Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH ROM (Range of Motion) TERHADAP KEKUATAN OTOT

EKSTREMITAS PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIC


Anggriani1, Zulkarnain2, Sulaimani3, Roni Gunawan4
Jurnal Riset Hesti Medan, Vol. 3, No. 2, Desember 2018

Waktu dan Frekuensi ROM Pasif


1. Idealnya latihan ini dilakukan sekali sehari.
2. Lakukan masing-masing gerakan sebanyak 10 hitungan, latihan dilakukan dalam waktu 30 menit.
3. Mulai latihan secara perlahan, dan lakukan latihan secara bertahap.
4. Usahakan sampai mencapai gerakan penuh tetapi jangan memaksakan gerakan.
5. Jangan memaksakan suatu gerakan pada pasien, gerakan hanya sampai pada batas yang ditoleransi
pasien.
6. Jaga supaya tungkai dan lengan, anggota badan menyokong seluruh gerakan.
7. Hentikan latihan apabila pasien merasa nyeri, dan segera konsultasikan ke tenaga kesehatan.
8. Dilakukan dengan pelan-pelan dan hati-hati dengan melihat respon/keadaan pasien.

Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan sebagian besar pada otot ektremitas tangan dan kaki setelah
dilakukan latihan ROM pasif 4 kali seminggu mengalami peningkatan Mean kekuatan motorik pada hari
ke 12 . Dimana terjadi peningkatan kekuatan otot ekstrimitas tangan dari rata-rata kekuatan otot 2,5
menjadi rata-rata kekuatan otot 3,52 . Sementara pada kaki terjadi perubahan dari 3,11 menjadi 3,93.
ROM berdampak cukup besar pada peningkatan kekuatan otot tangan.
LATIHAN ROM LENGAN MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT
PADA PASIEN PASCA-STROKE
Judi Nurbaeni*, I Ketut Sudiana**, Harmayetty**
**Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya

Variabel bebas (independent) dalam


penelitian ini adalah latihan ROM lengan
yang diberikan sebanyak 2 kali/hari yang
pelaksanaannya disesuaikan standar operasional
prosedur dari latihan ROM lengan, sedangkan
variabel tergantung dalam penelitian ini
adalah kekuatan otot lengan yaitu keadaan di
mana terdapat tonus otot, Kemampuan untuk
menahan gravitasi dan ada kemampuan untuk
menerima tahanan.
Latihan ROM sebanyak 2× perhari
diterapkan pada pasien paska stroke dengan
penjadwalan yang teratur. Perawat harus lebih
intensif untuk memberikan latihan ROM
kepada pasien paska stroke. Selain itu ruang
pelayanan keperawatan perlu memberlakukan
protap latihan kepada pasien paska stroke
Dengan dilakukan ROM kekuatan
otot meningkat hal ini disebabkan pada saat
dilakukan ROM untuk memobilisasi sendi
maka kegiatan ini akan merangsang sel untuk
mengaktifkan Ca+ sehingga terjadi integritas
protein otot. Jika Ca+ dan troponin diaktifkan
maka aktin dan myosin dipertahankan agar
otot dapat berfungsi, menggerakkan skeletal.
Gerakan skeletal akan diikuti oleh kontraksi
otot, sehingga otot mengembang, membesar
dan timbul tonus. Akhirnya dapat muncul
kekuatan otot dan imobilisasi dapat dihilangkan,
kontraktur sendi dapat dicegah.
LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) PASIF TERHADAP RENTANG SENDI PASIEN PASCA STROKE
Derison Marsinova Bakara1, Surani Warsito2
1Prodi
Keperawatan Curup Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Vol. VII No. 2 2016

Idea Nursing Journal

Proses pelaksanaan intervensi ROM pasif dilakukan 1kali sehari dengan 10 kali tiap gerakan selama 5
detik. Pelaksanaan penelitian dilakukan September sampai dengan Oktober 2015.

