Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD KATOLIK WAE RANA I


Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik
Kelas/Semester : IV/1
Materi Pokok : Allah Memberkati Para Pemimpin Israel: Samuel, Saul Dan Daud
Pertemuan ke : III
Alokasi Waktu : 140 menit
Tahun Pelajaran : 2017/2018

Kompetensi Inti :
KI 1: Menerima dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tangungjawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI3: Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya serta benda-benda dan makhluk hidup yang dijumpainya di rumah dan
di sekolah
KI4: Menyajikan pengetahuan factual secara logis, seni yang menggambarkan keindahan
karya yang kreatif, dan tindakkan/gerakan yang mencerminkan perilaku hidup sehat.

A. Kompetensi Dasar :
1.1. Memahami Allah yang setia pada janjiNya dengan memberikan sepuluh firman
sebagai pedoman hidup.
1.2 Bersyukur kepada Allah yang setia pada janjiNya dengan memberikan sepuluh
firman sebagai pedoman hidup.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi :


Pertemuan III
Setelah kegiatan belajar membentuk peserta didik dapat :
1. Menceriterakan kembali secara singkat salah satu kisah pemimpin Israel (Samuel, Saul, Daud) dan
karya-karyanya.
2. Menyebutkan keteladanan Samuel.
3. Menyebutkan pelajaran yang bisa diambil dari kisah hidup Raja Saul.
4. Menyebutkan keteladanan Raja Daud.
5. Membiasakan diri mendoakan para pemimpin negara.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan belajar membentuk peserta didik dapat : (?)
1. Menceriterakan kembali secara singkat kisah tiga pemimpin Israel (Samuel, Saul, Daud) dan karya-
karyanya.
2. Menyebutkan keteladanan Samuel.
3. Menyebutkan pelajaran yang bisa diambil dari kisah hidup Raja Saul.
4. Menyebutkan keteladanan Raja Daud.
5. Membiasakan diri mendoakan para pemimpin negara.

D. Materi Pembelajaran/Bahan Kajian


1. Kisah pemimpin Israel (Samuel, Saul, Daud) dan karya-karyanya
2. Keteladanan Samuel
3. Kisah Hidup Raja Saul
4. Keteladanan Raja Daud
5. Mendoakan para pemimpin negara
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Kooperatif
2. Pendekatan Pembelajaran : Scientific
3. Strategi Pembelajaran : Penggalian Informasi, dan presentasi hasil kerja
4. Metode Pembelajaran : Pengamatan, Diskusi Kelompok, Tanya jawab, dan
Tugas Pribadi

F. Sumber Belajar :
1. Buku Guru Halaman 68 s/d 79
2. Buku Siswa halaman ????

G. Media Pembelajaran :
a. Alat : Foto Paus, Uskup dan Imam
b. Bahan : Teks : Kitab suci, Doa.

A. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I
Kegiatan Langkah Scientific Deskripsi Kegiatan guru dan siswa waktu
Pendahuluan Menstimulasi  Awal Kegiatan :
peserta didik * Menyampaikan salam
* Mengkondisikan kelas
* Guru mengajak peserta didik
mengawali pelajaran dengan doa
bersama (dipimpin oleh seorang
siswa) atau dalam buku guru
halaman .....
* Mengecek kehadiran peserta didik
(absensi)
 Motivasi :
Setiap organisasi atau kelompok
dalam gereja, masyarakat atau negara
selalu ada pemimimpinnya. Demikian
juga dengan bangsa Israel. Samuel,
Saul dan Daud adalah pemimpin
bangsa Israel. Karya dan keteladanan
mereka mengagumkan. Karena itu
Allah memberkati mereka. ....
 Apersepsi :
Siapa pemimpin nasional yang paling
anda sukai?
Jelaskan alasan anda menyukainya?
Siapa pemimpin Gereja Katolik yang
paling anda sukai?
Jelaskan alasan anda menyukainya?
 Tujuan Pembelajaran :
Guru menjelaskan maksud tujuan
dari pembelajaran : Allah
memberkati para Pemmimpin
bangsaa Israel : Samuel, Saul dan
Daud.
Kegiatan Inti Mengamati  Guru membagi siswa dalam tiga
kelompok.
 Guru mengajak siswa untuk
mengamati foto para pemimpin
Greja (Paus, Uskup, Imam)

