Anda di halaman 1dari 5

VOCAT: Jurnal Pendidikan Katolik Vol. xxx, No.

xxx Tahun xxx,


Hal. x-xx

Website: https://ejournal.stakatnpontianak.ac.id/index.php/vocat

PENGARUH REKOLEKSI TERHADAP IMAN dan PERILAKU SISWA di SMA NEGERI di


BONTI

Semarina Yupita

Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak Email :semarinayupita@gemail.com

Riwayat Artikel Abstrak


Dikirim : ...... Latar belakang penelitian ini untuk mengungkap pengaruh rekoleksi terhadap iman dan perilaku
Direvisi : ....... siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri di kecamatan Bonti. Tujuan penelitian ini untuk
Diterima : ........ mendeskripsikan peran rekoleksi terhadap iman dan perilaku siswa pada SMA Negeri di
Kecamatan Bonti; serta untuk mengetahui rekoleksi dapat memberikan pengaruh positif atau
negetif pada iman dan perilaku siswa di SMA Negeri di Bonti. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sedangkan subjek penelitian adalah para
siswa SMA Negeri di Bonti. Teknik pengumpulan data berupa wawancara dan oservasi. Hasil
penelitian ditemukan bahwa Rekoleksi yang di adakan di SMA Negeri di Bonti memberikan
pengaruh positif pada iman dan perilaku siswa jika dalam rekoleksi siswa mengikuti dan
menyimak dengan sungguh-sungguh apa yang di sampaikan oleh penyelenggara atau pemberi
rekoleksi. Kesimpulan, partisipasi dan respon baik dari siswa dalam mengikuti kegiatan
rekoleksi memberikan pengaruh positif bagi perkembangan iman dan perilaku siswa baik di
lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat bahkan di lingkungan Gereja. Implikasi dari hasil
temuan penelitian ini bahwa para siswa berlaku sopan, baik, ramah pada setiap orang, serta aktif
dalam kegiatan menggereja, dan OMK.

Kata kunci: Pengaruh, rekoleksi, iman, dan perilaku.

Abtract
The background of this research is to reveal the effect of recollection on the faith and behavior
of students in State Senior High Schools in Bonti District. The purpose of this study was to
describe the role of recollection on the faith and behavior of students in SMA Negeri in Bonti
District; and to find out whether recollection can have a positive or negative influence on the
faith and behavior of students at SMA Negeri in Bonti. This research uses qualitative method
with descriptive research type. While the research subjects were students of SMA Negeri in
Bonti. Data collection techniques in the form of interviews and observations. The results of the
study found that the recollection held at the State High School in Bonti had a positive influence
on students' faith and behavior if in the recollection students followed and listened carefully to
what was conveyed by the organizer or recollection giver. In conclusion, the participation and
good response of students in participating in recollection activities have a positive influence on
the development of faith and student behavior both in the school, family, and community
environment and even in the Church environment. The implication of the findings of this study
is that students are polite, kind, friendly to everyone, and are active in church activities, and
OMK.

Keywords: Influence, recollection, faith, and behavior.

