SKRIPSI
Oleh:
Rosalia Martatik
NIM: 131124022
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Yang selalu mendukung, menyertai dan selalu mendoakan dalam usaha dan
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
( I Petrus 5:7 )
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
The main problem in this thesis is how to increase the awareness and
involvement of young Catholics generation in developing church as a community
in St. Elisabeth Margomulyo Region, so every barrier that appeared in developing
this community could be overcome properly. In order to find out the involvement
of young Catholics generation in developing the community, the author did the
literature and research studies. Literature study was intended to gain insight,
deep thinking and research done by descriptive qualitative method. Data
collection was done through interviews accompanied by observation.
Based on the result of the research, it showed that the young catholic
generation in St. Elisabeth Margomulyo region had been largely involved in the
church community activities but not because of the awareness and encouragement
that was from their own willingness. Young Catholics generation had not
understood the meaning of being involved in church community, so that the
activities they followed were just as their routine activities. Recognizing these
conditions and / or problems, an alternative effort should be made to increase the
involvement of the young Catholics generation in developing this church
community, especially in their region.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Bapa, karena berkat kasih dan penyertaan-Nya,
penulis dapat menyeslesaikan skripsi yang berjudul KETERLIBATAN
ORANG MUDA KATOLIK DALAM MEMBANGUN PERSAUDARAAN
UMAT DI STASI ST ELISABETH MARGOMULYO. Skripsi ini ditulis
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan kuliah dan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak. Pada kesempatan ini penulis
dengan sepenuh hati mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Dr. B. Agus Rukiyanto, SJ selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama
Katolik yang telah memberikan semangat dan motivasi, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.
2. Bapak Y.H.Bintang Nusantara, SFK., selaku dosen pembimbing utama
sekaligus dosen pembimbing akademik yang telah memberikan perhatian,
memberikan semangat, meluangkan waktu dan membimbing penulis dengan
penuh kesabaran, memberi masukan-masukan dan kritikan-kritikan terlebih
selalu mendampingi sehingga penulis dapat semkin termotivasi dalam
menuangkan gagasan-gagasan dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.
3. Bapak Y. Kristianto, SFK, M.Pd., selaku dosen penguji II yang penuh
kesabaran dan perhatian memberikan semangat, dukungan, perhatian dan
selalu mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
4. Drs. L. Bambang Hendarto Y., M.Hum selaku dosen penguji III yang penuh
perhatian memberikan masukan, kritikan dan mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………….. i
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………... ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………….... iv
HALAMAN MOTTO…………………………………………………….... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKAS………………………….. vii
ABSTRAK…………………………………………………………………. viii
ABSTRACT…………………………………………………………………. ix
KATA PENGANTAR……………………………………………………... x
DAFTAR ISI……………………………………………………………….. xii
DAFTAR SINGKATAN…………………………………………………... xvi
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………. 1
A. Latar Belakang…………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………….. 5
C. Tujuan Penulisan…………………………………………............ 6
D. Manfaat Penulisan……………………………………….............. 6
E. Metode Penulisan………………………………………………... 7
F. Sistematika Penulisan…………………………………………… 7
BAB II. KETERLIBATAN OMK DALAM MEMBANGUN HIDUP
PERSAUDARAAN UMAT…………………………………… 9
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Bidang Persekutuan……………………………………… 39
3. Gambaran Umum OMK Stasi St Elisabeth Margomulyo…… 41
B. Metodologi Penelitian…………………………………………… 41
1. Permasalahan………………………………………………… 42
2. Tujuan Penelitian……………………………………………. 42
3. Manfaat Penelitian…………………………………………… 43
4. Jenis Penelitian……………………………………………… 43
5. Metode Penelitian……………………………………………. 44
6. Pengumpulan Data…………………………………………... 44
7. Analisis Data………………………………………………… 45
8. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………. 45
9. Sampel Penelitian…………………………………………… 46
10. Variable Penelitian………………………………………….. 46
11. Instrumen Penelitian…………………………………………. 47
C. Laporan Hasil Penelitian Tentang Keterlibatan OMK dalam
Membangun Hidup Persaudaraan Umat di Stasi St Elisabeth
Margomulyo……………………………………………………... 49
1. Hasil Observasi………………………………………………. 49
2. Hasil Wawancara……………………………………………
51
D. Pembahasan Hasil Penelitian Tentang Keterlibatan OMK dalam
Membangun Hidup Persaudaraan Umat di Stasi St Elisabeth
Margomulyo……………………………………………………... 66
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Pengertian Rekoleksi………………………………………… 92
2. Tujuan Rekoleksi……………………………………………. 93
3. Petunjuk Umum Pelaksanaan Rekoleksi…………………….. 94
4. Rumusan Tema dan Tujuan Rekoleksi………………………. 94
C. Matriks Kegiatan Rekoleksi……………………………………... 96
D. Jadwal Rencana Rekoleksi………………………………………. 98
BAB V. PENUTUP………………………………………………………… 115
A. Kesimpulan………………………………………………………. 115
B. Saran……………………………………………………………... 117
1. Bagi Keluarga……………………………………………….. 117
2. Bagi Stasi…………………………………………………… 117
3. Bagi Pendamping…………………………………………… 118
4. Bagi Orang Muda Katolik…………………………………… 118
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 119
LAMPIRAN………………………………………………………………… 120
Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian……………………………………. (1)
Lampiran 2: Surat Ijin Pengambilan Data…………………………... (2)
Lampiran 3: Pedoman Wawancara dengan OMK dan Pendamping... (3)
Lampiran 4: Contoh Wawancara……………………………………. (4)
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR SINGKATAN
C. Singkatan Lain
TK : Taman Kanak-Kanak
SMP : Sekolah Menengah Pertama
SMA : Sekolah Menengah Atas
PT : Perguruan Tinggi
OMK : Orang Muda Katolik
KWI : Konferensi Waligereja Indonesia
REMAKA : Remaja Katolik
MUDIKA : Muda-Mudi Katolik
DEPAG : Departemen Agama
ST : Santa
KAS : Keuskupan Agung Semarang
LCD : Liquid Crystal Display
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
antar sesama sekaligus memiliki tugas pewartaan kepada seluruh dunia. Sejak
persekutuan tercermin dalam kehidupan Gereja perdana. Kisah Para Rasul Kis
saudara-saudara dalam Kristus di mana ada relasi, maka di situ ada hubungan
nyata, di situ persaudaraan dapat berkembang menjadi lebih erat dan kuat
(Hadisumarta, 1990:23).
tampak sebagai umat yang disatukan berdasarkan kesatuan Bapa dan Putra dan
Roh Kudus” (LG 4). Kesatuan itu dilihat sebagai sifat Gereja yang paling penting,
iman, biarpun bentuk oraganisasinya mungkin masih jauh dari kesatuan dan
iman para rasul. Namun lebih jelasnya adalah orang-orang yang berada di dalam
Kristus yang telah mengalami pembaharuan hidup dan dipanggil untuk menjadi
sama seperti Dia. Dengan demikian setiap orang yang percaya kepada Kristus dan
telah dibaptis dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus adalah anggota Gereja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Peran dan tugasnya: ada tiga tugas utama Gereja yaitu: mewartakan Kerajaan
masing anggota dalam tugas itu bisa berbeda-beda berdasarkan fungsinya masing-
masing.
kesatuan yang jauh melampaui batas-batas Gereja dan terarah kepada kesatuan
semua orang yang “berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni” (2Tim 2:22).
dengan cara yang berbeda-beda. Kesatuan juga ditunjukkan untuk OMK karena
sebagai bagian dari Gereja memiliki tanggung jawab untuk menjadi penggerak
pertemuan antar OMK, Devosi Maria dan lain sebagainya. Keterlibatan OMK
tanggungjawab untuk masa depan gereja. Namun, permasalahan yang terjadi saat
ini justru OMK pelan-pelan mulai menunjukkan sikap cuek, acuh, tidak peduli,
tidak mau tau dan masa bodoh dengan apa yang terjadi disekitarnya terutama
dalam menjalin sikap persaudaraan bersama umat. Semua ini disebabkan karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
persaudaraan kepada sesama adalah penting sekalipun di mulai dari hal-hal yang
baik dalam kehidupan Gereja maupun masyarakat luas dan peran aktifnya dalam
Gereja saat ini semakin sulit untuk dipertahankan. Gereja semakin kehilangan
menggereja. Dijelaskan bahwa masa muda merupakan masa transisi dari remaja
menjadi dewasa.
Hal inilah yang juga dialami oleh Stasi St. Elisabeth Margomulyo yang
semakin hari semakin kehilangan OMK yang terlibat aktif dalam kegiatan-
terwujud dengan baik antara OMK dan umat di Stasi St. Elisabeth Margomulyo
sulit terjalin. Stasi St. Elisabeth Margomulyo merupakan salah satu Stasi yang ada
di Paroki St. Maria Tak Bernoda Tegalrejo Keuskupan Agung Palembang. Secara
umat kurang lebih 300 umat. Adapun dari jumlah umat yang ada tersebut, Stasi St.
Elisabeth Margomulyo memiliki kurang lebih 25 OMK. Dari sinilah bisa dilihat
persaudaraan hidup umat semakin hari semakin ditantang untuk dapat menjawab
kebutuhan zaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hidup dan cara pergaulan setiap manusia semakin berubah, terlebih Orang muda.
Cara bergaul atau cara mereka menjalin sebuah persaudaraan di sekolah dan di
rumah terbawa juga dalam lingkup Gereja. Orang muda kurang menyadari bahwa
dalam dirinya saat ini semakin cuek untuk mengenal teman-teman yang ada di
stasinya sendiri. Cara bergaul orang muda selama ini masih sering mengotak-
ngotakkan atau memilih-milih untuk berteman. Rasa malu, minder dan tidak
adanya keinginan untuk mengenal teman-teman seiman mereka yang lain masih
untuk menjalin sebuah hubungan yang lebih akrab lagi jarang terjadi, karena
Kurangnya kesadaran OMK untuk terlibat aktif dalam kegiatan apapun yang
baik itu kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh para orang muda atau kegiatan
yang diadakan bersama umat di stasi St. Elisabeth Margomulyo cukup dibilang
yang ada di Stasi St. Elisabeth Margomulyo ini dengan harapan bahwa semua
persaudaraan tanpa ada batasan antara OMK dan orang tua semakin erat. Maka
dari itu Gereja ingin melihat peran konkret kaum muda dengan tetap berpegang
pemikiran, saran-saran atau ide-ide kepada umat, khususnya umat yang berada di
B. Rumusan Masalah
berikut:
umat?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Tujuan Penulisan
sebagai berikut:
persaudaraan umat.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Gereja
2. Bagi Stasi
Sebagai masukan untuk Stasi agar menciptakan wadah yang tepat agar OMK
3. Bagi Mahasiswa
Melatih penulis untuk berfikir secara kritis agar mampu menuangkan gagasan
E. Metode Penulisan
secara kuaitatif. Sebagai mana yang diungkapkan oleh Bogdan dan Taylor dalam
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
diamati. Jenis penulisan kualitatif disebut juga sebagai metode etnografi, karena
pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang
yaitu obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh penulis
F. Sistematika Penulisan
Sebagai gambaran umum tentang hal apa saja yang akan dibahas dalam
secara keseluruhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Stasi St Elisabeth Margomulyo yang akan dibagi dalam empat bagian yaitu latar
Bab V merupakan penutup yang berisikan kesimpulan dan saran. Dalam bab
ini penulis memberikan kesimpulan atas keseluruhan isi skripsi ini dan
Elisabeth Margomulyo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
Paus Yohanes Paulus II kepada orang muda sedunia dalam rangka Tahun Pemuda
diingat “hai kaum muda, di dalam dirimu terdapat harapan, karena kamu adalah
milik masa depan (Aloysius Purwa, 1994:183) sebagaimana masa depan menjadi
milikmu, saya mempercayakan pada kalian semua tugas mulia yang berkaitan
pengelompokkan umur. Plato menyatakan kemudaan sebagai „awal hidup‟ dan itu
10
pasal 1 menyebutkan bahwa orang muda ialah manusia yang berusia 16-30 tahun
antara 13 hingga 35 tahun, telah dibaptis atau telah diterima dalam Gereja Katolik
berumur 15 sampai 21 tahun. OMK adalah mereka yang oleh ilmu psikologi
disebut remaja, adolescent yang mencakup para muda-mudi dalam usia SMA,
Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin adolescere yang
berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”. Dalam arti yang luas, mencakup
kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Awal masa remaja berlangsung
kira-kira dari 13 sampai 16 atau 17 tahun, dan akhir masa remaja bermula dari
usia 16 atau 17 tahun sampai 18 tahun. Sedangkan orang dewasa adalah individu
yang berada di antara usia 15 tahun sampai 40 tahun. Kemudian, Organisasi Muda
Katolik menyebut orang muda sebagai orang yang berusia SMA ke atas.
11
bahwa kaum muda berada dalam masa remaja (adolescence) sekitar 13 sampai 18
tahun dan dalam masa muda (youth) sesudah 18 tahun ke atas sampai usia 40
yang disebut kaum muda adalah mereka yang berada dalam tahap pertumbuhan
fisik dan perkembangan baik secara mental, emosional, sosial maupun religius.
Sedangkan orang muda itu sendiri adalah orang yang sedang berada dalam
usia peralihan, dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Masa itu diwarnai
oleh perkembangan yang amat pesat, yang dalam waktu relatif singkat mengubah
perkembangan iman seseorang yaitu: pada usia (2-6 tahun) disebut sebagai iman
intuitif, di mana Tuhan dialami sebagai yang perkasa yang menuntut kepatuhan
dan memebrikan hukuman, surga yang imaginatif dan neraka yang mengerikan.
Pada usia (7-12 tahun) disebut sebagai iman mistis literal, di mana orang mulai
percaya melalui simbol-simbol religius dan mengalami Tuhan yang adil. Pada
usia (13-21 tahun) disebut sebagai iman sintetis konvensional, di mana orang
mulai membentuk ideologi (sistem kepercayaan) dan mulai mencari identitas itu
belum terbentuk secara penuh. pada usia (22-30 tahun) di sebut sebagai iman
merefleksikan imannya secara serius. Pada usia (31-60 tahun) disebut sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
hidupnya, dan pada usia (60 ke atas) disebut sebgai iman universal, di mana orang
membaginya dalam berbagai aspek diantaranya: Aspek sosial. Pada usia ini,
emosional, mereka masih labil, mudah memberontak, dan tidak suka diatur.
Mereka mudah marah bila keinginannya tidak terpenuhi. Mereka juga mudah
kehidupan tidak sama bagi semua orang muda, maka bentuk peranserta sosial juga
ideologi (sistem kepercayaan). Mereka juga mulai mencari identitas diri dan
menjalin hubungan pribadi dengan Allah. Imannya adalah apa yang diyakini oleh
masyarakat (Dewan Karya Pastoral KAS, 2014:40). Menurut Wagner para remaja
13
menerimanya begitu saja. Mereka meragukan agama bukan karena ingin menjadi
atheis, melainkan karena mereka ingin menerima agama sebagai sesuatu yang
mereka sudah memiliki kenyamanan untuk menghayati iman baik secara personal
pilihan sikap maupun aktivitas yang dijalaninya. Iman tidak hanya terkait dengan
kegiatan ritual, tetapi juga nilai-nilai yang harus dihidupi: kejujuran, pengorbanan,
kebaikan, dan kesucian. Mereka mulai memeriksa imannya dengan kritis (Dewan
Aspek fisik dari masa remaja ini disertai dengan perubahan sikap dan
perubahan fisik dan psikologis yang terjadi. Karena perubahan emosi biasanya
terjadi lebih cepat selama masa awal remaja, maka meningginya emosi lebih
menonjol pada masa awal periode akhir masa remaja. Kedua, perubahan tubuh,
minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial untuk dipesankan
menimbulkan masalah baru. Bagi remaja muda, masalah baru yang timbul
tampakanya lebih banyak dan lebih sulit diselesaikan dibandingkan masalah yang
dihadapi sebelumnya. Ketiga, adanya perubahan minat dan pola perilaku, maka
nilai-nilai juga berubah. Apa yang pada masa kanak-kanak dianggap penting,
sekarang setelah hampir dewasa tidak penting lagi. keempat, sebagian besar
14
Ciri khas dari OMK yaitu Katolisitas. Katolisitas diartikan sebagai suatu
sikap iman sebagai pengikut Yesus Kristus yang menyadari diri sebagai orang
Kesadaran itu diusahakan dapat dihayati dalam hidup dan perjuangan orang muda
dalam seluruh kehidupan Gereja harus memainkan peranan aktif, tidak hanya
wajib meresapi dunia dengan semangat Kristiani, melainkan dipanggil juga untuk
menjadi kekuatan yang amat penting dalam masyarakat zaman sekarang. Situasi
mereka sendiri telah amat banyak berubah. Pesan-pesan para paus terhadap orang
bahwa Gereja tidak melihat orang muda hanya sebagai sekelompok orang dari
sebuah tahapan usia tertentu. Orang muda dipandang memiliki keberanian dan
semangat yang tinggi walau penuh risiko, serta memiliki komitmen radikal, dan
Oleh sebab itu Gereja memandang orang muda dalam kekinian dan lebih positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Gereja yakin bahwa orang-orang muda bukan hanya menjadi “Gereja hari esok”.
sedangkan pembaharuan merupakan hakikat dari Gereja itu sendiri. Gereja harus
yakin bahwa, dengan kebaikan dan kelemahan orang muda katolik, Allah
memutuskan untuk selalu menawarkan Gereja bagi mereka supaya mereka “hidup
pengabdian yang sukarela dan luhur dari setiap pribadi sesuai dengan tempat dan
Keterlibatan dilakukan atas dasar keinginan diri sendiri. Semua orang diharapkan
untuk melibatkan diri dalam berbagai kegiatan baik itu secara pribadi maupun
dalam kelompok-kelompok yang ada khususnya dalam hal ini adalah keterlibatan
OMK.
Dalam Gereja, OMK tidak hanya hadir dalam kehidupan jemaat, tetapi juga
16
panggilan. Keterlibatan itu menjadi wujud iman mereka (Dewan Karya Pastoral
KAS, 2014:47).
Kata liturgia berasal dari bahasa Yunani yaitu liturgi. Liturgi berarti ibadat
umum dan resmi Gereja. Ibadat ini dilaksanakan berdasarkan tata cara yang sudah
sekarang ini, kata liturgi berkaitan dengan Ekaristi dan ibadah. Liturgi merupakan
mengungkapkan misteri Kristus serta hakikat asli pelayanan Gereja. Doa juga
merupakan dialog yang bersifat pribadi antara manusia dan Tuhan dalam hidup
yang nyata ini. Dalam doa, dituntut untuk lebih mendengar daripada berbicara,
sebab firman Tuhan akan selalu menjadi pedoman yang menyelamatkan. Dalam
kehidupan menggereja, peribadatan menjadi sumber dan pusat hidup beriman. Hal
umat. Partisipasi aktif dalam bidang ini diwujudkan dalam memimpin perayaan
17
Doa rosario menjadi salah satu doa yang dianjurkan bagi umat katolik oleh
para santo-santo dan paus, karena sangat bermanfaat untuk silih dan menghapus
b. Doa lingkungan.
menjadi sarana bagi orang muda untuk berkumpul bersama umat untuk
membangun persaudaraan.
OMK perlu juga mengenal dan mempelajari lagu-lagu rohani Gereja, agar
mereka semakin menaruh perhatian kepada hal-hal yang spiritual dan dengan
demikian, mereka merasakan kedekatan yang akrab dengan Tuhan dan Gereja.
d. Misa OMK.
mereka diselamatkan oleh kasih Kristus. Oleh karena itu, mereka dimampukan
mereka diajak supaya semakin beriman dan membuka hati untuk menerima
rahmatNya seraya dengan penuh syukur turut serta pada proyek keselamatan
Allah. Ekaristi adalah pusat, sumber dan inti hidup Kristiani. Dalam Ekaristi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
orang muda mampu menjadi penggerak dan penyalur kasih kepada semua orang
mengutus para rasulnya untuk mewartakan Injil (Mat 28: 18-20). Maka, kerygma
bermakna sebagai tugas Gereja untuk mewartakan Sabda Allah, yakni karya
keselamatan Allah yang terpenuhi dalam diri Yesus Kristus. Dengan demikian,
inti pewartaan Gereja adalah mengenai pribadi Yesus Kristus yang melaksanakan
19
b. Pendalaman Iman
dalam iman dan tidak mudah goyah terbawa arus zaman. Pendalaman iman yang
dilakukan ini melibatkan seluruh umat baik orang muda maupun orang tua.
Karena pendalaman iman ini diperuntukkan bukan untuk golongan usia tertentu,
namun seluruhnya.
c. Retret.
secara optimal, mengenal diri secara lebih utuh dan berani serta mengadakan
empat tujuan yang kebanyakan ingin dicapai dalam retret (terutama remaja),
antara lain: Pertama, merasakan dan menyadari kasih Tuhan dalam hidup sehari-
hari, kedua, mengenal diri sendiri secara lebih mendalam, ketiga, merasakan
orang lain. Retret juga bertujuan mengisi kehidupan dengan hal-hal rohani agar
lebih dibatinkan dan agar panggilan kita sebagai anak-anak Allah lebih kentara
Kata diakonia yang merupakan bahasa Yunani berasal dari kata kerja
“diakon” yang berarti melayani. Penekanan segi pelayanan mengacu pada pola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
perutusan Kristus yang datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani.
Barangsiapa menyatakan diri murid, ia wajib hidup sama seperti hidup Kristus
(bdk. 1Yoh 2: 6). Contoh keterlibatan OMK dalam bidang diakonia atau
pelayanan adalah badan amal, poliklinik, donor darah, yayasan yatim piatu, rumah
jompo, dana solidaritas, biasanya keterlibatan ini dilakukan oleh OMK yang
OMK yang berada di pedesaan. Hal yang bisa mereka lakukan yaitu dengan
Kata martyria berasal dari bahasa Yunani yakni “marturion” yang berarti
tindakan terutama lewat karya nyata. Melalui bidang karya ini, umat beriman
diharapkan dapat menjadi ragi, garam dan terang di tengah masyarakat sekitarnya.
http://penyuluh-agama-katolik.blogspot.co.id/2014/02/meningkatkan-minat-
orang-muda-katolik.html
21
sesama sebagai saudara yakni antarpribadi dengan Allah dan antar pribadi dengan
sesama manusia. Melalui bidang karya ini, dapat menjadi sarana untuk
Salah satu ciri khas orang muda adalah memiliki keinginan untuk selalu
bakat dan kemampuan yang mereka miliki. OMK, sebagai organisasi orang muda
sebaya mereka. Pertemuan ini merupakan saat yang tepat bagi Gereja untuk
saudara adalah orang sekandung (Kej 4:2). Tetapi berlaku juga bagi anggota-
anggota keluarga besar, anggota suku yang sama, atau kelompok atau masyarakat
yang sama dan rakyat keturunan dari nenek moyang yang sama. Disamping
saudara untuk mereka yang berkaitan satu sama lain, misalnya persaudaraan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
berkat iman yang sama yaitu iman kepada Yesus Kristus, sehingga disebutlah
manusia tidak hanya tergantung pada hubungan darah, tetapi dari “komunitas
saudara satu sama lain. Dalam Perjanjian lama ditegaskan bahwa umat manusia
dijadikan “dari satu orang saja” (Kis 17:26) dan hubungan sebagai saudara
diidam-idamkan dan diperjuangkan oleh para nabi. Kristus adalah sebab, dasar
Di samping istilah „saudara‟, dalam Kitab Suci juga dipakai juga kata
„sesama‟. Suatu gambaran yang jelas terdapat dalam perumpamaan tentang orang
Samaria dalam Luk:29-37. Jadi sesama meurut Yesus bukanlah seseorang yang
termasuk suatu golongan atau kelompok tertentu. Sesama adalah orang yang
secara konkret dijumpai sehari-hari: nyata, konkret, kini dan di sini. Karena hadir
menyatakan hubungan dengan Allah dalam Kristus, atau sejauh persaudaraan itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
menampakkan kehadiran Allah. Persaudaraan itu nampak jelas dalam cara hidup
yang tidak menuntut tetapi selalu memberi, yang walaupun dibenci tetapi
damai. Cara hidup demikian adalah cara hidup Kristus sendiri yang merelakan
adalah iman kepada Kristus. Kristus telah wafat dan telah bangkit. Dengan itu
diungkapkan dalam dengan sesama. Sehingga jelas bahwa satu dengan Tuhan dan
satu dengan sesama adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Panggilan Kristen
adalah hidup menurut hubungan itu, dengan itu semua manusia beriman berada
dalam satu persekutuan dan persaudaraan dengan sesama, semua menjadi satu
Persaudaraan harus disadari oleh setiap orang beriman, karena setiap pribadi
dipanggil dalam persatuan erat dengan Allah Bapa dan sesama manusia Yesus
Kristus, PuteraNya dalam kuasa Roh Kudus. Persekutuan (Koinonia) berarti ikut
Melalui bidang karya ini, dapat menjadi sarana untuk membentuk jemaat
yang berpusat dan menampakkan kehadiran Kristus. Hal ini berhubungan dengan
Mistik Kristus. Oleh karena itu diharapkan dapat menciptakan kesatuan: antar
24
saudara dalam Kristus. Dimana ada relasi, ada hubungan nyata, di situ
persaudaraan dapat berkembang menjadi lebih erat dan kuat ( Kis 28:15). Ciri
khas persaudaraan Kristiani adalah bahwa orang menjadi saudara sejati satu sama
lain hanya „dalam Yesus Kristus‟ sebab berkat kematian-Nya di salib Yesus
menjadi anak Allah “yang sulung di antara banyak saudara” (Roma 8:29). Dan
Ciri lain dari persaudaraan ialah bahwa suatu persaudaraan harus merupakan
suatu persekutuan bukan hanya dengan Kristus, tetapi juga sekaligus persekutuan
Ciri lain dari persaudaraan itu adalah kasih. Kedatangan Yesus mengubah
dasar tatasusila dan tatanilai orang-orang Yahudi yang tergantung pada Taurat. Isi
pokok ajaran Yesus ialah kasih kepada Allah dan kepada sesama manusia sebagai
perintah utama. Kasih adalah dasar dari persaudaran Kristiani dan Yesus
meletakkan kekhususan kasih itu seperti: kasih kepada Allah dan kepada sesama
manusia dikaitkan satu sama lain dan tak terpisahkan, selanjutnya seluruh hukum
taurat dikembalikan kepada perintah utama dan kasih kepada sesama adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
universal. Ikatan erat antara kasih kepada Allah dan kepada sesama diajarkan
Yesus dalam Mat 5:23-24. Menjadi orang Kristiani atau mengikuti Yesus sebagai
hati, atau dapat beribadat dengan rasa puas. Percaya kepada Yesus berarti juga
Hal yang mendorong semua orang Kristiani tanpa terkecuali baik itu orang
semua saudara dalam iman. Kesatuan yang ditekankan bukanlah keseragaman dan
diwujudkan dalam persekutuan konkret antara orang beriman yang hidup bersama
dalam satu negara atau daerah yang sama. Tuntutan zaman dan tantangan
kepada kesatuan semua orang yang “berseru kepada Tuhan dengan hati yang
demi perbaikan sosial yang makin sesuai dengan kehendak Allah (Komisi
organisasi/ gerakan kategorial yang bersifat intern (sesama orang muda katolik)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
maupun ekstern (bersama umat) hendaknya dapat mendorong OMK untuk terlibat
lebih dikenal dengan “just for fun” menuju zona penuh cahaya dengan cara belajar
membangun relasi dengan umat dan omk lainnya, sehingga OMK dan umat sama-
menjadi pelaku perubahan bagi Gereja, menjadi penggerak perubahan yang lebih
baik, menjadi pemberi harapan, pembangun perdamaian, dan menjadi suara hati
yang jernih bagi yang lainnya. Keterlibatan OMK dalam berbagai bentuk kegiatan
baik intern maupun ekstern dan kepengurusan Gereja bertujuan untuk semakin
wadah OMK
dan saling memotivasi. Hal ini dilakukan guna menjawab kerinduan mereka untuk
Aneka kegiatan yang efektif sesuai dengan gairah orang muda ialah
27
hanya sekedar berkumpul dan berbagi pengalaman, namun juga harus diimbangi
olahraga (futsal, voli, sepak bola, bulutangkis, dsb). Salah satu Contoh
rutin OMK dimana dalam pertemuan tersebut mereka tidak hanya sebagai
partisipan namun menjadi subyek kegiatan tersebut mulai dari sharing, diskusi
dalam Kristus. Dimana ada relasi, ada hubungan nyata, di situ persaudaraan dapat
OMK haruslah menjadi basis pembinaan serta sumber inspirasi dan motivasi
membangun persuadraan diantara OMK. Dengan demikian hubungan yang ada ini
28
kegiatan-kegiatan Gerejani
OMK sebagai anggota Gereja diharapkan untuk terlibat aktif dalam berbagai
bentuk kegiatan bersama umat yang seharusnya menjadi tempat bagi OMK untuk
mengalami keberadaan bersama orang lain, tidak hanya untuk hiburan dan
pertemanan tetapi juga bagi persaudaraan sejati dan pertumbuhan iman (Komisi
seperti; mengikuti doa bersama, kerja bakti, latihan koor dan berbagai kegiatan
rohani lainnya. Contoh keterlibatan OMK dalam gerejani adalah; doa lingkungan.