Hasil: Ada perbedaan yang bermakna antara rerata rentang sendi ekstremitas atas dan bawah sendi yang besar
pada pasien pasca stroke di Rejang Lebong sebelum dan sesudah latihan Range Of Motion (ROM) pasif.
Kesimpulan: Latihan Range Of Motion (ROM) pasif mempengaruhi rentang sendi pada ektremitas atas dan bawah
pada pasien stroke. Latihan Range Of Motion (ROM) pasif dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan rentang
sendi pada ektremitas atas dan bawah pada pasien stroke.
PENGARUH PEMBERIAN LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP
KEMAMPUAN MOTORIK PADA PASIEN POST STROKE DI RSUD GAMBIRAN
Kun Ika Nur Rahayu
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri,
JURNAL KEPERAWATAN,
Volume 6, Nomor 2 Juli, 2015

Memberikan latihan range of motion (ROM)


pasif pada responden sebanyak dua kali sehari
selama tujuh hari dan dilakukan pada pagi dan
sore hari, kemudian melakukan observasi
kekuatan otot,
Jurnal Kesehatan Vokasional, Vol. 4 No. 2 (Mei 2019)
ISSN 2541-0644 (print), ISSN 2599-3275 (online)
DOI h􀄴ps://doi.org/10.22146/jkesvo.44497
Diajukan 26 Maret 2019 Diperbaiki 28 Mei 2019 Diterima 28 Mei 2019

Pengaruh Range of Motion terhadap Kekuatan Otot


pada Pasien Stroke
Susanti1, Difran Nobel Bistara2
Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya 2

Range Of Motion memiliki pengaruh


terhadap rentang gerak responden bila
dilakukan dengan frekuensi dua kali sehari
dalam enam hari dan dengan waktu 10-15
menit dalam sekali latihan (Chaidir & Zuardi,
2014). Penelitian Filantip (2015) juga
membuktikan bahwa latihan dua kali sehari
dalam 6 hari dengan waktu 10-15 menit akan
berpengaruhterhadaprentanggerak
responden.
PENGARUH LATIHAN RANGE OF MOTION TERHADAP RENTANG GERAK SENDI
EKSTREMITAS ATAS PADA PASIEN PASCA STROKE
DI MAKASSAR
Fransiska Anita1, Henny Pongantung2, Putri Veni Ada3, Vhiola Hingkam4
1,2,3,4 Program Studi S1 dan Ners STIK Stella Maris, Makassar, 90112, Indonesia

JOURNAL OF ISLAMIC NURSING Volume 3 Nomor 1, Juli 2018

Latihan range of motion akan dilakukan selama 5 hari dalam seminggu, dengan pengulangan minimal 2
kali sehari dalam waktu 5-10 menit
The Effect of Early Passive Range of Motion Exercise on
Motor Function of People with Stroke: a Randomized
Controlled Trial
Zahra-Sadat Hosseini1, Hamid Peyrovi2*, Mahmoodreza Gohari3

Journal of Caring Sciences 2019; 8 (1): 39-44

kelompok melakukan latihan rentang gerak pasif dua kali sehari, selama 4 minggu,

Dalam eksperimen dalam kelompok eksperimen, rentang latihan gerak pasif dalam ekstremitas yang
terlibat dilakukan dalam 48 jam pertama setelah stroke menurut protokol “latihan rentang gerak pasif
untuk pasca-stroke” empat kali sehari oleh peneliti utama yang seorang mahasiswa keperawatan MSc,
dengan setiap sesi berlangsung selama 15-40 menit. Kelompok pertama, rentang latihan gerak pasif
dalam ekstremitas yang terlibat dilakukan dalam 48 jam pertama setelah stroke menurut “rentang
latihan gerak pasif untuk pasca-stroke” protokol empat kali sehari oleh peneliti utama yang merupakan
mahasiswa keperawatan MSc, dengan setiap sesi berlangsung selama 15-40 menit.
EFEKTIFITAS RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF TERHADAP PENINGKATAN
KEKUATAN OTOT PADA PENDERITA STROKE
Susana Nurtanti(1), Widya Ningrum(2)
Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Jurnal Keperawatan GSH Vol 7 No 1 Januari 2018 ISSN 2088-2734


Tindakan yang dapat dilakukan oleh perawat kepada pasien stroke dengan latihan mobilisasi, ROM sehari 2x sehari
tindakan ini sangat efektif untuk mencegah kekakuan otot, memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga
maupun pasien tentang tujuan peningkatan mobilitas fisik.. latihn ROM selama kurang lebih 20 menit

Hasil : ROM aktif dilakukan setiap pagi dan sore hari dengan waktu setiap latihan 20 menit selama 1
bulan. Semua responden mengalami kenaikan kekuatan otot dari skala 2 yaitu mampu menggerakkan
otot atau bagian yang lemah sesuai perintah menjadi skala 3 yaitu mampu menggerakkan otot dengan
tahanan minimal.

Anda mungkin juga menyukai