Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH PIJAT KAKI TERHADAP RESIKO JATUH PADA LANSIA :

SYSTEMATIC REVIEW

The Influence Of Foot Massage On Fall Risk In Elderly:


Systematic review

Fanny Dewi Sartika1 2, Andi Masyitha Irwan3 , Kadek Ayu Erika3


1. Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Universitas Hasanuddin
2. Akademi Keperawatan Syekh Yusuf Gowa
3. Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Hasanuddin

Abstrak
Pendahuluan : Jatuh merupakan hal yang paling sering terjadi pada lansia. Oleh karena
itu lansia membutuhkan intervensi yang tepat untuk mencegah terjadinya jatuh. Pijat kaki
Riwayat artikel merupakan salah satu intervensi yang dapat membantu lansia mengatasi masalah
Diajukan: 5 Agustus 2019 kesehatan tersebut. Tujuan: untuk menilai efektifitas pijat kaki terhadap keseimbangan
lansia dengan melihat durasi waktu yang digunakan, manfaat pemberian pijat kaki,
Diterima: 5 Agustus 2020
instrument penilaian keseimbangan. Metode: pencarian artikel melalui database berbasis
elektronik PubMed, Science Direct, Wiley Online, dan Google Scholars. Hasil: review
dari enam artikel yang terdiri dari dua penelitian Randomized Control Trial (RCT) dan
Penulis Korespondensi: empat penelitian Quasi-Experiment membahas mengenai keefektifan pijat kaki terhadap
- Fanny Dewi Sartika keseimbangan. Diperoleh durasi waktu pemberian pijat kaki selama 10 menit untuk
- Universitas Hasanuddin masing-masing kaki, penilaian resiko jatuh yang paling efektif digunakan adalah dengan
e-mail: menggunakan pengkuran TUG, serta beberapa manfaat dari pijat kaki diantaranya dalam
fannydewi1910@yahoo. meningkatkan keseimbangan yang secara signifikan ditunjukkan oleh peningkatan TUG,
meningkatkan fleksibilitas dan fungsi keseimbangan sendi pergelangan kaki, dan dapat
co.id menjadi pengobatan alternatif yang layak untuk kinerja meningkatkan keseimbangan,
ROM kaki, dan sensasi kaki pada pasien diabetes dengan neuropati perifer. Kesimpulan:
Kata Kunci: pijat kaki sangat bermanfaat untuk dilakukan pada lansia untuk meningkatkan status
Foot Massage, Balance, kesehatan dan dapat mencegah resiko terjadinya jatuh.
risk of falling, elderly
Abstract
Background: Falling in the elderly is the most common thing in the elderly. Therefore
the elderly need the right intervention to prevent falls. Foot massage is one of the
interventions that can help the elderly overcome these health problems. Objective: to
assess the effectiveness of foot massage on the balance of the elderly by looking at the
duration of time used, the benefits of giving foot massage, instrument of assessment of
balance. Method: The method of searching articles through electronic databases based
on PubMed, Science Direct, Wiley Online, and Google Scholars. Results: The results of
a review of six articles consisting of two Randomized Control Trial (RCT) studies and
four Quasi-Experiment studies discussed the effectiveness of foot massage on balance.
Given the length of time for giving foot massage for 10 minutes for each foot, the most
effective assessment of fall risk is to use TUG measurement, as well as some benefits of
foot massage including increasing balance which is significantly demonstrated by
increasing TUG, increasing flexibility and function balance of ankle joints, and can be a
viable alternative treatment for performance improving balance, foot ROM, and foot
sensation in diabetic patients with peripheral neuropathy. Conclusion: : foot massage is
very useful to be done in the elderly to improve health status and can prevent the risk of
falling.
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), Vol 6, No 2, Tahun 2020