Dengan jiwa dan kreativitas yang dimiliki Orang Muda, Gereja Katolik
berharap Orang Muda Katolik mampu menjadi pelaku pembaharuan bagi Gereja
serta menjadi penggerak perubahan yang lebih baik, menjadi pemberi harapan,
Gereja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
sebagai pengurus Gereja tidak terlepas dari peran sertanya melalui tugas Kristus
sebagai Imam, Nabi dan Raja. Dalam kehidupan dan kegiatan-kegiatan gerejani
bekerjasama. Ketika mereka mampu melakukan semua itu, maka akan ada
Dewan Stasi, maupun kepenguruan dewan paroki. Contoh dari keterlibatan OMK
dalam kepengurusan gereja seperti; tim kerja liturgi, tim kerja sakramen inisiasi,
fasilitator bukan hanya anggota pasif dalam Gereja sehingga mereka semakin
selain itu OMK semakin mampu menjalin relasi yang lebih luas dan OMK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
miliki tidak hanya dengan teman sebaya, tetapi dari berbagai kalangan, usia dan
sering kali dialami oleh orang muda khususnya dalam keterlibatannya untuk
ini. Factor pendukung dan penghambat yang muncul seringkali pada keluarga,
Adanya kenyamanan dan kepercayaan yang diterima orang muda oleh umat
orang muda merasa diri dihargai, dinilai baik serta diterima apa adanya.
kenyamanan dan kepercayaan yang sudah diperoleh ini membuat orang muda
semakin leluasa dalam bergaul bersama umat dan semakin terbuka dalam
melangkah maju dan menjalin relasi dengan umat sekitar dengan lebih berani lagi.
Orang muda menyadari diri bahwa dalam dirinyalah terdapat harapan besar masa
depan Gereja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Namun, orang muda juga masih memposisikan diri dengan “merasa rendah
seseorang untuk bergaul dan memilih sikap menutup diri. Keraguan, kurang yakin
pada diri sendiri banyak berprasangka terhadap orang lain, membatasi ruang
geraknya apalagi untuk berinisiatif dan berkreasi. Rasa minder yang ditanamkan
dalam diri mereka ini membuatnya semakin menjauh dari umat dan akan
mengalami kesulitan untuk menjalin relasi bersama umat terlebih ketika dalam
terjalin dengan baik antara umat dan orang muda justru akan semakin lama
2. Dalam keluarga.
khusunya orang muda. Keluarga juga menjadi contoh bagi setiap anggotanya
terhadap apa yang dilakukannya salah satunya adalah terlibat dalam kegiatan-
kegiatan bersama umat. Hal seperti ini membuat orang muda terdorong untuk
melibatkan diri serta memiliki tanggungjawab untuk berperan dalam gereja, baik
Masalah yang dihadapi orang muda dengan orang tua disebabkan oleh
perbedaan pandangan dan pengertian mengenai nilai dan norma. Orang tua merasa
diri sudah mapan dalam pendirian karena ditambah pengalaman yang sudah
dikaji, sementara orang muda yang masih miskin pengalaman melihat segalanya
secara „ideal‟. Hal ini menggambarkan bahwa dalam setiap anggota keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
memiliki kesenjangan antara orang tua dan orang muda. Dalam hal ini orang
muda memiliki keterbatasan dalam bergaul dan tidak leluasa dalam menjalankan
3. Dalam Masyarakat
Hambatan lain yang sering dialami oleh kaum muda dalam kehidupan
bahwa kaum muda belum memiliki banyak pengalaman yang bisa dijadikan
panutan akibatnya kaum muda semakin menutup diri dan kurang melibatkan diri
dengan kegiatan yang ada dalam masyarakat. Orang muda juga kurang
mendapatkan informasi tentang sesuatu hal dalam realita sosial dan permasalahan
memberi tempat kelompok orang muda dalam Gereja sehingga OMK dapat
melibatkan diri dan secara aktif berperan serta dalam kegiatan bersama umat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dengan demikian persaudaraan umat dan omk ini semakin terjalin dengan baik.
dipercayakan kepadanya.
Namun, disaat orang muda berusaha untuk menemukan jati diri dan karakter
mereka berusaha mancari jati diri, mereka tidak takut mengekspresikan diri
sedemikian rupa. Dan pada taraf ini mereka tidak hanya berusaha sendiri, tetapi
harus ada pihak yang menghantar mereka untuk mencapai tujuan itu. Dan karena
mereka adalah anggota Gereja, maka Gereja harus memberi tempat bagi mereka
menemukan siapa diri mereka ketika menceburkan diri dalam Gereja Katolik
untuk bergulat bersama umat yang lain dari berbagai usia dan golongan. Gereja
masih menganggap prinsip lama serta membaharui diri agar wajahnya berubah
menjadi baru serta menarik untuk di ikuti. Dalam hal ini orang muda merasa tidak
diberi tempat untuk mengeluarkan semua daya dan kemampuan mereka masing-
(http://kaummudadangereja.blogspot.co.id/2008/06/kaum-muda-dan-zamannya-
dalam-gereja_15.html)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB III
MARGOMULYO
bentuk kegiatan ini, pihak stasi berharap bahwa OMK di stasi dapat membangun
Pada bagian ini penulis akan menguraikan mengenai sejarah singkat Stasi
Adapun sejarah dari stasi St. Elisabeth Margomulyo adalah; pada tahun
1965 datanglah para transmigran dari pulau jawa ke belitang yang berjumlah 16
Kepala Keluarga. Bermula dari minimnya pelayanan saat itu, Bapak Sujatmiko
Paroki bahwa di Margomulyo ada umat katolik yang harus atau perlu untuk
dilayani. Laporan itu diterima dan ditanggapi oleh Suster Mikael dan Pastor Bell
Maskers (Pastor Paroki St. Maria Tegalrejo saat itu). Bpk Parto (Katekis 1) diutus
35
yaitu orang Katolik semakin bertambah banyak dan umat mulai menginginkan
untuk memiliki kapel sendiri. Kemudian pada tahun 1970 terbentuklah sebuah
Kapel dengan ukuran 4x6 m dengan dinding dan atap alang-alang dan sebagai
ketua stasi adalah bapak Tugino. Semua ini tidak berjalan begitu lama Karena
situasi perkembangan umat yang semakin banyak, umat merasa bahwa kapel ini
tidak cukup lagi untuk menampung umat saat perayaan Ekaristi. Akhirnya umat
mempunyai inisiatif untuk membangun kapel yang lebih besar lagi agar bisa
dengan umat non katolik. Gereja ini dibangun dengan dinding dari kayu, atap dari
genting dan lantai dari semen dengan ukuran 6x12 m. Pada tahun 1974 kapel ini
diberkati dan selanjutnya bisa digunakan untuk melakukan ibadah dan memiliki 7
Setepanus) dari 4 desa dan 3 prodiakon. Romo yang berkarya adalah Romo Coll
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin besar dan maju, anak-
cucu semakin banyak dan pendatang baru juga banyak, akhirnya kapel yang
berukuran 6x12 m itu tidak mampu lagi untuk menampung umat saat perayaan
margomulyo membangun gereja kembali dengan cara iuran. Melalui cara itu kini
kapel baru terwujud dengan ukuran 10x24 m dengan dinding permanen, atap
genting dan lantai keramik. Pada tahun 2001 kapel baru ini sudah selsai dan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
diberkati Yoseph Kurkosky hingga saat ini masih berdiri kokoh. Pelayanannya
pun sekarang menjadi rutin yaitu setiap seminggu sekali. Stasi St. Elisabeth
dengan Stasi Tanjung Rejo (Paroki Tegalsari), sebelah selatan berbatasan dengan
Stasi Nusa Jaya, sebelah timur berbatasan dengan Stasi Nusa Tenggara dan
sebelah barat berbatasan dengan Stasi Nusa Maju. Stasi St. Elisabeth Margomulyo
secara umum berada di daerah pedesaan dengan jarak tempuh sekitar satu jam dari
Paroki.
timur, maka muncul daerah Kutosari dan Nusa tunggal. Kemudian pada tahun
1966 muncul daerah baru salah satuanya adalah Margomulyo. Saat ini Paroki St.
Maria Tak Bernoda Gumawang memiliki 3 wilayah yaitu tengah, barat dan timur
Romo Paulus Sarmono SCJ. Adapun visi misi Paroki St. Maria Tak Bernoda
Tegalrejo adalah:
Visi:
mewujudkan diri sebagai murid-murid Kristus yang dalam terang Roh Kudus,
beriman tangguh dan mendalam, mandiri, misioner, menjadi garam dan terang, di
tengah dan bersama masyarakat, membangun tata kehidupan yang dijiwai nilai-
37
Misi:
1. Umat Paroki St. Maria Tak Bernoda Tegalrejo menanam dan menghidupkan
misioner.
pelayanan Pastoral.
harapannya bahwa umat dan orang muda yang ada di Stasi St. Elisabeth
Yesus Kristus. Adapun bidang-bidang dalam kegiatan yang ada di Stasi St.
a. Bidang Liturgi
1) Doa rosario
Doa rosario ini rutin dilakukan setiap bulan Mei dan Oktober secara penuh
di masing-masing lingkungan yang ada di stasi. Doa ini dilakukan dengan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
bergiliran dari rumah satu ke rumah umat lainnya. Dalam doa rosario ini
terkecuali. Bentuk doa rosario ini di awali dengan lagu pembuka, doa pembuka,
doa rosario (seperti dalam penduan teks doa rosario) kemudian diakhiri dengan
lagu penutup dan snack (jika ada). Dalam doa rosario ini, biasanya diserahkan
kepada orang mudanya agar orang muda juga belajar melibatkan diri dalam
2) Adorasi
Adorasi Ekaristi ini dilakukan setiap hari jumat pukul 18.00 WIB di Gereja
dan dipimpin oleh prodiakon Stasi. Adorasi ini melibatkan seluruh umat
yang ada di stasi mulai dari anak-anak sampai orang tua. Dalam hal ini
kaum muda itu sendiri karena tidak semua orang muda Katolik tinggal
b. Bidang Pewartaan
1) Pendalaman iman
39
melibatakan seluruh umat yang ada, mulai dari anak kecil sampai orang
tua. Pendalaman iman ini dilakukan dengan berbagai cara, tergantung dari
katekisnya.
pemandu lalu diakhiri dengan doa dan lagu penutup. Kegiatan ini dihadiri
oleh seluruh umat Katolik, baik yang masih anak-anak maupun orang tua.
Sehingga tidak ada pembatas khusus bahwa kegiatan ini dilakukan oleh
orang tua atau orang muda saja. Pemandu dalam Pendalaman Kitab Suci
3) Bidang persekutuan
40
dan mendidik remaja yang duduk di bangku SMP, maka untuk OMK
kegiatan-kegiatan olahraga seperti: bola volly dan futsal. Tujuan dari ini
Yesus Kristus.
d). Ibu-Ibu WK
berkumpul bersama pada hari selasa pukul 16.00 WIB di aula gereja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
dipandu oleh salah satu katekis, lalu kegiatannya ditutup dengan arisan.
Para OMK yang masuk dalam paguyuban MUDIKA Stasi St. Elisabeth
Margomulyo ini berasal dari berbagai lingkungan yang ada di lima desa yaitu
usia orang muda katolik di stasi St. Elisabeth Margomulyo berumur 13s.d 35
muda katolik dalam stasi memberikan warna baru dan harapan baru bagi umat
kegiatan menggereja yang dapat saling menguatkan dan memotivasi dalam hidup
B. Metodologi Penelitian
Pada bagian ini penulis akan mengangkat berbagai hal yang berkenaan
42
hidup persaudaraan umat di Stasi St. Elisabeth Margomulyo, oleh sebab itu ada
pengumpulan data, analisis data, tempat dan waktu penelitian, sampel penelitian,
1. Permasalahan
a. Apa yang melatar belakangi OMK Stasi St. Elisabeth Margomulyo untuk
persaudaraan umat?
2. Tujuan Penelitian
43
persaudaraan umat.
Margomulyo.
3. Manfaat penelitian
umat.