Menanya  guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk


diskusi sebagai berikut :
a. Siapa tokoh-tokoh dalam foto
tadi?
b. Sebutkan tugas dari masing-
masing tokoh tersebut!
 ......?
Mengeksplorasi  Guru meminta siswa melaporkan
hasil diskusi kelompoknya didepan
kelas.
 Siswa mempresentasikan hasil
diskusi kelompok
 Guru memberikan penguatan
terhadap hasil diskusi kelompok
secara lengkap.
Mengasosiasikan Guru membagikan teks kisah:
1) Kisah tentang Samuel. (bdk. 1 Sam 1-
3; 1 Sam 4-7).
 Dalam kisah di atas, mengapa orang-
orang Israel menginginkan seorang raja?
 Apa keinginan orang-
orang Israel itu sesuai dengan keingina
n Samuel?
 Apa yang bisa kamu teladani dari Samu
el?
2) Kisah tentang raja Saul. (bdk. 1 Sam 8-15).
 Ceritakan bagaimana Saul diurapi menj
adi raja!
 Pada awalnya Allah beserta Saul. Mengapa
kemudian Allah meninggalkan Saul?
 Tuliskan kesalahan-kesalahan Saul!
 Apa arti perkataan Samuel kepada Saul “ke
taatan lebih baik dari persembahan”?
3) Kisah tentang raja Daud (bdk. 1 Sam 17).
 Mengapa raja Saul tidak berkenan lagi
di hati Allah?
 Ceritakan bagaimana Daud diurapi men
jadi raja!
 Bagaimana Daud mengalahkan Goliat?
 Apa pesan yang dapat kamu petik dari
kisah “Daud mengalahkan Goliat” tersebut!
Guru memberikan penjelasan tambahan
terhadap hasil diskusi yang diplenokan
siswa
Mengkomunikasi  Peserta didik berdiskusi secara
kan individu maupun kelompok saling
menanggapi hasil presentasi untuk
melengkapi, mengkonfirmasi dan
menyanggah.
 Peserta didik membuat kesimpulan
dibantu dan dibimbing oleh guru.

Penutup  Simpulan : Peserta didik dibimbing


dan difasilitasi untuk membuat
simpulan tentang Allah memberkati
para pemimpin bangsa Israel
Evaluasi : Memberikan pertanyaan
singkat kepada peserta didik tentang
pemimpin Israel Samuel, Saul dan
Daud.
 Refleksi : Guru mengajak peserta
didik masuk dalam suasana hening
dan siswa dituntun untuk
memenjamkan matanya sambil
mendengar seruan dari guru, buku
guru halaman 78.
 Tindak Lanjut : Peserta didik diberi
tugas membaca buku dan dan
literatur lain yang berkaitan dengan
pemimpin yang mengushakan
kebahagiaan dan kesejahteraan
rakyat.
 Guru dan peserta didik menyanyikan
lagu Pengutusan.
 Doa: Guru mengajak peserta didik
untuk menutup pelajaran dengan doa
spontan oleh seorang siswa.
I. Penilaian :
1. Sikap Spiritual (Penilaian Diri)
SIKAP / NILAI NILAI
No
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu √
2. Menjalankan ibadat tepat waktu √
3. Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yg √
dianut
4. Besrsyukur atas nikmat dan Karunia Tuhan Yang Maha Esa √
5. Mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri √
6. Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan TYME √
7. Menghormati orang lain menjalankan ibadat sesuai dengan agamanya
Jumlah 28

Nilai sikap
Berdoa Menjalankan Memberi Besrsyukur Mensyukuri Memelihara Menghormati
sebelum dan ibadat tepat salam pada atas nikmat kemampuan hubungan orang lain
sesudah waktu saat awal dan Karunia manusia dalam baik dengan menjalankan
No Nama menjalankan dan akhir Tuhan Yang mengendalikan sesama umat ibadat sesuai
sesuatu presentasi Maha Esa diri ciptaan dengan
sesuai TYME agamanya
agama yg
dianut
1
2
3

Catatan :
7 – 12 = Kurang (D) = 1
13 – 18 = Cukup (C) = 2
19 – 24 = Baik (B) = 3
24 – 28 = Sangat Baik (A) = 4

2. Sikap Sosial
a. Teknik : Observasi
b. Bentuk instrument : Lembar Observasi
c. Kisis-kisi :
SIKAP / NILAI NILAI
No
1 2 3 4
1 Jujur
2. Disiplin
3. Tanggung Jawab
4. Toleransi
5. Gotong royong
6 Santun
7 Percaya Diri
Jumlah Toleransi
Sikap
No Nama Jujur Disiplin Tanggung Toleransi Gotong Santun Percaya
Jawab royong Diri
1
2
3
7– 12 = Kurang (D) = 1
13 – 18 = Cukup (C) = 2
19 – 24 = Baik (B) = 3
24 – 28 = Sangat Baik (A) = 4

3. Pengetahuan
a. Teknik : Tertulis
b. Bentuk instrumen : Uraian
c. Kisis :
NO. Butir Instrumen Score
1. Menceriterakan kembali secara singkat kisah tiga pemimpin Israel (Samuel, Saul, 50
Daud) dan karya-karyanya.
2 Menyebutkan keteladanan Samuel 15
3 Menyebutkan pelajaran yang bisa diambil dari kisah hidup Raja Saul 20
4 Menyebutkan keteladanan Raja Daud 15
Jumlah 100

Aspek yang dinilai


Menceriterakan Menyebutkan keteladana Menyebutkan pelajaran yan Menyebutkan ketelada
No Nama kembali secara singkat n Samuel g bisa diambil dari kisah hi nan Raja Daud
kisah tiga dup Raja Saul
pemimpin Israel (Samuel
, Saul, Daud) dan karya-
karyanya.
1
2
3