PENDAHULUAN berbagai penyakit, meningkatkan daya tahan


Jatuh adalah peristiwa di mana seseorang tubuh, membantu mengatasi stress, meringankan
secara tidak sengaja terduduk di tanah atau di gejala migrain, membantu penyembuhan
tempat yang lebih rendah (Vieira, Palmer, & penyakit kronis, dan mengurangi ketergantungan
Chaves, 2016). Menurut Organisasi Kesehatan terhadap obat-obatan (Wahyuni, 2014). Beberapa
Dunia, 28-35% orang lanjut usia (Lansia) (≥65 penelitian sebelumnya menjelaskan pijat kaki
tahun) jatuh setiap tahun secara global dan terbukti menurunkan tekanan darah pada lansia
jumlahnya meningkat seiring bertambahnya usia. dengan hipertensi (Amalia,2016), sebagai
Lansia yang mengalami cedera karena jatuh pengobatan alternatif untuk menjaga
memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda keseimbangan, ROM kaki, dan sensasi kaki pada
dan 40-60% jatuh mengakibatkan laserasi utama, pasien DM dengan neuropati perifer
patah tulang atau cedera otak (Alekna, Stukas, (Chatchawan, 2015). Selain itu pijat kaki juga
Tamulaityte-Morozoviene, Šurkiene, & berfungsi dalam meningkatkan keseimbangan
Tamulaitiene, 2015). berdiri pada lansia (Vaillant et al., 2008). Namun
Penyebab jatuh pada lansia adalah untuk menilai efektifitas pijat kaki pada lansia
multifaktorial (Tinetti, 2003). Lansia tersebut dengan resiko jatuh masih kurang untuk dijadikan
selain mengalami penurunan fungsi tubuh juga intervensi keperawatan dalam mencegah resiko
diperberat dengan proses perjalanan penyakit jatuh pada lansia. Untuk itu, studi literature ini
yang dapat menyebabkan berkurangnya kontrol bertujuan menilai efektifitas pijat kaki terhadap
keseimbangan, kekuatan otot, dan kemampuan keseimbangan lansia dengan melihat durasi
berjalan (Schwartz, Hiller, & Selemeyer, 2002, waktu yang digunakan, manfaat pemberian pijat
Marrison et al., 2010) yang akhirnya dapat kaki, instrument penilaian keseimbangn dan jenis
meningkatkan risiko jatuh (Dewanti, 2017). pemijatan
Dampak dari perubahan tersebut, aktifitas lansia
akan mengalami penurunan akhirnya STRATEGI PENCARIAN DAN KRITERIA
menyebabkan kelambanan bergerak, langkah SELEKSI ARTIKEL
pendek-pendek, penurunan irama, kaki tidak Pencarian dilakukan dengan menggunakan
dapat menapak dengan kuat dan cenderung tidak database berikut : Pubmed, Science direct, willey,
dapat mempertahankan keseimbangannya dan Google scholar. PubMed didapatkan 21
sehingga lansia beresiko mengalami jatuh (Lee & artikel, Science Direct didapatkan 17 artikel,
Song, 2018) Willey didapatkan 63 artikel, Google Schoolar di
Pencegahan jatuh merupakan salah satu hal dapatkan 773 artikel. Artikel di skrining menjadi
yang penting pada lansia yang memiliki risiko 28 artikel sesuai dengan tujuan review dengan
jatuh (Holt, Haavik, & Elley, 2012). Pencegahan kriteria inklusi, yaitu: 1) artikel dipublikasikan
yang dapat dilakukan yaitu menargetkan faktor fulltext dan dalam bahasa Inggris, 2) artikel
risiko jatuh yang dapat dimodifikasi misalnya dipublikasikan dalam rentang waktu 2008-2018,
keseimbangan dan gaya berjalan serta faktor 3) jenis penelitian kuantitatif, 4) artikel yang
lingkungan (Lee & Song, 2018).) Tindakan memiliki konten utama pijat kaki dan
pencegahan resiko jatuh pada umumnya lebih keseimbangan/resiko jatuh pada lansia. Artikel di
diarahkan kepada pencegahan faktor lingkungan skrining menjadi 28 artikel sesuai dengan tujuan
yang dapat mendorong terjadinya jatuh (Pijpers review dengan kriteria inklusi. Setelah dilakukan
et al., 2012). Berbagai Intervensi untuk skrining 6 artikel yang memenuhi kriteria dibaca
meningkatkan keseimbangan dan mengurangi secara intensif kemudian dianalisis berdasarkan
resiko jatuh pada lansia telah banyak analisis konten
dikembangkan melalui beberapa penelitian yaitu
diantaranya Intervensi senam kaki, pijat kaki HASIL PENELITIAN
serta latihan rentang gerak sendi (range of motion Berdasarkan penelusuran literatur
exercise) (Chatchawan, 2015, Amalia,2016, diketahui bahwa penelitian dilakukan di beberapa
Ruben, Rottie, & Karundeng, 2016). negara seperti Turkey, Jepan, Korea dan Prancis.
Pijat kaki merupakan suatu praktik Metode penelitian yang digunakan adalah uji
memijat titik-titik tertentu pada kaki yang terkontrol secara acak (RCT) sebanyak 2 artikel
memberi manfaat untuk kesehatan dengan dan Quasy Eksperimen 4 artikel. Artikel
mengurangi rasa sakit pada tubuh, mencegah

158 (Sartika, et al, 2020)


Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), Vol 6, No 2, Tahun 2020

penelitian ini dipublikasikan dalam rentang 2008


sampai 2018

Tabel 1 Pencarian Picot


Kata Kunci Pumed Science Willey Google
Picot Direct Scholar
Massage or 21 17 63 773
Foot
massage and
Risk Fall or
Balance and
Elderly or
Adult

Figure 1: PRISMA Flow diagram

159 (Sartika, et al, 2020)


Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), Vol 6, No 2, Tahun 2020

Tabel 2: Hasil studi literatur intervensi keperawatan dalam proses hemodialisis

Peneliti/tahun Judul Negara Tujuan Responden Metode pengumpulan data Hasil


(Tütün Yümin The effect of Turkey untuk menyelidiki 38 subjek yang Penelitian terdiri dari satu kelompok Analisis pasca intervensi
et al., 2017) foot plantar efek pijat plantar didiagnosis yang dibagi berdasarkan umur yang menemukan perbedaan statistik
massage on kaki pada dengan DM T2 dibagi menjadi pada penilaian TUG, FRT, dan
balance and keseimbangan dan tiga kelompok umur (40–54, 55–64, satu kaki
functional jangkauan dan 65 tahun ke atas), pengukuran berdiri dengan mata terbuka atau
reach in fungsional pada dilakukan sebelum dan sesudah tertutup (untuk kanan dan kanan)
patients pasien dengan intervensi. Pretest dilakukan untuk tes kaki kiri) (p <0,05).
with type II diabetes tipe II keseimbangan, mobilitas fungsional, Nilai TUG adalah 7,5 ± 2,1 detik
diabetes dan FRT. Tes diterapkan pada sebelum dipijat, yang dikurangi
individu dengan urutan di bawah ini: menjadi 7,1 ± 1,8 setelah pijat.
setelah 10 menit Nilai FRT adalah 29,3 cm ± 7,2
aplikasi pijat; TUG posttest; berdiri sebelum pijat, yang meningkat
satu kaki dengan mata terbuka- menjadi 29,7 ± 7,3 setelah pijat.
tertutup; dan FRT, yang dilakukan Dengan cara yang sama, waktu
untuk menilai keseimbangan dan berdiri secara signifikan
jangkauan fungsional, diulang dalam meningkat setelah pijatan baik
urutan yang sama. untuk kiri dan kaki kanan dengan
. kedua mata terbuka dan tertutup
(Chatchawan, Effects of Jepan Untuk menyelidiki 60 pasien Pasien yang memenuhi kriteria Untuk efek langsung dari
2015) Thai Foot efek dari pijat kaki dengan diabetes inklusi dibagi secara acak ke pengobatan satu sesi pertama,
Massage on Thailand tipe-2 direkrut kelompok pijat kaki Thailand atau TUG untuk kelompok FM
Balance menyeimbangkan dan ditugaskan kontrol, kelompok menggunakan meningkat secara signifikan dari
Performance kinerja pada secara acak ke alokasi acak blok bertingkat dengan awal, sementara CON tidak
in Diabetic pasien diabetes dalam pijat kaki blok ukuran 2, 4, dan 6. Jenis kelamin berubah. Namun, ketika
Patients with dengan neuropati Thailand atau (pria atau wanita) dan kelompok membandingkan 2 kelompok
Peripheral perifer fisik pasien kelompok umur setelah penyesuaian untuk tingkat
Neuropathy: yang menjalani kontrol (kelompok 1 = 40-50 tahun, awal, TUG tidak berbeda secara
A HD kelompok 2 = 51–60 tahun, dan signifikan antara kelompok (p>
Randomized kelompok 3 = 61-70 tahun) juga 0,05). Setelah perawatan 2
Parallel- digunakan sebagai variabel minggu, kedua kelompok
Controlled stratifikasi untuk mencapai perkiraan meningkat secara signifikan dari
Trial keseimbangan usia dan karakteristik awal di semua parameter. Penilain
jenis kelamin pasien. Skema TUG untuk kelompok FM lebih
penugasan acak pra-hasil dibuat dan cepat dari pada untuk CON
ditutup dalam amplop oleh asisten sebagai 1,13 detik (95% CI 0,76-
peneliti yang tidak terlibat dalam 1,50 detik, p <0,001). Selain itu,
proses perawatan dan hasil penilaian) TUG berkorelasi dengan variabel
pra-tes dari MTP 1 kiri dan kanan
dalam ekstensi (kiri; r = 0,39, p =
160 (Sartika, et al, 2020)
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), Vol 6, No 2, Tahun 2020