4. Jenis Penelitian
deskriptif. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bogdan dan Taylor dalam Lexy
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
diamati. Jenis Penelitian kualitatif disebut juga sebagai metode etnografi, karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang
yaitu obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti
5. Metode Penelitian
pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
: 15).
6. Pengumpulan Data
pertanyaan yang telah disusun sebelumnya dan didasarkan atas masalah dalam
terstruktur ini juga, setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan
membawa instrumen sebagi pedoman untuk wawancara, maka penulis juga dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
menggunakan alat bantu yaitu Handphone atau alat perekam (untuk merekam)
7. Analisis Data
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi,
dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain (Sugiyono,
2014 : 402).
yang tersedia dari berbagai sumber atau data yang masih mentah kemudian diolah
a. Tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
muda katolik yang ada di stasi ini. Kedua: penulis lebih mudah
b. Waktu Penelitian
Oktober 2017.
9. Sampel Penelitian
Sampel penelitian ini adalah Orang Muda Katolik Stasi St. Elisabeth
Margomulyo yang berusia 13 s.d 35 tahun dan berjenis kelamin laki-laki atau
pendamping).
Dalam penelitian ini ada dua variabel yang hendak diteliti yakni keterlibatan
47
berikut :
a. Bagi OMK:
Persaudaraan umat:
48
hidup persuadaraan?
persaudaraan umat?
Keterlibatan OMK:
persaudaraan umat?
i) Apa harapan anda, sehingga anda dan omk dapat membangun hidup
persaudaraan umat?
b. Pendamping OMK:
a) Apa yang anda pahami tentang hidup persaudaraan umat di Stasi St.
Elisabeth Margomulyo
49
OMK di Stasi Santa Elisabeth Margomulyo, Paroki St. Maria Tak Bernoda
pada tanggal 08-16 Oktober 2017 kepada OMK yang masih SMA, Kuliah dan
dan sebagian besar terjadi pada siang dan sore setelah responden pulang sekolah,
persaudaraan.
1. Hasil Observasi
di Stasi St. Elisabeth Margomulyo adalah mengikuti doa rosario dan pendalaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
iman yang rutin dilakukan setiap malamnya selama satu bulan. Adapun yang
penulis lihat, ada beberapa OMK ambil bagian dalam tugas memimpin doa
rosario, namun mereka bertugas karena disuruh, bukan karena inisiatif dari diri
sendiri dan keterlibatan OMK dalam mengikuti Pendalaman Iman lebih bersifat
pasif, karena dalam hal ini OMK belum dipercaya untuk memimpin Pendalaman
Gereja yang di laksanakan setiap jumat sore pukul 18.30 WIB. Adapun salah satu
keterlibatan OMK adalah sebagai organis untuk mengiringi lagu-lagu adorasi, tak
jarang juga mejadi misdinar ketika yang memimpin adalah seorang Romo.
mengkoordinir jalannya adorasi tersebut, tetapi tidak dipungkiri juga ada faktor
dalam diri OMK ketika mendapatkan tugas sering menolak dengan berbagai
alasan seperti tidak bisa, malu, tidak terbiasa memimpin, takut salah dan lain
sebagainya.
masih belum sepenuhnya sadar. Hal ini yang penulis amati ketika OMK St
yang lain bisa mengikuti karena hari selanjutnya adalah hari libur. Dalam
pertemuan ini biasanya akan diisi pendalaman iman oleh pendamping OMK Stasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
yang di adakan OMK ini belum lama terjadi kembali, setelah sekian tahun fakum
tidak ada kegiatan rutin dan adanya pertemuan inipun bukan karena inisiatif OMK
setelah terjadi kepengurusan dewan stasi yang baru ini, hal ini disebabkan karena
bersama teman-temannya.
2. Hasil Wawancara
pertanyaan yang diajukan penulis kepada responden yaitu OMK dan Pendamping
responden R1 (Alfian berumur 21 tahun, saat ini sudah bekerja dan menjadi
OMK sudah sejak 5 tahun), dengan responden 2 (Afinda berumur 17 tahun, saat
ini sedang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas Xaverius I Belitang dan
sudah menjadi OMK sudah 4 tahun), dengan responden 3 (Sirilus Galuh efendi,
berumur 18tahun, saat ini sedang menempuh di salah satu perguruan tinggi di
belitang dan menjadi OMK sudah 4 tahun), dengan responden 4 (Lukas Aldy,
berumur 16 tahun, saat ini sedang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas
(Theresia kinanti, saat ini sedang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Negeri Belitang III dan sudah menjadi OMK 3 tahun), dengan responden 7 (Siska
berumur 16 tahun, saat ini sedang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas
Xaverius I Belitang dan sudah menjadi OMK sudah 2 tahun) dengan responden 8
(Ninius sigit tandri berumur 17 tahun, saat ini sedang duduk di bangku Sekolah
Menengah Kejuruan N 1 Belitang III dan menjadi OMK sudah 1 tahun), dengan
responden 9 Veronika sulistiyani (berumur 22 tahun, saat ini sudah bekerja dan
tahun, saat ini sedang duduk dibangku Sekolah Menengah atas Xaverius 5
OMK sudah 1 tahun, selain menjadi pendamping beliau menjabat sebagai ketua
beliau mendampingi OMK sudah 4 tahun. Dan P3 adalah Romo Jenli, beliau
adalah pendamping OMK paroki St Maria Tak Bernoda Gumawang dan menjadi
a. Persaudaraan Umat
53
(sudah bekerja), R3 (Kuliah), R2, R4, R5, R6, R7, R8, dan R10 (masih SMA).
Berikut jawaban responden, salah satunya yaitu R1 arti persaudaraan umat adalah
rasa saling menghargai. Sedangkan R2, R3, R4 dan R9: persaudaraan umat
adalah ikatan setiap pribadi sebagai anggota OMK dengan umat Stasi St.
Elisabeth, dengan demikian antara OMK dan Umat bisa menunjukkan adanya
bersama, saling mengasihi dan saling memahani antar umat itu sendiri. Contohnya
ketika ada kegiatan-kegiatan gerejani semua umat harus terlibat aktif agar terlihat
kompak sehingga tidak hanya satu yang bekerja tetapi semua. R5 mengartikan
persaudaraan umat adalah sikap terbuka sesama umat kristiani untuk bersama-
persaudaraan umat adalah orang yang mampu bersaudara dengan sesama umat
dan mampu bersaudara dengan berbagai umat beragama lain demi membangun
Beberapa responden R1, R2, R3, R4, R5, R7, R9 dan R 10 yang
54
bersama, doa rosario, gotong royong, pertemuan OMK, merayakan hari hari besar
bersama dan kegiatan bersama lainnya seperti kegiatan untuk kesejahteraan umat,
gereja dan umum. R6 juga menjelaskan bahawa umat di Stasi St. Elisabeth
yaitu melalui sikap peduli dengan umat yang susah hatinya, yang mempunyai
masalah dan memperhatikan umat lain yang memiliki anak saat mulai
kegiatan yang lain. Dua, saling mengajak umat yang satu dengan yang lain dan
yang ketiga membuat kegiatan rutin demi menjalin keharmonisan yang semakin
(barangsiapa yang rajin mengikuti doa rosario selama satu bulan penuh maka akan
mendapat hadiah). Cara ini di buat agar umat di Stasi St Elisabeth Margomulyo
55
solidaritas di anatara umat dengan cara sering berkumpul, sering sharing bareng
dan kegiatan gotong royong. R7 menambahakan upaya yang bisa dilakukan umat
adalah hidupnya saling tolong menolong. Menurut R8: upaya yang bisa dilakukan
pertemuan bersama dengan umat dan mengikuti pendalaman iman yang dilakukan
umat adalah hidup saling berbagi dalam segala susah ataupun duka.
b. Keterlibatan OMK
Persaudaraan Umat.
56
rosario di lingkungan dan menjadi organis saat misa. Sedangkan R6, R9, dan R10
OMK Stasi St Elisabeth Margomulyo sedikit demi sedikit sudah terlibat dalam
Alkitab.
persaudraaan umat, salah satu alasan yang dikemukakan oleh R1 dan R5 sebagai
persaudaraan umat ialah: ingin memajukan stasi dan membuat gereja lebih
dan pembimbing sekolah minggu. Alasan lain yang dikemukakan oleh R2 adalah
karena peka dan memiliki rasa malu. Misalnya, ketika tidak terlibat atau tidak
akan malu karena sebagai anggota OMK tidak aktif dalam kegiatan-kegiatan
rohani. Sedangkan alasan terlibat yang dikemukakan oleh R3 dan R7 adalah: ingin
mendapatkan pengalaman, ingin lebih mengenal tentang OMK dan ingin lebih
dikemukakan oleh R4 adalah karena kesadaraan yang timbul dari dalam diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
sebagai anggota Gereja dan sebagai generasi penerus Gereja, serta keprihatinan
terhadap teman-teman muda katolik yang banyak lompat pagar atau murtad.
teman dan saudara terjalin dengan baik. Alasan yang dikemukakan oleh R8:
karena ingin mengetahui sabda Tuhan yang terdapat dalam alkitab, ketika menjadi
maupun non Katolik. Dan alasan keterlibatan yang dikemukakan oleh R10 adalah
: agar saya dan teman-teman dan orang lain itu dapat merasakan cinta kasih Tuhan
Misalnya menurut R1: menjadi ketua omk dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang
ada digereja. Sedangkan bentuk keterlibatan dari R2, R4, R5, R7, R9, dan R10
58
Persaudaraan Umat
semakin tangguh. Sedangkan R2, R3, R4, R7 dan R8 manfaat yang diperoleh
adalah pertama responden merasa lebih dekat dengan Tuhan, kedua lebih banyak
umat, iman responden semakin diteguhkan, OMK semakin hidup, bisa lebih tau
tentang firman Tuhan dan bisa belajar mengenai lagu-lagu rohani terutama dalam
semakin kompak dalam menjali persaudaraan baik kepada umat maupun kepada
sesama OMK. Kemudian manfaat yang diraskaan oleh R6 dan R9 adalah semakin
mempunyai rasa tanggungjawab dan solidaritas saya antar saya dengan saudara
seiman maupun beda iman itu tinggi, persaudaraan kita terjalin sangat erat saling
memahami, serta saling mengenal satu sama lain lebih mendalam. Dan manfaaat
yang dirasakan oleh R10 dalam membangun peraudaraan adalah semakin bisa
merasakan sendiri apa itu persaudaraan dan cinta kasih Tuhan melalaui umat dan
sesama OMK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Persaudaran Umat
R1, R2, R3, R4, R5, R6, R7, dan R8 adalah dari orang tua melalui sarana dan
prasarana, seperti motor, memberikan izin, nasehat dan dukungan semangat dan
selalu mengingatkan untuk tidak lupa mengikuti kegiatan di lingkungan. lalu dari
diri sendiri memiliki niat dan semangat untuk terlibat aktif di dalam kegiatan
dan keinginan untuk berumpul meskipun semangat itu tidak muncul terus menerus
di dalam diri. R10 menambahakan yang menjadi faktor pendukung yaitu iman.
kegiatan gerejani.
umat adalah faktor waktu. Ketika memiliki aktivitas yang bersamaan dengan
kegiatan Gereja membuat responden sulit untuk terlibat dan terkadang terlalu
menyibukkan diri dengan hobi sehingga lupa waktu untuk mengikuti kegiatan-
penghambat adalah tidak adanya rasa kompak dalam diri teman-teman, sehingga
sendiri masih sekolah, lalu pekerjaan dirumah mungkin yang terlalu sibuk lalu,
sehingga masih kesulitan untuk membagi waktu ketika ada kegiatan di gereja.
60
semua OMK tidka memiliki semangat yang sama, sehingga hanya beberapa orang
saja yang aktif terlibat. R8 menambahkan yang menjadi faktor penghambat adalah
dalam diri sendiri terkadang masih memiliki rasa malas, tidak ada niat dan lupa
waktu.
f) Apa harapan anda, sehingga anda dan OMK dapat membangun hidup
persaudaraan umat
R1 adalah: OMK dan Gereja bisa lebih maju, karena OMK adalah generasi
penerus Gereja. Sedangkan harapan dari R2, R3, R4, R5, R6, R7 dan R8 adalah:
kebersamaan dan persaudaraan yang sudah ada, baik OMK dengan OMK maupun
OMK dengan umat ditingkatkan lagi. Yang jelas OMK ketika ada kegiatan
Gereja tidak harus menunggu disuruh, harus sudah memiliki kesadaran untuk
terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan menggereja dan bisa menjadi OMK yang
61
umat itu terutama intern dulu, ditingkat OMK seharusnya ada kegiatan yang pasti,
karena cenderung di stasi sini, karena minoritas rasa persatuan ataupun toleransi
dengan satu keyakinan yaitu Katolik itu masih minim, sehingga dampaknya
banyak yang keluar dari agama Katolik karena kurangnya pendampingan dari
pihak Gereja terutama karya pastoral. kemudian intern yang kedua persaudaraan
umat beriman itu masih belum adanya inisiatif OMK untuk membangun
minoritas lain seperti kristen protestan seharusnya ada kegiatan dan semacam
persatuan dalam bentuk apapun, saat ini sama sekali kurun waktu bertahun-tahun
belum ada kegiatan yang intinya kebersamaan dengan lain kepercayaan atau
umat di stasi ini cukup bagus. Tetapi, dari waktu ke waktu sepertinya mengalami
dan yang utama faktor kemajuan teknologi di zaman sekarang, persaudaraan itu
sudah mulai kurang dibandingkan masa-masa dulu denger dari cerita-cerita dulu
danyang pernah saya alami ketika saya masih anak-anak persaudaraannya mulai
terutama ekonomi. Saya kira persaudaraan antar umat itu mulai ada tanda-tanda
untuk bertegur sapa dalam arti ketemu sudah tidak seperti dulu ya paling sebatas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
ketemu di PI ataupun di misa itupun intensitas ngobrol dan tegur sapa terbatas.