Catatan :
0 – 25 = Kurang (D)
26 – 50 = Cukup (C)
51 – 75 = Baik (B)
76 – 100 = Sangat Baik (A)

Kunci Jawaban :
4. Ketrampilan
a. Teknik : Membuat Karya Tertulis
b. Bentuk Instrumen : Menyusun Doa Tertulis bagi para pemimpin negara
c. Kisi-kisi :
NO. Indikator Penilaian Score
1 Struktur Doa Memuat: Pujian, syukur dan permohonan 20
2. Doa sesuai dengan tema 10
3. Isi mengungkapkan rasa syukur atas dirinya yang unik 50
4. Bahasa, kata tepat, jelas dan bisa difahami 20
Jumlah 100
Aspek penilaian
Struktur Doa Doa sesuai Isi Bahasa, kata
No Nama Memuat: Pujian, dengan tema mengungkapkan tepat, jelas dan
syukur dan rasa syukur atas bisa difahami
permohonan dirinya yang
unik
1
2
3
4

Catatan :
0 – 25 = Kurang (D)
26 – 50 = Cukup (C)
51 – 75 = Baik (B)
76 – 100 = Sangat Baik (A)

Waerana, 18 Juli 2017

Mengetahui, Guru Mata Pelajaran


Kepala Sekolah Pendidikan Agama Katolik

PETRONELA NDEA, S. Pd LAURENSIUS B. KADIR, S. Pd


NIP. 19670613 199011 2 001 NIP. 19691009 199303 1 008
aul—Raja Israel yang Pertama

LIHATLAH Samuel menuang minyak di atas kepala orang itu. Ini adalah kebiasaan mereka
pada zaman dulu untuk menunjukkan siapa yang telah diangkat menjadi raja. Yehuwa
menyuruh Samuel untuk menuang minyak di atas kepala Saul. Minyak itu istimewa dan harum
baunya.

Saul tidak mengira bahwa ia cukup baik untuk menjadi raja Israel. ’Aku dari suku Benyamin,
suku yang paling kecil di Israel,’ katanya kepada Samuel. ’Mengapa kau berkata bahwa aku
akan menjadi raja?’ Yehuwa suka kepada Saul karena dia tidak berlagak sebagai orang besar
dan penting. Itu sebabnya Ia memilih Saul menjadi raja.

Saul bukan orang miskin dan badannya bukan kecil. Ia berasal dari keluarga kaya, dan ia
seorang yang tampan, tinggi besar. Ia lebih tinggi kira-kira 30 cm daripada siapa saja di Israel!
Saul juga pelari yang cepat, orangnya sangat kuat pula. Orang-orang merasa senang bahwa
Yehuwa telah memilih Saul sebagai raja. Mereka semuanya berseru, ’Panjang umur raja kita!’

Musuh-musuh Israel masih sama kuatnya seperti dulu. Mereka tetap membuat banyak
kesusahan atas orang Israel. Segera sesudah Saul dijadikan raja, orang Amon datang berperang
melawan mereka. Tetapi Saul mengumpulkan tentara yang besar, dan ia mendapat
kemenangan atas bangsa Amon itu. Ini membuat orang-orang merasa senang bahwa Saul
adalah raja mereka.

Bertahun-tahun lewat, dan selama itu Saul memimpin orang Israel sehingga memperoleh
banyak kemenangan atas musuh-musuh mereka. Saul juga mempunyai putra yang berani,
bernama Yonatan. Dan Yonatan membantu orang Israel mendapatkan banyak kemenangan.
Orang Filistin tetap merupakan musuh yang paling besar. Pada suatu hari beribu-ribu orang
Filistin datang berperang melawan orang Israel.

Samuel menyuruh Saul untuk menunggu sampai ia datang untuk mempersembahkan korban,
atau suatu pemberian, kepada Yehuwa. Tetapi kedatangan Samuel masih lama. Saul takut
kalau-kalau orang Filistin akan mulai menyerang, maka ia mengadakan sendiri korban itu.
Ketika akhirnya Samuel datang, ia berkata kepada Saul bahwa ia tidak taat. ’Yehuwa akan
memilih raja yang lain atas Israel,’ kata Samuel.

Pada suatu waktu kemudian, sekali lagi Saul tidak taat. Maka Samuel berkata kepadanya,
’Lebih baik taat kepada Yehuwa daripada memberikan domba yang paling baik kepada-Nya.
Karena kau tidak taat kepada Yehuwa, Yehuwa tidak akan menetapkan kau untuk terus
sebagai raja Israel.’

Ini adalah suatu pelajaran yang baik untuk kita. Di sini jelas bahwa selalu paling baik untuk
taat kepada Yehuwa. Di sini juga diperlihatkan bahwa orang yang baik, seperti Saul dahulu
bisa berubah dan menjadi jahat. Kita tidak mau menjadi jahat, bukan?

Anda mungkin juga menyukai