0,0023 dan kanan; r = 0,35, p =


0,0064). OLS dengan kondisi mata
terbuka juga berkorelasi dengan
SWMT (kiri; r = 0,31, p = 0,0116
dan kanan; r = 0,32, p = 0,0085).
(Park et al., Application Korea untuk menguji 32 mahasiswa Para siswa secara acak ditugaskan ke Kelompok A secara statistic
2017) of massage efek dari yang sehat, dua kelompok intervensi (pijat perbedaan nilai OLST sebelum
for ankle joint pemijatan otot dibagi menjadi kelompok A: effleurage, tapotement (6,24 ± 1,7 detik) dan setelah (9,24
flexibility betis pada dua kelompok dan tekanan) teknik atau kelompok B ± 2,3 detik) intervensi pijatan saat
and balance fleksibilitas sesuai dengan pijat: teknik effleurage, gesekan dan mendukung tubuh di kaki kiri (p
pergelangan kaki metode pijat. petrissage). Pemijatan selama lima <0,01). Kelompok B
dan keseimbangan menit diberikan pada masing-masing menunjukkan perbedaan yang
betis yang memberikan total 10 signifikan secara statistik di kedua
menit. Sebelum dipijat, subjek sisi (p <0,01). Tidak ada
melakukan latihan pendakian yang perbedaan yang signifikan secara
ringan naik dan turun gedung lima statistik dalam nilai OLST
lantai sekali, yang dianggap sebagai sebelumnya (6,24 ± 1,7 detik) dan
kegiatan sehari-hari biasa, diikuti setelahnya (6,11 ± 1,9 detik) di
dengan istirahat lima menit. kaki kanan. ada kelompok Pijat A,
Penelitian nilai FRT meningkat dari 35,46 ±
subyek mengenakan celana pendek 5,3 cm sebelum berolahraga
dan menerima pijatan dalam posisi hingga 41,61 ± 5,9 cm setelah
tengkurap. Uji jangkauan fungsional dipijat. dan Pada kelompok Pijat
(FRT) dilakukan untuk mengukur B, nilai FRT meningkat dari 35,72
fleksibilitas dan keseimbangan ± 5,0 cm sebelum berolahraga
pergelangan kaki baik sebelum dan menjadi
sesudah intervensi, dan tes satu kaki 40,49 ± 5,7 cm setelah dipijat.
yang dimodifikasi (OLST) dilakukan
untuk mengukur keseimbangan statis
(Vaillant et al., Massage and Prancis untuk 28 lansia Kriteria inklusi yaitu Lansi di atas 65 Hasilnya menunjukkan perubahan
2009) mobilization membandingkan tahun dan kemampuan berjalan 10 m. yang baik untuk ketiga kelompok.
of the feet dampak pijat dan Kriteria ekslusi Perubahan rata-rata (SD) dalam
and ankles in mobilisasi kaki dikeluarkan jika mereka memiliki tes OLB adalah 1,1 (1,7) untuk
elderly dan pergelangan gangguan kognitif yang parah, MMP dan
adults; effect kaki versus dengan cepat penyakit progresif atau 0,4 (1,2) s untuk PP (p <0,01).
on clinical plasebo pada terminal, penyakit akut atau kronis Mean (SD) berubah dalam tes
balance kinerja tidak stabil penyakit, infark miokard TUG
performance keseimbangan atau fraktur ekstremitas bawah, 0,9 (2,6) untuk MMP dan 0,2 (1,2)
fungsional, dan dalam enam bulan sebelum inklusi. untuk PP (p <0,05).
yang kedua dua sesi diselenggarakan: satu Sebaliknya, peningkatan dalam uji
meningkatkan melibatkan pijatan dan mobilisasi LR tidak signifikan
pemahaman dan yang lainnya, aplikasi plasebo.

161 (Sartika, et al, 2020)


Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), Vol 6, No 2, Tahun 2020

tentang peran yang Untuk menghindari efek bawaan, berbeda antara MMP (1,3 2,3 cm)
dimainkan oleh setidaknya satu Minggu memisahkan dan PP (0,8 1,3 cm)
input ekstremitas dua sesi yang dilakukan dalam urutan
bawah distal acak. Pengukuran diperoleh segera
dalam kontrol sebelum dan sesudah masing-masing
keseimbangan protokol ini. Tes fungsional, semua
selama kegiatan dilakukan dalam urutan berikut,
fungsional termasuk tes OLB, tes TUG
dan uji LR.
(Hemmati, Effects of Iran Untuk 23 Responden Kriteria eksklusi Ada perbedaan yang signifikan
Rojhani- Plantar mengevaluasi dan adalah nyeri pinggang, penggunaan antara kelompok yang tidak diberi
Shirazi, & Flexor membandingkan alkohol dalam 24 jam sebelum intervensi, kelopok intervensi
Ebrahimi, Muscle Static efek peregangan intervensi, riwayat operasi di (peregangan) maupun kelompok
2016) Stretching dan terapi ekstremitas bawah, disfungsi gabungan (peregangan dan pijat)
Alone and kombinasi vestibular (dengan diagnosis dokter) dengan nilai p < 0,05
Combined (peregangan dan atau gangguan keseimbangan Perpindahan mediolateral
With pijat) pada (seperti ketidakstabilan pergelangan dan kecepatan pusat tekanan
Massage on keseimbangan kaki), dan riwayat masalah (COP) meningkat setelah
Postural postural pada neurologis. Untuk mengukur dilakukan peregangan maupun
Balance orang berusia 50 keseimbangan postur tubuh, para intervensi gabungan (peregangan
hingga 65 tahun peserta berdiri tanpa alas kaki dengan dan pijat).
kekuatan ditetapkan pada tingkat Bahkan,
sampel 100 Hz di posisi netral dan perpindahan dan kecepatan
mereka diminta untuk bergerak meningkat lebih besar setelah
sesedikit mungkin. Tes dilakukan intervensi gabungan dari pada
dalam tiga kondisi (tidak ada setelah peregangan sendiri
intervensi, peregangan, dan
intervensi gabungan) dengan mata
buka dan tutup. Setiap tes (30 detik
durasi) diulang tiga kali dengan 10
detik terletak di antara uji coba. Para
peserta menerima kedua peregangan
statis itu sendiri dan intervensi
gabungan (peregangan dan
pemijatan) secara acak pada hari
yang sama.
(Vaillant et al., Effect of Prancis untuk menyelidiki 17 responden Kriteria ekslusi adalah lansia yang Hasilnya menunjukkan bahwa
2008) manipulation efek terapi mengalami masalah terapi intervensi tidak
of the feet manipulasi kaki muskuloskeletal, cacat pada sistem mempengaruhi pemindahan AP
and ankles on dan pergelangan sensorik perifer dari ekstremitas COP segera setelah penekanan visi
postural kaki pada kontrol bawah,patologi vaskular, gangguan dengan nilai p > 0,05 dan Untuk
postural selama neurologis atau gangguan vestibular. perpindahan ML dan AP COP,