Paling hanya ketika mulai dan setelah PI paling sebentar pulang. Kerinduan
untuk saling ketemu itu kurang, bahkan kalau dalam PI seperti itu, yang saya
rasakan mereka datang bukan dari dalam hati memang ingin datang dalam hati
memang datang ingin bertemu saudara , tegur sapa, ingin berbagi tapi kadang-
kadang menurut pikiran negatif saya seolah-olah penegn ingin ikut PI, rosario,
daripada nanti dipandnag orang lain kenapa tidak datang, padahal saya orang
Katolik. Itu yang memubuat saya pribadi merasakan persaudaraan itu semakin
h) Peran pendamping
karya pastoral paroki sama sekali untuk stasi-stasi itu tidak ada. kalau dulu ada
frater, suster, atau bruder memiliki kegiatan khusus untuk OMK, namun di jaman
sekarang OMK di lepas, meskipun ada pasti hanya 1 tahun atau 6 bulan sekali dan
membina persaudaraan, cinta kasih itu sejauh yang saya punya dan mampu
mengenal persaudaraan, mengenal cinta kasih, tetapi ibarat makanan, kalau saya
memberikan makanan seratus persen mungkin yang tercerna tidak sampai 50%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
persaudaraannya kurang karena mereka lebih aktif ikut bergaul yang sesuai
saya katakan persaudaraan yang tipis itu kelihatan sekali terletak pada orang-
orang mudanya itu. keterlibatan OMK dalam arti kebersamaan masih kurang
sekali, hanya OMK tertentu yang masih punya kepedulian. Sedangkan P3 (Romo
saya bukan pelaku di dalamnya, karena prinsip saya adalah Pastoral itu berjalan
dengan baik apabila, misalnya nanti saya sudah tidak di sini mereka tetap berjalan
jadi jadi pastorsentrisnya itu memang ada tetapi tidak kental dalam arti meskipun
saya harus mendorong mereka untuk ayo gerak-ayo gerak sana sini. sebagai
adalah sebagai animator bukan pelaku di dalamnya dengan prinsip Pastoral itu
berjalan dengan baik apabila misalnya nanti saya sudah tidak di sini mereka tetap
berjalan, meskipun saya harus mendorong mereka untuk ayo gerak-ayo gerak sana
sini. Jadi yang namanya animator sebagai pendorong, pendukung dari belakang.
kami untuk orang muda dalam kurun waktu 5 tahun 6 tahun ini banyak yang
lompat panggar atau murtad. Itu awal mulanya kepedulian kami sebagai orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
mendampingi dan memfasilitasi supaya orang muda ini tetap ada kegiatan dan
faktor pendukung kebetulan di stasi ini kan baru terjadi reenerasi pergantian
pengurus stasi kalau pengurus-pengurus yang lama, yang saya tau termasuk saya
memang kurang. Dukungan dari pengurus kurang bahakan dari beberapa pengurus
diantara kami kurang memahami jiwa muda sehingga ketika orang muda memiliki
dan mendukung mereka, tetapi sekarang dengan kepengurusan yang baru yang
saya lihat dukungannya luar biasa. OMK punya kegiatan sedikit sangat di dukung,
tetapi omknya sendiri kurang semangat. Sebenarnya di stasi ini kelihatan sekali
kegiatan omk hidup ketika masa liburan anak-anak sekolah, anak-anak kerja ,
anak-anak merantau OMK kelihatan hidup, ketika sudah sibuk kuliah, sibuk
yang mendukung dari PDD ada romo parokinya dan juga beberapa umat yang di
dalamnya dimana mereka sebagai pendorong dan juga dari omk sendiri. OMK
banyak tapi ada orang – orang tertentu memiliki semacam fashion untuk ayo
OMK bangkit dan lain sebagainya ini nggak semua mungkin dari 10 yang
memiliki semangat itu hanya 3 atau 2. Nah penghambatnya yang saya temukan
adalah saya paling tidak setuju jika OMK yang senior mengatakan kalau nggak
ada kami nggak bisa jalan itu arogansi yang mengatakan bahwa omk kan kita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
bukan kamu yang aktif dan lain sebagainya. jadi saya tidak setuju mereka
mengatakan ingin regenerasi untuk yang muda-muda itu tetapi dari pihak mereka
mereka. Dalam ini saya merasa kurang terdukung bahwa mereka yang minta tapi
kok kadang tidak terdukung tetapi di lain pihak ada dua tiga orang yang memiliki
Margomulyo dalam mendampingi OMK. Salah satu harapan dari P1 adalah pihak
gereja, karya pastoral paroki, DEPAK atau dari instansi apapun bisa ikut
pihak Gereja di stasi manapun. Harapannya jangan dilepas begitu dan kemudian
dipercayakan kepada stasi begitu saja, karena sdm atau potensi masing-masing
OMK lah yang akan meneruskan estafet nasib Gereja di masa yang datang. Mau
seperti apa Gereja kita khususnya di lingkungan dan stasi ini, mau Hidup atau
tidak, berkembang atau tidak, mati atau tidak ada ditangan mereka. Saya selaku
pendamping sangat berharap OMK punya rasa kepedulian dan itu di mulai dari
kepedulian terhadap sesama, saling mengasihi karena menurut saya saling peduli
itu sungguh-sungguh bisa menciptakan suatu paguyuban yang luar biasa. Justru
ketertarikannya muncul dari situ, tetapi persaudaraan cinta kasihnya sudah mulai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
berkurang, maka mudika akan bisa menemukan tempat lain, melirik tempat lain
sepertinya tempat kita kurang menarik. Mungkin tempat lain lebih menraik. OMK
itu di masa-masa rawan, kemungkinan untuk meninggalkan Gereja atau tetap setia
dalam Gereja itu sungguh di tantang, jadi harapan saya mudah-mudah an omk itu
tetap terlibat entah itu di Sekolah, masyarakat tetapi tetap di dalam kehidupannya
Kemudian harapan yang diungkapan oleh P3 lebih kepada OMK paroki atau
OMK secara umum yaitu harapan biasa muncul pertama-tama dari persoalan,
persoalan yang kentara di sini adalah memunculkan orang muda yang dari SMA
dan sebagainya. Yang kedua adalah militansi, ternyata umat di sini itu banyak
yang dari paroki omk nya yang hilang keluar dari gereja, misalnya masalah
perkawinan. Dari situ saya berharap bahawa regenerasi dari orang muda itu ada,
tunas-tunas anak-anak yang baru dari SMP, SMA kemudian mengikuti OMK
mereka tampil yang pertama. Harapkan yang kedua dengan diadakan bebebrapa
sesama mereka terlebih satu paroki di paroki St Maria Tak Bernoda Tegalrejo.
Margomulyo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
wawancara, dimana R2, R4 , R5, R6, R7, R8, dan R10 sedang duduk di bangku
perguruan tinggi, serta R1 dan R9 memasuki sudah bekerja. Hal ini menunjukkan
sebgai Orang Muda Katolik penentu masa depan Gereja. Pembahasan hasil
penelitian ini berdasarkan data laporan hasil penelitian melalui wawancara yang di
lengkapi dengan observasi. Pada bagian ini penulis akan menguraikan hasil
tanggal 09-15 Oktober 2017. Tujuan penelitian dalam skripsi adalah mengetahui
umat.
responden, salah satunya adalah R7, seorang OMK yang masih duduk di bangku
68
Persaudaraan harus disadari oleh setiap orang beriman, karena setiap pribadi
dipanggil dalam persatuan erat dengan Allah Bapa dan sesama manusia Yesus
Kristus, PuteraNya dalam kuasa Roh Kudus. Berdasarkan observasi yang penulis
lakukan, tidak semua OMK di Stasi St. Elisabeth Margomulyo memahami arti
dari persaudaraan umat. hal ini disebabkan karena OMK sendiri belum memiliki
maupun saat pertemuan dengan teman-teman OMK lainnya. Hal ini jelas terlihat
karena ketika di tanya tentang persaudaraan saja mereka tidak mengerti. Namun,
tidak semua responden demikian, karena ada juga responden yang memahami arti
persaudaraan umat.
kehidupan yang rukun dan mampu bersaudara dengan umat stasi St. Elisabeth
sendiri serta mampu bersaudara dengan berbagai umat beragama yang lain yang
diwujudkan dengan rasa saling menolong, rasa saling menghargai, rasa saling
perduli, membantu dan saling mendukung dalam kegiatan bersama, rasa saling
69
Seperti yang sudah disampaikan oleh R5, dalam hal ini P1 (ketua stasi
tentang arti persaudaran umat. Beliau mengartikan persaudaraan umat dalam hal
intern. Selain itu juga masih kurangnya kesadaran OMK dalam membangun
persaudaraan, baik persaudaraan dengan sesama teman OMK, umat maupun umat
non Katolik. Ini terlihat karena tidak adanya kegiatan-kegiatan diantara mereka
persaudaraan bersama bersama teman-teman maupun bersama umat. hal ini juga
bukan hanya dengan Kristus, tetapi juga sekaligus persekutuan satu sama lain
sebagai saudara dalam Kristus. hubungan antar mereka harus dijiwai dengan
70
adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Panggilan Kristen adalah
hidup menurut hubungan itu. dengan itu semua manusia beriman
berada dalam satu persekutuan dan persaudaraan dengan sesama,
semua menjadi satu tubuh (1Yoh 1:3.7; 1Kor 12:12-13)
Hal inilah yang juga ditegaskan oleh P2 (Pendamping OMK senior) yang
mengalami kemunduran. Persaudaraan antar umat itu mulai ada tanda-tanda yang
Kerinduan untuk saling ketemu itu kurang, bahkan kalau dalam Pendalaman
Iman, mereka datang bukan dari dalam hati karena ingin bertemu saudara, tetapi
karena tidak ingin dipandang oleh umat lain malas, dan tidak memiliki rasa malu
persaudaraan diantara mereka, berarti dalam hal ini memang arti persaudaraan
belum dipahami oleh umat maupun OMK. Bagaimana mereka akan membangun
persuadaraan.
Persaudaraan harus disadari oleh setiap orang beriman, karena setiap pribadi
dipanggil dalam persatuan erat dengan Allah Bapa dan sesama manusia Yesus
Kristus, PuteraNya dalam kuasa Roh Kudus. Hal inilah yang juga di sadari oleh
71
yaitu R10, umat di Stasi St. Elisabeth Margomulyo sebagian besar sudah
yang ada di lingkungan maupun di Gereja, baik OMK dengan OMK, umat dengan
Melalui tugas perutusan sebagai nabi, raja dan imam, kaum awam
dipanggil untuk mengambil bagian dalam tugas-tugas gerejani
yaitu aneka kegiatan yang berkaitan dengan tugas-tugas mereka di
dalam Gereja itu sendiri. Di sini, mereka diharapkan dapat terlibat
aktif untuk menumbuhkembangkan Gereja, baik dengan kegiatan
liturgi dan pewartaan maupun pengembalaan anggota Gereja
(Prasetya 2010:9).
Hal ini ditegaskan kembali melalui observasi yang penulis lakukan, umat
masing-masing maupun kegiatan di Gereja. Hal ini juga yang dirasakan oleh
umat Stasi St. Elisabeth Margomulyo sudah semakin memiliki kesadaran untuk
seperti adorasi yang dilaksanakan di Gereja setiap hari jumat sore pukul 18.30
WIB serta kegiatan-kegiatan lain seperti mengikuti koor untuk hari-hari besar dan
istimewa dan kegiatan lainnya seperti gotong royong. Terlebih umat di Stasi St.
72
dengan hari dan jam yang sudah disepakati bersama seperti devosi, pendalaman
iman, doa rosario dan pertemuan-pertemuan lainnya. semua itu dilakukan dengan
tujuan yang sama yaitu untuk semakin mempererat persaudaraan umat. dalam hal
ini semua kegiatan yang ada dilingkungan akan diatur dan disepekati bersama di
pastinya akan sangat melibatkan umatnya mulai dari anak kecil, remaja, omk dan
orang tua.
pendamping merupakan usaha dari dalam. Usaha dari dalam ini meliputi
kesadaran, semngaat dan dorongan yang timbul dari dalam diri sendiri. Seperti
Elisabeth Margomulyo oleh R1 dan R4 adalah ikut berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan bersama seperti kegiatan misdinar atau kegiatan yang lain. Dua saling
mengajak dan saling mengingatkan umat yang satu dengan yang lain untuk
terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan baik bersama umat maupun bersama OMK
lainnya untuk membangun persaudaraan. tiga membuat kegiatan yang rutin demi
menjalin keharmonisan yang semakin erat antara umat dan OMK, dan antara
saat penelitian, penulis melihat bahwa tidak semua OMK Stasi St. Elisabeth
73
OMK semakin hari semakin menurun semngatnya terlebih ketika tidak ada
doa rosario, pendalaman iman dna kegiatan lainnya jarang terlihat karena berbagai
alasan, sedangkan dalam gereja seperti kegiatan adorasi yang rutin diadakan setiap
hari jumat sore, penulis lebih minim lagi melihat keterlibatan OMK. Hanya
persaudaraan umat di Stasi St. Elisabeth Margomulyo adalah ikut berperan aktif
lain. Dua saling mengajak dan saling mengingatkan umat yang satu dengan yang
lain untuk terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan baik bersama umat maupun
yang rutin demi menjalin keharmonisan yang semakin erat antara umat dan OMK,
bersama dengan umat, ikut dalam pendalaman iman dengan umat daan pendalman
74
umat.