Nama Penulis 1, Penulis 2, dst Judul ketikkan disini, bila terlalu panjang tambahkan titik-titik (… .)
PENDAHULUAN tetapi cara manusia menghadapinya terus menerus.
Rekoleksi dalam bahasa Inggris recollect Hidup yang semakin bermakna dan sejati ialah
yang artinya mengingat kembali atau dapat mengatasi rasa sakit, derita, dan maut
mengumpulkan kembali. Rekoleksi merupakan sekalipun (Lalu, 2007: 83).
kesempatan penyatuan dan pengendapan Dalam hidup sehari-hari manusia
pengalaman hidup dalam terang hidup rohani yaitu menemukan dan mengalami banyak peristiwa yang
hidup yang dipenuhi dengan cinta. Rekoleksi juga sering berlalu begitu saja. Sementara manusia
merupakan salah satu upaya untuk melatih hidup mengimani bahwa Tuhan hadir dalam peristiwa-
rohani dan memperteguh iman Kristiani (Killa, peristiwa hidup, peristiwa pengalaman yang
1996: 5). Dalam kehidupan sehari-hari banyak sederhana sekalipun. Rekoleksi merupakan waktu
peristiwa-peristiwa yang dilalui dan sering berlalu yang sangat tepat untuk memperdalam dan
begitu saja, tanpa mengambil waktu untuk menguatkan hidup batiniah dan rohaniah para
merefleksikan atau memaknai setiap peristiwa. siswa dengan mengintensifkan waktu untuk berdoa.
Sementara manusia mengimani bahwa Tuhan Dalam kegiatan rekoleksi peserta diajak berhenti
hadir dalam peristiwa-peristiwa hidup, peristiwa sejenak dari aktivitas rutin dan merefleksikan
pengalaman hidup yang sederhana sekalipun. hidup kita untuk menemukan kehendak Tuhan.
Semua pengalaman, penting untuk merefleksikan Rekoleksi bukan sekedar mendengarkan ceramah,
dan menyadari keterlibatan Allah dalam hidup tetapi peserta diajak untuk menelusuri dan
sehari-hari. Rekoleksi merupakan waktu dan memaknai hidup dan pengalaman tersebut menjadi
kesempatan yang sangat berharga untuk menggali bahan dasar yang diolah selama rekoleksi
dan menguatkan hidup batiniah dan rohaniah, (Subiyanto, 2003: 6-7)
dengan mengintensifkan waktu untuk berdoa Manusia yang kurang mampu memaknai
melihat pengalaman hidup (Subiyanto, 2003: 6-7). hidup secara spiritual seringkali mengeluh dan
Dalam kegiatan rekoleksi mengajak peserta menganggap bahwa Tuhan tidak campur tangan
berhenti sejenak dari aktivitas/rutinitas hariannya dalam kehidupannya. Manusia menjadi sulit untuk
dan merefleksikan hidup untuk menemukan menemukan hal positif dan larut dalam suasana
kehendak Tuhan. Rekoleksi bukan ceramah, tetapi penderitaan hidupnya, sehingga membuat hidup
mengajak peserta untuk menelusuri pengalaman tertekan serta mengalami kesulitan untuk keluar
hidup dan mengolah pengalaman tersebut menjadi dari permasalahan yang dihadapi. Pengalaman
bahan dasar untuk mengembangkan kegiatan pahit membuat manusia cenderung jatuh pada
dalam rekoleksi. Dalam kegaitan rekoleksi perbuatan yang sia-sia seperti, bersikap tidak jujur,
pengalaman hidup digunakan sebagai bahan memelihara sikap mendendam atau membenci
pemeriksaaan batin untuk mengembangkan hidup orang lain dan menyalahkan Tuhan atas
iman dan perilaku siswa. Melakukan pemeriksaan penderitaan yang dialaminya. Manusia akan
batin, menjadi kesempatan bagi siswa untuk merasakan bahwa dunia ini sempit dan penuh
meninjau karya Allah, cara Allah berkarya serta dengan keluhan dan penderitaan. Pada saat
bimbingan-nya dalam hidupnya dan melihat sekarang ini, kita sering mendengarkan berita
jawaban siswa terhadap karya, cara kerja Allah tentang pembunuhan atau bunuh diri akibat
dan bimbingan-nya dimasa-masa yang sudah kesalahpahaman yang terjadi dalam relasi dengan
lampau. sesama.
Rekoleksi juga merupakan salah satu upaya Dalam kalangan para siswa sering terjadi
untuk melatih hidup rohani atau iman siswa dan tindakan yang kurang memaknai hidup antara lain,
menumbuhkan rasa ingin tahu kearah yang lebih tidak peduli dengan sesama yang menderita,
baik. Kegiatan rekoleksi membantu manusia untuk bersikap tidak jujur, menjauhkan diri dari
memaknai hidup dan meningkatkan kepekaan keluarga dan Gereja. Permasalahan kehidupan
