Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PEMBERIAN RANGE OF MOTION (ROM) BILATERAL

TERHADAP KEKUATAN OTOT PADA PENDERITA HEMIPARISE


DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU

DISUSUN OLEH:
 
RIZKA REZITA
 2182614005

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
BHAKTI HUSADA BENGKULU
JALAN KINIBALU 8 KEBUN TEBENG
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Program pemerintah dalam pencegahan dan pengendalian penyakit


tidak menular termasuk stroke, pemerintah fokus pada upaya promotif
dan preventif dengan tidak meninggalkan upaya kuratif dan
rehabilitatif.

Pasien stroke yang mengalami kelemahan pada satu sisi anggota tubuh
disebabkan oleh karena penurunan tonus otot, sehingga tidak mampu
menggerakkan tubuhnya atau terjadinya imobilisasi (Rahmadani and
Rustandi, 2019). Setelah serangan stroke, tonus otot yang normal mulai
menghilang dan terjadinya hemiparese. Salah satu intervensi yang bisa
dilakukan untuk mengatasi masalah hemiparese pada ekstremitas atas
pasien stroke non hemoragik adalah dengan melakukan latihan ROM
(Bakara and Warsito, 2016).
Intervensi untuk penyembuhan yang bisa dilakukan pada pasien stroke

selain terapi medikasi atau obat-obatan yaitu dilakukan fisioterapi/latihan

seperti; latihan rentang gerak (Range of motion) yang sering dilakukan baik

unilateral maupun bilateral. Range Of Motion (ROM) adalah latihan yang

dilakukan untuk memperbaiki kemampuan pergerakan pada sendi secara

normal atau meningkatakan massa otot serta tonus otot (Potter & Perry, 2017).

Data yang didapat dari RSUD dr. M. Yunus Bengkulu untuk kasus

hemiparise pada tahun 2019 sebanyak 446 orang, tahun 2020 sebanyak 258

orang dan pada tahun 2021 sebanyak 259 orang.


B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan
masalah yaitu masih lemahnya kekuatan otot pada penderita
hemiparise di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu.

C. Pertanyaan Penelitian
Apakah ada pengaruh pemberian Range Of Motion (ROM) bilateral
terhadap kekuatan otot pada penderita hemiparise di RSUD Dr. M.
Yunus Bengkulu?

D. Tujuan penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pemberian Range Of Motion (ROM) bilateral terhadap kekuatan otot
pada penderita hemiparise di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu.
D. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui nilai rata-rata kekuatan otot pada penderita hemiparise sebelum

diberikannya Range Of Motion (ROM) bilateral di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu

b. Untuk mengetahui nilai rata-rata kekuatan otot pada penderita hemiparise setelah

diberikannya Range Of Motion (ROM) bilateral di RSUD Dr. M.

Yunus Bengkulu
c. Untuk mengetahui pengaruh pemberian Range Of Motion (ROM)
bilateral terhadap kekuatan otot pada penderita hemiparise di RSUD
Dr. M. Yunus Bengkulu
E. KERANGKA KONSEP

Range Of Motion (ROM) Kekuatan Otot Pada


Bilateral Penderita Hemiparise

F. Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah ada
pengaruh pemberian Range Of Motion (ROM)
bilateral terhadap kekuatan otot pada penderita
hemiparise di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan desain penelitian quasi

experimental dengan pendekatan one group pre test-post test. Pada desain penelitian ini

hanya terdapat satu kelompok, yaitu kelompok perlakuan sekaligus menjadi kelompok

kontrol. Kelompok tersebut dilakukan intervensi berupa latihan ROM bilateral

menggunakan metode langsung. Dilakukan penilaian untuk mengetahui kekuatan otot

sebelum intervensi (pre-test) (Notoadmodjo, 2018).


A. Kerangka Penelitian

A1 B A2

Keterangan :

A1 = kekuatan otot pada penderita hemiparise sebelum diberikannya Range Of

Motion (ROM) bilateral (pretest)

B = Perlakuan yaitu pemberian Range Of Motion (ROM) bilateral.

A2 = kekuatan otot pada penderita hemiparise sesudah diberikannya Range Of

Motion (ROM) bilateral (posttest).

Bagan 2
Kerangka Penelitian
Defenisi Operasional
PENELITIAN AKAN DIRENCANAKAN DI RSUD DR M. YUNUS
BENGKULU BULAN APRIL SAMPAI DENGAN MEI 2022.

E. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

1. POPULASI

POPULASI DALAM PENELITIAN INI ADALAH JUMLAH PASIEN STROKE HEMIPARISE


DI RSUD DR M. YUNUS BENGKULU. JUMLAH POPULASI DALAM PENELITIAN INI
YAITU BERJUMLAH 259 ORANG.

2. SAMPEL

ADAPUN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL YANG DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN


INI DENGAN CARA PROBABILITY SAMPLING DENGAN TEKNIK SIMPLE RANDOM
SAMPLING. SAMPEL YANG DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN INI YAITU 20
RESPONDEN.
F. METODE PENGAMBILAN DATA, PENGOLAHAN DAN ANALISIS
DATA

1. Analisis Univariat : analisa univariat digunakan untuk menjelaskan atau

mendiskripsikan angka atau nilai karakteristik responden berdasarkan kekuatan otot pada

penderita hemiparise, serta gambaran karakteristik kekuatan otot sebelum dan setelah

dilakukan ROM..

2. Analisis Bivariat : analisis ini dapat digunakan uji statistik uji t-test

yaitu uji beda dua mean dependen. Uji dua mean dependen digunakan untuk menguji

perbedaan mean antara dua kelompok data yang dependen.


Wassalamu’alaikum…
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai