fleksibilitas otot hamstring. Moorman, C. T., Garrett, W. E. 2008.
3. Kemampuan fleksibilitas atlit sebelum diberi Hamstring Muscle Kinematics and
latihan berbeda-beda dengan kisaran Activation During Overground Sprinting.
kategori kurang baik sampai dengan sangat Journal Biomechanics. Vol: 41 (15)
baik. Irfan M., Natalia, 2008, Beda Pengaruh Auto
4. Kemampuan fleksibilitas atlit setelah diberi Stretching dengan Contract Relax and
latihan mengalami peningkatan baik latihan Stretching Terhadap Penambahan
passive stretching maupun latihan contract Panjang Otot Hamstring, Jurnal
relax stretching. Fisioterapi Indonesia Vol. 8 No. 1, page
5. Terdapat perbedaan pengaruh yang 67-74
signifikan antara latihan passive stretching Kisner Corline., Allen Colby L, 2007,
dengan contract relax stretching dimana Therapeutic Exercise (Fundations and

56
Vol. XVII No. 1 Juni 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v17i1
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)
e-ISSN : 2549-0567 (Online)

techhniques), edisi 5, Philadelphia, Davis Dengan Intervensi Contract Relax


Company Stertching Inderect Pada Mahasiswa
Nagarwal AK., Zutshi K., Ram CS., dan Zafar Program Studi Fisioterapi Fakultas
R. 2010. Improvement of hamstring Kedokteran Universitas Udayana,
flexibility: A Comparison between Two [Skripsi], Universitas Udayana
PNF Stretching Techniques. International Wismanto, 2011, Pelatihan Metode Active
Journal of Sports Science and Engineerin. Isolated Stretching Lebih Efektif Daripada
Vol 4(1): 025 Contract Relax Stretching Dalam
Paulsen F., Waschke J, 200, Sobotta (Atlas dan Meningkatkan Fleksibilitas Otot
Anatomi Manusia), Jilid 1, Buku Hamstring, Jurnal Fisioterapi Vol. 11 No.
Kedokteran EGC 1, page 86-87
Payla, Mumtajben; Gill, Manmit; Singal, Yuichi Nishikawa, PT, MS., JuNYa aizawa, PT,
Sandhya Kashyapketan; Shah, Nikita, PhD., Naohiko kaNemura, PT, PhD.,
2018, A Comparison of the Immediate and TeTsuYa Takahashi, MD, PhD, 2015,
Lasting Effects between Passive Stretch Immediate effect of passive and active
and Muscle Energy Technique on stretching on hamstrings flexibility: a
Hamstring Muscle Extensibility, Journal of single-blinded randomized control trial,
Physiotherapy & Occupational Therapy Jurnal Physical Therapy Vol. 27 No 10,
Vol. 12 Issue 1 page 24-29 page 3167-3170
Putu Dede., Wibawa Ari., Indah Made L, 2015,
Intervensi Contract Relax Stretching
Direct Lebih Baik Dalam Meningkatkan
Fleksibilitas Otot Hamstring Dibandingkan

57
Vol. XVII No. 1 Juni 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v17i1
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)
e-ISSN : 2549-0567 (Online)

LAMPIRAN

Tabel 1
Uji Normalitas Data Latihan Passive Stretching

Shapiro Wilk
Statistic Df sig
Pre Test .888 10 .163
Post Test .886 10 .151

Tabel 2
Perbandingan Pre Test dan Post Test Latihan Passive Stretching

Mean N Std Deviation Sig

Pre Test 22.80 10 3.048


.000
Post Test 27.00 10 3.651

Tabel 3
Uji Normalitas Data Contract Relax Stretching

Shapiro Wilk

Statistic Df sig

Pre Test .984 10 .984

Post Test .955 10 .731

Tabel 4
Perbandingan Pre test dan Post Test Contract Relax Stretching

Mean N Std Deviation Sig

Pre Test 24.30 10 2.710


.000
Post Test 30.40 10 2.547

Tabel 5
Perbandingan Selisih Hasil Latihan Passive Stretching dan Contract Relax Stretching

95% convidence interval


Std
Kelompok n Mean difference Sig
Deviasi
Lower Upper
Passive Stretching 10 4.20 1.033 -2.800 -1.000 .000
Contract Relax
10 6.10 .876 -2.801 -.999 .000
Stretching

58
Vol. XVII No. 1 Juni 2022
DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v17i1

Anda mungkin juga menyukai