Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pasien perempuan Ny. S dengan usia 53 Tahun di diagnosa hemiparesis
dicurigai SNH (Stroke Non Hemoregic) di bangsal dahlia RSUD Kota Jogja.
Pasien masuk pada tanggal 8 desember dengan keluhan ekstremitas atas dan
bawah dekstra mengalami kelemahan, pusing berputar-putar kurang lebih 1
hari, merasa lemas dan mual, riwayat penyakit pasien hipertensi, DM, dan
kolesterol tinggi dengan riwayat pembedahan limpadectomy.
Pasien saat dikaji mengeluh ekstremitas atas dan bawah masih lemah,
nyeri dengan skala 2 apabila banyak digerakkan atau setelah dilakukan terapi
dengan fisio terapi, pasien mengatakan masih pusing, sudah tidak mual, dan
tidak banyak melakukan aktivitas karena keterbatasan gerak.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh latihan range of motion (ROM) aktif-asistif
(spherical grip) terhadap peningkatan kekuatan otot ekstremitas atas pada
pasien stroke diruang rawat inap penyakit syaraf (seruni) RSUD Ulin
Banjarmasin.
BAB II
RINGKASAN ARTIKEL PENELITIAN

A. Judul artikel
“Pengaruh latihan range of motion (ROM) aktif-asistif (spherical grip)
terhadap peningkatan kekuatan otot ekstremitas atas pada pasien stroke di
ruang rawat inap penyakit syaraf (seruni) RSUD Ulin Banjarmasin”

B. Author (penulis)/tahun/Negara
Yurida Olviani, Mahdalena dan Indah Rahmawati pada tahun 2017

C. Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan range of
motion (ROM) aktif-asistif (spherical grip) terhadap peningkatan kekuatan
otot ekstremitas atas pada pasien stroke diruang rawat inap penyakit syaraf
(seruni) RSUD Ulin Banjarmasin.

D. Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan pre eksperimen dengan pendekatan one group
pre-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien stroke
yang berada di ruang rawat inap Seruni RSUD Ulin Banjarmasin dengan
jumlah sampel sebanyak 30 responden.

E. Hasil penelitian
Hasil penelitian uji statistik dengan menggunakan Wilcoxon Signed Rank
Test menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna secara statistik kekuatan
otot ekstremitas atas pada pasien stroke sebelum dan sesudah dilakukan
latihan ROM selama 7 hari dengan nilai p value=0,000 terhadap peningkatan
kekuatan otot. Sebelum diberikan latihan Range Of Motion (ROM) aktif-
asistif (spherical grip) didapatkan skala kekuatan otot 3 (dapat mengadakan
gerakan melawan gaya berat) sebanyak 30 orang (100%) dan sesudah
diberikan latihan Range Of Motion (ROM) aktif-asistif (spherical grip)
didapatkan skala kekuatan otot 4 (dapat melawan gaya dan mengatasi tahanan)
sebanyak 25 orang (83%) dan yang mengalami skala kekuatan otot 3 (dapat
mengadakan gerakan melawan gaya berat) sebanyak 5 orang (17%).
BAB III
PEMBAHASAN

1. Analisis artikel penelitian


a. Apakah penelitian ini valid?
Ya valid karena sudah dilakukan menggunakan metode pre eksperimen
dengan pendekatan one group pre-post test design pada seluruh pasien
stroke dan hasilnya bahwa ada perbedaan bermakna secara statistik
kekuatan otot ekstremitas atas pada pasien stroke sebelum dan sesudah
dilakukan latihan ROM selama 7 hari

b. Apakah hasil penelitian ini penting?


Ya penting karena penelitian ini juga dilakukan berdasarkan teori dan dari
berbagai referensi dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan otot pada
pasien stroke.

c. Apakah penelitian ini dapat diaplikasikan?


Ya dapat diaplikasikan karena sudah dilakukan penelitian dan hasilnya
efektif dalam menangani kelemahan otot pada pasien stroke.

2. Kelebihan dan kekurangan artikel penelitian


a. Kelebihan artikel penelitian
Kelebihan dalam artikel penelitian ini yaitu penelitian ini menggunakan
metode yang efektif dalam mengatasi kelemahan otot pada pasien stroke
dan penjelasan mengenai intervensi yang dilakukan juga sangat jelas
dalam hal waktu dilakukannya intervensi dan berapa lama dilakukannya
intervensi.
b. Kekurangan artikel penelitian
Kekurangan dalam artikel penelitian ini yaitu penelitian ini kurang
menjelaskan lebih spesifik terkait dengan faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap keberhasilan tindakan ROM pada pasien stroke.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Sebelum diberikan latihan Range Of Motion (ROM) aktif-asistif (spherical
grip) didapatkan skala kekuatan otot 3 (dapat mengadakan gerakan
melawan gaya berat) sebanyak 30 orang (100%)
2. Sesudah diberikan latihan Range Of Motion (ROM) aktif-asistif (spherical
grip) didapatkan skala kekuatan otot 4 (dapat melawan gaya dan mengatasi
tahanan) sebanyak 25 orang (83%) dan yang mengalami skala kekuatan
otot 3 (dapat mengadakan gerakan melawan gaya berat) sebanyak 5 orang
(17%)
3. Ada pengaruh latihan Range Of Motion (ROM) aktif-asistif (spherical
grip) terhadap peningkatan kekuatan otot ekstremitas atas pada pasien
stroke dengan p value 0,000<0,05.

B. Saran
Penelitian ini memberikan kontribusi peran perawat sebagai edukator dan
konselor terutama dalam memberikan latihan gerak ROM selama 2 kali
pemberian latihan dan dalam 7 hari berturut-turut agar tidak terjadinya
kekakuan otot dan sendi.
DAFTAR PUSTAKA

Olviani, Y., Mahdalena., & Rahmawati, I. (2017). ‘Pengaruh Latihan Range Of


Motion (ROM) Aktif-Asistif (Spherical Grip) Terhadap Peningkatan
Kekuatan Otot Ekstremitas Atas Pada Pasien Stroke di Ruang Rawat Inap
Penyakit Syaraf (Seruni) RSUD Ulin Banjarmasin’, Jurnal Dinamika
Kesehatan. 8(1). Pp. 250-257. Terdapat di
https://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id/index.php/dksm/article/view/24
9 [Diakses pada 11 Desember 2019]

Anda mungkin juga menyukai