162 (Sartika, et al, 2020)


Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), Vol 6, No 2, Tahun 2020

control in berdiri tenang Subjek berdiri tanpa alas kaki di hasil menunjukkan tidak ada efek
elderly adults pada orang tua platform kekuatan, kaki bergabung, dari Seri (Ps> 0,05), dan tidak ada
orang dewasa dan diminta bergerak sesedikit interaksi Seri × Kerangka
mungkin, dengan mata terbuka. Pra temporal (M> 0,05). Namun
test berfungsi sebagai sesi kontrol. Analisis perpindahan AP COP
Pada sesi Post-test, pengukuran menunjukkan signifikan interaksi
dilakukan segera setelah manipulasi Sesi × Kerangka temporal (F (1,
terapeutik pada kaki dan pergelangan 16) = 5.48, P <0,05). Uji ANOVA
kaki. juga menunjukkan efek utama
Temporal bingkai (F (1, 16) =
4,53, P <0,05) dan Sesi (F (1, 16)
= 11,07, P <0,01). Pijat kaki dapat
meningkatkan keseimbangan
lansia meskipun diperkirakan
dalam waktu yang cepat

163 (Sartika, et al, 2020)


Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), Vol 6, No 2, Tahun 2020

1. Durasi waktu pijat kaki PEMBAHASAN


Terdapat beberapa penelitian pijat kaki 1. Durasi waktu pijat kaki
dengan durasi waktu yang berbeda-beda. Terdapat beberapa penelitian pijat
Chatchawan, (2015) melakukan pijat kaki dengan durasi waktu yang berbeda-
tradisional Thailand selama 30 menit, 3 beda, salah satunya adalah Chatchawan,
hari per minggu selama 2 minggu. (2015) melakukan pijat tradisional
Begitupun penelitian yang dilakukan oleh Thailand selama 30 menit, 3 hari per
Park et al., (2017) menggunakan waktu minggu selama 2 minggu yang dilakukan
pemijatan 5 menit pada masing-masing pada lansia yang menderita diabetes
betis dengan total 10 menit untuk kedua dengan neuropati perifer. Vaillant et al.,
betis. Sama halnya dengan (Vaillant et al., (2008) mengemukakan bahwa terapi
2008) yang melakukan Pijat manual pada masase akan lebih bermanfaat bila
kedua kaki dan pergelangan kaki selama dilakukan lebih sering dengan durasi
20 menit. Pijat manual dan mobilisasi yang lebih singkat.
sendi diterapkan ke kaki dan pergelangan Begitupun penelitian yang dilakukan
kaki selama 20 menit (Vaillant et al., 2009) oleh Park et al., (2017) menggunakan
2. Manfaat pijat kaki waktu pemijatan 5 menit pada masing-
Penerapan plantar pijat untuk pasien masing betis dengan total 10 menit untuk
dengan DM T2 menyebabkan peningkatan kedua betis. Sama halnya dengan
keseimbangan, dan mobilitas fungsional (Vaillant et al., 2008) yang melakukan
dengan nilai p <0,05 (Tütün Yümin, Pijat manual pada kedua kaki dan
Şimşek, Sertel, Ankaralı, & Yumin, 2017). pergelangan kaki selama 20 menit.
Begitupun dengan penelitian yang Durasi atau lamanya suatu terapi pijat
dilakukan oleh (Chatchawan, 2015) bergantung pada luasnya tubuh yang
menemukan bahwa pijat kaki Thailand akan dipijat (Ezzo, Donner, Nickols, &
dapat meningkatkan keseimbangan dengan Cox, 1997). Jadi dapat dikatakan bahwa
peningkatan TUG setelah intervensi 2 luas daerah pemijatan juga menjadi
minggu dengan nilai p < 0,05 pada pasien faktor pertimbangan untuk menghitung
diabetes dengan neuropati perifer. waktu yang digunakan saat pemijatan.
Penelitian lain juga menemukan Pijat otot Adapun penelitian yang dilakukan
betis efektif untuk meningkatkan oleh Vaillant et al., tahun 2009
fleksibilitas dan fungsi keseimbangan melakukan pemijatan dengan
sendi pergelangan kaki (Park et al., 2017). menggabungkan pijat dan mobilisasi
Vaillant et al., (2009) juga menemukan sendi menggunakan waktu 10 menit
bahwa terjadi peningkatan nilai TUG pada untuk masing-masing kaki. Melihat dari
lansia setelah dilakukan pijat kaki dan beberapa penelitian pijat kaki, rata-rata
mobilisasi. menggunakan waktu pemijatan 10 menit
3. Instrumen pengukuran untuk setiap kaki baik itu pemijatan
Pengukuran keseimbangan dilakukan sendiri maupun pemijatan dengan
dengan melakukan pengukuran Timed Up & intervensi lainnya.
Go (TUG), jangkauan fungsional (FRT), 2. Manfaat intervensi terhadap pasien
satu kaki dengan mata terbuka-tertutup dan yang menjalani Hemodialisis
pengukuran Visual Analogue Scale (VAS) Aslani (2003) menyebutkan bahwa
