Kompetensi Inti :
KI 1: Menerima dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tangungjawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI3: Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya serta benda-benda dan makhluk hidup yang dijumpainya di rumah dan
di sekolah
KI4: Menyajikan pengetahuan factual secara logis, seni yang menggambarkan keindahan
karya yang kreatif, dan tindakkan/gerakan yang mencerminkan perilaku hidup sehat.
A. Kompetensi Dasar :
1.1. Memahami Allah yang setia pada janjiNya dengan memberikan sepuluh firman
sebagai pedoman hidup.
1.2 Bersyukur kepada Allah yang setia pada janjiNya dengan memberikan sepuluh
firman sebagai pedoman hidup.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan belajar membentuk peserta didik dapat : (?)
1. Menceriterakan kembali secara singkat kisah tiga pemimpin Israel (Samuel, Saul, Daud) dan karya-
karyanya.
2. Menyebutkan keteladanan Samuel.
3. Menyebutkan pelajaran yang bisa diambil dari kisah hidup Raja Saul.
4. Menyebutkan keteladanan Raja Daud.
5. Membiasakan diri mendoakan para pemimpin negara.
F. Sumber Belajar :
1. Buku Guru Halaman 68 s/d 79
2. Buku Siswa halaman ????
G. Media Pembelajaran :
a. Alat : Foto Paus, Uskup dan Imam
b. Bahan : Teks : Kitab suci, Doa.
A. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I
Kegiatan Langkah Scientific Deskripsi Kegiatan guru dan siswa waktu
Pendahuluan Menstimulasi Awal Kegiatan :
peserta didik * Menyampaikan salam
* Mengkondisikan kelas
* Guru mengajak peserta didik
mengawali pelajaran dengan doa
bersama (dipimpin oleh seorang
siswa) atau dalam buku guru
halaman .....
* Mengecek kehadiran peserta didik
(absensi)
Motivasi :
Setiap organisasi atau kelompok
dalam gereja, masyarakat atau negara
selalu ada pemimimpinnya. Demikian
juga dengan bangsa Israel. Samuel,
Saul dan Daud adalah pemimpin
bangsa Israel. Karya dan keteladanan
mereka mengagumkan. Karena itu
Allah memberkati mereka. ....
Apersepsi :
Siapa pemimpin nasional yang paling
anda sukai?
Jelaskan alasan anda menyukainya?
Siapa pemimpin Gereja Katolik yang
paling anda sukai?
Jelaskan alasan anda menyukainya?
Tujuan Pembelajaran :
Guru menjelaskan maksud tujuan
dari pembelajaran : Allah
memberkati para Pemmimpin
bangsaa Israel : Samuel, Saul dan
Daud.
Kegiatan Inti Mengamati Guru membagi siswa dalam tiga
kelompok.
Guru mengajak siswa untuk
mengamati foto para pemimpin
Greja (Paus, Uskup, Imam)
Nilai sikap
Berdoa Menjalankan Memberi Besrsyukur Mensyukuri Memelihara Menghormati
sebelum dan ibadat tepat salam pada atas nikmat kemampuan hubungan orang lain
sesudah waktu saat awal dan Karunia manusia dalam baik dengan menjalankan
No Nama menjalankan dan akhir Tuhan Yang mengendalikan sesama umat ibadat sesuai
sesuatu presentasi Maha Esa diri ciptaan dengan
sesuai TYME agamanya
agama yg
dianut
1
2
3
Catatan :
7 – 12 = Kurang (D) = 1
13 – 18 = Cukup (C) = 2
19 – 24 = Baik (B) = 3
24 – 28 = Sangat Baik (A) = 4
2. Sikap Sosial
a. Teknik : Observasi
b. Bentuk instrument : Lembar Observasi
c. Kisis-kisi :
SIKAP / NILAI NILAI
No
1 2 3 4
1 Jujur
2. Disiplin
3. Tanggung Jawab
4. Toleransi
5. Gotong royong
6 Santun
7 Percaya Diri
Jumlah Toleransi
Sikap
No Nama Jujur Disiplin Tanggung Toleransi Gotong Santun Percaya
Jawab royong Diri
1
2
3
7– 12 = Kurang (D) = 1
13 – 18 = Cukup (C) = 2
19 – 24 = Baik (B) = 3
24 – 28 = Sangat Baik (A) = 4
3. Pengetahuan
a. Teknik : Tertulis
b. Bentuk instrumen : Uraian
c. Kisis :
NO. Butir Instrumen Score
1. Menceriterakan kembali secara singkat kisah tiga pemimpin Israel (Samuel, Saul, 50
Daud) dan karya-karyanya.