religius. Menghayati makna hidup sangat akan menghampiri semua kalangan, dan tidak
tergantung pada cara manusia memandang hidup terbatas pada usia, anak kecil, remaja, orang
meskipun masalah dalam hidup tidak pernah dewasa/orang tua, yang berpendidikan dan tidak
terpecahkan dengan tuntas. Arti dan bentuk berpendidikan, orang yang tinggal bersama dengan
sebuah masalah tidak terletak pada pemecahannya, keluarganya, dan orang yang tinggal di kost atau di
Nama Penulis 1, Penulis 2, dst Judul ketikkan disini, bila terlalu panjang tambahkan titik-titik (… .)
asrama. Hidup manusia mudah terombang ambing Berdasarkan wawancara dengan guru PAK di
oleh arus zaman dan menjadi tantangan besar bagi SMAN 1 terkait dengan proses rekoleksi di sekolah,
semua orang, sehingga memberi dampak dalam mengungkapkan bahwa proses rekoleksi tidak
kualitas hidup, khususnya para siswa Sekolah hanya membentuk atau merefleksikan iman siswa
Menengah Atas. kearah yang lebih baik, namun juga membantu
siswa untuk dapat menjadi dekat dengan siswa lain,
METODE serta membentuk karakter siswa untuk
menghargai, menghormati, disiplin dan sebagainya
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan tujuan supaya siswa dapat menghayati
analisis. Dengan menggambarkan bagaimana imannya dan mewujudkannya dalam kehidupan
rekoleksi dapat memberi pengaruh positif bagi sehari-hari. Dalam kegiatan rekoleksi, siswa tidak
perkembangan iman dan perilaku siswa. Penelitian hanya mendengarkan materi tentang iman dah
ini dikembangkan melalui penelitian kuantitatif di ajaran agama saja tetapi siswa di harapkan dapat
lapangan dengan mengumpulkan, memaparkan memahami dengan sungguh-sungguh makna dari
dan menganalisis data dan permasalahan yang ada setiap rangkaian kegiatan dalam rekoleksi.
dan menarik kesimpulan. Sehingga dalam proses rekoleksi siswa mengalami
Berdasarkan kajian metode kualitataif tersebut proses pembentukan dan pembinaan diri.
penelitian ini akan mendeskripsikan persoalan Hasil observasi terkait dengan proses
yang berkaitan dengan pengaruh rekoleksi pelaksanaan rekoleksi di SMAN 1 dengan jelas
terhadap iman dan perilaku siswa di sekolah- menunjukan bahwa siswa lah subjek dalam
sekolah negeri di Kecamatan Bonti. Oleh karena rekoleksi itu. Para siswa diajak secara aktif untuk
itu, penelitian ini akan subyek dan obyek tentang merefleksikan hidupnya dan akhirnya menemukan
fakta-fakta yang dikumpulkan berkaitan dengan nilai-nilai di baliknya. Rekoleksi menjadi menarik
bagaimana gambaran kegiatan rekoleksi di karena memberikan pengalaman baru, serta
sekolah-sekolah negeri di Kecamatan Bonti? terjalinnya keakraban antar peserta yang
Bagaimana sarana dan prasarana dalam kegiatan memupuk rasa kekeluargaan, saling menghormati
rekoleksi di SMA Negeri di Bonti? Bagaimana dan menghargai yang mendorong kepribadian
peran rekoleksi dalam pembentukan iman dan siswa kearah yang lebih baik.
perilaku siswa di SMA Negeri di Bonti? Apakah
rekoleksi memberikan pengaruh positif atau Hasil pengamatan dalam proses pelaksanaan
negative dalam perkembangan iman dan perilaku Rekoleksi SMAN 1 memperlihatkan bahwa suasana
siswa di SMA Negeri di Bonti? kegiatan rekoleksi dibangun bersama-sama,
sehingga terciptanya suasana yang terbuka,
Analisis data yang digunakan menggunakan dialogis, bebas, ramah, dan menyenangkan. Terkait
metode penelitian deskriptif kualitatif. Proses dengan tahapan kegiatan rekoleksi pertama-tama,
analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan yaitu (a) Penghangatan (ucapan sapaan dan
dengan wawancara terhadap guru pengajar terimakasih, perkenalan, menyanyikan lagu
pendidikan agama katolik di SMA Negeri di Bonti pembukaan dengan permainan atau gerakan yang
secara online serta dengan melihat hasil menyenangkan, penyampaian tema rekoleksi,
pengalaman penulis saat menempuh pendidikan di maksud dan tujuan, tatatertib, jadwal, dan
Sekolah Menengah Atas di Bonti. Data yang di memotivasi peserta supaya mengikuti kegiatan
analisis merupakan data tentang pengaruh dengan sungguh-sungguh); (b) Doa pembukaan; (c)