Adapaun OMK terlibat, cenderung bukan karena dorongan atau semangat yang
timbul dalam diri OMK, namun karena paksaan dari orang tua, malu jika tidak
datang mengikuti kegiatan (terpaksa datang), kelupaan waktu karena tidur atau
bermain dan tidak ada teman orang mudanya. Hal ini sering penulis jumpai ketika
akan sering di jumpai bahwa OMK di Stasi St. Elisabeth Margomulyo kurang
kembali. Namun, ada beberapa OMK yang sampai saat ini masih tergerak hatinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
muda Katolik dalam kepengurusan, diharapkan mampu untuk saling bekerja sama
satu sama lain, khususnya bekerjasama antara umat dengan OMK. Ketika mereka
mampu saling bekerja sama, maka akan ada keyakinan bahwa Gereja Katolik
memimpin doa rosario, terlibat ikut acara lingkungan, dan terlibat sebagai
pembaca alkitab di Gereja. Dari observasi yang penulis lakukan, OMK di Stasi St.
sebuah kegiatan karena sebagian besar OMK belum mempunyai dorongan dan
keberanian untuk melangkah lebih lagi, sehingga OMK hanya menjadi aktivis
Gereja menjadi penting karena dengan memiliki alasan, maka OMK masih
76
kesadaraan dan kepedulian yang timbul dalam diri sebagai anggota dan masa
depan Gereja, seperti yang diungkapkan oleh responden. Alasan untuk terlibat
karena peka dan memiliki rasa malu jika tidak terlibat. kesadaraan dan kepekaan
dalam berbagai kegiatan yang diikuti bukan pertama-tama karena muncul dari
kesadaran dari dirinya sendiri, sebagian besar OMK belum memiliki kepekaan
dan kesadaran untuk terlibat membangun persaudaraan, hal ini terlihat melalui
kehadiran, antusias dan semangat mereka ikut ambil bagian dalam segala
77
dengan OMK di Stasi St. Elisabeth Margomulyo dalam bidang liturgi adalah
dengan mengikuti doa rosario, doa lingkungan dan latihan koor atau lagu-lagu
Namun, dalam hal ini keterlibatan OMK sebagian besar bukan karena
keinginan atau kesadaran dalam dirinya, tetapi karena di suruh. Seperti yang di
minggu atau panitia acara omk. Dengan mengambil bagian dalam tugas-tugas
gerejani, menjadikan OMK juga memiliki peran sebagai fasilitator bukan hanya
anggota pasif dalam Gereja dan lingkungan, sehingga mereka semakin memiliki
kepedulian dan tanggungjawab terhadap kemajuan masa depan Gereja, selain itu
OMK semakin mampu menjalin relasi yang lebih luas dan OMK semakin terbuka
dengan teman sebaya, tetapi dari berbagai kalangan, usia dan kedudukan di dalam
Gereja.
78
persaudaraan umat
Aneka kegiatan yang efektif sesuai dengan gairah orang muda ialah
kegiatan yang memberikan ruang untuk memupuk persaudaraan
mereka, tidak hanya sekedar berkumpul dan berbagi pengalaman,
namun juga harus diimbangi dengan pengolahan iman mereka
melalui refleksi (Komisi Kepemudaan KWI, 2014:102).
membangun persaudaraan umat, salah satu manfaat yang dirasakan adalah oleh
R1 dan R2 adalah: semakin dekat dengan Tuhan, umat dan teman-teman OMK
lainnya. Selain itu juga mendapatkan banyak pengalaman dalam menjalin relasi
yang erat dengan sesama OMK maupun umat, iman semakin diteguhkan dan
ditangguhkan, OMK semakin hidup dan aktif memberi diri terlibat di kegiatan
umat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
dan saling memotivasi. Hal ini dilakukan guna menjawab kerinduan mereka untuk
yang dirasakan oleh R5: adalah bisa lebih kompak dan rukun dengan sesama
OMK, serta R6 dan R9: lebih mempunyai rasa tanggungjawab dan rasa solidaritas
dengan saudara seiman maupun lain kepercayaan semakin baik. Terlebih seperti
yang diungkapan R10: dapat merasakan sendiri dari orang lain, apa itu
seperti; pertemuan rutin omk di mana dalam pertemuan tersebut mereka tidak
hanya sebagai partisipan namun menjadi subjek kegiatan tersebut mulai dari
memotivasi. Dengan demikian hubungan yang ada ini semakin mempererat ikatan
tanggung jawab dalam perkembangan gereja untuk masa yang akan datang.
dalam berbagai kegiatan yang ada di lingkungan, pertemuan OMK, stasi maupun
paroki sedikit demi sedikit mulai merasakan adanya manfaat. Hal ini terlihat dari
80
sudah ada kesadaraan dalam diri OMK sebagai masa depan Gereja dan
umat
i. Faktor pendukung
Berbagai faktor yang sering kali dialami oleh kaum muda khususnya dalam
yang semakin modern ini erat kaitannya dengan keluarga, masyarakat, Gereja, dan
pendukung itu timbul dari dalam diri sendiri, adanya semangat untuk bersama
dan keinginan untuk berumpul, menjadi tanda bahwa Orang Muda Katolik Stasi
iman. Karena iman itu segalanya dan kunci utama, karena ketika seseorang
mempunyai iman maka iman itu dengan sendirinya menutun kita untuk senantiasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
peka dan sadar untuk terlibat aktif dalam segala kegiatan menggereja tanpa
Hal inilah yang juga penulis lihat berdasarkan observasi penulis lakukan.
Beberapa OMK memang ada yang memiliki kepekaan dan kesadaraan bahwa
maju tidaknya Gereja, berkembang tidaknya Gereja ada di tangan Orang Muda.
Kepekaan dan kesadaran itu terlihat dari keterlibatan mereka dalam kegiatan-
membawakan lagu dan lain sebagainya. Keterlibatan OMK dalam berbagai bentuk
kegiatan ini menjukkan bahwa dengan kedewasaan iman yang dimilikinya mampu
mempertanggungjawabkan pilihannya.
Selain faktor pendukung yang timbul dari diri sendiri, adanya faktor yang
dirasakan ialah dukungan dari orang tua. Dukungan itu melalui sarana seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
motor, memberi izin, nasehat dan dukungan semangat dan selalu mengingatkan
Selain yang sudah disebutkan oleh responden diatas, faktor pendukung yang
timbul dari keluarga adalah dari kecil membiasakan anak-anaknya untuk terlibat
Sehingga belum banyak terpengaruh dunia luar yang begitu mengancam masa
depan anak muda. Dari kebiasaan itulah, hingga akhirnya tanpa disuruh ataupun
di marahain OMK mengikuti atau terlibat di dalamnya meskipun tak jarang juga
mengikuti dengan terpaksa. Dengan demikian, tanpa disadari abhwa dari kecil
OMK sudah diajak dan diajari bagaimana untuk membangun persaudaraan. Lain
halnya ketika OMK terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang ada di Gereja serta ikut
kategoria atau kelompok orang muda dalam gereja sehingga OMK dapat
melibatkan diri dan secara aktif berperan serta dalam kegiatan bersama umat,
dengan demikian persaudaraan umat dan OMK ini semakin terjalin dengan baik.
Selain yang sudah dijelaskan diatas, selain responden OMK ada responden
83
muda banyak yang lompat panggar atau murtad. Itu awal mulanya kepedulian
kami sebagai orang tua mendampingi dan memfasilitasi supaya orang muda ini
observasi ini juga menjadi kekhawatiran orang tua dan umat. Dalam setiap
waktunya bahkan ada orang muda yang meninggalkan Gereja karena masalah
perkawinan. Bila ini dibiarkan maka generasi masa depan Gereja akan sulit untuk
diaharapkan.
juga mulai rutin diadakan tepatnya setiap satu minggu sekali, sedangkan ketika
kepengurusan yang lama, termasuk saya dukungan dari pengurus itu memang
kurang. Memang hal ini terlihat jelas ketika OMK jalan endiri-sendiri tanpa ada
yang membimbing dan mengarahkan sehingga OMK hanya sekedar nama dan
gambar saja, hal ini juga penulis alami karena penulis juga merupakan OMK di
Stasi St Elisabeth Margomulyo. Dukungan dan dorongan itu juga tampak dari
romo paroki dan dewan paroki dengan memberikan peluang dan kesempatan
kepada OMK Paroki untuk senantiasa mau melibatkan diri dalam berbagai
bersama umat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
4. Faktor penghambat
penghambat. Faktor penghambat ini bisa dari diri sendiri, lingkungan, masyarakat
dan sekolah. Salah satu faktor yang timbul adalah dari diri sendiri. OMK yang
masih memposisikan diri dengan “merasa rendah diri”. Perasaan minder amat
memilih sikap menutup diri. Keraguan, kurang yakin pada diri sendiri banyak
persaudaraan bersama umat yang dikatakan oleh R2 dan R5 adalah dalam diri
sendiri.
oleh OMK, tidak semua teman-teman mengikutinya bahkan ada yang tidak mau
atau dorongan dari dalam diri untuk terlibat aktif dalam kegiatan menggereja
dengan alasan karena tidak menarik, rumahnya jauh, masih sekolah dan waktunya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
bersamaan dengan kegiatan dan lain sebagaianya. Seperti yang diungkapkan oleh
P2 OMK punya kegiatan sedikit sangat didukung, tetapi omknya sendiri kurang
pendamping lainnya. Secara umum faktor penghambat OMK paroki adalah “jika
5) Harapan OMK agar omk dan umat dapat membangun hidup persaudaraan
umat
Dengan kematangan dan kedewasaan iman yang sudah di miliki oleh OMK,
Gereja Katolik memandang OMK dengan penuh harapan agar OMK menjadi
pelaku perubahan bagi Gereja, menjadi penggerak perubahan yang lebih baik
suara hati yang jernih bagi yang lainnya, terlebih dengan kedewasaan iman yang
di miliki oleh OMK ini diwujudkan dalam tindakan dan tingkahlakunya, seperti
hanya melibatkan diri dalam berbagai kegiatan baik di gereja maupun dalam
86
imannya melakui sikap dan tingkah lakunya. Namun, kebenarannya bahwa tidak
semua OMK memiliki kesadaraan atau inisiatif sendiri untuk terlibat dalam
kebersamaan dan persaudaraan yang sudah ada, baik OMK dengan OMK maupun
OMK dengan umat ditingkatkan lagi, kemudian ketika ada kegiatan gereja tidak
harus menunggu disuruh, sudah harus memiliki kesadaraan terlebih bisa menjadi
OMK tidak lagi di pandang sebagai orang muda yang tidak bisa diandalakan oleh
Gereja.
Orang Muda tidak lagi dicap sebagai orang yang berada di halaman parkir,
tetapi berada dalam barisan depan memikirkan kehidupan Gereja. Cara pikirnya
responden, tetapi harapan hanya sekedar harapan tanpa bersedia atau sadar bahwa
observasi yang penulis lakukan, hal inilah yang menjadi keprihatinan. Kurangnya
OMK bisa dikatakan “ada” ketika hari-hari besar dan libur semester. Sebagian
87
Menengah Atas dan tinggal di asrama karena jarak rumah dan sekolahnya jauh,
sedangkan OMK lainnya sedang penempuh di Perguruan tinggi yang jauh juga
dari rumah, sehingga bisa bergabung dengan OMK lainnya hanya saat libur
semester. Ketika masa libur sudah selesai maka OMK tinggal “gambar”. Agar
tidak tinggal gambar, maka harapan yang muncul dari OMK adalah adanya
harapannya selama ini adalah dari instansi apapun bisa ikut memperhatikan
yang memang sudah ahlinya dan sudah memiliki keterampilan serta bisa menjadi
teladan bagi OMK. Sehingga dalam hal ini peran P1 dalam mendampingi OMK
Beliau selaku pendamping sangat berharap OMK punya rasa kepedulian dan itu di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
mulai dari kepedulian terhadap sesama, saling mengasihi karena dengan memiliki
sikap saling peduli, maka bisa menciptakan suatu paguyuban yang luar biasa.
tetapi adanya kesadaraan dan inisiatif dari OMKnya. Hal inilah yang penulis lihat
timbul dalam diri sendiri, tetapi karena adanya ajakan bahkan paksaan dari orang
meninggalkan gereja atau tetap setia dalam gereja itu sungguh di tantang.
persen, tetapi yang tercerna tidak sampai 50 persen. Hal ini disebabkan karena
kehidupan dan dunia OMK dari zaman dahulu dan sekarang berbeda. keterlibatan
ikut bergaul yang sesuai kehidupan zamannya. Kepedulian terhadap Gereja juga
masih tipis. persaudaraan yang tipis itu kelihatan sekali terletak pada OMK.
keterlibatan OMK dalam arti kebersamaan masih kurang sekali, hanya OMK
OMK paroki, oleh penulis disebut P3. Harapan yang diungkapan oleh P3 lebih
kepada OMK paroki atau OMK secara umum. Harapan bisa muncul karena
89
Katolik yang dari SMA dan sederajat. Perkawinan muda menjadi masalah yang
dominan pada diri orang muda. Karena banyak orang muda yang keluar dari
adanya regenerasi dari orang muda. Harapkan yang kedua dengan diadakan
membuat OMK di paroki Santa Maria Tak Bernoda Tegalrejo semakin kuat
katoliksitasnya. Seperti yang terdapat dalam yang disebut dalam Ciri khas dari
bukan pelaku di dalamnya dengan prinsip Pastoral itu berjalan dengan baik
apabila misalnya nanti beliau sudah tidak berkarya di paroki ini dan mereka tetap
dari belakang.
E. Rangkuman
umat pun belum semuanya melakukan. hal ini disebabkan karena OMK sendiri
90
Hal ini jelas terlihat ketika penulis menanyakan “arti persaudaraan umat” banyak
diantara mereka yang masih bingung dengan pemahaman tersebut. Namun, tidak
semua OMK demikian. Ada juga OMK yang memahami arti persaudaraan umat
dengan alasan karena peka dan memiliki rasa malu jika tidak terlibat. kesadaraan
teman-teman OMK.
Begitu juga umat di Stasi St. Elisabeth Margomulyo sebagian besar sudah
yang ada di lingkungan maupun di Gereja, baik OMK dengan OMK, umat dengan
OMK atau umat dengan umat. Tetapi tidak dipungkiri juga bahwa Persaudaraan
umat di Stasi St. Elisabeth Margomulyo mulai ada tanda-tanda yang cenderung
untuk saling ketemu itu kurang, bahkan kalau dalam Pendalaman Iman, mereka
datang bukan dari dalam hati karena ingin bertemu saudara, tetapi karena tidak
ingin dipandang oleh umat lain malas, dan tidak memiliki rasa malu karena tidak
mengikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
BAB IV
Berdasarkan hasil penelitin yang sudah dibahas pada bab III, penulis
itu, dalam bab IV ini penulis mengusulkan kegiatan Rekoleksi untuk membantu
bagian ketiga; matrik rekoleksi dan bagian keempat; contoh persiapan rekoleksi.
Margomulyo.
laksanakan, maka penulis membuat ususlan program rekoleksi bagi OMK di Stasi
kesadaran dalam diri OMK untuk terlibat membangun persaudaraan umat di Stasi
sejumlah OMK yang sudah terlibat untuk membangun hidup persaudaraan umat
92
inisiatif atau kesadaraan diri sendiri tetapi hanya sebagai rutinitas karena malu jika
tidak terlibat. Melihat situasi seperti itu, maka kegiatan rekoleksi diarasakan
Margomulyo.
1. Pengertian rekoleksi
hidup yang berlalu begitu saja tanpa ada kesempatan untuk merefleksikan,
sehingga tidak ada makna yang dapat diambil. Sementara Tuhan hadir melalui
peristiwa-peristiwa yang kita alami setiap harinya. Tanpa adanya kebiasaan untuk
memaknai setiap peristiwa yang terjadi di dalam hidup ini dan merefleksikannya,
maka hidup yang dijalani berjalan begitu saja. Dalam saat-saat tertentu orang
93
sebagai latihan rohani yang dikhususkan untuk membantu orang muda untuk
mengenal Kristus lebih dekat dan jelas melalui pengalaman pribadinya. Pius Kila,
Kristianinya. Pokok iman Kristiani adalah percaya akan Yesus Kristus yang telah
sebagai sebuah usaha bagi Orang Muda Katolik Stasi St Elisabeth Margomulyo
2. Tujuan Rekoleksi
persekutuan yang nyata dan tampak dengan terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan
Gerejani yang dapat membangun hidup persaudaraan umat. Hal ini sejalan dengan
mengatakan bahwa Persaudaraan bukan timbul atas kehendak baik untuk bersatu,
bukan pula orang ingin mengikuti teladan Yesus, melainkan karena orang mau
duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, yang sedang kuliah, bekerja dan belum
menikah untuk lebih merasakan kasih Tuhan dalam hidupnya dan semakin
94
weekend dengan memakai salah satu jadwal rutin berkumpulnya yaitu hari sabtu –
minggu yaitu tanggal 22 dan 23 Juni 2018 dan akan didampingi oleh pendamping
sebagian besar OMK Stasi St Elisabeth Margomulyo masih bekerja dan masih
duduk di bangku Sekolah, sehingga dengan diadakan saat weekend ini harapannya
OMK Stasi St Elisabeth Margomulyo akan diuraikan menjadi 3 sub tema untuk 1
kali pertemuan:
Umat
Gerejani.
95
96
1. 19.00- Jatidiri Orang OMK Stasi St - Tanya jawab -Teks pertanyaan http://martinjimung.blogspot.c
20.30 Muda Katolik Elisabeth -Sharing pendalaman o.id/2015/06/jati-diri-orang-
WIB
Margomulyo semakin pribadi -Speaker muda-katolik.html
97
98
1. Jadwal rekoleksi
99
muda-katolik.html
berkumpul di tempat ini karena kasih Allah kepada kita semua. Kita berkumpul di
sini sebagai satu keluarga besar untuk menanggapi panggilan dan tugas kita
persaudaraan umat‟ dengan tujuan bahawa kita sebagai OMK Stasi St Elisabeth
100
3) Doa pembuka
menderita, wafat dan bangkit, Engkau membaharui dunia. Baharuilah hidup kami
sebagai orang Katolik sejati. Bukalah hati dan pikiran kami untuk menemukan
hal-hal yang masih kami perlukan untuk menyempurnakan kehidupan kami. Kami
kehadiran kerajaan-Mu dan bermakna bagi dunia di sekitar kami. Demi Yesus
Kristus Putera-Mu, Tuhan dan Penebus kami, yang hidup dan berkuasa bersama
4) Sharing pengalaman
Teman-teman yang terkasih, kita akan memasuki materi yang pertama ini
materi yang akan disampaikan ini, maka kita akan bersama-sama mengawalinya
lain agar kita semua bisa saling memperkaya satu sama lain.
101
maupun duka menjadi OMK. Selain itu, teman-teman juga mempunyai caranya
yang harus diperjuangkan untuk semakin menghayati jati diri OMK. Untuk
bersama-sama akan masuk pada sesi selanjutnya yaitu tentang jatidiri OMK.
f. Metode : Informasi
muda-katolik.html
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Teman-teman yang terkasih, perlu kita ketahui bersama bahwa Orang muda
senantiasa berusaha menemukan jati dirinya, tetapi lemah dan mudah terpengaruh
memberikan kebahagiaan bagi dirinya. Dalam pencarian identitas diri ini, orang
muda dapat menampakkan aneka sifat yang indah dan mempesona, sekaligus
keinginan dan tujuan masa depannya, serta perasaan untuk mengatur hidupnya
sendiri. Itulah sebabnya orang muda rindu untuk diakui, dihargai, diterima,
dilibatkan, dan dicintai jati dirinya. Maka tak jarang kalau karakter dasar orang
muda sering terungkap dalam perilaku yang kurang sabar, cenderung kasar, terlalu
Orang Muda yang cepat melalui krisis indentitas yang dialaminya dengan
baik maka mereka akan memiliki rasa aman dan nyaman terhadap sesama dan
lingkungan sekitarnya. Bukan hanya berkembang dalam relasi dengan orang lain,
namun mereka pun mampu membedakan antara yang baik dan yang buruk dalam
pergaulan. Orang muda seperti itulah yang disebut memiliki jati diri yang
Begitu halnya dengan OMK tidak dapat terlepas dengan situasi tersebut oleh
Tuhan dan sesamanya. Nah, sekarang teman-teman bisa bertanya pada diri sendiri
: „siapakah saya di hadapan Tuhan, sesama dan diri sendiri?‟ sebab tidak cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
hanya mengatakan bahwa saya OMK, kalau tanpa ada perwujudan konkrit dalam
kehidupan sehari-hari.
muda katolik masa kini‟?. Pertanyaan ini berpangkal dari kenyataan bahwa OMK
masa kini telah dijangkiti „virus‟ globalisasi. Kehadiran globalisasi tidak hanya
melahirkan krisis dalam hidup OMK terutama dalam pencarian identitas iman
mereka, tetapi juga bahwa OMK sebagai harapan dan masa depan Gereja berada
dalam diposisi yang tidak menentu. Artinya, di satu pihak kehadiran globalisasi
mereka sekaligus dapat memperluas relasi mereka dengan orang lain, tetapi di lain
pihak „globalisasi‟ membuat OMK berada dalam kesulitan untuk mencari makna
jati diri mereka sendiri. Bahkan lebih dari itu OMK menghadapi sekian banyak
persoalan dalam hidup mereka, tak terkecuali mereka mengalami krisis iman
membangun persaudaraan.
104
a. Doa pagi
Tuhan Yesus yang baik puji syukur kami panjatkan kehadiranMu atas
rahmat yang Engkau berikan kepada kami, hingga pada pagi yang cerah ini.
Engkau persatukan dengan teman-teman kami kembali dnegan keadaan sehat dan
penuh kegembiraan. Tuhan Yesus berkitalah acara rekoleksi ke dua kami ini
OMK dan Yesus sebagai sahabat sejati, patut menjadi teladan bagi kita dalam
b. Ice Organizer
Tuhan Yesus tlah satu kan kita tanpa memandang dianatara kita
105
Teman-teman semua yang hadir di sini pasti senang memiliki seorang sahabat dan
sampai saat ini masih menjalin persahabatan sampai bahkan sudah sperti saudara
sahabat atau hanya sekedar kenal saja. Melalui OMK ini lah seharusnya menjadi
persaudaraan. Hal ini bisa kita tunjukkan dengan terlibat aktif dalam berbagai
macam kegiatan yang dapat semakin mempererat persaudaraan antar OMK dan
refreshing, cari jodoh, mengembangkan talenta, dan saling memotivasi. Hal ini
membentuk persaudaraan.
Aneka kegiatan yang efektif sesuai dengan gairah teman-teman OMK ialah
juga harus diimbangi dengan pengolahan iman mereka melalui refleksi (Komisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan bakat dan hobi mereka yaitu;
olahraga (futsal, voli, sepak bola, bulutangkis, dsb). Salah satu Contoh
hanya sebagai partisipan namun menjadi subjek kegiatan tersebut mulai dari
saudara-saudara dalam Kristus. Dimana ada relasi, ada hubungan nyata, di situ
persaudaraan dapat berkembang menjadi lebih erat dan kuat ( Kis 28:15).
akan datang.
1 Korintus 12: 12-31 dijelaskan bahwa kita adalah bagian dari satu tubuh,
yaitu tubuh Kristus. Di dalam tubuh itu kita menemui keberagaman, ada yang
menjadi telinga, mata, kaki, tangan, dll. Dan semua anggota tubuh ini salingg
membutuhkan satu dnegan yang lainnya, saling berhubungan satu dengan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
lainnya. Seperti tubuh kita yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya
demikianlah kita sebagai bagian dari tubuh Kristus yang tidak dapat terlepas satu
dengan yang lainnya. Kita tidak bisa menjalai perjalanan menuju pada perubahan
diri tanpa adanya para sahabat sebagai seorang sahabat kita mampu menjadi
Yesus adalah sahabat sejati. Maka menjadi seorang sahabat yang sejati
haruslah melalui jalan hidup seperti Yesus, karena lewat Yesus segala
kekecewaan dan sakit hati akan menjadi kegembiraan karena Yesus adalah
penghibur yang sejati, kata-kata yang keras tidak dianggap lagi sebagai
penghinaan yang menyakitkan tetapi sabda yang membuka mata dan membuat
hati berkobar-kobar.
Sebagai OMK Stasi St Elisabeth Margomulyo, kita bisa belajar dari Yesus
temannya bukan saja menyangkut jasmanih tetapi rohaniah juga sehingga sama-
sama menjadi pribadi dewasa yang beriman dalam hidup sehari-hari di tengah-
108
membangun persaudaraan.
http://omkhyymk.blogspot.co.id/2015/06/panduan-ibadat-sabda-omk-contoh.html
a) Kata pengantar
maka, pada tema yang ketiga ini kita diajak untuk mendalami tema tentang
sebagai satu saudara dan sebagai keluarga besar untuk belajar meneladani cara
hidup jemaat yang mampu membagikan apa yang mereka miliki kepada satu sama
lain. Kita sebagai umat kristiani, perlu menyadari akan nilai-nilai yang ditawarkan
oleh Yesus Kristus kepada kita yaitu semangat berbagi dan solider terhadap
sesama. Maka dalam pertemuan ini, tentu kita berharap untuk semakin menyadari
109
persaudaraan umat”
Teman-teman yang terkasih, untuk mendalami tema ketiga kita ini yaitu
mengajukan berapa pertanyaan yang berkaitan dengan tema tersebut yang dapat
persaudaraan melalui daging, Kitab Suci juga menggunakan istilah saudara untuk
mereka yang berkaitan satu sama lain, misalnya persaudaraan berkat iman yang
kristiani.
Istilah „saudara‟, dalam Kitab Suci juga dipakai juga kata „sesama‟. Suatu
gambaran yang jelas terdapat dalam perumpamaan tentang orang Samaria dalam
Luk:29-37. Jadi sesama meurut Yesus bukanlah seseorang yang termasuk suatu
golongan atau kelompok tertentu. Sesama adalah oang yang secara konkret
dijumpai sehari-hari: nyata, konkret, kini dan di sini. Karena hadir dan
saudara dalam Kristus. Dimana ada relasi, ada hubungan nyata, di situ
persaudaraan dapat berkembang menjadi lebih erat dan kuat ( Kis 28:15). Ciri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
khas persaudaraan kristiani adalah bahwa orang menjadi saudara sejati satu sama
menjadi anak Allah “yang sulung di antara banyak saudara” (Roma 8:29).
Hubungan yang nyata itu ditandai dengan keterlibatan kita sebagai Orang Muda
orang diharapakan untuk melibatkan diri dalam berbagai kegiatan baik itu secara
pribadi maupun dalam kelompok-kelompok yang ada. Khususnya dalam hal ini
Dalam Gereja, orang muda tidak hanya hadir dalam kehidupan jemaat,
tetapi juga dipercaya dalam aneka tugas di tingkat lingkungan maupun paroki
panggilan. Keterlibatan itu menjadi wujud iman mereka. (Dewan Karya Pastoral
KAS, 2014:47).
lalu di perdalam dengan pemahaman baru dan hal baru yang akhirnya dapat
memperkaya iman kita khusunya kita sebagai OMK harapan dan masadepan
Gereja. Dengan demikian, apa yang sudah kita bagikan dan kita dapatkan dari
sebuah program atau niat yang dapat kita lakukan kedepannya setelah pulang
rekoleksi ini apa yang bisa kita buat dan laksanakan dengan tujuan yang khusus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
yaitu semakin hari kita semkain menyadari jati diri kita sebagai OMK akan
segala harapan dan niat baik nie akan kita bahwa dalam Perayaan Ekaristi.
Niat apa yang hendak kita lakukan sebagai OMK atau sebagai pribadi dan
Elisabeth Margomulyo?