2 Menyebutkan keteladanan Samuel 15
3 Menyebutkan pelajaran yang bisa diambil dari kisah hidup Raja Saul 20
4 Menyebutkan keteladanan Raja Daud 15
Jumlah 100
Catatan :
0 – 25 = Kurang (D)
26 – 50 = Cukup (C)
51 – 75 = Baik (B)
76 – 100 = Sangat Baik (A)
Kunci Jawaban :
4. Ketrampilan
a. Teknik : Membuat Karya Tertulis
b. Bentuk Instrumen : Menyusun Doa Tertulis bagi para pemimpin negara
c. Kisi-kisi :
NO. Indikator Penilaian Score
1 Struktur Doa Memuat: Pujian, syukur dan permohonan 20
2. Doa sesuai dengan tema 10
3. Isi mengungkapkan rasa syukur atas dirinya yang unik 50
4. Bahasa, kata tepat, jelas dan bisa difahami 20
Jumlah 100
Aspek penilaian
Struktur Doa Doa sesuai Isi Bahasa, kata
No Nama Memuat: Pujian, dengan tema mengungkapkan tepat, jelas dan
syukur dan rasa syukur atas bisa difahami
permohonan dirinya yang
unik
1
2
3
4
Catatan :
0 – 25 = Kurang (D)
26 – 50 = Cukup (C)
51 – 75 = Baik (B)
76 – 100 = Sangat Baik (A)
LIHATLAH Samuel menuang minyak di atas kepala orang itu. Ini adalah kebiasaan mereka
pada zaman dulu untuk menunjukkan siapa yang telah diangkat menjadi raja. Yehuwa
menyuruh Samuel untuk menuang minyak di atas kepala Saul. Minyak itu istimewa dan harum
baunya.
Saul tidak mengira bahwa ia cukup baik untuk menjadi raja Israel. ’Aku dari suku Benyamin,
suku yang paling kecil di Israel,’ katanya kepada Samuel. ’Mengapa kau berkata bahwa aku
akan menjadi raja?’ Yehuwa suka kepada Saul karena dia tidak berlagak sebagai orang besar
dan penting. Itu sebabnya Ia memilih Saul menjadi raja.
Saul bukan orang miskin dan badannya bukan kecil. Ia berasal dari keluarga kaya, dan ia
seorang yang tampan, tinggi besar. Ia lebih tinggi kira-kira 30 cm daripada siapa saja di Israel!
Saul juga pelari yang cepat, orangnya sangat kuat pula. Orang-orang merasa senang bahwa
Yehuwa telah memilih Saul sebagai raja. Mereka semuanya berseru, ’Panjang umur raja kita!’
Musuh-musuh Israel masih sama kuatnya seperti dulu. Mereka tetap membuat banyak
kesusahan atas orang Israel. Segera sesudah Saul dijadikan raja, orang Amon datang berperang
melawan mereka. Tetapi Saul mengumpulkan tentara yang besar, dan ia mendapat
kemenangan atas bangsa Amon itu. Ini membuat orang-orang merasa senang bahwa Saul
adalah raja mereka.
Bertahun-tahun lewat, dan selama itu Saul memimpin orang Israel sehingga memperoleh
banyak kemenangan atas musuh-musuh mereka. Saul juga mempunyai putra yang berani,
bernama Yonatan. Dan Yonatan membantu orang Israel mendapatkan banyak kemenangan.
Orang Filistin tetap merupakan musuh yang paling besar. Pada suatu hari beribu-ribu orang
Filistin datang berperang melawan orang Israel.
Samuel menyuruh Saul untuk menunggu sampai ia datang untuk mempersembahkan korban,
atau suatu pemberian, kepada Yehuwa. Tetapi kedatangan Samuel masih lama. Saul takut
kalau-kalau orang Filistin akan mulai menyerang, maka ia mengadakan sendiri korban itu.
Ketika akhirnya Samuel datang, ia berkata kepada Saul bahwa ia tidak taat. ’Yehuwa akan
memilih raja yang lain atas Israel,’ kata Samuel.
Pada suatu waktu kemudian, sekali lagi Saul tidak taat. Maka Samuel berkata kepadanya,
’Lebih baik taat kepada Yehuwa daripada memberikan domba yang paling baik kepada-Nya.
Karena kau tidak taat kepada Yehuwa, Yehuwa tidak akan menetapkan kau untuk terus
sebagai raja Israel.’
Ini adalah suatu pelajaran yang baik untuk kita. Di sini jelas bahwa selalu paling baik untuk
taat kepada Yehuwa. Di sini juga diperlihatkan bahwa orang yang baik, seperti Saul dahulu
bisa berubah dan menjadi jahat. Kita tidak mau menjadi jahat, bukan?