untuk mengukur tingkat nyeri dan gangguan masase pada otot-otot besar pada kaki
rasa nyaman (Chatchawan, 2015, Kutlu & dapat memperlancar sirkulasi darah dan
Eren, 2014; Nesami et al., 2013; Rad et al., saluran getah bening serta membantu
2017, Vaillant et al., 2009, Tütün Yümin et mencegah varises. Pemijatan merupakan
al., 2017). bentuk upaya pencegahan dalam
melakukan perawatan kesehatan dan
berfungsi untuk meningkatkan semangat

164 (Sartika, et al, 2020)


Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), Vol 6, No 2, Tahun 2020

hidup, mengurangi rasa letih, dan Penyesuaian sensorik dan segmental ini
penyembuhan tubuh non farmakologis memainkan peran penting dalam kontrol
dengan cara pemijatan titik-titik tertentu postural, teknik tekanan langsung dapat
pada tubuh (Namikoshi, 2006). meningkatkan ekstensibilitas jaringan
Penelitian yang dilakukan oleh Park et kapsul dan ligamen yang tidak kontraktil
al., (2017), pijat otot betis efektif dan menstimulasi reseptor mekanik yang
meningkatkan fleksibilitas dan fungsi dapat meningkatkan fungsi
keseimbangan sendi pergelangan kaki. neuromuskuler otot yang menjaga
Penelitian tersebut menggunakan tekhnik kestabilan sendi yang dapat
pijat effleurage, petrissage, gesekan, meningkatkan fleksibilitas dan dapat
tapotement, dan menekan daerah peijatan meningkatkan kontrol postural (Vaillant
(Park et al., 2017). et al., 2009).
Penelitian lain tentang manfaat pijat 3. Instrumen pengukuran
kaki juga mengatakan bahwa penerapan Beberapa pengukuran keseimbangan
plantar pijat untuk pasien dengan DM T2 digunakan untuk menilai tingkat
dapat meningkatkan keseimbangan, dan keseimbangan seseorang, khususnya bagi
mobilitas fungsional (Tütün Yümin et al., lansia. Pada tinjauan literature ini,
2017). Hal tersebut juga didukung oleh pengukuran keseimbangan yang banyak
Chatchawan, (2015), yang mengatakan dilakukan adalah pengukuran Timed Up
bahwa pijat kaki Thailand adalah & Go (TUG) (Chatchawan, 2015, Kutlu
pengobatan alternatif yang layak untuk & Eren, 2014; Nesami et al., 2013; Rad
kinerja meningkatkan keseimbangan, et al., 2017, Vaillant et al., 2009, Tütün
ROM kaki, dan sensasi kaki pada pasien Yümin et al., 2017.
diabetes dengan neuropati perifer. TUG Test dianjurkan sebagai tes
Hasil telaah literatur intervensi skrining rutin untuk pasien dengan
didapatkan hasil bahwa terapi yang riwayat jatuh. Pemeriksaan TUG Test
paling aman dan menghasilkan efek yang dilakukan dengan cara menghitung
cepat dalam relaksasi otot dan kekuatan waktu seseorang untuk berdiri dari kursi
sendi yang dapat meningkatkan standar, berjalan 3 meter, berbalik,
keseimbangan yaitu dengan memberikan berjalan kembali ke kursi, dan duduk lagi
pemijatan pada daerah kaki. Dengan (Herman, Giladi, & Hausdorff, 2011).
melakukan pemijatan selain Berdasarkan telaah dari beberapa
memperlancar sirkulasi darah pada literature TUG tes merupakan salah satu
daerah kaki juga meningkatkan rasa penilaian yang efektif dan mudah untuk
nyaman dan dapat sebagai alternatif mengukur resiko jatuh pada lansia. Hal
untuk menurunkan tekanan darah pada tersebut didukung oleh (Herman et al.,
pasien hipertensi (Arianto, 2018) 2011) dalam penelitiannya yang
Pemijatan yang dilakukan pada area mengatakan TUG merupakan tes yang
telapak kaki karena pada daerah tersebut mudah,efisien dan cepat untuk mengukur
mempunyai titik-titik saraf tertentu pada resiko jatuh.
organ tubuh manusia (Nougier et al., Adapun Pengukuran lainnya yang
2009). Pemijatan dengan menggunakan digunakan yaitu pengukuran jangkauan
tekanan langsung pada otot dan sendi fungsional (FRT), pengukuran satu kaki
kaki serta tungkai bawah dapat dengan mata terbuka - tertutup.
meningkatkan sirkulasi darah lokal serta Kombinasai dari beberapa pengukuran
merangsang sistem somatosensori, tersebut untuk mendapatkan hasil
termasuk beberapa reseptor. Hal tersebut pengukuran yang lebih akurat tentang
dapat mengubah distribusi tekanan, keseimbangan. Pengukuran lainnya
sistem proprioseptif, ketegangan otot, adalah pengukuran Visual Analogue
sudut sendi, dan panjang otot. Scale (VAS) untuk mengukur tingkat

