Nama : Setyorini
NIM : 120227
Artikel 1
Analisis PICO Keterangan
Judul Efektifitas Latihan Range Of Motion (ROM) Aktif terhadap Tonus
Otot Ekstermitas bawah dan Rentang Gerak Sendi pada Lansia
Peneliti Nindawi, Endang Fauziyah Susilawati, Nur Iszakiyah (Jurusan
Kesehatan Politeknik Negeri Madura; 2021)
Kata Kunci Range Of Motion (ROM) aktif, Rentang Gerak Sendi, Kekuatan otot
kaki, Lanjut Usia
P (Problem) Lanjut usia sering identik dengan produktifitas yang menurun karena
kurang produktif. Secara fisiologis lansia, fungsifungsi tubuhnya
menurun mengakibatkan rentan mengalami masalah kesehatan.
Massa otot lansia mengalami atropi dan fleksibilitasnya
mempengaruhi aktifitas lansia. Aktifitas gerak otot menyebabkan
kekuatan otot menurun (Ambartana, 2019). Pada lansia terjadi
penurunan tonus otot dan penipisan kartilago sendi, ligamen menjadi
kaku (fleksibilitas), sehingga pergerakan menurun (Uliya et al.,
2017). Pada lansia serat otot akan mengecil dan massa otot akan
berkurang terutama saat kondisi istirahat dan imobilitas sepenuhnya
(Stanley & Beare, 2016). Hal tersebut menjadi semakin parah jika
terdapat penurunan. pergerakan dan aktifitas pemakaian sendi
(Suhendriyo, 2014).
Artikel 2
Analisis PICO Keterangan
Kata Kunci Latihan ROM aktif, fleksibilitas sendi lutut, lanjut usia
O (Outcome) Rentang gerak sendi lutut pada lansia di RPSUL Panti Wreda Margo
Mukti Rembang sebelum dilakukan latihan ROM aktif rata-rata di
bawah batas normal. Rentang gerak sendi lutut pada lansia di Panti
Wreda Margo Mukti Rembang setelah dilakukan latihan ROM aktif
rata-rata dalam batas normal. Waktu yang paling efektif untuk latihan
ROM aktif pada lansia dilaksanakan setiap hari mengingat banyak
kondisi anatomi maupun fisiologi yang lansia yang mengalami
degenerasi. Bagi pengelola panti hendaknya menyediakan sumber
daya manusia untuk melakukan program latihan khusus untuk lansia
yang memiliki keterbatasan gerak atau kelemahan fisik secara
berkelanjutan serta memfasilitasi program tersebut. Lansia
hendaknya senantiasa menjaga kesehatan dan aktif mengikuti
kegiatan-kegiatan serta latihan dan senam lansia yang bertujuan
untuk meningkatkan rentang gerak dan kekuatan otot. Dalam
melakukan perawatan lansia yang mengalami keterbatasan rentang
gerak, perawat hendaknya meningkatkan pengetahuan tentang
perawatan lansia melalui pelatihan, telaah hasil penelitian, kajian
teori dan lainlain. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
perbendaharaan ilmu pengetahuan khususnya tentang pengaruh
latihan Range Of Motion (ROM) aktif terhadap peningkatan rentang
gerak sendi lutut pada lansia, sehingga dapat digunakan sebagai
referensi bagi penelitian berikutnya dengan tujuan menyempurnakan
penelitian ini.
Artikel 3
Analisis PICO Keterangan
P (Problem) Lansia merupakan tahap akhir dari siklus hidup manusia, yaitu
bagian dari proses kehidupan yang tak dapat dihindarkan dan akan di
alami oleh setiap individu. Pada tahap ini individu mengalami
banyak perubahan baik secara fisik maupun mental, khususnya
kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan yang pernah
dimilikinya. Lansia yang mengalami imobilitas fisik seharusnya
melakukan latihan aktif agar tidak terjadi penurunan kekuatan otot.
Namun pada kenyataannya banyak lansia yang masih tergantung
dengan lingkungan eksternal, sehingga kompensasinya menurun.
Kebanyakan efek proses penuaan dapat diatasi apabila tubuh dijaga
tetap sehat dan akif. Serat otot akan mengecil dan kekuatan otot
berkurang sesuai berkurangnya massa otot (Azizah, 2016).
C (Comperison) Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui wawancara dan
menggunakan lembar observasi yang disusun oleh peneliti, secara
umum lembar observasi berisi tentang biodata responden, rentang
gerak sendi sebelum dilakukan latihan ROM (Range Of Motion) dan
rentang gerak sendi setelah dilakukan latihan ROM (Range Of
Motion). Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri, dimana
sebelum dilakukan latihan ROM, rentang gerak sendi pada lutut dan
ankle diukur terlebih dahulu dengan menggunakan goniometer yang
merupakan salah satu parameter dalam melakukan evaluasi pada
persendian dan jaringan lunak (soft tissue) di sekitar sendi. Kemudian
dilakukan latihan ROM (Range Of Motion) yang terdiri dari gerakan
pada lutut yaitu fleksi dan ekstensi. Kemudian dilanjutkan dengan
gerakan pada ankle atau pergelangan kaki yaitu dorso fleksi dan
plantar fleksi. Gerakan tersebut dilakukan 3 kali dalam seminggu
selama minimal 3 minggu, dimana setiap kali perlakuannya selama
20-30 menit dan diukur kembali rentang gerak sendi dengan
menggunakan goniometer dengan skala data numerik pada saat
terakhir kali perlakuan.
Artikel 4
Analisis PICO Keterangan
P (Problem) WHO (World Healh Organitation) mencatat, bahwa terdapat 600 juta
jiwa lansia pada tahun 2017 di seluruh dunia. hasil sensus penduduk
tahun 2017 menunjukkan, bahwa jumlah penduduk lansia di
Indonesia berjumlah 18,57 juta jiwa, meningkat sekitar 7,93% dari
tahun 2015 yang sebanyak 14,44 juta jiwa. Diperkirakan jumlah
penduduk lansia di Indonesia akan terus bertambah sekitar 450 ribu
jiwa per tahun (Sampelan, dkk 2015). Badan kesehatan dunia WHO
bahwa penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2016 mendatang
sudah mencapai angka 11,34% atau tercatat 28.8 juta orang,
balitanya tinggal 6,9% yang menyebabkan jumlah penduduk lansia
terbesar di dunia. (BPS, 2017). Jumlah lansia yang ada di UPT
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai sebanyak 240 orang, dan jumlah
lansia yang mengalami bedrest sebanyak 43 orang. Penurunan fungsi
dan kemampuan tubuh pada lansia akan menurun.begitu pula dengan
kekuatan otot akan menurun seiring dengan pertambahan usia.
C (Comperison) Penelitian ini dilakukan pada lansia bedrest dengan tindakan latihan
range of motion (ROM). Waktu penelitian ini dilakukan pada hari
minggu tanggal 8 Mei 2019 sampai dengan 15 Mei 2019. Penelitian
dilakukan selama 8 hari dan dilakukan setiap pagi dan sore selama 8
hari berturut-turut. Pagi dilakukan pada jam 09.00 sampai dengan
10.00 dan sore dilakukan pada jam 16.00-17.00 WIB. Pada bab ini
akan memaparkan secara lengkap hasil penelitian tentang pengaruh
range of motion (ROM) terhadap kekuatan otot pada lansia bedrest di
UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia. Penelitian ini dilakukan pada
lansia bedrest dengan tindakan latihan range of motion (ROM).
Waktu penelitian ini dilakukan pada hari minggu tanggal 8 Mei 2019
sampai dengan 15 Mei 2019.
Penelitian dilakukan selama 8 hari dan dilakukan setiap pagi dan sore
selama 8 hari berturut-turut. Pagi dilakukan pada jam 09.00 sampai
dengan 10.00 dan sore dilakukan pada jam 16.00- 17.00 WIB.
Analisa bivariat dilakukan bertujuan untuk menguji hipotesis
penelitian yaitu apakah range of motion (ROM) mempengaruhi
kekuatan otot pada lansia bedrest di PSTW Margaguna Jakarta
Selatan.pengujian hipotesis dilakukan dengan menguji perbedaan
kekuatan otot sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pada lansia
bedrest. Untuk penghitungan statistic beda rerata skor kekuatan otot
pada kelompok intervensi menggunakan uji paired t-test. (Arikunto,
2014). Uji statistik pada kedua penghitungan tersebut dilakukan
dengan tingkat kemaknaan 95%.
Artikel 5
Kata Kunci ROM aktif, kekuatan otot, ekstremitas atas, ekstremitas bawah, lansia
I (Intervention) Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14-18 Mei 2018. Metode yang
di gunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain
Quasy Exsperiment dengan pendekatan Pre-Post Test Non-
Equivalent Control Group yaitu untuk membandingkan hasil
intervensi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi jumlah populasi yang
diambil yaitu 22 lansia, 2 orang lansia dari 22 lansia mengatakan
sering merasakan kaku dan sesekali muncul rasa nyeri pada
persendian kakinya dan 1 lansia mengatakan belum pernah
melakukan latihan ROM aktif dan tidak mengetahui tentang latihan
ROM aktif. Sehingga sampel dalam penelitian ini adalah 18 lansia.
Teknik pengambilan sampel yaitu dengan Teknik total sampling.
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kekuatan otot adalah
Manual Muscle Testing (MMT). Penelitian ini menggunakan uji
Friedman dan uji Mann-Whitney.