rekoleksi terhadap iman dan perilaku siswa. Pada cerita pengantar; (d) Sharing kelompok; (e)
tahapan ini lebih dikenal dengan tahapan Minum dan snack; (f) Lagu selingan; (g) Kitab
menggumuli sehingga siswa dapat memiliki Suci; (h) Refleksi peibadi; (i) Persiapan Misa; (j)
kemampuan untuk menerapkannya dalam Misa; (k) Makan siang; (l) Sayonara. Didalam
kehidupan konkret sehari-hari. setiap sesi dalam rekoleksi siswa diharapkan dapat
mengikutinya dengan baik dan dapat mengerti
makna setiap kegiatan.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama Penulis 1, Penulis 2, dst Judul ketikkan disini, bila terlalu panjang tambahkan titik-titik (… .)
Metode yang sering digunakan dalam dan siswa sebagai peserta dapat menghasilkan
pelaksanaan kegiatan rekoleksi di SMAN 1 adalah kegiatan yang berjalan dengan kondusif dan
metode yang bersifat refleksif-partisipatif dengan menghasilkan hal yang baik bagi siswa.
menempatkan peserta sebagai subyek yang aktif Hasil wawancara dengan guru PAK di SMAN di
baik secara individual maupun kelompok sehingga Bonti diketahi bahwa kegiatan rekoleksi di
semua peserta dapat merefleksikan diri mereka laksanakan satu kali dalam satu tahun dengan
secara utuh dalam kegiatan rekolesi. Dengan peserta para siswa beragama katolik dari kelas 10
metode ini siswa diharapkan dapat saling berbagi sampai kelas 12. Antusias siswa dalam mengikuti
pengalaman dan pengetahuan sehingga dapat kegiatan ini cukup baik kira-kira 70% siswa
saling meneguhkan dan memperbanyak mengikuti kegiatan dan sisanya merupakan siswa
pengalaman sarta memperkaya pengetahuan yang dengan alasan sakit, tidak mendapat izin dari
mereka tentang iman. orang tua untuk mengikuti kegiatan dan tidak
Pada saat wawancara dengan beberapa siswa memiliki uang untuk konsumsi dan transportasi.
serta melalui pengalaman pribadi penulis pada saat Pada saat kegiatan rekoleksi kira-kira 60% dari
menempuh pendidikan di Sekolah Negeri di Bonti siswa yang mengikuti kegiatan dapat memahami
diketahui bahwa sarana yang digunakan pada saat dan memaknai arti kegiatan rekoleksi dalam
rekoleksi berupa audio visual, alat peraga, dan kehidupan keseharian mereka, sehingga setelah
Kitab Suci serta diselingi dengan nyanyian- kegiatan dapat dilihat perubahan perilaku siswa
nyanyian atau puji-pujian sehingga siswa tidak dalam keseharian mereka di sekolah dan dalam
dibiarkan merasa bosan atau jenuh selama keaktifan mereka dalam gereja.
kegiatan berlangsung. Dengan menggunakan alat- Para siswa adalah harapan, generasi, ahli
alat peraga peserta diajak untuk dapat memahami waris dan masa depan Gereja dan bangsa. Siswa
apa maksud dari materi yang di sampaikan sebagai kaum muda mengalami proses
sehingga dapat dipahami dengan mudah. pertumbuhan fisik dan perkembangan kepribadian
Hasil wawancara dengan guru pengajar PAK di (mental, emosional, sosial, moral dan religius)
SMAN di Bonti diketahui bahwa ada beberapa dengan segala permasalahannya. Siswa Sekolah
kendala dalam pelaksanaan kegiatan rekoleksi Menengah Atas merupakan masa rasa remaja yang
antara lain, dari segi dana/keuangan: yang sering pada masa ini adalah masa transisi atau masa
dijadikan siswa sebagai alasan untuk tidak peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
mengikuti kegiatan karena tidak memiliki uang. Mereka menghadapi gejala-gejala pertumbuhan
Dari segi lokasi: dimana siswa atau peserta fisik-biologis, yang sering gelisah dan mencari
rekoleksi biasanya menginginkan lokasi rekoleksi identitas diri, sehingga sangat mudah dipengaruhi
yang berbeda sehinggaa memerlukan tambahan oleh lingkungan (Tangdilintin, 1984: 8).
dana dan transportasi. Ketika rekoleksi diadakan Para siswa perlu mendapat perhatian
di lokasi yang seperti biasa siswa merasa bosan di khusus dan membantu mereka untuk mampu
tempat itu-itu saja sehingga mereka beralasan memaknai hidupnya secara spiritual. Memaknai
untuk tidak ikut karena bosan. hidup secara spiritual tidak melulu tentang
menghadapi permasalahan hidup dan penderitaan.