165 (Sartika, et al, 2020)


Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), Vol 6, No 2, Tahun 2020

nyeri dan gangguan rasa nyaman (Kutlu Chatchawan, U. (2015). Effects of Thai
& Eren, 2014; Nesami et al., 2013; Rad Foot Massage on Balance
et al., 2017, Vaillant et al., 2009, Tütün Performance in Diabetic Patients with
Yümin et al., 2017) Peripheral Neuropathy: A
Randomized Parallel-Controlled Trial.
KESIMPULAN Medical Science Monitor Basic
Pemberian Pijat kaki pada lansia Research, 21, 68–75.
secara teratur dengan durasi waktu 10 menit https://doi.org/10.12659/MSMBR.894
untuk setiap kaki dapat meningkatkan 163
keseimbangan dan menurunkan resiko jatuh
Dewanti, M. (2017). HUBUNGAN
pada lansia. Serta pengukuran TUG LAMANYA MENDERITA
merupakan pengukuran yang paling efektif DIABETES DENGAN RISIKO
dilakukan untuk menilai resiko jatuh pada JATUH PADA PASIEN DIABETES
lansia. MELLITUS TIPE 2 DI GRHA
DIABETIKA SURAKARTA.
IMPLIKASI
Sistematik review mengenai efektifitas Ezzo, J., Donner, T., Nickols, D., & Cox,
pijat kaki terhadap risiko jatuh pada lansia M. (1997). Is Massage Useful in the
sangat perlu dilakukan untuk meningkatkan Management of Diabetes ? A
derajat kesehatan lansia dan mencegah Systematic Review, (Cm).
resiko terjadinya jatuh. Pentingnya Herman, T., Giladi, N., & Hausdorff, J. M.
pengetahuan tentang efek dan manfaat dari (2011). Properties of the “Timed Up
pijat kaki pada lansia yang perlu diketahui and Go” test: More than meets the eye.
oleh petugas kesehatan, lansia maupun Gerontology, 57(3), 203–210.
keluarganya sehingga hal ini menambah https://doi.org/10.1159/000314963
wawasan dan keterampilan lansia dalam hal
pencegahan resiko jatuh. Penelitian ini tidak Holt, K. R., Haavik, H., & Elley, C. R.
memiliki efek negatif pada lansia justru (2012). The effects of manual therapy
intervensi ini sangat membantu bagi lansia on balance and falls: A systematic
untuk dapat meningkatkan keseimbangan review. Journal of Manipulative and
dan kekuatan otot pada kaki. Namun masih Physiological Therapeutics, 35(3),
membutuhkan bimbingan dan arahan untuk 227–234.
dapat melakukan pemijatan yang baik dan https://doi.org/10.1016/j.jmpt.2012.01.
benar. 007
Kutlu, A. K., & Eren, G. (2014). Effects of
DAFTAR PUSTAKA music on complications during
Alekna, V., Stukas, R., Tamulaityte- hemodialysis for chronic renal failure
Morozoviene, I., Šurkiene, G., & patients. Hemodialysis International,
Tamulaitiene, M. (2015). Self-reported 18, 777–784.
consequences and healthcare costs of https://doi.org/10.1111/hdi.12161
falls among elderly women. Medicina
(Lithuania), 51(1), 57–62. Lee, Y. H., & Song, G. G. (2018).
https://doi.org/10.1016/j.medici.2015. Interventions to prevent falls in older
01.008 adults. JAMA - Journal of the
American Medical Association,
Arianto, A. (2018). Pengaruh Terapi Pijat 319(13), 1382.
Refleksi Telapak Kaki Terhadap https://doi.org/10.1001/jama.2018.020
Perubahan Tekanan Darah Pada 4
Penderita Hipertensi. Nursing News, 3,
584–594. Marrison, S., Colberg, S., Parson, H., &
Vinik, A. (2010). Relation between

