Oleh :
1. Rinti
2. Semarina Yupita
3. Sesilia Vivi Novia
4. Sinta
5. Stepania Septi
6. V.Nana Karlina
7. Viktoria Dara Timaro
PKK/SEMESTER : 1/1
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Perana Agama Katolik Dalam Pembinaan Mental Remaja tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Magdalena,S.Sos.,M.M pada matakuliah Ilmu Sosial Dasar. Selain itu makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Peranan Agama Katolik Dalam
Pembinaan Mental Remaja bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun akan sangat berguna bagi kami terutama bagi
kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
JUDUL……………………………………………………………………..........(1)
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..(2)
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….(3)
BAB 1………………………………………………………………………………...(4)
BAB 2………………………………………………………………………………..(6)
BAB 3……………………………………………………………………………….(10)
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………(11)
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para pembaca
dalam hal memahami pentingnya agama dalam pembinaan iman khususnya
dalam pembinaan mental remaja. Dan juga sebagai acuan dan pedoman hidup
seluruh umat manusia, agar tidak terjadi penyimpangan dalam kehidupan
masyarakat, dan agar pembaca dapat menerapkannya di dalam kehidupan
sehari-hari.
BAB 2
PEMBAHASAN
Karena peran yang dipandang oleh agama begitu vital bagi kehidupan
manusia, maka perlu diajarkan kepada semua umat manusia khususnya pada
anak. Sebab anak adalah merupakan tahap awal dalam perkembangan menuju
manusia dewasa. Untuk itu jika menginginkan anak dan generasi tumbuh kearah
hidup bahagia dan bersikap tolong menolong, harga menghargai, jujur dan
memiliki mental yang baik, maka cara yang paling tepat adalah melalui
pembinaan, khususnya pembinaan agama. Dalam pembinaan mental anak dapat
dilakukan oleh orang tua seperti membiasakan hidup rukun dan damai serta
patuh kepada Tuhan. Disamping orang tua harus memberi contoh
tindakantindakan tersebut. Sebab apabila anak sudah terbiasa melakukan
sikapsikap yang terpuji dan luhur, maka setelah mengijak dewasa akan berbuat
dan melakukan perbuatan-perbuatan seperti yang telah diamati, dipelajari dan
dicontohkan orang tuanya atau keluarganya serta yang telah dilakukan sejak
kecil.
BAB 3
KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
Jtptiain-gdl-s1-2007-mrmatirami-1679-bab2_410-7.pdf
11