6. Ibadat Singkat
(tanda Salib)
Semoga kemuliaan Bapa dan kegembiraan dalam Roh Kudus meliputi kita
Pembuka
kepada Allah atas karunia-Nya, karena kita dapat berkumpul dsini dalam keadaan
sehat. Kali ini kita berkumpul di tempat ini dalam kasih Tuhan secara bersama-
sama menyadari jatidiri sebagai orang Kristiani yang dipanggil sebagai OMK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
menyadari diri untuk membangun persaudaraan umat dengan terlibat aktif dalam
kegiatan-kegiatan menggereja.
Tobat
diri kepada Tuhan. Memohon kepa Allah untuk mengirim roh kudus ditengah-
tengahkita. Kita siapkan hati kita untuk menyambut kehadiran Yesus dan para
U: Amin
Allah yang maha kudus, Engkau sungguh baik hati. Engkau mengirim
tanamkanlah sabda suciMu dalam lubuh hati kami dan teguhkanlah persaudaraan
kami umatmu serta baharuilah semangat cinta kasih kami satu smaa lain, sehingga
kami dapat bersahabat terus dalam lingkaran kasihMu. Tumbuhkanlah rasa damai,
113
sehingga kami selalu damai dan penuh rasa persaudaraan. Demi Yesus Kristus,
Tuhan dan pengantara kami, yang bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup
meresapkan FirmanMu yang telah kami dengar, sehingga atas renungan yang
kami tangkap benar-benar kami pahami dalam kehidupan kami sehari-hari. Amin
Doa Umat
Bapa Kami
Allah Bapa di surga, kami para Orang Muda Katolik Stasi St Elisabeth
Bapa Kami
U: Bapa kami yang ada disurga…….Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat
Salam Maria 3x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
brerikanlah kami tali cinta persaudaraan agar kami semakin dekat dengan
Doa Penutup
Syukur kepadaMu Bapa Engkau telah membuka hati kami bagi roh kudus.
Syukur pula atas kurnia surgawi yang kaulimpahkan dengan perantaraan putra-
Mu. Semoga kami semakin dijiwai roh kudus dan makin hari makin berkembang
menjadi manusia baru menurut gambaran putramu. Sebab Dialah Tuhan dan
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin
Berkat Pengutusan
P: Marilah kita persiapkan hati kita untuk menerima berkat Tuhan (hening)
Muda Katolik, dan bagi segala tugas dan kepentingan kami ya Allah yang
mahakuasa. Amin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
BAB V
PENUTUP
Pada bagian akhir dari skripsi ini, penulis akan membuat kesimpulan dari
apa yang sudah dibahas dalam bab-bab sebelumnya. Penulis juga memberikan
saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi Stasi St Elisabeth Margomulyo, serta
A. Kesimpulan
telah dibaptis atau telah diterima dalam gereja Katolik atau lajang dengan ciri
khas yaitu Katolisitas. Katolisitas diartikan sebagai suatu sikap iman sebagai
pengikut Yesus Kristus yang menyadari diri sebagai orang yang di selamatkan
usahakan dapat dihayati dalam hidup dan perjuangan orang muda katolik. Dalam
Gereja, orang muda tidak hanya hadir dalam kehidupan jemaat, tetapi juga
membangun persaudaraan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Persaudaraan harus disadari oleh setiap orang beriman, karena setiap pribadi
dipanggil dalam persatuan erat dengan Allah Bapa dan sesama manusia Yesus
Kristus, PuteraNya dalam kuasa Roh Kudus. Persekutuan (Koinonia) berarti ikut
persaudaraan itu adalah kasih. Kasih adalah dasar dari persaudaran kristiani dan
Yesus meletakkan kekhususan kasih itu sperti: kasih kepada Allah dan kepada
melainkan karena paksaan dari orang tua, malu jika tidak terlibat dan terlibat
karena itu kegiatan rutin. Stasi sangat mendukung OMK Stasi St Elisabeth
117
B. Saran
menjadi suatu masukan atau untuk dipertimbangkan bagi semua pihak. Saran
1. Bagi Keluarga.
semangat dan kesempatan bagi OMK untuk mau dan senang mengikuti kegiatan
2. Bagi Stasi:
kegiatan bagi OMK, khusunya dalam hal ini kegiatan yang dapat meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Elisabeth Margomulyo.
3. Bagi pendamping:
Elisabeth Margomuyo.
119
DAFTAR PUSTAKA
120
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3
Bagi OMK:
Persaudaraan umat:
1. Apa yang anda pahami tentang hidup persaudaraan umat ?
2. Apakah umat di Stasi St. Elisabeth Margomulyo sudah menujukkan
hidup persuadaraan?
3. Upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk membangun hidup
persaudaraan umat?
Keterlibatan OMK:
4. Apakah anda sudah terlibat sebagai anggota untuk membangun
hidup persaudaraan umat?
5. Apa yang menjadi alasan anda untuk terlibat
6. Bentuk-bentuk keterlibatan apa yang anda lakukan sebagai OMK
7. Apa manfaat yang anda dapatkan dengan terlibat dalam
membangun hidup persaudaraan umat
8. Faktor-faktor apa yang mendukung dan menghambat dalam
membangun hidup persaudaran umat?
9. Apa harapan anda, sehingga anda dan omk dapat membangun
hidup persaudaraan umat?
Pendamping OMK:
1. Apa yang anda pahami tentang hidup persaudaraan umat di Stasi
St. Elisabeth Margomulyo?
2. Apa peranan anda sebagai pendamping dalam membantu OMK
terlibat dalam membangun hidup persaudaraan umat di Stasi St.
Elisabeth Margomulyo?
3. Apa faktor pendukung dan penghambat yang anda alami sebagai
seorang pendamping dalam mendampingi OMK?
4. Apa harapan anda sebagai seorang pendamping dalam membantu
OMK membangun hidup persaudaraan umat?
(3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4
(Contoh Wawancara)
1. Identitas Responden
(4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Identitas Responden
a. Nama : Afinda
b. Umur : 17 tahun
c. Status : Pelajar SMA
d. Gabung OMK : SMP kelas 3
(5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
banyak yang gak kompak , kadang datang kadang gk. Jadi itu itu
menghambat lah kekompakan itu.
T :Harapannya apa?
F :Harapannya agar bisa lebih baik, bisa lebih baik lalu untuk kebersamaan
itu ditingkatkan. Yang jelas kita kalau ada apa-apa pokoknya gk harus
disuruh. Udah kompak udah peka sedniri begitu. Jadi gak perlu di
bilangin dulu kayak gini kayak gitu.
T : Terimakasih
3. Identitas Responden
datang
T : Harapannya apa. Sebagai kamu sebagai omk untuk bersama-sama
membnagun persaudaraan itu bersama umat itu?
G :Harapannya semoga saya sebagai umat di stasi st elisabeth (suara penaya:
dan sebagai omk). Sebagai omk bisa menjadi orang muda yang berguna
untuk stasi st elisabeth dan semoga umat disini lebih meningkatkan
persaudaraan kita.
T : Terimakasih
4. Identitas Responden
5. Identitas Responden
a. Nama : Mala
b. Umur : 16 tahun
c. Status : Pelajar SMA
d. Gabung OMK : 2 tahun
6. Identitas Responden
.
T : Langsung ya. Apa yang anda pahami tentang persaudaraan umat?
R : Persaudaraan umat itu orang yang mampu bersaudara dengan umat lain
dan mampu bersaudara dengan berbagai antar umat beragama yang lain.
T : Kalau umat di stasi margomulyo yang kamu ketahui apakah sudah
menunjukkan adanya rasa persaudaraan?
R : Iya sudah menunjukkan. Seperti mereka peduli dengan umat yang susah
hatinya mempunyai masalah lalu orang-orang di stasi margomulyo ini
sangat memperhatikan terutama untuk anak-anak yang mulai
menyeleweng atau mulai ingin murtad.
T : Truz upaya yang bisa dilakukan
R : Rasa solidaritas umat itu harus ditingkatkan dengan cara sering
berkumpul, sering sharing bareng.
T : Sebagai omk apakah sudah terlibat dalam hidup persaudaraan?
R : Iya saya sudah terlibat seperti membimbing sekolah minggu disetiap hari
minggunya, lalu mengikuti kegiatan yang sering diadakan dalam gereja
oleh omk.
T : Seperti apa kegiatannnya?
R : Kegiatannya seperti PI, bersama umat digereja ini belum lama ini eee
kami mengadakan membaca kitab suci disetiap malamnya
T : Alasanmu untuk terlibat?
R : Karena dengan terlibat dalam diri saya mempunyai tanggungjawab yang
besar, solidaritas dengan sesama teman, sesama saudara itu terjalin.
T : Bentuk keterlibatannya? Entah itu di dalam omk sendiri ataupun di
dalam lingkungan bersama umat. seperti anda tadi menyebutkan ada PI.
R : Iya saya terlibat di PI. Truz di OMK saya terlibat sebagi pengurus.
T : Manfaat yang anda dapatkan
(9)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Identitas Responden
a. Nama : Siska
b. Umur : 16 tahun
c. Status : Pelajar SMA
d. Gabung OMK : 2 tahun
8. Identitas Responden
9. Identitas Responden
V : Manfaat itu banyak sekali yang pertama toleransi kita sebagai umat
katolik itu sangat erat sekali, persaudaraan kita terjalin sangat erat saling
memahami juga seperti saling mengenal satu sama lain lebih mendalam
T : Truz faktor yang menghambat
V : Menghambat banyak sekali seperti ini kan kayak omk kan berpencar
tempat-tempatnya, jadi terkadang untuk mengumpulkan omk itu snagat
susah , truz juga mengkin kesadaran dari masing-masing omk dan umat
juga belum sepenuhnya sadar seperti itu masinh kurang, itulah yang
menghambat dari diri masing-masing
T : Yang mendukung
V : Yang mendukung kadang masih ada semangat untuk bersama, keinginan
untuk berumpul masih banyak salah satunya itu
T : Harapannya
V : Harapan kedepan sebagai omk yaaa semoga lebih baik lagi, semakin erat
peraudaraan antar umat dengan omk, antara omk dengan omk , dan
semua kerabat umat di santa elisabeth itu semakin erat persaudaraannya.
lain itu dapat merasakan cinta kasih Tuhan sendiri melalui kebersamaan
itu.
P : Bentuk-bentuk keterlibatan selain yang kamu sebutkan tadi?
W : Bentuk-bentuk keterlibatan contohnya kalau di stasi itu koor stasi, truz
mengajar sekolah minggu, pendampingan misdinar, kalau di lingkungan
itu doa rosario ataupun mengadakan-mengadakan kegiatan bersama
walau, tidak hanya dengan umatnya sendiri tetapi dengan umat lain.
P : Manfaat yang kamu peroleh?
W : Manfaat yang saya peroleh yaitu saya dapat merasakan sendiri dari orang
lain. apa itu persaudaraan dan cinta kasih Tuhan sendiri.
P : Apa faktor yang mendukung dan menghambat?
W : Faktor yang mendukung yaitu yang pertama iman. Karena iman itu
segalanya,jadi dengan iman pasti kita akan lebih aktif. faktor yang
menghambat mungkin waktu. Kita sering disibukkan oleh segala
aktifitas.
P : Harapan kedepannya agar omk dan umat saling membangun
persaudaraan umat? baik dari diri sendiri maupun dari lingkungan.
W : Harapannya biar bersatu lagi dengan lebih aktif lagi ke gereja.
(16)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
M : Kalau faktor pendukung kebetulan di stasi ini kan baru terjadi reenerasi
pergantian pengurus stasi kalau pengurus-pengurus yang lama yang saya
tau termasuk saya waktu saya masih bergabung di kepengurusan stasi
dukungan dari pengurus itu memang agak kurang. Dukungan dari
pengurus kurang bahakan dari beberapa pengurus dianatar kami kurang
memahami jiwa muda sehingga ketika orang muda memiliki kreativitas
sedikit itu selalu apriorit. Pikirannnya negatif bukannya malah me me
membangkitkan dan me me mendukung mereka, tetapi sekarang dengan
kepengurusan yang baru ini yang saya lihat dukungannya luar biasa. Omk
punya kegiatan sedikit saja itu snagat di dukung sangat di dukung tapi
masalahnya omknya sendiri malah malah kendor kurang semangat
sebetulnya. Kalau di stasi ini kelihatan sekali kegiatan mudika itu hidup
paling kalau pada masa-masa liburan- masa liburan anak-anak sekolah,
anak-anak kerja , anak-anak merantau tu kan banyak yang pada pulang itu
kelihatan hidup, nanti kalau sudah sibuk kuliah, sibuk sekolah, sibuk kerja
ya tinggal gambar lagi. udah itu aja
T : Kalau harapannya sebagai pendamping.
M : Kalau harapannya ya jumlahnya sangat besar karena fakta tidak bisa
dipungkiri omk inilah yang akan meneruskan estafet nasib gereja di masa
yang datang. Mau seperti apa gereja kita khususnya di lingkungan dan
stasi ini. Mau Hidup aatau tidak, berkembang atau tidak , mati atau tidak
ditangan mereka sebenarnya . saya selaku pendamping sangat berharap
omk itu punya rasa kepedulian dan itu di mulai dari kepedulian terhadap
sesama, saling mengasihi persaudaran karena menurut saya persaudaraan
saling peduli itu sungguh-sungguh bisa menciptakan suatu paguyuban
yang luar biasa. Justru ketertarikannya muncul dari situ, tetapi
persaudaraan cinta kasihnya sudah mulai berkurang, maka mudika akan
bisa menemukan tempat lain, melirik tempat lain sepertinya tempat kita
kurang menarik. Mungkin tempat lain lebih menraik, ah ini yang bahaya.
Omk itu di masa-masa rawan, kemungkinan untuk meninggalkan gereja
atau tetap setia dalam gereja itu sungguh di tantang, jadi harapan saya ya
mudah-mudah an omk itu di dunia lain tetap terlibat boleh entah itu
kehidupannya di sekolah, masyarakat tetapi tetap harus membawa nama
bahawa di dalam kehidupannya itu ada panji gereja terus tetap kembali
mengutamakan ya gerejanya gereja apapun itu.
T : terimaksih
M : sama-sama
(18)