166 (Sartika, et al, 2020)


Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), Vol 6, No 2, Tahun 2020

risk of falling and postural sway Ruben, G., Rottie, J. villy, & Karundeng,
complexity in diabetes. Gait & M. Y. (2016). Pengaruh Senam Kaki
Posture. Diabetes terhadap perubahan kadar
gula darah pada pasien DM tipe 2 di
Nesami, M. B., Espahbodi, F., Nikkhah, A.,
wilayah kerja Puskesmas Enemawira.
Shorofi, S. A., & Charati, J. Y. (2013).
EJournal Keperawatan (EKp), 4.
Traditional and Complementary
Medicine Research Centre , Schwartz, A., Hiller, T., & Selemeyer, D.
Mazandaran University of Medical. (2002). Older women with diabetes
Complementary Therapies in Clinical have a higher risk of falls: a
Practice. prospective study. Diabetes Care.
https://doi.org/10.1016/j.ctcp.2013.11. Tütün Yümin, E., Şimşek, T. T., Sertel, M.,
005 Ankaralı, H., & Yumin, M. (2017).
Nougier, V., Vuillerme, N., Nissen, M. J., The effect of foot plantar massage on
Braujou, R., Juvin, R., Martigné, P., balance and functional reach in
… Caillat-Miousse, J.-L. (2009). patients with type II diabetes.
Massage and mobilization of the feet Physiotherapy Theory and Practice,
and ankles in elderly adults: Effect on 33(2), 115–123.
clinical balance performance. Manual https://doi.org/10.1080/09593985.201
Therapy, 14(6), 661–664. 6.1271849
https://doi.org/10.1016/j.math.2009.03 Vaillant, J., Rouland, A., Martigné, P.,
.004 Braujou, R., Nissen, M. J., Caillat-
Park, J., Shim, J., Kim, S., Namgung, S., Miousse, J. L., … Juvin, R. (2009).
Ku, I., Cho, M., … Roh, H. (2017). Massage and mobilization of the feet
Application of massage for ankle joint and ankles in elderly adults: Effect on
flexibility and balance. Journal of clinical balance performance. Manual
Physical Therapy Science, 29(5), 789– Therapy, 14(6), 661–664.
792. https://doi.org/10.1016/j.math.2009.03
https://doi.org/10.1589/jpts.29.789 .004
Pijpers, E., Ferreira, I., De jongh, R. T., Vaillant, J., Vuillerme, N., Janvey, A.,
Deeg, D. J., Lips, P., Stehouwer, C. D. Louis, F., Braujou, R., Juvin, R., &
A., & Nieuwenhuijzen Kruseman, A. Nougier, V. (2008). Effect of
C. (2012). Older individuals with manipulation of the feet and ankles on
diabetes have an increased risk of postural control in elderly adults.
recurrent falls: Analysis of potential Brain Research Bulletin, 75(1), 18–22.
mediating factors: The Longitudinal https://doi.org/10.1016/j.brainresbull.2
Ageing Study Amsterdam. Age and 007.07.009
Ageing, 41(3), 358–365. Vieira, E. R., Palmer, R. C., & Chaves, P.
https://doi.org/10.1093/ageing/afr145 H. M. (2016). Prevention of falls in
Rad, M., Jaghouri, E., Sharifipour, F., & older people living in the community.
Rakhshani, M. H. (2017). The Effects BMJ (Online), 353.
of Cool Dialysate on Pruritus Status https://doi.org/10.1136/bmj.i1419
During Hemodialysis of Patients With
Chronic Renal Failure : A Controlled
Randomized Clinical Trial. Iranian
Red Crescent Medical Journal, 19(1),
1–7.
https://doi.org/10.5812/ircmj.34759.R
esearch

167 (Sartika, et al, 2020)

Anda mungkin juga menyukai