Melalui hasil pengamatan penulis, berbagai Memaknai hidup secara spiritual ada dalam segala
kendala dalam pelaksanaan rekoleksi adalah gerak-gerik hidup manusia saat membuka mata
karena tidak adanya kekompakan antara guru melihat alam semesta dengan segala mahluk yang
PAK sebagai penyelenggara kegiatan dan siswa menghuni jagat raya. Siswa SMA merupakan
sebagai peserta kegiatan sehingga kegiatan yang di remaja yang merupakan masa rentan dengan
rencanakan kurang diminati oleh siswa yang pergulatan hidup karena mengalami masa transisi.
menyebabkan banyak siswa yang tidak mau Mereka perlu belajar dari orang lain dan
mengikuti kegiatan terutama siswa laki-laki yang mengembangkan dirinya agar lebih dewasa dalam
dominan nakal dan tidak meminati hal-hal yang menanggapi permasalahan hidupnya, serta mampu
berbau keagamaan. Namun dengan adanya memaknai hidup baik pengalaman suka maupun
komunikasi dan kerja sama yang baik antara duka. Mereka perlu disadarkan bahwa hidup itu
sekolah/guru PAK sebagai penyelenggara kegiatan
Nama Penulis 1, Penulis 2, dst Judul ketikkan disini, bila terlalu panjang tambahkan titik-titik (… .)
berharga, indah, dan penuh misteri. Hidup melalui sarana dan prasarana yang memadai dalam
manusia tidak pernah lepas dari penderitaan dan keberlangsungan kegiatan rekoleksi.
pengalaman yang kurang menyenangkan. Oleh Rekoleksi sangat berpengaruh terhadap
karena itu para remaja diharapkan mampu untuk perkembangan iman dan perilaku siswa di SMA
memaknai segala pengalaman hidupnya secara Negeri di Bonti karena melalui kegiatan rekolesi
spiritual. iman dan perilaku siswa dapat berkembang kearah
Memaknai hidup secara spiritual dengan yang lebih baik dari yang sebelumnya sehingga
menempatkan setiap pengalaman hidup bersama dalam peoses belajar siswa juga mengalami
Tuhan. Para siswa yang sudah mendapat perhatian perubahan yang baik serta dalam bermasyarakat
untuk dapat memaknai hidup secara spiritual siswa dapat memperlihatkan iman mereka sebagai
untuk mengembangkan iman dan perilaku kearah kaum remaja.
positif ialah siswa Sekolah Menengah Atas di
Kecamatan Bonti. Berawal dari keprihatinan dan
kepedulian terhadap iman dan perilaku siswa guru
agama katolik di SMA Negeri di Bonti selalu
DAFTAR PUSTA
mangadakan kegiatan pembinaan iman atau
rekoleksi untuk mengembangkan iman dan Paul, S. (2003) Rekoleksi (Mendulang Makna).
perilaku siswa kearah yang lebih baik supaya dapat Yogyakarta: Pustaka Nusatama.
hidup saling berdampingan dengan manusia lain
Fransiska, S, I. (2013) Rekoleksi bagi perkembangan
dan menjadi manusia yang cerdas secara spiritual.
iman kaum muda. Available at: tersedia pada:
Hasil penelitian ini ditemukan bahwa
https://fransiskasariindah.wordpress.com/201
Rekoleksi membantu siswa untuk dewasa secara
3/10/11/rekoleksi-bagi-pengembangan-iman-
spiritual sehingga mampu memaknai hidupnya
muda-katolik/ (Diakses: 14 May 2022)
dengan mempertimbangkan perkembangan iman
mereka. Sekolah mengadakan kegiatan rekoleksi
yang diharapakan membantu siswa untuk
berkembang, sehingga mereka memiliki
kepribadian yang mampu bersyukur dan
memaknai pengalaman- pengalaman hidupnya,
atas kebaikan dan dukungan orangtua, orang-
orang disekitarnya atas kesempatan-kesempatan
yang dialami dengan kepercayaan kepada Tuhan;
dengan kesadaran sendiri tanpa dipaksa,
mendalami dan mengembangkan iman dan
kepercayaan kepada Tuhan; mampu menerima,
bersyukur atas kelebihan dan kekurangan dirinya.
Sehingga para siswa yang berasal dari latar
belakang dan budaya yang berbeda serta
dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, lingkungan
sosial, dan geografis lebih dapat saling menghargai
perbedaan di antara mereka dan dapat menerima
perbedaan itu sebagai suatu kesatuan yang unik.

SIMPULAN
Kesimpulan ditemukan bahwa kegiatan
rekoleksi di SMA Negeri di Bonti berjalan dengan
baik karena dukungan dari pihak sekolah dan

Nama Penulis 1, Penulis 2, dst Judul ketikkan disini, bila terlalu panjang tambahkan titik-titik (… .)

Anda mungkin juga menyukai